You are on page 1of 23

LAPORAN PRAKTIKUM

KARTOGRAFI DASAR

ACARA II
PENGGUNAAN PETA RBI

Dosen Pengampu : Drs. Rudi Hartono M.Si

Disusun oleh:

Nama : KHABIB ISMAWAN

NIM : 170722637029

Offering/Tahun : H/2017

JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
ACARA II
PENGGUNAAN PETA RBI

I. TUJUAN
1. Mampu membaca peta RBI
2. Mampu memahami simbol-simbol yang terdapat pada peta RBI

3. Mampu menginterpretasi peta RBI

4. Mampu menganalisis kenampakan alam dalam peta dan mengambil kesimpulan

II. ALAT DAN BAHAN

ALAT
1. Penggaris

2. Spidol OHP ukuran F

3. Busur

BAHAN

1. Kertas kalkir

2. Peta RBI skala 1:25000

III. DASAR TEORI

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
suatu sistem proyeksi, pengertian peta secara umum adalah lembaran seluruh atau
sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu, Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar computer, Selain
terbagi menjadi dua bentuk peta juga memiliki beberapa unsur diantaranya:

1. Judul peta
Judul petamerupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Judul
peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen yang penting.
Karena menentukan gambaran isi peta sebelum memperhatikan isi peta tersebut, Judul
peta ditulis di bagian atas dengan huruf kapital. Misalnya, PETA JAWA TIMUR, PETA
JAWA TENGAH, PETA INDONESIA, dan sebagainya.
2. Legenda

Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau simbol-


simbol beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta

3. Skala

Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000. Skala ini artinya 1 cm jarak
pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2 km jarak sebenarnya. Sebuah peta selalu
dibuat jauh lebih kecil dari keadaan yang sebenarnya. Akan tetapi, letak, jarak, dan
arahnya seperti keadaan yang sebenarnya. Ada dua macam jenis skala, yaitu skala angka
dan skala garis.

4. Simbol

Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan obyek


alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat yakni sederhana, mudah
dimengerti, dan bersifat umum. Berikut ini adalah simbol-simbol yang biasa digunakan
pada peta.

5. Garis astronomis

Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi. Garis


astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis dari
timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan. Dalam peta itu
terdapat garis-garis tegak (vertikal) dan mendatar (horizontal). Garisgaris itu disebut garis
astronomis. Garis-garis yang tegak disebut garis bujur. Sementara yang garis-garis yang
mendatar disebut garis lintang.Garis astronomis berguna untuk menentukan letak suatu
tempat atau wilayah. Misalnya, letak Provinsi DKI Jakarta itu di antara 10622 sampai
10658 Bujur Timur (BT) dan 519 sampai 624" Lintang Selatan (LS).

6. Mata angin

Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada
peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke atas (utara) . Mata angin sangat penting
keberadaanya supaya tidak terjadi kekeliruan arah. Mata angin juga berarti arah, jurusan,
atau kiblat suatu tempat. Penunjuk arah mata angin dalam peta sangat penting.
Penunjuk mata angin membantu kita bisa menjelaskan posisi suatu tempat. Misalnya,
kota Purwokerto itu terletak di sebelah barat Magelang.

7. Garis tepi

Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk
menunjukkan batas peta tersebut. Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta.
Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis( lintang dan bujur).

8. Tahun pembuatan peta

Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun
pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk digunakan
saat ini.

9. Inset peta

Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya
di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga peta
sisipan.

10. Tata warna

Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu
dengan yang lainnya

Pengertian peta RBI

Peta Rupabumi Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian
unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI. Unsur-unsur kenampakan peta
rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu:

Tema 1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dan
sebagainya
Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai dan
sebagainya
Tema 3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya
Tema 5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan
jembatan
Tema 6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa
Tema 7: Toponim: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung
dan sebagainya

Interpretasi Peta

Interpretasi peta adalah kegiatan membaca peta atau menafsirkan atau


memahami simbol-simbol yang ada pada peta. Penafsiran tersebut dapat dilakukan pada
peta umum dan peta khusus.

Menginterpretasi Peta Umum

Dari sebuah peta kita dapat mengetahui bentuk relief dari suatu tempat/wilayah, baik itu
wilayah dasar laut maupun wilayah daratan. Kenampakan di daratan ada yang tertutup
perairan yaitu :

Samudra/Laut : Samudra adalah perairan yang sangat luas di muka bumi. Dalam peta,
samudra/lautan digambarkan dengan warna biru (dari biru muda hingga biru tua).
Semakin tua warna biru, menunjukkan bahwa laut tersebut semakin dalam. Misalnya:
1) biru sangat muda : kedalaman 0 200 m, 2). biru muda : kedalaman 200 2.000 m,
3). biru tua : kedalaman >2.000 m

Sungai : Sungai adalah aliran air tawar di permukaan bumi dengan alur yang
terbentuk secara alami.

Danau : Danau adalah cekungan luas di daratan yang digenangi oleh air. Danau,
meliputi danau alami dan danau buatan. Dalam peta, danau digambarkan dengan
warna biru.

Rawa : Rawa adalah dataran rendah yang selalu tegenang air (air hujan, air
permukaan tanah, dan lainlain). Rawa dapat ditemui di tengah daratan ataupun di
daerah pesisir pantai. Dalam peta, simbol rawa adalah beberapa baris garis putus-
putus berwarna biru muda.

Kenampakan utama di daratan yang tidak tertutup oleh perairan adalah dataran,
perbukitan, dan pegunungan.

Dataran : Dataran dapat berupa dataran rendah ataupun dataran tinggi


(plateau/plato). Dataran rendah merupakan daerah luas, rendah, dan relatif datar.

Bukit/Perbukitan : Bukit adalah bagian permukaan bumi yang lebih tinggi dari
dataran, tetapi lebih rendah dari gunung ( 200 300 m). Perbukitan adalah rangkaian
bukit-bukit.

Pegunungan : Pegunungan adalah bagian permukaan bumi yang tinggi, jauh lebih
tinggi dari dataran sekitarnya

Disamping itu didasar lautpun terdapat bentuk-bentuk relief sebagai berikut :

Paparan/selasar benua : Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan


wilayah benua (kontinen).

Dataran abisal : Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah
tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari
paparan benua.

Punggung laut (ridge/rise) : Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah
bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer.
Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya.

Gunung laut : Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai
dari dasar laut. Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air. Contohnya Gunung
Krakatau di Selat Sunda.

Lubuk laut/Basin : Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut
berbentuk bulat atau lonjong (oval).

Trench/ trog/ palung : Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam,
yang semakin ke dasar semakin menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam
disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog.

Untuk dapat membaca dan menginterpretasi peta dengan baik maka harus
memahami terlebih dahulu arti dari masing-masing simbol. Dengan memahami arti dari
masing-masing simbol kita dapat dengan mudah menginterprestasi obyek-obyek
geografi dan sebaran dari obyek-obyek geografi dalam peta. Dalam peta umum simbol-
simbol yang digambarkan mengikuti simbol-simbol yang konvensional. Symbol
konvesional merupakan Simbol-simbol dalam peta yang sudah disepakati bersama
disebut simbol konvensional..
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada di
permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Fungsi simbol pada peta
adalah untuk mengganti atau mewakili objek yang digambarkan pada peta.

Simbol peta dapat diklasifikasikan menurut bentuk dan sifatnya. Simbol


menurut bentuknya terdiri dari simbol: titik, garis dan luasan/area. Sendangkan menurut
sifatnya, ada simbol kualitatif, dan ada yang kuantatif. Pemilihan bentuk dan sifat
simbol yang dipilih tergantung pada jenis data yang akan digambarkan pada peta. Data
statistik umumnya digambar dengan simbol kuantatif (seperti pada petapeta statistik).

Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya simbol dibuat :

Sederhana.

Jelas.

Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek


aslinya tersebut.

Berdasarkan kenampakan lingkungannya simbol dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai


berikut.

o Simbol Budaya, Simbol budaya adalah simbol yang mewakili kenampakan


budaya, misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain.
o Simbol Alam, Simbol alam adalah simbol yang mewakili kenampakan alam,
misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya.

Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

o Simbol Garis, Simbol garis digunakan untuk mewakili data geografis yang
berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah.
o Simbol Titik, Simbol Titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota,
gunung dan objek-onjek penting lainnya.
o Simbol Area, Simbol Area digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu,
contoh : danau, rawa, gurun dan hutan.
Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3 yaitu :

o Simbol Piktorial, Simbol Piktorial adalah simbol yang berupa gambar yang mirip
dengan yang sebenarnya.
o Simbol Abstrak, Simbol Abstrak adalah simbol yang berupa gambar yang tidak
mirip dengan yang sebenarnya.
o Simbol Huruf / Angka, Simbol Huruf / Angka adalah simbol yang berupa huruf /
angka.

Agar simbol-simbol yang terdapat di dalam peta dapat dipahami dengan benar,
simbol-simbol itu harus dibuat secara standar. Simbol-simbol yang biasa digunakan
dalam peta adalah sebagai berikut :

Warna Hijau : Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian
kurang dari 200 m.

Warna Hijau Muda : Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki
ketinggian antara 200-400 m di atas permukaan laut.

Warna Kuning : Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian
antara 400-1000 m di atas permukaan laut.

Warna Coklat Muda : Warna coklat muda menunjukkan daerah yang mempunyai
ketinggian antara 1000-1500 m di atas permukaan air laut.

Warna Coklat : Warna coklat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian


lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut.

Warna Biru Keputihan : Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan.


Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari
200 m.

Warnan Biru Muda : Warna Biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang
mempunyai kedalaman antara 200-2000 m.

Warna Biru Tua : Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan
kedalaman lebih dari 2000 m.
Segitiga Warna Merah : Segitiga warna merah menunjukkan lambang gunung
berapi yang masih aktif. Di dekat segitiga tersebut terdapat nama gunung dan angka
yang menunjukkan ketinggian tempat gunung tersebut.

Segitiga Warna Hitam : Segitiga warna hitam menunjukkan lambang gunung berapi
yang tidak aktif. Di dekat segitiga tersebut terdapat nama gunung dan angka yang
menunjukkan ketinggian tempat gunung tersebut.

Garis Warna Merah : Garis warna merah menunjukkan kenampakan buatan yang
berupa jalan aspal. Ketebalan garis tergantung dari besar kecilnya jalan.

Garis Hitam Putus : Garis hitam putus-putus menunjukkan menjukkan kenampakan


buatan yang berupa jalan kerata api.

Garis Lengkung Warna Biru : Garis berkelok-kelok dengan warna biru


menunjukkan kenampakan alam yang berupa sungai.

Gambar Jangkar atau kapal : Gambar jangkar atau kapal menunjukkan


kenampakan buatan yang berupa pelabuhan.

Gambar Pesawat Terbang : Gambar pesawat erbang menunjukkan keampakan


buatan yang berupa bandar udara

IV. LANGKAH KERJA


1) Siapkan alat dan bahan.
2) Amati peta RBI yang akan dideliniasi
3) Lakukan deliniasi peta RBI di atas plastik trasnparansi
4) Gambar menggunakan spidol warna yang sesuai dengan warna yang ada pada
peta RBI.
5) Analisis seluruh informasi yang terdapat pada peta RBI
6) Susunalah laporan

V.HASIL PRAKTIKUM
1. Gambar Peta RBI: Foto RBI asli
2. foto hasil transpara
3. Informasi pada peta RBI

No Bagian Keterangan
1 Judul Seri Peta RBI Kampak
Nomor Lembar
2 1408 - 134
Peta
Edisi/Tahun
3 I - 2001
Pembuatan

Petunjuk Letak
4 Peta

5 Diagram Lokasi

6 Data Geodetik
a. Proyeksi Transverse Mercator
b. Sistem Grid Grid Geografi dan Grid Universal Tranverse Mercator
c. Datum
Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95)
Horisontal
d. Datum
Muka Laut di Tanjungpriok, Jakarta
Vertikal
e. Satuan
Meter
Tinggi
f. Selang
12,5 meter
Kontur
7. Skala 1 : 25.000

8. Arah

BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN


NASIONAL ( B A K O S U R T A N A L)
9. Penerbit JL.RAYA JAKARTA-BOGOR KM. 46 TLP :( 021 ), 8752062
FAX : 62-21-8752064
TLX: 48305 BAKOST IA CIBINONG 16911 - BOGOR

4. Simbologi

No. Nama Simbol Bentuk Jenis


Titik Garis Area
1. Pemukiman Pictoral

2. Bangunan Geometri
3. Masjid Pictoral

4. Gereja Pictoral

5. Vihara Pictoral

6. Pura Pictoral

7. Kuburan Islam Pictoral

8. Kuburan Kristen Pictoral

9. Kuburan Cina Pictoral

10. Kuburan Hindu Pictoral

11. Kantor Gubernur Pictoral

12. Kantor Bupati Pictoral

13. Kantor Walikota Pictoral

14. Kantor Camat Pictoral

15. Kantor Desa Pictoral

16. Kantor Lurah Pictoral

17. Rumah Sakit Pictoral

18. Pasar Pictoral

19. Kantor Polisi Pictoral

20. Sekolah Pictoral

21. Pelayanan Pos Pictoral


22. Pelayanan Pictoral
Telpon
23. Menara Pictoral

24. Sumur Bahan Geometri


Bakar
25. Sumber Gas Pictoral
Alam

26. Sumber Air


Panas Geometri

27. Tambang Pictoral

28. Bangunan
Bersejarah Pictoral

29. Tempat Menarik Geometri

30. PLTA
Pictoral

31. PLTD
Pictoral
32. PLTU
Pictoral
33. PLTN
Pictoral
34. Menara Air
Geometri
35. Tangki Bahan Geometri
Bakar
36. Kawat Tegangan Geometri
Tinggi

37. Pipa Bahan Geometri


Bakar

38. Pipa Gas Geometri

39. Pipa Air Geometri

40. Jalan Layang Pictoral

41. Jalan Arteri Pictoral

42. Kolektor dan Pictoral


Tonggak
Kilometer
43. Jalan Lokal Pictoral

44. Jalan Lain Pictoral

45. Jalan Setapak Pictoral

46. Jembatan Layang Pictoral

47. Jembatan Pictoral

48. Titian Pictoral

49. Terowongan Pictoral

50. Tambangan Pictoral


51. Jalan Kereta Api Pictoral
Rangkap
52. Jalan Kereta Api
Tunggal Pictoral

53. Jalan Lori


Pictoral
54. Talang,
Terowongan Pictoral

55. Stasiun,
Pemberhentian Geometri
Kereta Api
56. Terminal,
Pemberhentian Geometri
Bus
57. Lapangan
Terbang Geometri
58. Lapangan
Terbang Perintis Geometri
59. Sawah Irigasi
Pictoral
60. Sawah Tadah Pictoral
Hujan
61. Kebun/Perkebun Geometri
An
62. Hutan Geometri

63. Semak/Belukar Geometri

64. Tegalan/Ladang Geometri

65. Rumput/Tanah Geometri


Kosong
66. Hutan Rawa Pictoral

67. Garis Kontur, Alfabet


Kontur Indeks
68. Kontur Daerah Alfabet
Berbatu
69. Kontur bantu Pictoral

70. Cekungan Pictoral

71. Tebing, Pictoral


Tebing Batu
72. Bukit/Gundukan Pictoral

73. Tanggul Tanah, Geometri


Tanggul
Diperkeras
74. Galian Tanah, Gometri
Galian
Diperkeras
75. Pasir Pasut, Pasir Pictoral

76. Titik Tinggi Alfabet

77. Titik Trilinguasi Pictoral


Primer
78. Titik Trilinguasi Pictoral
Sekunder
79. Titik Trilinguasi Pictoral
Tertier
80. Titik Doopler Alfabet
81. Titik GPS Alfabet

82. Titik Tinggi Alfabet


Geodesi
83. Titik Astronomi Alfabet

84. Titik Gaya Berat Alfabet

85. Batas Propinsi Pictoral

86. Batas Kabupaten Pictoral

87. Batas Kecamatan Pictoral

88. Batas Pictoral


Desa/Kelurahan
89. Garis Pantai Pictoral

90. Batu Karang Pictoral

91. Terumbu Pictoral

92. Beting Karang Pictoral

93. Mata Air Pictoral

94. Sungai Pictoral

95. Sungai Musiman Pictoral

96. Sungai Perkiraan Pictoral


97. Air Terjun Pictoral

98. Jeram Pictoral

99. Arah Aliran Pictoral

100. Rawa Pictoral

101. Empang Pictoral

102. Penggaraman Geometri

103. Danau Geometri

104. Terusan Pictoral

105. Bendung/ Pictoral


Bendungan
106. Penahan Ombak Pictoral

107. Dermaga Pictoral

108. Pelabuhan Pictoral


Samurdra
109. Pelabuhan Antar Pictoral
Pulau
110. Pelabuhan Pictoral
Nelayan
111. Menara Suar Pictoral

112. Stasiun Pasang Pictoral


Surut
VI. PEMBAHASAN
Peta RBI yang kami analisi adalah Peta Rupa Bumi digital Indonesia Lembar
1507-532. Pada peta RBI ini, dapat diperoleh informasi-informasi baik dari
kenampakannya secara langsung maupun dari simbol-simbol yang terdapat pada peta.
Peta dengan judul seri Peta Rupa Bumi digital Indonesia Kampak yang
memiliki nomor lembar 1507-532 ini diterbitkan oleh BOKORSUTANAL pada edisi
1, tahun 2001. Pada peta RBI ini memuat informasi arah yang dinyatakan dalam
bentuk arah utara sebenarnya, arah utara grid dan arah utara magnetik.
Peta Rupa Bumi Kampak ini menggunakan proyeksi Transverse Mercator, dimana
proyeksi ini merupakan proyeksi yang termasuk silinder transversal yang bersifat
konform. Proyeksi mercator ini, dalam penggambarannya secara geometris silindernya
akan menyinggung bola bumi pada sebuah meridian yang disebut meridian sentral
(meridian tengah). Dan sistem grid yang digunakan pada peta RBI ini yaitu menggunakan
sistem grid Geografi dan grid Universal Transverse Mercator.
Satuan ketinggian dalam peta rupa bumi ini dinyatakan dalam bentuk meter
yang memiliki selang kontur 12.5 meter. Datum horizontal yang digunakan pada peta
ini adalah Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95), sedangkan untuk datum vertikal
yang digunakan adalah Muka Laut di Tanjungpriok, Jakarta. Terdapat legenda
simbol simbol serta informasi penting pada peta Rupa Bumi Kampak ini yang
terletak pada samping kanan dari obyek peta tersebut.

Simbol pada peta RBI Kampak menurut bentuknya adalah:

1. Simbol titik
Contohnya adanya simbol masjid, simbol vihara, simbol pura, pasar,
dan lain sebagainya pada peta RBI lembar Kampak ini
2. Simbol garis
Contohnya terdapat simbol jalan, sungai, dan batas administratif wilayah
3. Simbol area.
Contohnya adalah simbol sawah, danau, rawa, hutan, dan lain
sebagainya.

Simbol pada peta RBI Kampak menurut jenisnya meliputi : pada peta
1. Simbol geometric
Pada peta RBI lembar Kampak ini terdapat kenampakan rumput atau
tanah kosong, bangunan, empang penggaraman dan lain sebagainya.
2. Simbol alfabetis
Pada peta RBI lembar Kampak ini terdapat titik ketinggian suatu
wilayah, titik tinggi geodesi, titik astronomi dan lain sebagainya.
3. Simbol pictorial
Pada peta RBI lembar Kampak ini terdapat aliran sungai, daerah
persawahan, area tegalan, dan lain sebagainya.

VII. KESIMPULAN
o Peta RBI lembar Kampak 1507-532 ini memuat informasi tepi yang
memberikan informasi penting antara lain judul seri, nomor lembar peta,
edisi/tahun pembuatan, petunjuk letak peta, diagram lokasi, data geodetish
berupa proyeksi, sistem grid, datum horizontal, datum vertikal, satuan tinggi
dan selang kontur, skala, arah, dan penerbit peta.
o Simbol pada peta berfungsi untuk mengganti atau mewakili objek yang
digambarkan pada peta. Simbol-simbol yang terdapat pada peta RBI Kampak
lembar 1507-532 dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu menurut bentuknya dan
menurut jenisnya. Menurut bentuknya, simbol dapat berupa titik, garis, serta
area. Menurut jenisnya dapat berupa pictoral, geometri, serta alfabet.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Hartono, Rudi. 1991. Kartografi (Buku Penunjang Perkuliahan). Malang:Depdikbud
IKIP Malang.
Idris, M. Yusuf dan J.P Buranda. 1985. Dasar-Dasar Kartografi. Malang : Proyek
Peningkatan / Pengembangan Perguruan Tinggi IKIP Malang
Peta RBI Lembar KAMPAK 1507-532
Sudarto. Dasar-Dasar Pemetaan-Pemahaman Peta.
http://sisdl.lecture.ub.ac.id/files/2011/03/SISDL-2013-02-DASAR-
PEMETAAN.pdf
Diakses pada 30 November 2016

You might also like