Professional Documents
Culture Documents
Asisten Praktikum:
Qotrun Nada Rachmatia
Penanggung Jawab:
Eddy Fadillah Safardan
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan mempelajari dan mengidentifikasi metode
pembersihan, menghitung rendemen , melakukan sortasi sederhana, dan
menganalisis serta menerapkan prinsip sortasi dan grading pada bahan pangan.
BAB II
METODOLOGI
2.2 Metode
Pembersihan nanas
Timbang 2 nanas
timbang nanas
hitung rendemen
Pembersihan tomat
Timbang Tomat
Hitung rendemen
Grading biji-bijian
Siapkan 100gr biji kedelai dan jagung
Tentukan Grade
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
A. Pembersihan
Tabel Pembersihan Nanas
B. Sortasi
Tabel Sortasi Biji Kedelai dan Jagung
C. Grading
Tabel Grading Kacang Kedelai
biji rusak
rusak benda biji
warna jamur seranga
karena asing belah total %
lain % % %
panas % % %
30 1 9 3 0 0 30
Pengolahan Data :
()
Rendemen pengupasan = 100%
()
Dari tabel diatas dapat dibedakan antara berat buah nanas yang di buang
mata nanasnya saja dan membuang kulit nanas hingga mata nanas terbuang dari
buah nanas yang diinginkan. Berat nanas awal hampir sama, setelah nanas di
kupas beratnya jauh berbeda. Nanas yang dibuang matanya lebih berat
dibandingkan nanas yang dibuang kulit hingga matanya, ini karena daging nanas
yang dikupas kulit hingga matanya banyak yang terbuang, sedangkan nanas yang
dibuang matanmya, kulitnya dikupas dengan tipis. Dari segi rendemennya ,nanas
yang dibuang matanya lebih banyak menyisahkan daging nanasnya daripada
nanas yang dibuang kulit hingga matanya, tetapi nanas yang dibuang matanya
lebih mudah tercemar atau terkontaminasi karena waktu yang dibtuhkan lebih
lama untuk membuang mata nanasnya satu persatu. Dari segi limbahnya,
membuang kulit hingga mata nanas lebih menimbulkan banyak sampah
dibandingkan membuang mata nanas.
B. Pembersihan Tomat
NaOH (0%) NaOH (2%)
72 44
Rm= 80 100% =45% Rm= 81 100% = 54,32%
37 23
Rm= 72 100% =51,4% Rm= 80 100% = 28,75%
NaOH (1%) 12
Rm= 89 100% = 13,48%
19,6
Rm= 100% = 14,62% NaOH (3%)
134
12,8 78
Rm= 100% = 14,71% Rm= 87 100% = 89,65%
87
66 72
Rm= 96 100% = 68,75% Rm= 78 100% = 92,30%
88 18
Rm= 92 100% = 95,65% Rm= 71 100% = 25,35%
16
Rm= 79 100% = 20,25%
Dari hasil rendemen tersebut perbedaannya adalah biji kacang kedelai lebih
banyak yang tersaring dibandingkan dengan biji jagung pipil, karena biji kacang
kedelai memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan biji jagung. Pada saat
pengayakan atau penyaringan yang banyak jatuh atau lolos dari saringan adalah
biji jagung sehingga hasil rendemen lebih kecil.
D. Grading
Pengolahan data:
Perhitungan Biji Kacang Kedelai
Rusak karena panas: 30 gr/100 x 100% = 30%.
Benda asing: 1 gr/100 x 100% = 1%.
Biji belah: 9 gr/100 x 100% = 9% .
Warna lain: 3 gr/100 x 100% = 9%.
Jamur: 0%.
Serangga: 0%.
Rusak total : rusak karena panas + serangga + jamur = 30%+0+0= 30%.
4.1 Kesimpulan
Pembersihan yang dilakukan menggunakan metode kering dan basah.
Metode kering dengan hand picking sedangkan metode basah dengan
penyemprotan. Pembersihan dengan membuang mata nanas memiliki sisa daging
yang lebih banyak dan rendemen yang lebih sedikit, tetapi memerlukan waktu
pembersihan yang lebih lama dan memungkinkan terjadi reaksi kimia dan
kontaminasi pada nanas. Metode pembersihan basah NaOH 1% selama 20 mneit
dengan penyemprotan memiliki hasil rendemen yang lebih banyak,tetapi NaOH
2% selama 20 menit lebih efisiensi waktu. Sortasi dilakukan secara mekanik
dengan metode penyaringan. Biji sortasi yang tersaring pada saringan memiliki
kesesuaian dengan standar yang ditentukan karena diameter biji melebihi diameter
saringan sehingga rendemen yang dihasilkan lebih sedikit. Grading pada biji
kedelai dan jagung pipil tidak terletak pada grade yang dinginkan atau non grade
yang disebabkan oleh faktor kerusakan yang terjadi pada biji. Kerusakan akibat
panas merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap penurunan grade biji.
4.2 Saran
Pemilihan biji yang umur panennya sama sehingga diameter biji lebih
seragam dan rendemen yang dihasilkan lebih sedikit. Biji-biji hasil panen
seharusnya diawasi dan dijaga sejak pascapanen hingga distribusi ke tangan
konsumen untuk meminimalisir dan menghindari kerusakan yang terjadi pada biji.
Pembersihan hendaknya dilakukan dengan metode yang sesuai dan efektik seseuai
keadaan dan spesifikasi bahan atau mengkombinasikan metode manual dan
mekanik sehingga rendemen yang didapat lebih sedkit,lebih efisiensi waktu,dan
mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/Pembersihan-Sortasi-dan-Grading-Bahan-Hasil-
Pertanian/Wendi Irawan Dediarta. (28 Februari 2012).