You are on page 1of 5

Awal Mula Pembentukan

Di alam belerang ditemulakan,baik sebagai unsur dalam bentuk kristal belerang (hampir murni)
atau lumpur dengan kadar sekitar 40% - 60% maupun sebagai persenyawaan dengan logam lain
(golongan sulfida dan garam sulfo),seperti galena (Pbs),spalerit ((Zn,Fe)S),pirit (FeS2),dan lain-
lain.

Secara umum,tipe endapan belerang di alam terdiri atas endapan primer dan endapan sekunder.
Endapan primer terdiri atas endapan sublimasi,sedimentasi,aliran belerang,dan endapan
penggantian (replancement). Sedangkan endapan sekunder terdiri atas endapan penggayaan
supergen (hasil oksidasi,reduksi kimia dan bakteri) dan batuan penutup kubah garam (cap rock
over salt domes).

Proses sublimasi,sedimentasi dan aliran belerang menghasilkan endapan permukaan;sedangkan


endapan penggantian menghasilkan endapan di bawah permukaan bumi yang memerlukan
pengeboran untuk eksplorasi.

a. Endapan primer

Endapan sublimasi

Proses sublimasi belerang ini berasal dari gas vulkanik yang di sebut solfatara.endapan ini
berdasarkan suhu solfatara dibagi menjadi 2 yaitu :

Solfatara dengan suhu 90 110oC


Belerang akan melekat pada permukkan batuan di sekitar mulut solfatara atau akan mengisi
celah-celah batuan dan menjadi semen.
Solfatara dengan suhu 200 300oC
Aktifitas solfatara besar dan gas-gas vulkanik mengalir melalui saluran saluran,kemudian
mendingin,meleleh dan terapung dalam cekungan cekungan.

Endapan sedimentasi

Sedimentasi belerang terjadi di daerah yang berair.belerang yang menyumbling akan tengelam
dan terapung atau tertimbun sebagai suatu endapan di dasar kawah. Berdasarkan suhu dasar
kawah,belerang jenis ini dapat dibagi dua jenis yaitu :
Bila suhu dasar kawah lebih renda 1 dari titik cair belerang,maka belerang akan mengendap ke
dasar kawah bersamaan dengan lumpur atau debu.
Bila suhu dasar kawah lebih tinggi atau sama dengan titik cair belerang,maka belerang akan
terkumpul di dasar kawah sebagai cairan.
Aliran belerang

Endapan belerang ini bersitrat asam tinggi atau sama dengan titik cair belerang,maka belerang
akan terkumpul di dasar kawah sebagai cairan.

Endapan penggantian (replacement)

Proses endapan belerang penggatian terjadi karena tersarangnya batuan induk oleh larutan
hidrotermal,misalnya pirit atau markasit (FeS2).syarat syarat pengendapan belerang metasomatis
adalah :

Adanya batuan induk yang serasi,misalnya batuan piroklastik,tufa dan aliran lava atau breksi
vulkanik.
Adanya struktur patahan,rekahan,kekar,dan lipatan atau batuan sarang sebagai saluran.
Adanya kegiatan vulkanisme atau instruksi sebagai sumber hidrotermal.

b. Endapan sekunder

Endapan pengayaan supergen

Alterasi oksidasi dan reduksi kimiawi

Mineral sulfida umumnya sangat peka dan mudah berubah komposisi (toralterasi dan
teroksidasi)menjadi sulfat yang sebagian besar larut dalam air.karena itu singkapan vein sulfida
biasanya bebas dari mineral sukfidis.misalnya gososn (limonit dan kuarsa)sebagai penutup vein
sulfida atau bog iron.syarat pengendapan sulfida supergen adalah :

Daerah tropis banyak hujan


Batuan sarang,untuk sirkulasi air dan udara
Adanya urat-urat sulfida,vein yang diperkaya.
Reduksi bakteri
Air yang merembes atau mengalir melalui batuan akan menjadikan reaksi kimia dan menghasilkan
garam-garam sulfat.dalam kondisi tertentu (miskin oksigen),garam sulfat biasanya mengandung
bakteri-bakteri yang dapat mereduksi garam sulfat menjadi hidrogen sulfida dengan reaksi.

Batuan penutup kubah garam (cap rock oversalt domes)

Endapan belerang batuan penutup terdapat di atas kubah kubah garam,dan biasanya berasosiasi
dengan gamping ,gips,atau anhidrit.jenis ini terjadi akibat proses reduksi bakteria dan bahan
bahan gips dan anhidritb dan membentuk sulfida kalsium yang kemudian menjadi kalsium
karbonat dan hidrogen sulfida.akhirnya,hidrogen sulfida itu dioksidasi menjadi belerang dan air.

Mineralogi

Sifat fisik belerang adalah :

a. Kristal belerang berwarna kuning,kuning kegelapan,dan kehitam-hitaman,karena pengaruh


unsur pengotornya.

b. Berat jenis : 2,05 2,09.

c. Kekerasan : 1,5 2,5

d. Ketahanan : mudah hancur(britlle)

e. Pecahan : bentuk concoidal dan tidak rata

f. Kilap : damar

g. Rasa : batu ambar

h. Gores berwarnah putih

Sifat belerang lainnya adalah :

a. Tidak larut dalam air,atau H2SO4.

b. Tidak lebur 129OC dan titik didhnya 446oC

c. Mudah larut dalam minyak bumi,minyak tanah dan anilin.

d. Penghantar panas dan listrik yang buruk


Pada umumnya, endapan belerang mempunyai hubungan erat dengan kegiatan gunung berapi.
Beberapa pendapat mengenai genesa belerang :

a. Belerang berasal dari H2S yang merupakan hasil reduksi CaSO4 oleh karbon dan methan.
Terbentuknya H2S dapat melalui dua cara, yaitu oksidasi oleh air tanah dan reaksi antara
H2S dengan CaSO4.
b. Belerang dibentuk oleh bakteri de sulpho vibrio de sulfuricans. Prosesnya, sulfat oleh
bakteri diubah menjadi sulfite. Selanjutnya sulfit diubah menjadi belerang.
c. Belerang terdapat pada gypsum yang diendapkan langsung dari poly sulfite.
d. Cebakan belerang ditemukan sebagai hasil sublimasi solfatara atau fumarola yang
merupakan hasil dari aktivitas gunung berapi.
e. Kristal belerang berdasarkan pengamatan dengan mata menunjukan kenampakan berwarna
kuning dengan kekerasan berkisar antara 1,5-2,5 Dan mempunyai berat jenis 2,05. Apabila
dibakar memberikan nyala warna biru da menghasilkan gas SO2 yang berbau tidak enak.
Titik leleh pada suhu 234o-248oF dan mempunyai daya hantar listrik yang jelek serta tidak
larut dalam air.
f. Dialam, belerang dapat ditemukan baik sebagai unsur dalam bentuk kristal belerang atau
dalam bentuk Lumpur dengan kadar S mencapai 40-60%. Dapat juga ditemui belerang
dengan bentuk persenyawaan dengan logam lain seperti galena, spalerit, pyrite, dan lain-
lain.
Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan
minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak,
pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja.
Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di enam propinsi,
dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Endapan belerang di Indonesia dapat ditemukan dibeberapa
propinsi antara lain : Sumatera utara, lampung, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, sulawesi utara,
maluku.
Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi,
maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber
daya belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.

You might also like