Professional Documents
Culture Documents
C. Tinjauan Pustaka
Standar metode pengujian mutu benih yang ada selama ini mengacu
pada ketentuan Internasional Seed Testing Association (ISTA) sehingga
diperoleh sertifikasi benih yang bertujuan memelihara kemurnian dan mutu
benih dari varietas unggul, serta menyediakan benih secara kontinyu kepada
petani. Sebagai langkah pertama dalam pengujian mutu benih adalah
menyediakan contoh benih yang dapat dianggap seragam dan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan oleh ISTA. Tujuan penarikan contoh adalah
untuk mendapatkan contoh benih yang mewakili kelompok benih dalam
jumlah yang cukup untuk keperluan pengujian mutu benih. Pada prinsipnya,
pengambilan contoh dilakukan dari beberapa bagian dari suatu kelompok
benih yang kemudian dicampur menjadi satu. Penarikan contoh dilakukan
dengan mengambil benih dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam
jumlah yang sama. Pengujian benih di laboratorium bertujuan untuk
mendapatkan keterangan tentang multi suatu benih digunakan untuk keperluan
penanaman (Darutiyastireni, 2010).
Untuk analisis kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan
menjadi 3 komponen sebagai berikut : a) Benih murni, adalah segala macam
biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang sedang diuji. Yang termasuk
benihmurni diantaranya adalah Benih masak utuh, Benih yang berukuran
kecil, mengkerut, tidak masak, Benih yang telah berkecambah sebelum diuji,
Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang
sesungguhnya, Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat
dikenali. b) Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut
tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji. c) Kotoran
benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh.
Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah: Benih dan bagian benih,
Benih tanpa kulit benih, Benih yang terlihat bukan benih sejati , Biji hampa
tanpa lembaga pecahan benih = 0,5 ukuran normal, Cangkang benih, kulit
benih, bahan lain, sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai,
dll (Nasrudinb,2009).
Pengujian benih sangat berperan penting, terujinya benih berarti
terhindarnya para petani dari berbagai kerugian yang dapat timbul dalam
pelaksanaan usaha taninya. Selain itu benih yang baik atau unggul ditunjang
dengan kultur teknik yang mantap, akan dapat meningkatkan berbagai
produk pertanian (Kartasapoetra, 2003).
Faktor kehilangan yang diperbolehkan 5%, jika terdapat kehilangan
berat > 5% dari berat contoh kerja awal, maka analisis diulang dengan
menggunakan contoh kerja baru. Jika faktor kehilangan 5% maka analisis
kemurnian tersebut diteruskan dengan menghitung presentase ketiga
komponen tersebut (Wina, 2009).
D. Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan :
- Meja analisis kemurnian benih
- Pinset
- Timbangan
- Petridis
Bahan yang digunakan :
- Benih Padi ( Oryza sativa )
- Benih Kacang Hijau ( Vigna radiata)
- Benih Kacang Tanah ( Arachis hypogeae )
E. Cara Kerja
1. Disiapkan berat awal yang akan diuji dalam wadah (petridish).
2. Ditimbang betar contoh uji tersebut dengan timbangan analitik berat
total).
3. Dipisahkan komponen uji, kemudian timbang
- Benih murni = a g
- Benih spesies = b g
- Benih gulma = c g
- Bahan lain atau kotoran = d g
4. Dipersentasekan dari berat komponen b,c dan d di atas dari berat total
dan pesentase benih murni (a) adalah 100 % - total persentase b,c, dan d.
F. Hasil Pengamatan
Padi KH KT
Kelompok
a b c d a b c d a b c d
27 64,72 5,29 0 4,26 135,84 9,89 0,45 3,5 91,21 4,31 0,09 0,75
28 59,72 6,33 0,33 8,42 137,2 6,2 0,52 5,8 95,84 1,12 0,37 2,92
29 58,92 10,67 0 5 138,08 9,87 0 2,34 95,88 2,06 0,11 2,26
30 63,18 7,1 0,04 4,12 137,47 8,05 1,26 3,27 96,66 0,76 0,59 2,44
31 66,09 6,33 0 1,72 132,69 8,68 7,51 0,28 96,74 1,8 0,73 1,23
32 63 7,55 0,12 3,31 142,93 6,2 0,12 0,71 97,23 1,2 0,38 1,16
33 63,3 7,05 0,17 2,75 133,77 7,62 0,76 5,01 93,87 2,19 0,71 2,07
34 68,52 3,13 0 2,78 133,13 9,38 0,31 3,24 95,35 1,74 0 2,55
35 58,48 4,53 0,07 10,85 132,87 9,68 0,74 6,76 95,65 1,84 0,19 2,34
36 58,75 7,61 0,09 7,81 139,42 5,98 0,45 3,77 95,81 0,89 0,01 2,26
37
38 60,67 8,05 4,95 0,78 191,83 4,65 2,32 0,07 95,22 1,04 3,66 0,57
39 64,67 2,95 0 6,83 137,5 7,71 1,04 2,46 96,45 0,93 0,51 2,01
40 63,02 4,68 0,55 5,48 136,36 5,9 0 6,03 96,01 2,48 0,02 1,24
x 62,51 6,25 0,47 4,92 141,01 7,69 1,19 3,33 95,84 1,72 0,57 1,83
Ket :
a = Benih Murni
b = Benh spesies lain
c = Biji Gulma
d =Kotoran
Kelompok KA %
Padi Kacang Hijau Kacang Tanah Padi Kacang Hijau Kacang Tanah
a= c=
a= 58,92 c= 0 a = 138,08 c=0 95,88 0,11
79,15% 91,86% 95,57%
d= d=
b= 10,67 d b = 9,87 2,34 b= 2,06 2,26
Gelombong KA %
Padi Kacang Hijau Kacang Tanah Padi Kacang Hijau Kacang Tanah
a= c c= c=
62,51 =0,47 a= 141,01 1,19 a= 95,84 0,57
76,77% 84,72% 95,88%
d= d=
b= 6,25 4,92 b= 7,69 d=3,33 b=1,72 1,83
a. Data Gelombang
Padi
6,25
= 100 % = 8,33 %
75
6,25
= 100 % = 8, 33 %
75
4,93
= 100 % = 6,57%
75
= 100 % ( 8,33 + 8,33 + 6,57) %
= 100 % 23,23%
= 76, 77 %
Kacang Tanah
1,72
= 100 % = 1, 72 %
100
0, 57
= 100 % = 0,57%
100
1,83
= 100 % = 1,83 %
100
= 100% (1,72 + 0,57 + 1,83)
= 100% 4,12%
= 95 ,88%
Kacang Hijau
7,69
= 100% = 5,13 %
150
1,19
= 100% = 7,93 %
150
3,33
= 100% = 2,22%
150
= 100% (5,13 + 7,93 + 2,22)%
= 100% 15,28
= 84,72 %
b. Data Kelompok
Padi
10,67
= 100% = 14,23%
75
0
= 100% = 0 %
75
5
= 100% = 6,67 %
75
= 100 % (14,23 + 0 + 6,67)%
= 100% - 20,9%
= 79,1 %
Kacang Tanah
2,06
= 100% = 2,06%
100
0,11
= 100% = 0,11%
100
2,26
= 100% = 2,26 %
100
= 100 % (2.06 + 0,11 + 2,26)%
= 100% - 4,43%
= 95,57%
Kacang Hijau
9,87
= 100% = 6,58 %
150
0
= 150 100% = 0 %
2,34
= 100% = 1,56%
150
= 100 % (6,58 + 0 + 1,56)%
= 100% - 8,14%
= 91,86%
G. Pembahasan