You are on page 1of 5

Vignette Seorang apoteker sedang mengadakan diskusi dengan rekan apoteker lainnya dalam suatu

forum. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan ingin mengembangkan ilmu pengetahuan
dengan cara mengkaji secara lieratur mengenai respon biologis yang disebabkan oleh obat
X tergolong obat narkotika. Obat yang diteliti ternyata menunjukkan respon yang sangat
signifikan didalam tubuh. Respon biologis yang terjadi terhadap suatu obat X merupakan
hasil interaksi antara zat obat dengan molekul molekul yang penting secara fungsional
dalam sistem hidup (reseptor). Sifat fisika kimia dari obat X terutama kelarutannya dalam
lemak, derajat ionisasi, dan ukuran molekul menentukan besarnya kemampuan untuk
mempengaruhi aktivitas biologis. Respons biologis disebabkan oleh perubahan dalam
proses biologis yang ada sebelum pemberian sediaan obat obatan. Besarnya respons
berhubungan dengan konsentrasi obat X yang dicapai pada tempat obat tersebut bekerja.
Menurut anda sebagai profesi apoteker, faktor apa saja yang mempengaruhi konsentrasi
obat X tersebut kecuali?
Pertanyaan Menurut anda sebagai profesi apoteker, faktor apa saja yang mempengaruhi konsentrasi
obat X tersebut kecuali?
Pilihan Jawaban a. Banyaknya dosis yang diberikan
b. Besarnya absorpsi dan distribusi tempat tersebut
c. Kecepatan obat yang dieliminasikkan dari tubuh
d. Besarnya obat yang dieliminasikan dari tubuh
e. Besarnya luas permukaan tubuh

Kunci Jawaban E
Penulisan Soal Ave Milla Syakiya
Bagian/ Departemen Universitas Tanjungpura
Asal Institusi
Referensi literatur Ansel, Howard C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi ke-4. UI Press, 2008. Hal.110.
Vignette Seorang apoteker dari Industri Farmasi X sedang ingin mengembangkan bahan pengawet
pada preparat farmasi. Preparat farmasi ini mudah dikontaminasi oleh jamur, ragi, atau
bakteri yang umumnya menyukai medium alkali dan asam. Walaupun beberapa
mikroorganisme dapat tumbuh dibawah pH 3 atau diatas 9, sebagian besar preparat farmasi
dalam air berada dalam kisaran pH yang menguntungkan bagi organisme. Oleh karena itu,
harus di atasi dengan suatu zat pengawet dalam konsentrasi cukup dalam fase air dari suatu
sediaan. Sehingga hanya bentuk molekul/fraksi yang tidak terdisosiasi dari suatu pengawet
mempunyai kemampuan pengawetan. Hal ini dikarenakan bagian terion tidak mampu
berpenetrasi ke dalam mikroorganisme. Oleh karena itu, anda sebagai apoteker, langkah
apa yang paling tepat dalam memilih kriteria pengawet pada preparat tersebut...?
Pertanyaan Oleh karena itu, anda sebagai apoteker, langkah apa yang paling tepat dalam memilih
kriteria pengawet pada preparat tersebut...?
Pilihan Jawaban a. Pengawet yang dapat larut dalam formulasi menjadi bentuk terionkan
b. Pengawet yang dapat terdisosiasi dalam formulasi
c. Pengawet yang memiliki pH dibawah 3 atau diatas 9
d. Pengawet yang tidak dapat terdisosiasi pada pH dari formulasi
e. Pengawet yang stabil dalam medium alkali atau asam dalam formulasi

Kunci Jawaban D
Penulisan Soal Ave Milla Syakiya
Bagian/ Departemen Universitas Tanjungpura
Asal Institusi
Referensi literatur Ansel, Howard C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi ke-4. UI Press, 2008. Hal.165.
Vignette Tim apoteker dari Industri Farmasi X sedang melakukan riset dibidang biofarmasetika
yaitu tentang proses transpor obat X dalam tubuh secara difusi pasif. Istilah difusi pasif
digunakan untuk menggambarkan lewatnya molekul molekul obat melalui suatu
membran inert dan tidak berpartisipasi aktif dalam proses tersebut. Hasil data
menunjukkan obat X ini mampu diabsorbsi secara pasif dimana proses absorbsi
dikendalikan oleh perbedaan konsentrasi dari tempat yang berkonsentrasi obat tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi rendah. Maka, tim apoteker di Industri Farmasi X tersebut
menyimpulkan bahwa proses transpor pada obat X ini sesuai dengan hukum Fick`s
pertama yaitu laju difusi atau tranpor yang melewati membran (dc/dt) adalah...?
Pertanyaan Maka, tim apoteker di Industri Farmasi X tersebut menyimpulkan bahwa proses transpor
pada obat X ini sesuai dengan hukum Fick`s pertama yaitu laju difusi atau tranpor yang
melewati membran (dc/dt) adalah...?
Pilihan Jawaban a. Sebanding dengan perbedaan konsentrasi pada kedua sisi membran tersebut
b. Sebanding dengan perbedaan luas permukaan pada kedua sisi membran tersebut
c. Sebanding dengan perbedaan derajat ionisasi pada kedua sisi membran tersebut
d. Sebanding dengan perbedaan pH pada kedua sisi membran tersebut
e. Sebanding dengan perbedaan pKa pada kedua sisi membran tersebut
Kunci Jawaban A
Penulisan Soal Ave Milla Syakiya
Bagian/ Departemen Universitas Tanjungpura
Asal Institusi
Referensi literatur Ansel, Howard C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi ke-4. UI Press, 2008. Hal.113.
Vignette Industri Farmasi X sedang melakukan penelitian tentang bentuk obat dalam suatu
formulasi sediaan farmasi. Beberapa tim yang di pimpin oleh seorang apoteker sedang
mengembangkan bentuk obat X. Obat X dapat dihasilkan dalam bentuk kristal atau amorf.
Kemudian tim X memutuskan bahwa obat X akan dibuat dalam bentuk amorfnya, hal ini
berkaitan dengan sifat kelarutan obat X pada bahan formulasi sediaan. Obat X ini berasal
dari bahan bahan obat padat berupa zat kristal murni dengan bentuk tertentu yang dapat
diidentifikasi sebagai partikel partikel amorf tanpa struktur tertentu. Karakteristik
kristal/amorf dari obat bisa penting sekali dalam memudahkan formulasi, penanganannya,
kestabilan kimianya, dan bahkan aktivitas biologisnya. Berdasarkan penjelasan tersebut,
menurut anda sebagai apoteker, alasan apa yang paling tepat sehingga tim X ini
memutuskan bentuk produk pada obat X dibuat dalam bentuk amorf?
Pertanyaan Berdasarkan penjelasan tersebut, menurut anda sebagai apoteker, alasan apa yang paling
tepat sehingga tim X ini memutuskan bentuk produk pada obat X dibuat dalam bentuk
amorf?
Pilihan Jawaban a. Karena bentuk amorf obat X ukuran partikelnya lebih kecil
b. Karena bentuk amorf obat X lebih mudah dibuat
c. Karena bentuk amorf obat X lebih mudah larut
d. Karena bentuk amorf obat X lebih ekonomis
e. Karena bentuk amorf obat X stabil dalam suhu tinggi
Kunci Jawaban C
Penulisan Soal Ave Milla Syakiya
Bagian/ Departemen Universitas Tanjungpura
Asal Institusi
Referensi literatur Ansel, Howard C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi ke-4. UI Press, 2008. Hal.121.
Vignette Perusahaan X berecana untuk melakukan peluncuran produk obat baru di tahun ini.
Diketahui obat X ini sudah memenuhi syarat dalam tahap formulasi sediaan dan akan
membuat kemasan obat X dalam wadah yang tepat. Obat X ini diketahui sediaan parenteral
dan akan dibuat dalam bentuk dosis tunggal (unit dose) dengan tujuan agar lebih praktis
dalam penggunaannya, dan memberikan efek yang lebih cepat dibandingkan sediaan oral.
Oleh karena itu, Seorang apoteker sedang merancang berbagai bentuk kriteria wadah
sediaan, agar zat aktif obat X tetap stabil dan tidak menimbulkan kerusakan bahan obat
baik dari faktor eksternal maupun internal. Berikut kriteria wadah yang dipertimbangkan
yaitu wadah tertutup baik, wadah tertutup rapat, wadah bertutup kedap dan lainnya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka, Menurut anda sebagai apoteker, wadah manakah
yang paling tepat digunakan pada obat X tersebut?
Pertanyaan Menurut anda sebagai apoteker, wadah manakah yang paling tepat digunakan pada obat X
tersebut?
Pilihan Jawaban a. Wadah tertutup baik
b. Wadah tertutup rapat
c. Wadah tertutup indah
d. Wadah tertutup sempurna
e. Wadah tertutup kedap
Kunci Jawaban E
Penulisan Soal Ave Milla Syakiya
Bagian/ Departemen Universitas Tanjungpura
Asal Institusi
Referensi literatur Ansel, Howard C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi ke-4. UI Press, 2008. Hal.175-
176.

You might also like