You are on page 1of 34

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Lutfirrahman AM
AKUNTANSI KEUANGA DAERAH
PENGERTIAN AKUNTANSI

???

3
PENGERTIAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

proses pengidentifikasian, pengukuran,


pencatatan. Dan pelaporan transaksi ekonomi
(keuangan) dari entitas pemerintah daerah
(kabupaten, kota, atau provinsi) yang dijadikan
sebagai informasi dalam pengambilan
keputusan oleh pihak-pihak eksternal entitas
pemerintah daerah yang memerlukan.

4
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Representasi posisi keuangan dari transaksi-


transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
sektor publik.

5
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Memberikan informasi mengenai posisi


keuangan, kinerja, dan arus kas suatu entitas
yang berguna bagi sejumlah besar pemakai
untuk membuat dan mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya yang dipakai
suatu entitas dalam aktivitasnya guna
mencapai tujuan

6
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

1. Pelaporan pelaksanaan anggaran


a. Laporan realisasi anggaran (LRA)
b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL)
2. Pelaporan finansial
a. Neraca
b. Laporan operasional (LO)
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
3. Catatan atas laporan keuangan (CaLK)

7
PENGERTIAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

Laporan keuangan yang menyajikan posisi


aktiva, utang dan modal pemilik selama suatu
periode tertentu.

8
PENGERTIAN LAPORAN OPERASIONAL (LO)

Laporan keuangan yang menyajikan


pendapatan dan biaya selama satu periode
tertentu

9
PENGERTIAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Menggambarkan kenaikan atau penurunan


kekayaan berdasarkan prinsip pengukuran
tertentu yang diadopsi dan harus diungkapkan
dalam laporan keuangan.

10
PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS

Menyajikan informasi tentang penerimaan dan


pengeluaran kas selama suatu periode
tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas
diklasifikasikan menurut kegiatan operasi,
pembiayaan dan investasi.

11
SISTEM PENCATATAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Sebelum era reformasi keuangan daerah,


pengertian pencatatan dalam akuntansi
keuangan daerah selama ini adalah
pembukuan. Padahal menurut akuntansi
pengertian demikian itu tidaklah tepat, hal ini
disebabkan karena akuntansi menggunakan
sistem pencatatan. Ada beberapa macam
sistem pencatatan yang dapat digunakan,
yaitu sistem pencatatan Single Entry, Double
Entry dan Triple Entry
12
SISTEM PENCATATAN SINGLE ENTRY

Disebut juga sistem tata buku tunggal atau


tata buku saja.

Transaksi yang mengakibatkan kas bertambah


dicatat di sisi penerimaan dan transaksi yang
mengakibatkan kas berkurang dicatat di sisi
pengeluaran.

13
SISTEM PENCATATAN DOUBLE ENTRY

Disebut juga sistem tata buku berpasangan


atau menjurnal.

14
SISTEM PENCATATAN TRIPLE ENTRY

Adalah sistem pencatatan double entry,


ditambah dengan pencatatan pada buku
anggaran.

double entry: neraca, laporan operasional,


laporan perubahan ekuitas dan laporan arus
kas

buku anggaran: LRA dan laporan perubahan


SAL
15
DASAR AKUNTANSI

Basis Kas (saat kas/setara kas diterima/dibayar)


Basis Akrual (saat transaksi dan peristiwa itu terjadi)
Basis Kas Modifikasian
Basis Akrual Modifikasian

16
DASAR AKUNTANSI

Basis Kas Modifikasian


penerimaan dan pengeluaran kas dicatat
dengan dasar kas. Pada akhir periode
dilakukan penyesuaian (dengan dasar akrual)
untuk mengakui transaksi/kejadian dalam
periode berjalan meskipun transaksi/kejadian
tersebut belum terealisir. (kepmendagri
Nomor 29 Tahun 2002)

17
DASAR AKUNTANSI

Basis Akrual Modifikasian


Mencatat transaksi dengan menggunakan
basis kas untuk transaksi tertentu dan
menggunakan basis akrual untuk sebagian
besar transaksi.

18
SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Analisis
transaksi
keuangan
Neraca sald
Jurnal
setelah tutup
transaksi
buku

Laporan Posting ke
keuangan buku besar

Neraca saldo
setelah Neraca saldo
penyesuaian
Jurnal
penyesuaian

19
TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Tahap
Pencatatan

Tahap Tahap
Pelaporan Pengikhtisaran

20
TAHAP PENCATATAN

Kegiatan pengidentifikasian dan


pengukuran dalam bentuk bukti transaksi
dan bukti pencatatan

Kegiatan pencatatan bukti transaksi dalam


buku harian atau jurnal

Posting buku besar

21
TAHAP PENGIKHTISARAN

1. Penyusunan Neraca Saldo (trial balance)


berdasarkan buku besar
2. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
3. Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
(worksheet)
4. Pembuatan ayat jurnal penutup (closing
entries)
5. Pembuatan neraca saldo setelah
penutupan
6. Pembuatan ayat jurnal pembalik
22
TAHAP PELAPORAN

Laporan pada unit kerja organisasi

Laporan konsolidasi organisasi

23
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006
YANG DISESUAIKAN DENGAN SAP BERBASIS AKRUAL
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010

SKPKD PPKD
Entitas (satuan kerja (pejabat Penyelenggara
pengelola pengelola Sistem
Pelaporan keuangan keuangan Akuntansi
daerah) daerah)

SKPD PPK - SKPD


Entitas Penyelenggara
(satuan kerja (pejabat
Sistem
Akuntansi perangkat penatausahaan
Akuntansi
daerah) keuangan)

24
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

Entitas Pelaporan : Pemerintah Pusat, PEMDA,


Kementerian Negara/Lembaga (K/L),
Bendahara Umum Negara (BUN)

Entitas Akuntansi
setiap Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di
lingkuangan suatu K/L
Bendahara Umum Daerah (BUD)
Pengguna Anggaran di lingkungan PEMDA
KPA di lingkungan PEMDA
25
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

ASET + BEBAN = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN LO

ASET BEBAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT

+ - + -

UTANG EKUITAS PENDAPATAN LO


DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT

- + - + - +

26
CONTOH ASET

DEBIT KREDIT
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Piutang
Persediaan
Pembayaran di Muka
Investasi (surat berharga)
Aset Lancar Lainya
Aset Tidak Lancar
Piutang Tidak lancar
Investasi (barang)
Aset Keuangan Lainya
Infrastruktur, Pabrik, dan Peralatan
Tanah dan Bangunan
Aset Tidak Berwujud
Aset Nonkeuangan Lainya
Aset Tidak Lancar Lainya
27
CONTOH BEBAN

DEBIT KREDIT
Biaya Operasi
Upah, Gaji, dan Tunjangan Pegawai
Bantuan dan Pembayaran Transfer Lainya
Perlengkapan dan Barang Habis Pakai
Biaya Penyusutan dan Amortisasi
Biaya Operasional Lainya
Biaya Nonoperasi
Biaya Keuangan
Pembiayaan dalam Negeri
Pembiayaan dalam Negeri
Pengeluaran Modal

28
CONTOH KEWAJIBAN

DEBIT KREDIT
Kewajiban Lancar
Utang
Pinjaman Jangka Pendek
Bagian Lancar Pinjaman
Cadangan
Tunjangan Pegawai
Dana pensiun
Kewajiban Lancar Lainya
Kewajiban Tidak Lancar
Utang Pinjaman
Penyisihan
Tunjangan Pegawai
Dana Pensiun
Kewajiban Tidak Lancar Lainya

29
CONTOH EKUITAS

DEBIT KREDIT
Kepentingan Minoritas Modal yang ditempatkan
Cadangan
Akumulasi Surplus/Defisit

30
CONTOH PENDAPATAN

DEBIT KREDIT
Pendapatan Operasi
Pajak
Fee, Denda, Biaya Hukuman & Perizinan
Penerimaan dan Transaksi Pertukaran
Transfer dari Entitas Pemerintah Lainya
Pendapatan Operasi lainya
Pendapatan Nonoperasi
Laba Penjualan Properti, Bangunan, dan Peralatan
Penerimaan Modal
Penerimaan Luar Negeri

31
CONTOH KASUS

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)


menerima Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP
daerah) yang diterbitkan oleh Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) pada
tanggal 1/10/2010 dengan sebesar Rp.
1.350.000 dan SKPD menerima pembayaran
dari wajib pajak pada tanggal 9/10/2010.

32
CONTOH KASUS

SKPD telah memesan pakaian dinas pada


konveksi sejak tanggal 10/10/2010, namun
seminggu kemudian (17/10/2010) pesanan
pakaian dinas tersebut baru selesai dan
diterima oleh SKPD, dan pada hari itu juga
dipertanggungjawabkan ke bendahara
pengeluaran.

33
Lutfi.staff.umm.ac.id

34

You might also like