Professional Documents
Culture Documents
1. Ada uang ada barang (artinya jika mau membayar banyak akan mendapat barang lebih baik)
2. Adat bersendi syarak, syarak bersendi adat ( pekerjaan / perbuatan hendaklah selalu mengingat
aturan adat dan agama, jangan bertentangan satu dengan yang lain);
3. Adat diisi, lembaga dituang (adalah melakukan sesuatu menurut adat kebiasaan)
4. Adat periuk berkerak, Adat lesung berdekak (adalah jika ingin beroleh keuntungan hendaklah
bisa
5. menanggung kesusahan dalam satu pekerjaan)
6. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung (artinya segala sesuatu ada tata caranya)
7. Air beriak tanda tak dalam (artinya orang yang banyak cakap atau sombong biasanya
8. kurang ilmunya)
9. Air besar batu bersibak (artinya persaudaraan keluarga menjadi cerai berai apabila terjadi
perselisihan)
10. Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam (artinya tidak enak makan dan minum karena
terlalu sedih)
11. Air tenang (biasa) menghanyutkan (artinya orang yang diam biasanya banyak pengetahuannya)
12. Akal tak sekali tiba (artinya tak ada suatu usaha yang sekali terus jadi dan sempurna;
13. Akik disangka batu (artinya menghina)
14. Akal pulas tak patah (artinya orang yang pandai tak mudah kalah dalam perbantahan)
15. Alur bertempuh, jalan berturut (artinya dilakukan menurut adat (kebiasaan) yang lazim)
16. Ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit (artinya persahabatan yang sudah putus
17. dan tidak akan berbaik lagi)
18. Amra disangka kedondong (artinya sesuatu yang baik disangka buruk)
19. Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan (disusui) (artinya selalu membereskan
memikirkan) urusan orang lain tanpa memedulikan urusan sendiri)
20. Anak orang, anak orang juga (artinya seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga; anak
sendiri Disayangi, anak tiri dibengkengi (artinya bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan
sendiri juga yg diutamakan)
UNGKAPAN