Professional Documents
Culture Documents
DIAJUKAN OLEH
HIMAWAN PRAPTOMO
NIM: 041013156
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
No.45. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan kali
1. Prof. Dr. H. Muslich Anshori, SE., M.Sc., Ak., selaku Dekan Fakultas
2. Drs. Agus Widodo M., M.Si., Ak., CMA., selaku Ketua Program Studi
skripsi.
iv
5. Pak Budi dan Bu Heny, orang tua terbaik yang masih tabah, sabar dan tak
diselesaikan.
Cesar, Fajar, Pak RT, Romi, Bihin, Torino, Ainul, Mando, Angga, Indra
kasih, terima kasih, dan terima kasih sudah menemani penulis selama
10. Teman-teman SMAK Stella Maris Surabaya, Wihandy, Rio, dll yang
ini.
11. Temanteman baik diluar Akuntansi Unair lainnya, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu atas segala dukungan dan doa yang mereka
berikan.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
dan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran
sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
defined.
ix
.................................................................................................. 16
4.1.1. Visi dan Misi Gereja Kristen Jawi Wetan Gresik ........................49
4.1.2.9. Pepanthan...................................................................................56
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.8 Contoh laporan arus kas metode tidak langsung ........................32
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Usulan bentuk laporan posisi keuangan GKJW Gresik .................81
Tabel 4.3 Usulan bentuk laporan arus kas GKJW Gresik ..............................82
Tabel 4.5 Lanjutan usulan bentuk laporan aktivitas GKJW Gresik ...............84
Tabel 4.6 Lanjutan usulan bentuk laporan aktivitas GKJW Gresik ...............85
Tabel 4.7 Lanjutan usulan bentuk laporan aktivitas GKJW Gresik ...............86
Tabel 4.8 Usulan bentuk laporan perubahan aktivitas bersih tidak terikat
GKJW Gresik.................................................................................86
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
berapa besar sumber daya yang dimiliki, serta apa saja pencapaian yang telah
pajak atau retribusi, dan organisasi nirlaba yang dibiayai masyarakat lewat
nirlaba memperoleh dana dari para anggota maupun dari penyumbang lain
yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis,
nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk, sehingga sering kali sulit
utang, dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan
kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran kas
masuk menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan
memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi dengan adanya
satu bentuk organisasi yang tidak berorientasi pada laba Gereja ini lebih
dana yang diperoleh dari penyumbang atau di gereja biasa disebut jemaat.
pengurus gereja, dan pihak lain yang menyediakan dana bagi gereja.
hanya terdapat laporan arus kas saja, sedangkan dalam PSAK No. 45 terdapat
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan catatan atas laporan keuangan
bahwa standar akuntansi yang digunakan Gereja Katolik masih jauh dari
pelaksaan. Saat itu PSAK No. 45 masih belum ada dan masih menggunakan
pendekatan APB No.4. Standar akuntansi yang sudah ada tidak dapat
berdasarkan pada Alkitab sebagai buku pedoman dan sumber ajaran umat
Katolik.
sesuai dengan bentuk dan sinode gereja. Berdasarkan fakta yang ditemukan
dijalankan oleh Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Gresik, di tengah
praktik dan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan pada Gereja Kristen
Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Gresik dan membandingkan dengan PSAK No.
memiliki laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku umum yang
adalah:
Jemaat Gresik.
PSAK No.45.
2 Bagi subyek penelitian, dalam hal ini Gereja Kristen Jawi Wetan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang muncul karena
sistematika skripsi.
No.45.
dipergunakan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Gray, Kouhy, dan Adams yang dikutip dari buku Ghozali menyatakan bahwa:
dapat memberikan laporan keuangan yang relevan, reliable, dan sesuai dengan
Gereja berasal dari bahasa Portugis: igreja, yang berasal dari bahasa
Yunani: ekklesia yang berarti dipanggil keluar (ek = keluar; klesia dari
kata kaleo = memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia
1. Arti pertama ialah 'umat', atau lebih tepat, 'persekutuan' orang Kristen.
Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja
3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen.
mazhab Kristen.
5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah rumah ibadah
Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang
dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus.
merupakan gereja suku atau wilayah. Misalnya Gereja HKBP yang merupakan
gereja orang Batak ataupun Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang
Kristen Jawa yang berada di bawah pembinaan NZG dan Java Comite akan
yang dimaksud dalam keputusan Pengurus Pusat NZG. Pada saat berdiri nama
Timur. Sehingga tidak akan dijumpai adanya GKJW di luar Jawa Timur. Hal
ini sesuai dengan isi Tata dan Pranata GKJW yang berbunyi Greja Kristen
Jawi Wetan adalah bagian dari Gereja yang Esa, yang dilahirkan, ditumbuhkan
dan dipelihara oleh Tuhan Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus di Jawa
1. Bidang Teologi
jemaat.
2. Bidang Persekutuan
bidang pelayanan ini bertujuan agar setiap warga bisa mengambil peranan
untuk bersekutu.
3. Bidang Kesaksian
saksi akan kasih Tuhan Yesus. Pada hakekatnya semua orang percaya
mewujudkan cinta kasih Tuhan Allah kepada dunia dan segala isinya
agar terwujud kesejahteraan lahir batin. Hal utama dalam pelayanan ini
bersama dengan Tuhan agar bumi ini benar-benar disuasanai oleh kasih,
Dengan demikian kegiatan pada bidang ini bukan hanya memberi sembako
5. Bidang Penatalayanan
Bidang ini menangani pembinaan dalam hal sumber daya manusia, harta
milik gereja, juga bagaimana meningkatkan daya, dana dan sarana bagi
GKJW, yaitu:
1. Persekutuan se-Tempat
2. Persekutuan se-Daerah
Surabaya Timur II, Surabaya Barat, Malang I, Malang II, Malang III,
Malang IV, Kediri Utara, Kediri Selatan, Besuki Barat, Besuki Timur,
Madiun.
tidak lebih tinggi daripada Majelis Daerah atau Majelis Jemaat, dan
sejauh mana tujuan gereja telah tercapai.. Hal ini sesuai dengan SFAC No.1
antara manajemen (dalam hal ini pengelola gereja) dan pihak luar (dalam hal
ini jemaat, kreditur, donatur, dan pihak lain) secara akuntabilitas, melainkan
dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang dterapkan entitas dalam
a. Pengakuan
b. Pengukuran
akuntansi.
c. Penyajian
mengelola sumber daya yang ada, berapa besar sumber daya yang dimiliki,
serta pencapaian apa saja yang telah diperoleh dengan sumber daya tadi.
(Nainggolan, 2012:43)
regulasi yang dibuat untuk menyajikan laporan keuangan. PSAK No. 45 adalah
salah satu regulasi yang akan dibahas yang mengatur tentang pelaporan
sumbangan.
a. jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus
keuangan (neraca), laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
informasi mengenai:
a. jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba;
c. jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
pada likuiditasnya;
Neraca. Laporan ini memberikan informasi tentang besarnya aset atau harta
lembaga dan sumber perolehan dari aset tadi (bisa dari hutang atau aktiva
untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan
berkelanjutan; dan
aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu:
a. aset, seperti tanah atau karya seni, yang disumbangkan untuk tujuan
Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan
barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk
terikat dapat berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi mengenai batasan-
(IAI, 2010:45.7)
Gambar 2. 1
Contoh Laporan Posisi Keuangan
Entitas Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X2 dan 20X1
(dalam jutaan Rupiah)
20X2 20X1
Aset:
Kas dan setara kas 188 1.150
Piutang bunga 5.325 4.175
Persediaan dan biaya dibayar di muka 1.525 2.500
Piutang lain-lain 7.562 6.750
Investasi Lancar 3.500 2.500
Properti investasi 13.025 11.400
Aset Tetap 154.250 158.975
Investasi jangka panjang 545.175 508.750
Jumlah Aset 730.550 696.200
Aset Neto:
Tidak Terikat 288.070 259.175
Terikat temporer (Catatan B) 60.855 63.675
Terikat permanen (Catatan C) 355.055 342.500
Jumlah Aset Neto 703.975 665.350
Jumlah Liabilitas dan Aset Neto 730.550 696.200
informasi mengenai:
a. pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat
aset neto,
dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau
atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain.
(IAI, 2009:45.8-45.9)
Gambar 2. 2
Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A
Bentuk A
Organisasi Nirlaba
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X1
(dalam jutaan Rupiah)
Gambar 2. 3
Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B
Entitas Nirlaba
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20x2
(dalam jutaan rupiah)
Tidak Terikat Terikat
Terikat Temporer Permanen Jumlah
Pendapatan,penghasilan, dan sumbangan lain
Sumbangan 21.600 20.275 700 42.575
Jasa Layanan 13.500 13.500
Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 14.000 6.450 300 20.750
Penghasilan investasi lain (Catatan E) 2.125 2.125
Penghasilan neto terealisasikan dan belum
terealisasikan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 20.570 7.380 11.550 39.500
Lain-lain 375
Gambar 2. 4
Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C Bagian 1
Entitas Nirlaba
Laporan Pendapatan, Beban, dan Perubahan Aset Neto Tidak Terikat
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
Gambar 2. 5
Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C Bagian 2
Entitas Nirlaba
Laporan Perubahan Aset Neto
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2
(dalam ribuan rupiah)
laporan arus kas ini dapat diketahui asal sumber pendaan suatu organisasi dan
untuk apa saja sumber dana tersebut digunakan dalam kegiatan operasinya.
investasi dan pembiayaan di masa yang akan datang. Laporan arus kas juga
digunakan oleh kreditur dan investor dalam menilai tingkat likuiditas dan
Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK No.2 (revisi 2009)
a. Aktivitas pendanaan
panjang.
2010:45.11)
Gambar 2. 6
Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
Entitas Nirlaba
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
Gambar 2. 7
Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
Gambar 2. 8
Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
Entitas Nirlaba
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2
(dalam ribuan rupiah)
Gambar 2. 9
Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
yang disusun oleh pihak gereja sudah sesuai dengan PSAK No.45. Persamaan
dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah mengenai penerapan PSAK
dengan penelitian yang akan penulis teliti terletak pada subyek penelitiannya,
satu bentuk organisasi nirlaba adalah Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW)
GKJW.
analisis dan pembahasan antara landasan teori dan data responden yang
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Penelitian Pendahuluan
Wawancara
BAB 3
METODE PENELITIAN
pengetahuan.
Sesuai dengan tujuan yang telah dibuat pada awal bab ini, mengarah
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pada
penelitian kualitatif, data dan informasi yang telah didapatkan dari instansi
metode statistik untuk mendapatkan data yang valid. Data dapat diperoleh
39
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok, suatu obyek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada
keuangannya.
peristiwa apa yang terjadi pada obyek penelitian yang berpengaruh pada
keadaan obyek penelitian. Hal ini sesuai dengan Yin (2013:11) yang
diselidiki.
studi agar masalah yang dibahas tidak melebar ke masalah lain. Ruang
lingkup penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu subyek dan obyek
penelitian.
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah Gereja Kristen Jawi Wetan
Gresik dan bendahara I GKJW Gresik yaitu Ibu Bernadin. Ibu Bernadin
selama dua periode. Dan yang menjadi obyek penelitiannya adalah kebijakan
digunakan tidak hanya data yang bersifat kualitatif tetapi juga data yang
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga data asli atau
data baru yang bersifat up to date. Teknik yang dapat digunakan untuk
berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari
yaitu berupa:
operasional yang benar untuk konsep yang akan diteliti. Reabilitas studi kasus
mengacu pada kesamaan hasil penelitian yang dicapai bila prosedur penelitian
penelitian, yaitu:
1. Studi Kepustakaan
2. Survey Pendahuluan
tentang bagaimana keadaan Gereja Kristen Jawi Wetan yang terdiri dari
3. Studi Lapangan
a. Wawancara
GKJW Gresik?
GKJW Gresik?
di GKJW Gresik?
pengeluaran kas?
dijalankan?
b. Dokumentasi
kemudian dilakukan analisis dari informasi yang telah terkumpul dan menarik
GKJW Gresik.
pada bab dua. Apakah terdapat perbedaan landasan teori dengan data
dilakukan.
menghasilkan jawaban atas rumusan masalah yang ada pada bab satu
BAB 4
tahun 1959 timbul sebuah gagasan dari seorang anggota GKJW untuk
tersebut maka kebaktian pertama secara rutin berlaku pada tanggal 19 Juni
47
Olah Raga (sekarang Jl. Jaksa Agung Suprapto). Dalam ibadah tersebut yang
Bapak Tjiang di jalan Bandaran (sekaranag Jl. Harun Tohir). Alamat ini
khusus.
adalah:
Berdasarkan Tata dan Pranata GKJW disebutkan bahwa visi dan misi
gereja adalah:
Allah yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi, telah datang ke
dunia ini dalam diri Yesus yang adalah Kristus, Tuhan Juru Selamat
sejahtera, berlaku dalam seluruh kehidupan dan tidak ada lagi maut,
Misi:
1. Gereja Kristen Jawi Wetan dipanggil oleh Tuhan Allah untuk ikut
2. Gereja Kristen Jawi Wetan dipanggil oleh Tuhan Allah untuk ikut
Penatalayanan.
halaman selanjutnya:
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi GKJW Gresik
Sumber: GKJW Gresik. 2013. Organisasi dan Tatalaksana (ORTALA) GKJW Gresik. Gresik: GKJW Gresik
51
jemaat Gresik yang berada di kota Gresik, Balung Tunjung, dan Cerme serta
tempat lain yang merupakan wilayah pelayanan Majelis Jemaat Gresik untuk
kabupaten Gresik yang berfungsi sebagai wakil dan warga GKJW. Pelayan
d. Bendahara I dan II
e. Pembantu Umum
sebagai berikut:
(Komperlitbang)
4.1.2.3. Komisi
pelayanan dari Badan Pembantu Majelis Jemaat yang dibentuk dengan tujuan
dan efisien.
4.1.2.5. Panitia
4.1.2.6. Wilayah
a. KRW Kedanyang
a. KRW BP Wetan
b. KRW BP Kulon
a. KRW Ngipik-Sukorame
b. KRW Petrokimia
a. KRW Yosowilangun I
b. KRW Pongangan
a. KRW Yosowilangun II
b. KRW Randuagung
4.1.2.8. Pepanthan
jiwa/10-24 kepala keluarga. Pada lingkup GKJW Jemaat Gresik memiliki dua
pepanthan, yaitu:
1. Pepanthan Cerme
dilakukan oleh satu orang Majelis Jemaat tetapi harus ada saksi yang
laporan dan meminta tanda tangan pendeta sebagai tanda pendeta sudah
mengetahui. Jika pendeta tidak ada saat itu maka Majelis Jemaat yang
9. Persembahan syukur
19. Pinjaman
1. Pengeluaran rutin
a. Jaminan pendeta
b. Jaminan vikar
e. Pengobatan
f. Rapat-rapat
g. Pajak / rekening
h. Administrasi
i. Tamu
j. Ongkos jalan
k. Perawatan gedung
l. Penambahan inventaris
m. Perawatan inventaris
n. Perjamuan kudus
o. Unduh-unduh
e. PTWG
o. Komperlitbang
3. Pengeluaran pembangunan
d. PTWG
n. Komperlitbang
7. Lain-lain
f. Arisan pembangunan
l. Pengembalian pinjaman
m. Pengeluaran parkir
Yang pertama dalam bentuk deposito di bank. Yang kedua disimpan oleh
Bendahara I dan yang terakhir disimpan oleh Bendahara II. Setiap dana yang
dicairkan dari bank harus melalui rapat Majelis Jemaat terlebih dahulu dan
ditetapkan.
dana yang lebih besar dari yang dianggarkan atau kebutuhan operasional
gereja yang tidak masuk dalam rencana anggaran, maka akan dilakukan rapat
Majelis Jemaat. Dana yang kurang tersebut biasanya diambilkan dari ibadah
Minggu atau simpanan dana abadi. Bendahara I setiap bulan memberikan kas
kecil kepada bagian tata usaha gereja untuk keperluan inventaris dan
yang tidak ada buktinya maka transaksi tersebut harus diganti oleh Bendahara
I atau Bendahara II. Karena itu bukti transaksi tidak boleh hilang.
accrual basis. Yaitu transaksi keuangan yang diakui saat transaksi terjadi
walaupun ketika transaksi terjadi tidak ada kas yang masuk ataupun keluar.
hariannya. GKJW Gresik hanya mencatat transaksi di buku kas pada salah
satu sisi saja yaitu pada sisi debit atau sisi kredit.
jemaat yang diterbitkan setiap hari minggu. Begitu pula dengan laporan
Laporan keuangan bulanan ini juga diserahkan kepada KP2-J untuk diperiksa.
Setiap tiga bulan sekali laporan bulanan ini akan dievaluasi dalam rapat
pada kebijakan yang telah disusun oleh Majelis Agung. Kebijakan akuntansi
yang diterapkan GKJW Gresik saat ini adalah kebijakan akuntansi yang
disusun pada tahun 2014. Kebijakan akuntansi yang disusun Majelis Agung
harus diterapkan semua GKJW agar laporan keuangan yang disusun oleh
gereja-gereja yang ada dibawah naungan Majelis Agung dan Majelis Daerah
format AB. Laporan keuangan format AB ini berisi A untuk pendapatan dan
B untuk pengeluaran.
Laporan keuangan yang disusun oleh GKJW Gresik dimulai dari laporan
harian yang dicatat dalam buku kas. Dari laporan harian ini kemudian direkap
tentang pendapatan dan pengeluaran gereja selama satu minggu, kas rutin, kas
Laporan bulanan yang disusun GKJW Gresik merupakan hasil rekap dari
dan pengeluaran selama satu bulan. Laporan bulanan akan diperiksa oleh
sidang PHMJ setiap tiga bulan sekali. Laporan keuangan tahunan GKJW
Gresik disusun dari laporan bulanan yang direkap selama satu tahun. Sama
akan dilaporkan kepada Majelis Daerah dan Majelis Agung pada akhir
periode.
Daerah dan Majelis Agung untuk menentukan besaran dana persekutuan yang
harus diberikan kepada Majelis Daerah dan Majelis Agung. Dana persekutuan
dua tahun sekali dan besaran dana persekutuan ditentukan sebesar 30% dari
sendiri.
4.3. Pembahasan
menyusun laporan keuangan pendapatan dan pengeluaran saja. Hal ini karena
posisi keuangan (neraca), laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas
anggota entitas nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber
akun aset tetap. Hal ini dikarenakan tanah dan bangungan yang dimiliki
Kabupaten Gresik. Dan juga semua aset tetap seperti sertifikat tanah dan
bangunan dipegang oleh Majelis Agung dan dianggap sebagai aset Majelis
Agung. Selain itu GKJW Gresik juga tidak mencatat harga perolehan pada
merupakan donasi dari jemaat maupun donatur lain yang tidak ingin
jumlah dan sifat aset, lialibilitas, dan aset neto entitas nirlaba.
laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. selain
itu, GKJW Gresik tidak mencatat akun aset tetap dan nilai perolehannya
kepentingan stakeholder.
Gresik tidak mencantumkan akun aset tetap dan harga perolehannya dalam
gereja dianggap tidak memiliki aset. Agar tujuan laporan keuangan untuk
Nilai aset tetap dan inventaris gereja ini penting untuk diketahui sebab
yang sebenarnya. Usulan tabel daftar inventaris gereja akan ditampilkan pada
halaman berikutnya:
Tabel 4. 1
Usulan Daftar Tabel Inventaris GKJW Gresik
yang dimuat dalam PSAK No.45. Dalam PSAK No. 45 disebutkan bahwa
pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk
sehingga perlu menyusun laporan keuangan yang lain seperti laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
liabilitas, serta aset neto dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-
unsur tersebut pada waktu tertentu (IAI, 2010: 45.5). Oleh sebab itu laporan
laporan arus kas. Laporan ini bertujuan untuk memudahkan pengguna laporan
keuangan yang ingin mengetahui berasal dari mana saja penerimaan dan
bebas tidak terikat yang dimiliki oleh GKJW Gresik. Oleh sebab itu penting
Gresik adalah Catatan Atas Laporan Keuangan. dalam laporan ini akan
Kas. Dari Catatan Atas Laporan Keuangan inilah GKJW Gresik akan
Tabel 4. 2
Usulan Bentuk Laporan Posisi Keuangan GKJW Gresik
AKTIVA
Kas dan Setara Kas 281.789.184
Piutang -
Hutang -
Aktiva Tetap -
Tabel 4. 3
Usulan Bentuk Laporan Arus Kas GKJW Gresik
PENERIMAAN
Persembahan Ibadah Minggu 153.192.500
Persembahan Kegiatan Gereja Lain 497.159.800
Penerimaan Lain-Lain 85.591.906
PENGELUARAN
Pengeluaran Rutin 175.708.148
Biaya Kerja Rutin 14.662.142
Pengeluaran Pembangunan 117.590.581
Dana Persekutuan ke MD 24.024.000
Dana Persekutuan ke MA 53.062.247
Pengeluaran Lain-Lain 140.428.302
Tabel 4. 4
Usulan Bentuk Laporan Aktivitas GKJW Gresik
PENERIMAAN
Persembahan Ibadah Minggu
Induk 129.650.000
Pepanthan -
Anak dan Remaja 17.972.500
Persembahan Kegiatan Pemuda 1.286.000
Persembahan Kegiatan Wanita 4.284.000
Lain-Lain
Usaha-Usaha 48.004.404
Diakonia 7.400.000
Inventaris 17.570.100
Pinjaman 12.617.402
Tabel 4. 5
Lanjutan Bentuk Usulan Laporan Aktivitas GKJW Gresik
PENGELUARAN
Pengeluaran Rutin
Jaminan Pendeta 26.203.800
Jaminan Vikar -
Gaji Tata Usaha Gereja 14.543.750
Honor Tenaga Lainnya 26.900.000
Pengobatan 1.951.568
Rapat-Rapat 13.590.300
Pajak/Rekening 22.841.185
Administrasi 13.144.847
Tamu 4.392.000
Ongkos Jalan 38.957.598
Perawatan Gedung 29.000
Penambahan Inventaris 55.000
Perawatan Inventaris 11.338.600
Perjamuan Kudus 1.760.500
Unduh-Unduh -
Tabel 4. 6
Lanjutan Bentuk Usulan Laporan Aktivitas GKJW Gresik
Pengeluaran Pembangunan
Komisi Pembinaan Teologia 1.704.000
Komisi Pembinaan Musik Gerejawi 5.455.000
Komisi Pembinaan Katekisasi 5.504.000
PTWG 2.510.000
Komisi Pembinaan Anak & Remaja 18.039.776
Komisi Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa 13.987.000
Komisi Pembinaan Peranan Wanita 10.856.400
Komisi Pembinaan & Pelayanan Warga Adi Usia 3.690.100
Komisi Pembinaan Kesaksian 26.215.500
Komisi Pembinaan Pelayanan Cinta Kasih 8.913.605
Komisi Pembinaan Penatalayanan 17.468.200
Komisi Urusan Rumah Tangga Gereja 1.057.300
Komperlitbang 530.000
Komisi Pengawasan dan Perbendaharaan Jemaat 1.659.700
Dana Persekutuan ke MD
Dana Majelis Daerah 24.024.000
Dana Persekutuan ke MA
Dana Majelis Agung/Umum 33.372.125
Dana Kesejahteraan 11.878.751
Restitusi Pendeta Emiritus 7.811.371
Lain-Lain
Cinta Kasih Pendeta dan Lektur 28.711.000
Cinta Kasih Vikar 2.316.500
Cinta Kasih TU Gereja 14.100.000
Natal Pendeta, TU, dan Merbot 8.677.600
Paskah dan Jumat Agung 7.000.000
Arisan Pembangunan 7.027.500
Dauran Penatua dan Diaken -
Iuran BKSAG, Natal, dan Paskah 3.000.000
HUT GKJW Gresik 6.500.000
Tenaga PRT Pastori 250.000
Dana Tak Terduga 13.440.600
Pengembalian Pinjaman 12.617.402
Pengeluaran Parkir 7.250.000
Diakonia/Cintakasih ke Luar 27.227.000
Tabel 4. 7
Usulan Bentuk Laporan Perubahan Aktivitas Bersih Tidak Terikat
GKJW Gresik
Tabel 4. 8
Usulan Bentuk Catatan Atas Laporan Keuangan GKJW Gresik
CATATAN A
kembali menjadi aset neto tidak terikat dan disajikan dalam laporan aktivitas
sebagai sumbangan tidak terikat kecuali jika ada pembatasan yang secara
tujuan pemanfaatan aset tersebut dan sumbangan berupa kas atau aset
dimanfaatkan.
CATATAN B
CATATAN C
1. Tanah Rp 0**
** harga perolehan tanah dan gedung dianggap nol karena gereja tidak
mencatat tanah dan gedung sebagai aset gereja dan gereja tidak mengetahui
harga perolehannya
BAB 5
5.1. Kesimpulan
77
Agung selain itu juga ada beberapa aset hasil sumbangan donatur yang
5.2. Saran
pada bagian pencatatan aset dan nilai aset, juga pada bentuk laporan
DAFTAR PUSTAKA
GKJW. 1996. Tata dan Pranata Greja Kristen Jawi Wetan. Malang: Majelis
Agung Greja Kristen Jawi Wetan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Kristen_Jawi_Wetan
http://www.gkjw.web.id/sekilas-mengenal-gkjw
http://www.wikiwand.com/id/Gereja_Kristen_Jawi_Wetan
Mamesah, Melisa. 2013. Penerapan PSAK No.45 pada GMIM Efrata Setrum
Sonder Kaitannya dengan Kualitas Informasi Laporan Keuangan.
Jurnal EMBA, Vol. 1 No. 4: 1717-1728.
80
Yin, Robert K. 2013. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.