Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan peraktikum Teknik
Peledakan ini. Laporan ini saya susun berdasarkan praktek yang telah dilakukan atas
bimbingan Dosen-dosen praktikum Teknik peledakan.
Laporan ini juga menjadi salah satu syarat kegiatan yang harus ditempuh agar
dapat penilaian dari mata kuliah Teknik Peledakan.
Dengan selesainya laporan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada asisten dosen yang telah memandu jalannya praktikum.
Saya menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, maka dengan itu saya
memohon kritik dan saran agar dapat menjadi motivasi saya agar dapat lebih baik
lagi.
Page | i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel .
Bab I. Pendahuluan
1.1.Latar Belakang .
1.2. Tujuan .
1.3. Praktek .
1.4. Peralatan .
1.5. Langkah percobaan .
3.1. Hasil
Page | ii
3.2. Pembahasan .
4.1. Kesimpulan .
DAFTAR PUSTAKA .
LAMPIRAN .
Page | iii
DAFTAR GAMBAR
Page | iv
DAFTAR TABEL
TABEL 3.6. Total keseluruhan ANFO, AN, FO, jumlah detonator, dayagel
magnum dalam waktu 27 hari .
Page | v
Page | vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
a. Mengetahui sifat-sifat bahan peledak
b. Mengetahui klasifikasi bahan peledak
c. Mengetahui tipe dan jenis bahan peledak industri
1.3. Praktek
Membuat sketsa jenis-jenis bahan peledak dan memeriksa spesifikasinya
Page | 1
1.4. Peralatan
a. Dummy bahan peledak
b. Contoh spesifikasi bahan peledak
Page | 2
BAB II
LANDASAN TEORI
Tabel 3.1.
Klasifikasi metode pemecahan batuan
Page | 3
Menurut Manon, permissible explosive digolongkan kedalam bahan peledak lemah,
hal tersebut kurang karena tidak semua permissible explosives merupakan bahan
peledak leamh, sebenearnya masih ada beberapa cara dalam menyusun klasifikasi
bahan peledak antara lain:
Menurut Mike Smith (Mining Magazine, Feb. 1988) bahan peledak dibagi
menjadi :
a. Bahan peledak kuat (high explosives)
b. Blasting agents
c. Speciality explosives
d. Explosive substitutes
Page | 4
Gambar 3.1. klasifikasi Bahan peledak menurut JJ Manon, 1976
Page | 5
Tabel 3.2. klasifikasi bahan peledak menurut Anon
Bahan peledak lemah adalah campuran dari potasium nitrat atau sodium nitrat,sulphur,
dan charcoal yang biasa disebut black powder. Black powder diproduksi dalam dua
bentuk, yaitu:
a. Granular atau black blasting powder yang berbentuk butiran kecil; biasanya
dikemas dalam tong seberat 25 pound.
b. Pelleted atau pellet powder yang berbentuk silinder. Ada dua macam black
blasting powder yaitu :
Grade A adalah black blasting powder yang mengandung salpeter atau
potassium nitrat. Bahan peledak ini lebih cepat reaksinya, sedikit lebih
berat dan kurang higroskopis dibandingkan dengan grade B.
Grade B adalah black blasting powder yang mengandung sodium nitrate.
Kecepatan pembakaran (burning speed) dari black blasting powder
Page | 6
dikontrol oleh ukuran butir. Semakin kecil ukuran butirannya akan
semakin cepat pembakaran atau reaksi kimianya.
Beberapa bahan dapat mempunyai fungsi lebih dari satu. Bahan peledak dasar
adalah bahan yang berbentuk padat atau cairan yang apabila dikenakan panas
yang tinggi atau kejutan (shock) akan terurai menjadi produk yang berupa gas-
gas disertai pelepasan atau pembebasan energi panas yang besar.
Combustibles dan oxygen carriers ditambahkan dalam suatu bahan peledak
untuk mendapatkan oxygen balance yang baik atau menghindari terbentuknya
N02 (nitrogen oxide) atau CO (carbon monoxide). Antacid ditambahkan dalam
campuran suatu bahan peledak untuk menambah stabilitas pada waktu
penyimpanan dan absorbent digunakan apabila diperlukan untuk menyerap
bahan peledak dasar yang berbentuk cairan.
Page | 7
Sifat fisik terdiri dari :
a. Bobot Isi
b. Sensitivitas
c. Ketahanan Air
d. Stabilitas Kimia
e. Karakteristik Gas Peledakan
f. Karakteristik Keselamatan
Sedangkan sifat detonasi terdiri dari :
a. Kecepatan Detonasi (Velocity of Detonation)
b. Tekanan Detonasi
c. Tekanan Lubang Tembak
d. Energi atau Kekuatan
Page | 8
Tabel 3.3.
Kisaran bobot isi bahan peledak
b. Sensitivitas
Sensitivitas adalah ukuran kemudahan BP untuk diinisiasi, atau lebih spesifik
lagi adalah energi minimum untuk meledakkan suatu BP dan sering
dinyatakan dalam cap sensitivity.
Page | 9
Kinerja lapangan buruk
Tabel 3.4
klasifikasi fumes dari bahan peledak
e. Karakteristik keselamatan
BP komersial dalam penggunaannya harus memiliki sifat-sifat yang
dapat menjamin keselamatan kerja. Oleh karena itu sebelum BP dapat dipakai
secara komersial beberapa uji perlu dilakukan seperti : jatuh impak, batang
luncur, projektil, analisa panas differensial, bakar, dan elektrik statik.
Page | 10
2.7. Sifat-Sifat Detonasi
Page | 11
Dua macam ukuran strength yang dipakai untuk menilai BP komersial,
yaitu : weight strength adalah membandingkan kekuatan BP dengan dasar
berat yang sama dan dodol ledak atau bulk strength membandingkan kekuatan
BP dengan dasar volume yang sama.
Secara tradisional strength dinyatakan dalam persen dengan straight
nitroglycerin dynamite dipakai sebagai standar. Weight strength dan kekuatan
dodol ledak dari suatu BP adalah sama apabila specific gravity dari BP adalah
1,4.
1. Weight strength
Weight strength = Energi tersedia dari suatu BP X 100% Energi
tersedia ANFO Beberapa BP kekuatannya dinyatakan dalam weight
strength dan sebagian lagi dinyatakan dalam kekuatan dodol ledak.
2. Bulk strength
Bulk strength suatu BP dinyatakan sebagai perbandingan energi
suatu BP terhadap energi yang diberikan oleh volume ekivalen BP
ANFO. Bulk strength berguna untuk membandingkan potensi kinerja
suatu BP dengan basis volume ekivalen lubang tembak, atau panjang
muatan untuk diameter lubang yang sama.
Page | 12
Trautzl lead block test
Underwater detonation test
Crater test
Langefors weight strengh
Page | 13
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HASIL
3.1.1. Data Blasting PT.ITY
TABEL3.5. DATA BLASTNG PT.ITY
JUMLAH LUBANG
NO PEMAKAIAN /LOBANG JUMLAH ANFO/HARI (kg)
TANGGAL LOKASI LEDAK
1 12/1/2017 BLOCK 2 53 25 1325
2 12/2/2017 BLOCK 2 45 25 1125
3 12/3/2017 BLOCK 3 70 25 1750
4 12/4/2017 BLOCK 1 66 25 1650
5 12/5/2017 BLOCK 2 80 25 2000
6 12/6/2017 BLOCK 1 90 25 2250
7 12/7/2017 BLOCK 3 130 25 3250
8 12/8/2017 BLOCK 3 100 25 2500
9 12/9/2017 BLOCK 2 63 25 1575
10 12/10/2017 BLOCK 1 50 25 1250
11 12/11/2017 BLOCK 4 99 25 2475
12 12/12/2017 BLOCK 3 125 25 3125
13 12/13/2017 BLOCK 4 93 25 2325
14 12/14/2017 BLOCK 2 88 25 2200
15 12/15/2017 BLOCK 1 77 25 1925
16 12/16/2017 BLOCK 2 67 25 1675
17 12/17/2017 BLOCK 3 87 25 2175
18 12/18/2017 BLOCK 2 55 25 1375
19 12/19/2017 BLOCK 1 120 25 3000
20 12/20/2017 BLOCK 4 98 25 2450
21 12/21/2017 BLOCK 4 60 25 1500
22 12/22/2017 BLOCK 3 105 25 2625
23 12/23/2017 BLOCK 2 80 25 2000
24 12/24/2017 BLOCK 1 110 25 2750
25 12/25/2017 BLOCK 3 80 25 2000
26 12/26/2017 BLOCK 1 50 25 1250
27 12/27/2017 BLOCK 2 75 25 1875
JUMLAH 55400
Page | 14
TABEL LANJUTAN
JUMLAH AN/ HARI (kg)JUMLAH FO/ HARI (kg) jumlah detonator/hari daygel magnum
1252.13 72.88 53 53
1063.13 61.88 45 45
1653.75 96.25 70 70
1559.25 90.75 66 66
1890.00 110.00 80 80
2126.25 123.75 90 90
3071.25 178.75 130 130
2362.50 137.50 100 100
1488.38 86.63 63 63
1181.25 68.75 50 50
2338.88 136.13 99 99
2953.13 171.88 125 125
2197.13 127.88 93 93
2079.00 121.00 88 88
1819.13 105.88 77 77
1582.88 92.13 67 67
2055.38 119.63 87 87
1299.38 75.63 55 55
2835.00 165.00 120 120
2315.25 134.75 98 98
1417.50 82.50 60 60
2480.63 144.38 105 105
1890.00 110.00 80 80
2598.75 151.25 110 110
1890.00 110.00 80 80
1181.25 68.75 50 50
1771.88 103.13 75 75
52353.00 3047.00 2216.00 2216.00
Page | 15
JUMLAH ANFO /27 HARI (kg) 55400
PENGGUNAAN AN/ 27 HARI 52353
PENGGUNAAN FO/27 HARI 3047
jumlah detonator/ 27 hari 2216
dayagel magnum/27 hari 2216
3.2. Pembahasan
3.2.1. jumlah ANFO, AN, FO, jumlah detonator, dan dayagel magnum yang
digunakan/ hari
a. tanggal 1/12/2017
@ 25 kg/lubang
@ 53 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 53 = 1325 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1325 = 1265.38 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1325 = 72.88 kg
Jumlah detonator = 1 x 53 = 53 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 53 = 53 dayagel Magnum
b. tanggal 2/12/2017
@ 25 kg/lubang
@ 45 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 45 = 1125 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1125 =1074.38 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1125 = 61.88 kg
Jumlah detonator = 1 x 45 = 45 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 45 = 45 dayagel Magnum
c. tanggal 3/12/2017
@ 25 kg/lubang
@ 70 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 70 = 1750 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1750 = 1671.25 kg
Page | 16
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1750 = 96.25 kg
Jumlah detonator = 1 x 70 = 70 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 70 = 70 dayagel Magnum
d. tanggal 4/12/2017
@ 25 kg/lubang
@ 66 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 66 = 1650 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1650 = 1575.75 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1650 = 90.75 kg
Jumlah detonator = 1 x 66 = 66 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 66 = 66 dayagel Magnum
e. tanggal 5/12/2017
@ 25 kg/lubang
@ 80 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 80 = 2000 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x2000 = 1890.00 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2000 =110.00 kg
Jumlah detonator = 1 x 80 = 80 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 80 = 80 dayagel Magnum
f. tanggal 6/12/2017
@ 25 kg/lubang
@ 90 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 80 = 2250 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2250 = 2126.25kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2250 = 123.75 kg
Jumlah detonator = 1 x 80 = 80 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 80 = 80 dayagel Magnum
g. tanggal 7/12/2017 block 3
@ 25 kg/lubang
Page | 17
@ 130 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 130 = 3250 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 3250 = 3071.25 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 3250 = 178.75 kg
Jumlah detonator = 1 x 130 = 130 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 130 = 130 dayagel Magnum
h. tanggal 8/12/2017 block 3
@ 25 kg/lubang
@ 100 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 100 = 2500 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2500 = 2362.50kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2500 = 137.50 kg
Jumlah detonator = 1 x 100 = 100 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 100 = 100 dayagel Magnum
i. tanggal 9/12/2017 block 2
@ 25 kg/lubang
@ 63 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 64 = 1575 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1575 = 1488.38 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1575 = 86.63 kg
Jumlah detonator = 1 x 64 = 64 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 64 = 64 dayagel Magnum
j. tanggal 10/12/2017 block 1
@ 25 kg/lubang
@ 50 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 50 = 1250 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1250 = 1181.25kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1250 = 68.75 kg
Jumlah detonator = 1 x 50 = 50 detonator
Page | 18
Dayagel Magnum = 1 x 50 = 50 dayagel Magnum
k. tanggal 11/12/2017 block 4
@ 25 kg/lubang
@ 99 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 99 = 2475 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2475 = 2338.88 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2475 =136.13 kg
Jumlah detonator = 1 x 99 = 99 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 99 = 99 dayagel Magnum
l. tanggal 12/12/2017 block 3
@ 25 kg/lubang
@ 125 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 125 = 3125 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 3125 = 2953.13 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 3125 = 171.88 kg
Jumlah detonator = 1 x125 = 125 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 125 = 125 dayagel Magnum
m. tanggal 13/12/2017 block 4
@ 25 kg/lubang
@ 93 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 93 = 2325 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2325 = 2197.13 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2325 = 127.88 kg
Jumlah detonator = 1 x 93 = 93 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 93 = 93 dayagel Magnum
n. Tanggal 14/12/2017 block 2
@ 25 kg/lubang
@ 88 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 88 = 2200 kg
Page | 19
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2200 = 2079.00 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2200 = 121.00 kg
Jumlah detonator = 1 x 88 = 88 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 88 = 88 dayagel Magnum
Page | 20
r. Tanggal 18/12/2017 block 2
@ 25 kg/lubang
@ 55 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 55 = 1375 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1375 = 1299.38 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1375 = 75.63 kg
Jumlah detonator = 1 x 55 = 55 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 55 = 55 dayagel Magnum
s. Tanggal 19/12/2017 block 1
@ 25 kg/lubang
@ 120 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 120 = 3000 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 3000 = 2835.00 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 3000 = 165.00 kg
Jumlah detonator = 1 x 120 = 120 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 120 = 120 dayagel Magnum
t. Tanggal 20/12/2017 block 4
@ 25 kg/lubang
@ 98 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 98 = 2450 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2450 = 2315.25 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2450 = 134.75 kg
Jumlah detonator = 1 x 98 = 98 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 98 = 98 dayagel Magnum
u. Tanggal 21/12/2017 block 4
@ 25 kg/lubang
@ 60 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 60 = 1500 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1500 = 1417.50 kg
Page | 21
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1500 = 82.50 kg
Jumlah detonator = 1 x 60 = 60 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 60 = 60 dayagel Magnum
v. Tanggal 22/12/2017 block 3
@ 25 kg/lubang
@ 105 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 105 = 2625 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2625 = 2480.63 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2625 = 144.38 kg
Jumlah detonator = 1 x 105 = 105 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 105 = 105 dayagel Magnum
w. Tanggal 23/12/2017 block 2
@ 25 kg/lubang
@ 80 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 80 = 2000 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2000 = 1890.00 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2000 = 110.00 kg
Jumlah detonator = 1 x 80 = 80 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 80 = 80 dayagel Magnum
x. Tanggal 24/12/2017 block 1
@ 25 kg/lubang
@ 110 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 110 = 2750 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2750 = 2598.75 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2750 = 151.25 kg
Jumlah detonator = 1 x 110 = 110 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 110 = 110 dayagel Magnum
y. Tanggal 25/12/2017 block 3
@ 25 kg/lubang
Page | 22
@ 80 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 80 = 2000 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 2000 = 1890.00 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 2000 = 110.00 kg
Jumlah detonator = 1 x 80 = 80 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 80 = 80 dayagel Magnum
z. Tanggal 26/12/2017 block 1
@ 25 kg/lubang
@ 50 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 50 = 1250 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1250 = 1181.25kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1250 = 68.75 kg
Jumlah detonator = 1 x 50 = 50 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 50 = 50 dayagel Magnum
aa. Tanggal 27/12/2017 block 2
@ 25 kg/lubang
@ 75 lubang ledak
Jumlah ANFO = 25 x 75 = 1875 kg
Jumlah AN/94,5 % = 0,945 x 1875 = 1771.88 kg
Jumlah FO/ 5,5 % = 0,055 x 1875 = 103.13 kg
Jumlah detonator = 1 x 75 = 75 detonator
Dayagel Magnum = 1 x 75 = 75 dayagel Magnum
3.2.2. Total keseluruhan ANFO, AN, FO, jumlah detonator, dayagel magnum
dalam waktu 27 hari:
Page | 23
JUMLAH ANFO /27 HARI (kg) 55400
penggunaan AN/ 27 hari (kg) 52353
penggunaan FO/27 Hari 3047
jumlah detonator/ 27 hari 2216
dayagel magnum/27 hari 2216
3.2.3. DYNO E-5
1. Deskripsi
DYNO E-5 adalah detonator yang sensitif, berdiameter kecil, tahan
air, dikemas, Peledak emulsi "permissible" yang diformulasikan untuk
memenuhi persyaratan Tambang Administrasi Keselamatan dan
Kesehatan untuk digunakan di tambang batu bara bawah tanah.
Peledakan tinggi kecepatan dan kekuatan curah membuat DYNO E-5
cocok untuk peleburan batu bara " off the solid " serta untuk peledakan
jahitan undercut-coal yang mengandung hard binder.
2. Application Recommendations
Produk hanya diperbolehkan jika digunakan sesuai dengan
Kode Peraturan Federal, 30 CFR bagian 75. Peraturan ini
sangat rinci dan semua penggunaan.
Kemiringan dan jenis paket mempengaruhi kerapatan produk.
Gunakan jumlah kartrid untuk menentukan berat muatan
sebenarnya.
Bahan peledak emulsi rentan terhadap "kejutan dinamis" dan
mungkin meledak pada tingkat rendah pesanan atau gagal
sepenuhnya bila diterapkan dalam kondisi sangat basah,
dimana bahan peledak atau geladak sangat dekat dan / atau di
mana kondisi geologi mempromosikan efek ini.
Selalu menggunakan detonator dengan kekuatan tinggi seperti
Dyno Nobel Electric Super Coal atau setara pada suhu produk
Page | 24
internal yang lebih tinggi dari -12 C (10 F). Di internal suhu
produk lebih tinggi dari -12 C (10 F)
3. Spesifikasi
Page | 25
Primer adalah kesatuan dari detonator, satu sumbu ledak, satu detonator
dan satu catridge. Pembuatannya sendiri menggunakan dua cara yaitu :
a. Cara 1
Cara pertama yaitu detonator diancapkan pada catridge kemudian
detonator dihubungkan dengan sumbu ledak kemudian dililitkan pada
catridge. Kemudian lilitan dieratkan agar catridge tidak terlepas dari
sumbu ledak.
b. cara 2
Page | 26
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
a. Bahan peledak adalah bahan utama yang digunakan dalam peledakan yang
bertujuan untuk memecah atau membongkar batuan padat atau material
berharga atau endapan bijih yang bersifat kompak atau masive dari batuan
induknya menjadi material yang cocok untuk dikerjakan dalam proses
produksi berikutnya. dalam suatu operasi peledakan pada pertambangan
didahului oleh pemboran yang bertujuan untuk membuat lubang tembak.
Lubang tembak sendiri akan diisi oleh bahan peledak yang terlebih dahulu di
isi oleh material atau pasir yang disebut Sub-drilling bertujuan agar hasil
peledakan tidak terjadi toes atau tonjolan-tonojolan pada lantai tambang yang
mengakibatkan alat berat sulit bergerak saat pemuatan dan pengangkutan hasil
peledakan.
b. Pada data blasting PT.ITY terlihat pada Block 3 penggunaan bahan peledak
ANFO paling besar dibandingkan block-block lainnya hal ini dapat
dipengaruhi oleh luas daerah dan ke kompakan batuan sehingga dibutuhkan
banyak bahan peledak dan lubang tembak.
c. Bahan peledak Dyno E-5 merupakan bahan peledak yang tahan air hal ini
disebabkan oleh pengemasan menggunakan bahan kedap air.
Page | 27
4.2. Saran
Penggunaan dan pemilihan bahan peledak sebaiknya menyesuaikan pada kondisi
dan keadaan batuan, sehingga keberhasilan suatu peledakan dapat memperoleh
hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hand book DYNO E-5 explosive. Small Diameter Detonator Sensitive Permissible
Emulsion. Diakses tanggal 5 Desember 2017
Koesnaryo. S., 1988, Bahan Peledak dan Metode Peledakan, Fakultas Tambang UPN
Veteran Yogyakarta.
Jimeno C.L. and Jimeno E.L., 1995, Drilling and Blasting of Rocks, Balkema/
Rotterdam/ Brookfield
Page | 28
LAPORAN PRAKTIKUM PELEDAKAN
ACARA III
BAHAN PELEDAK
Disusun oleh :
Nama : Benarto Dian
NIM : 15310006
Regu : 2