Professional Documents
Culture Documents
A. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada,
Hari : Selasa
Tanggal : 27 Oktober 2016
Tempat : Kebun percobaanWedomartani, Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta
B. Tujuan Praktikum
1. Meengetahui bagian jagung, semangka, melon yang memiliki kadar
kepadatan terlalut paling tinggi.
2. Mengetahui cara pengukuran luas daun.
C. Dasar Teori
Peningkatan produksi pertanian dalam suatu penelitian dapat diketahui
dari mengukur beberapa parameter. Cara mengukur parameter pada tanaman
dapat dilakukan pada saat vegetatif (pertumbuhan) dan fase generatif
(pembuahan). Untuk menentukan kuantitas tanaman dapat di ukur melalui
parameter, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot hasil, sedangkan
untuk mengukur kualitas dapat diukur melalui parameter kadar gula, vitC,
dan karbohidrat (Keira, 2013)
Beberapa metode yang digunakan untuk mengukur luas daun. Metode
kertas milimeter metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan
menggambar untuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup
efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada
dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah
dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun
diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam
pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan
untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup
praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak. Gravimetri, Metode ini
menggunakan timbangan dan alat pengering daun (oven). Pada prinsipnya
luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat
dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada
sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun
kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas
daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan
berat total kertas (Anonim2, 2015).
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur indeks
refraksi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Satuan yang
digunakan adalah Brix. Prinsipnya sesuai dengan namanya adalah
memanfaatkan refraksi cahaya. Cahaya polikromatis dari sinar lampu
menyinari day light plate, kemudian sampel diteteskan di atas prisma sampel
terkena cahaya polikromatis yang diteruskan ke prisma. Cahaya polikroatis
diubah menjadi cahaya monokromatis. Disini terjadi pemfokusan pada lensa
dan diteruskan ke biomaterial skip, sehingga tertera skala. Skala dibaca
dengan menggunakan mata melalui eye piece. Refraktometer ditemukan oleh
Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20
(Anonim1, 2010).
F. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan Kadar Kemanisan
Data Hasil Pengamatan Kadar Kemanisan Buah Semangka (briks)
I 15 15 13
II 15 16 12
III 15 13 11
Total 45 44 36
Rata-rata 15 14,6 12
Total 37 34 31,5
Rata-rata 12,3 11,3 10,5
Total 47 47,5 49
b. MenggunakanMetode Gravimetri
Berat kertas berbentukdaun (A)
Berat kerta sukuran10 x 10 cm = 0,7 (B)
1) Daun jambu monyet 1
A 0,46
x 100 cm2= 0,7 x 100 cm2
B
= 65,71 cm2
2) Daun jambu monyet 2
A 0,34
x 100 cm2 = x 100 cm2
B 0,7
= 48,57cm2
3) Daun jambu monyet 3
A 0,29
x 100 cm2 = x 100 cm2
B 0,7
= 41,42 cm2
4) Daun singkong 1
A 0,16
x 100 cm2 = x 100 cm2
B 0,7
= 22,85 cm2
5) Daun singkong 2
A 0,26
x 100 cm2 = x 100 cm2
B 0,7
= 37,14 cm2
6) Daun singkong 3
A 0,11
x 100 cm2 = x 100 cm2
B 0,7
= 15,71 cm2
7) Daun kelengkeng 1
A 0,2
x 100 cm2 = 0,7 x 100 cm2
B
= 28,57 cm2
8) Daun kelengkeng 2
A 0,12
x 100 cm2= 0,7 x 100 cm2
B
= 17,14 cm2
9) Daun kelengkeng 3
A 0,11
x 100 cm2 = x 100 cm2
B 0,7
= 15,71 cm2
Tabel 7.2 Data Hasil Pengukuran Luas Daun
Metode yang Digunakan
Daun
Kertas Milimeter (cm2) Gravimetri (cm2)
Jambu monyet 1 51,2 65,71
Jambu monyet 2 40,4 48,57
Jambu monyet 3 34,2 41,42
Singkong 1 167,8 22,85
Singkong 2 160,4 37,14
Singkong 3 145 15,21
Kelengkeng 1 18 28,57
Kelengkeng 2 19,2 17,14
Kelengkeng 3 17 15,21
E. Pembahasan
Dalam pengukuran kadar kemanisan semangka, melon dan jagung
didapatkan hasil bahwa kadar kemanisan terbesar terdapat pada bagian ujung,
masing-masing 15 briks, 12,3 briks, 15,6 briks. Hal ini disebabkan karena
kandungan gula pada semangka, melon dan jagung banyak terdapat pada bagian
ujung.
Pada pengukuran luas daun menggunakan kertas millimeter yang diambil
dari 3 sampel daun masing-masing daun diambil 3 sampel daun menunjukkan
luas daun jambu monyet masing-masing 51,2 cm2, 40,4 cm2 dan 34,2 cm2. Luas
daun singkong masing-masing 167,8 cm2, 160,4 cm2 dan 145 cm2.. Sedangkan
luas daun kelengkeng masing-masing 18 cm2, 19,2 cm2 dan 17 cm2.
Pada pengukuran luas daun dengan metode gravimeter didapat hasil luas
daun jambu monyet masing-masing 65,71 cm2, 48,57 cm2 dan 41,42 cm2. Pada
singkong luas daunnya masing-masing 22,85 cm2, 37,14 cm2 dan 15,21 cm2..
Sedangkan luas daun kelengkeng masing-masing adalah 28,57 cm2, 17,14 cm2,
15,21 cm2.
Perbedaan hasil pengukuran disebabkan adanya kekurangan dan
kelebihan masing-masing metode. Pada metode kertas millimeter kelebihannya
adalah alat yang digunakan sederhana sehingga mudah untuk dilakukan, namun
metode ini tidak efektif karena memerlukan waktu yang lama dan rentan
persentase terlalu jauh sehingga memungkinkan adanya perbedaan. Sedangkan
pada metode gravimetri kelebihannya adalah tidak memerlukan waktu lama
dalam pengukuran, namun jika menggunakan metode ini, saat menggambar daun
tidak mungkin sama persis dengan daun asli sehingga hasilnya kurang akurat.
F. Kesimpulan
Bagian dengan kadar kemanisan tertinggi pada tanaman semangka, melon
dan jagung adalah pada bagian ujungnya. Hal ini sesuai data yang didapat dari
pengamatan kadar kemanisan.
Berdasarkan hasil percobaan pengamatan parameter kuantitas tanaman
dapat disimpulkan bahwa pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan metode
kertas millimeter dan gravimeter. Masing-masing metode memiliki prinsip,
kelebihan dan kekurangan tersendiri.
G. Daftar Pustaka
Anonim1. 2010. Refraktometer. http://iasius.blogspot.co.id.
Diakses pada tanggal 7 Oktober 2016, pukul 19.15 WIB.