Professional Documents
Culture Documents
Ust.. dari tulisan tulisan wahhabi banyak yang menerangkan tidak boleh merayakan
tahun baru Islam.. Tapi di sisi lain, mereka di Arab Saudi sana senantiasa merayakan
pekan dakwah muhammad ibn abdil wahhab(imamnya wahhabi).. Apakah tindakan
mereka ini tindakan jelek dan sebentuk kemunafikan?
Kemudian ust.. apa amalan yang mesti kita lakukan di bulan Muharram ini?
Jawab :
Pertama. Apa yang dilakukan oleh saudara saudara kita dari aliran Wahhabi hendaknya
menjadi pelajaran, bahwa ilmu dan akhlaq kita mesti senantiasa kita sandarkan pada
AlQuran dan Sunnah sesuai pemahaman salaf. Pemahaman salaf itu berarti,
pemahaman sahabat, tabiin, tabiut tabiin dan termasuk Imam Madzhab yang Empat.
Setelah masa mereka bukan salaf. Untuk soal merayakan pekan dakwah Ibn Abdil
Wahhab itu, kita bahas di lain kesempatan. Yang jelas, saudaraku.. Jangan membenci
saudara saudara kita yang beraliran Wahhabi. Wahhabi, Ikhwani, Tahriri, Tablighi,
Nahdliyyin, dll semuanya sama sama Muslim. Ummat Islam jangan sampai terpecah
belah karena adanya fanatik aliran, kelompok, dll.
Kedua. Merayakan Tahun Baru Muharram itu sebaiknya diganti istilah saja. Mungkin
sebagian orang khawatir, nanti generasi Islam mendatang menganggap bahwa Hari Raya
bagi Ummat Islam termasuk Hari Awal Tahun Hijriyyah. Kita hanya memanfaatkan
moment tersebut sebagai refleksi amal kita setahun belakang. Dan kita jadikan awal
tahun itu sebagai kesempatan bagi kita menyusun program program perbaikan ilmu dan
amal. Dalam bahasa kekiniannya, Resolusi Tahun 1439 Hijriyyah.
Ketiga. Amalan amalan di Bulan Muharram antara lain :
1. Shaum
Shaum yang paling afdhal setelah bulan Ramadhan, adalah (shaum) di bulan
Allaah, yakni Muharram. Dan shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu,
adalah shalat malam. (HR. At-Tirmidzi No. 438, 740)
Ada juga dalil lain yang menunjukkan bahwa shaum yang afdhal itu
shaum SEBULAN PENUH di bulan Muharram.
Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian.
Maka Nabi pun shaum, dan memerintahkan para sahabat untuk shaum.
(Muttafaq Alayh)
Jika tahun depan bisa kita jumpai in sya Allaah- maka kita shaum juga hari
kesembilan.