You are on page 1of 7

AMAL SALEH

// Posted by :Ridho Suryawaldi // On :Rabu, 28 November 2012

1. Pengertian
Amal shaleh maksudnya adalah berusaha melakukan perbuatan baik, berupaya membantu
saudanya yang ditimpa musibah dan meringankan persoalan yang terjadi.
Amal shaleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang
lain berdasarkan ikhlas karena Allah semata.
Sebagaimana frman Allah :
Yang artinya : dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu
penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS AL-Baqarah : 82)

2. Yang termasuk perbuatan amal saleh diantaranya :


1). Amal Jariyah : pekerjaan yang mendatangkan pahala karena memberikan manfaat kepada
orang lain, seperti membangun tempat ibadah.
2). Amar Maruf : menyeru atau mengajak orang untuk berbuat kebaikan, baik secara lisan
maupun dengan memberikan contoh tauladan dalam bentuk perbuatan langsung.
Perhatikan Firman Allah :
Yang artinya : dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217];
merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali-Imran ; 104)

3). Berbakti kepada orang tua


Keharusan berbakti kepada orng tua yang diajarkan dalam Islam sangatlah rasional,
mengingat sedemikian besar jasa ibu dan bapak dalam merawt dan menjaga anak-anak sejak
dari kandungan hingga dewasa. Sesuai dengan firman Allah :
Yang artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika
salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah"
dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia
(QS. Al-Israa 23 )

3. Amal saleh kepada Allah seperti:


1). Memulai sesuatau perbuatan baik dengan Basmalah dan mengahirinya dnegan Hamdalah
2). Brniatlah dengan ikhlas karena Allah setiap perbuatan baik yang hendak kita lakukan dan
jangan lupa berfikir dengan matang dan benar
3). Disiplindalam bribadah dan beramal shaleh serta berdasarkan ilmu
4). Selalu berzdikir dan berdoa kepada Allah setelah berusaha dan berikhtiar
5). brtawakal dan bersabar serta bersyukur kepada Allah

4. Amal shaleh terhadap diri sendiri misalnya :


1). Beribadah dan beramal shaleh kepada Allah
2). Tidak membiarkan diri jatuh kedalam dosa, kebinasaan, kehancuran seperti judi,
zina, mencuri, narkoba, merokok, merampok dan lain-lain
3). Saling membantu dan mengurangi penderitaan orang lain karena Allah
4). Menjauhkan sikap tercela seperti : buruk sangka, iri, dengki, kikir, boros, adu domba dalam
bergaul sesama manusia.
5). Menjauhkan sikap malas belajar, malas bekerja, pesimis, penakut, tergesa-gesa dan sikap
atau sifat yang jelek lainnya.
5. Berikut perbuatan amal saleh yang perlu kita tingkatkan untuk memajukan umat
Islam saat ini
1.) Disiplin dalam belajar,
Tugas seorang pelajar adalah belajar dengan ttekun. Dalam hal ini para pelajar dituntut untuk
bekerja keras, dalam membaca dan menelaah pelajaran. Orang yang senang membaca akan
memperoleh ilmu pengetahuan yang banyak. Belajar hendaknya dijauhkan dari hal-hal yang
kurang baik (negatif), seperti permainan, video game, kenakalan remaja atau hal-hal lain yang
kurang baik bagi seorang pelajar. Sebab pelajar yang sudh mengenal pergaulan diluar rumah
yang negatif akan berakibat fatal. Mereka akan mengabaikan pelajaran di sekolah.
Dalam hal ini orang tua mempuyai pranan yang sangat penting . Mereka harus dapat
mengarahkan anak-anaknya agar gemar mambaca hal-hal yang positif dan melarang membaca
yang berbau negatif, seperti bacaab pornografi dan lainnya. Orang tua harus mempunyai sikap
wspad di dlam mengawsi putra putrinya yang msih duduk di bangku sekolah. Karena pada masa
sekarang banyak pelajar yang tidak menghiraukan dirinya sebagai pelajar, sebab mereka sudah
mengenal dunia diluar sekolah. Oleh sebab itu pemerintah menghimbau agar para pelajar jangan
mudah tekena pengaruh arus diluar sekolah seperti, narkoba, minuman keras, pergaulan bebas.
Seorang pelajar harus tekun belajar demi masa depan bangsa dan negaranya.
2). Disiplin dalam bekerja
Disiplin dalam bekerja adalah modal dasar untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Seorang
muslim harus disiplin dalam bekerja, giat berusaha, tidak mengandalkan orang lain, atau
bermalas-malasan sambil menentukan uluran tangan orng lain. Rasulullah SAW, memberikan
contoh, sebaik-baiknya penghasilan adalah usaha sendiri dan penghidupan yang bersumber dari
penghasilan itu. Oleh karena itu hendaklah rajin dan disiplin dalam bekerja, agar mendapat
kesejahtaraan dan kebahagiaan hidup dengan tidak lupa mengingat Allah swt.
Maksud disiplin dalam bekerja adalah menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Misalnya,
seorang bekerja di perusahaan maka ia harus mentaati semua peraturan sehingga menghasilkan
sesuatu yang lebih banyak. Atau kita berusaha ssendiri dengan kerja keras dan penggunan
waktunya diatur. Dengan demikian akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Sebaliknya
seseorang yang kurang disiplin dalam bekerja
Maka akan merugikan diri sendiri dan merugikan perusahaan.
Seseorang yang giat bekerja mempunyai tujuan atau angan-angan, seakan-akan hidup selama-
lamanya. Jadi setiap hari ia mendapatkan kepuasan dengan keberhasilan usaha atau
pekerjaannya.

3). Disiplin dalam berlalulintas


Untuk mencapai ketertiban di jalan raya, semua pengguna jalan hendaknya, mempunyai
kesadaran untuk mentaati peraturan lalulintas, dalam bentuk rambu-rambu lalu lintas. Untuk
menghidari kecelakaan hendaknya jangan kebut-kebutan, jangan emosi, jangan ceroboh, taati
rambu-rambu. Begitu juga dalam melengkapi surat-surat kendaran. Seperti SIM, STNK,
Hubungannya dengan lalulintas pemerintah mengeluarkan undang-undang lalu lintas dan
angkutan jalan No 22 tahun 2009, adalah untuk menertibkan para pemakai jalan di Indonesia
yang makin hari makin bertambah, baik jumlah kendaraan, angka pelanggaran, maupun angka
kecelakaan.

4). Disiplin dalm bribadah.


Manusia sebagai makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya dengan diberi akal untukl berfikir
hingga dpat membedakan antara ang benar dengan yang salah, bahkan untuk mengelola alm
semesta. Maka sudah sepantasnyalah manusia mendekatkan diri kepada Allah, atau bersyukur
dengan meningkatkan ibadahnya kepada Allah.
Manusia mengemban amanat yang paling besar yaitu amanat aibadah dan amanat sebagai
khalifah. Amanat ibadah artinya manusia wajib menyembah serta tunduk dan patuh hanya
kepada Allah swt, sebagaimana Firman-Nya.
Yang artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang
lurus. (QS. Al-Bayyinah ; 5 )

Dengan demikian secara akal maupun wahyu, manusia wajib berhubungan kepada Allah utnuk
mengabdikan dirinya dengan mendisiplinkan ibadh, seperti mengerjakan shalat, menunaikan
zakat dan ibadah yang lainnya.

5. Disiplin dalam masyarakat


Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya, setiap mnusia
memiliki latar belakang yang berbeda. Karnanya setiap manusia memiliki watak dan ingkah laku
yang berbeda, naum dengan bemasyarakat mereka tentu memiliki norma-norma dan nilai-
nilaikemasyarakatan serta peraturan yang disepakati bersama, yang harus dihormati dan dihargai.
Asebagai bangsa Indonesia yang religius dan berfalsafah Pancasila, tentunya kita harus mentaati
dan mematuhi nilai-nilai dan norma-norma serta adat yang berlaku pada masyarakat kita.
Sesuai dengan naluri kemanusiaan, setiap anggota masyarakat ingin lebih mengutamakan
kepentingan pribadi dan kelompoknya. Sekiranya tidak ada aturan yang mengikat dalam
kemasyarakatan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh agama, niscaya kehidupan
masyarakat akan kacau balau, karena setiap pribadi dan kelompok akan membanggakan diri
pribadi dan kelompoknya masing-masing.
Berdsarkan kenyataan ini agama Islam menegaskan bahwa manusia yang paling berkualitas
disisi Allah, bukanlah karena keturunan atau kekayaan, akan tetapi berdasarkan ketakwaannya.
Ketakwaan merupakan perwujudan dari kedisiplinan yang tinggi dalam mematuhi perintah
Allah. Ketakwaan adalah harta pusaka yang tidak dapat diwariskan melalui garis keturunan.
Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan satu bangunan didalamnya
terdapat komponen yang satu sama lain mempunyai fungsi berbeda-beda. Manakala salah satu
komponen itu rusak maka seluruh bangunan itu akan rusak atau binasa. Hadits Nabi menegaskan
yang artinya : Seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya bagaikan bangunan yang sebagian
dari mereka memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliau menelusupkan jari-jari yang sebelah
ke jari-jari tangan sebelah lainnya. ( HR. Bukhori Muslim dan Turmudzi)

6. Disiplin dalam penggunaan waktu


Dalam menggunakan waktu perlu diperhatikan dengan saksama, waktu yang sudah berlalu tidak
mungkin akan kembali lagi. Demikian pentinganya arti wakti sehingga berbagai bangsa di dunia
mempunyai ungkapan yang menyatakan waktu adalah uang . Peribahasa arab
menyatakan: waktu adalah bagaikan pedang dan waktu adalah emas. Kita orang Indonesia
menyatakan sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
Seandainya seorang siswa yang pada waktu belajar di rumah masih terus bermain-main dan pada
waktu tidur ia gunakan untuk begadang semalam suntuk, tentu hidupnya menjadi tidak teraur.
Karena ia tidak pandai menggunakan waktu dengan tepat. Oleh karena itu, hargailah waktu
dengan cara berdisiplin dlam merencanakan, mengatur dan menggunakan waktu yang Allah
karuniakan kepada kita tanpa dipungut biaya.
Amal shaleh kepada Allah seperti :
a.Memulai suautu perbuatan baik dengan Basmalah dan mengakhirinya dengan Hamdalah
b.Berniatlah dengan ikhlas karena Allah setiap perbuatan baik yang hendak kita lakukan dan
jangan lupa berfikir dengan matang dan benar.
c.Disiplin dalam beribadah dan beramal shaleh serta berdasarkan ilmu
d.Selalu berzikir dan berdoa kepada Allah setelah berusaha dan berikhtiar
e.Bertawakkal dan bersabar serta bersyukur kepada Allah

Amal shaleh terhadap diri sendiri misalnya :


a.Beribadah dan beramal shaleh kepada Allah
b.Tidak membiarkan diri jatuh kepada dosa, kebinasaan dan kehancuran seperti judi, zina,
mencuri, Narkoba, merokok, merampok dan pembunuhan dan lain-lain.
c.Saling membantu dan mengurangi penderitaan orang lain karena Allah
d.Menjauhkan sikap tercela seperti buruk sangka, iri, dengki, kikir, boros, adu domba dalam
bergaul sesama manusia
e.Menjauhkan sikap malas belajar, malas bekerja, pesimis, penakut, tergesa-gesa dan sikap atau
sifat yang jelek lainnya di buang dalam diri\

Berikut Perbuatan Amal Shaleh Yang Perlu Kita Tingkatkan Untuk Memajukan Umat
Islam Saat Ini :

a.Disiplin dalam Belajar


Tugas seorang pelajar adalah belajar dengan tekun. Dalam hal ini para pelajar dituntut untuk
bekerja keras dalam membaca dan menelaah pelajaran. Orang yang senang membaca akan
memperoleh ilmu yang banyak. Belajar hendaknya dijauhkan dari hal-hal yang kurang baik
(negatif), seperti keramaian, video game, kenakalan remaja atau hal-hal yang kurang baik bagi
seorang pelajar.
Sebab, pelajar yang sudah mengenal pergaulan di luar rumah akan berakibat fatal. Mereka akan
mengabaikan pelajaran di sekolah.
Dalam hal ini orang tua mempunyai peranan sangat penting. Mereka harus dapat mengarahkan
anak-anaknya agar gemar membaca hal-hal yang positif dan melarang membaca bacaan yang
dilarang, seperti bacaan pornografi dan lainnya. Orang tua harus mcmpunyai sikap waspada
dalam mengawasi putra-putrinya yang masih duduk di bangku sekolah. Karena pada zaman
sekarang banyak pelajar yang tidak menghiraukan dirinya sebagai pelajar, sebab mereka sudah
mengenal dunia di luar lingkungan sekolah. Oleh sebab itu, pemerintah mengimbau agar para
pelajar jangan mudah terkena arus di luar sekolah, seperti minum minuman keras, kebutkebutan
dalam mengendarai sepeda motor, dan kenakalan remaja lainnya. Seorang pelajar harus belajar
dan menuntut ilmu dengan baik. Sebab, di tangannyalah negara akan maju dan berkembang.

b.Disiplin dalam Bekerja


Disiplin dalam bekerja adalah modal dasar untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Seorang
muslim harus disiplin dalam bekerja, giat berusaha, tidak mengandalkan orang lain, atau
bermalas-malasan sambil menantikan uluran tangan orang lain. Rasulullah J . memberikan
contoh, sebaik-baik penghasilan adalah usaha sendiri dan penghidupan yang bersumber dari
penghasilan usahanya itu. Oleh karena itu, hendaklah rajin dan disiplin dalam bekerja, agar
mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dengan tidak lupa mengingat Allah .
Maksud disiplin dalam bekerja adalah menggunakan waktu sebaik-baiknya. Misalnya, seseorang
bekerja di perusahaan maka ia harus menaati semua peraturan sehingga menghasilkan sesuatu
yang lebih banyak. Atau, kita berusaha sendiri dengan kerja keras dan penggunaan waktunya
diatur. Dengan demikian akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Sehaliknva, orang yang
kurang
disiplin dalam bekerja maka akan ketinggalan oleh teman-temannya dalam mencapai
penghidupan.
Seseorang yang giat bekerja mempunyai tujuan atau angan-angan seakan-akan hidup selama-
lamanya. Jadi, setiap hari ia mendapatkan kepuasan dengan keberhasilan usaha atau kerjanya.
Tetapi sehaliknva. bagi yang susah untuk memperoleh penghasilan, seakan-akan hidupnya
suram, tidak ada gairah dalam menjalani kehidupannya.
Untuk memperoleh keberhasilan yang memuaskan, Islam menggariskan melalui sebuah hadis:
"Bekerjalah kamu untuk urusan duniamu seakan-akan kamu akan hisup selamanya, dan
bekerjalah untuk urusan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok hari." (HR. Al-Baihaqi)

c.Disiplin dalam Berlalu Lintas


Untuk mencapai ketertiban di jalan raya, setiap pemakai jalan hendaknya mempunyai kesadaran
untuk menaati peraturan lalu lintas dalam bentuk rambu-rambu lalu lintas. Untuk menghindari
kecelakaan, hindarkanlah gaya kebut-kebutan, sok gengsi kalau diddahului oleh pengendara lain.
Apabila masing-masing individu sudah mempunyai kesadaran dalam berlalu lintas maka
terciptalah kedisiplinan di jalan raya.
Begitu juga dalam melengkapi surat-surat, pengendara harus memiliki STNK dan SIM. Sebab,
seseorang baru diperbolehkan mengendarai sepeda motor atau mobil apabila memiliki SIM
(Surat lzin Mengemudi), dan semuanya ini diatur dalam undang-undang lalu lintas.
Adapun tujuan pemerintah memberlakukan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Nomor 14 Tahun 1992, adalah untuk menertibkan para pemakai jalan di Indonesia yang makin
hari makin bertambah, baik jumlah kendaraan, angka pelanggaran lain lintas, maupun angka
kecelakaan.

d.Disiplin dalam Beribadah


Manusia sebagai makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya dengan diberi akal untuk berpikir
hingga dapat membedakan antara yang benar dan yang batil bahkan untuk mengolah alam
semesta. Maka, sudah sepantasnyalah manusia mendekatkan dirinya kepada Allah atau
bersyukur dengan meningkatkan ibadahnya kepada Allah.
Manusia mengemban amanat yang paling besar, yaitu amanat
ibadah dan amanat khalifah. Amanah ibadah artinya manusia wajib
menyembah serta tunduk dan patuh hanya kepada Allah. Firman Allah
dalam Al-Quran:

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dan (menjalankan) agama dengan lurus, supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5)

Dengan demikian, secara akal maupun wahyu, manusia wajib berhubungan kepada Allah untuk
mengabdikan dirinya dengan mendisiplinkan ibadah, seperti mengerjakan shalat, menunaikan
zakat, dan amalan lainnya.

e. Disiplin dalam Masyarakat


Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya, setiap manusia
memiliki latar belakang yang berbeda. Karenanya, setiap manusia memiliki watak dan tingkah
laku yang berbeda, namun dengan bermasyarakat, mereka tentu memiliki norma-norma dan
nilai-nilai kemasyarakatan serta peraturan yang disepakati bersama, yang harus dihormati dan
dihargai. Sebagai bangsa Indonesia yang religius dan berfalsafah Pancasila, tentunya kita harus
menaati dan mematuhi nilai-nilai dan norma-norma serta adat yang berlaku pada masyarakat
kita.
Sesuai dengan naluri kemanusiaan, tiap anggota masyarakat ingin lebih mengutamakan
kepentingan pribadi dan kelompoknya. Sekiranya tidak ada aturan yang mengikat dalam
bemasyarakat sesuai ketentuan yang telah digariskan oleh agama, niscaya kehidupan masyarakat
akan kacau balau, karena setiap pribadi dan kelompok akan membanggakan diri pribadi dan
kelompoknya masing-masing.
Berdasarkan kenyataan ini, agama Islam menegaskan bahwa manusia yang paling berkualitas di
sisi Allah bukanlah karena keturunan atau kekayaan, akan tetapi berdasarkan ketakwaannya.
Ketakwaan merupakan perwujudan dari kedisiplinan yang tinggi dalam mematuhi perintah
Allah. Ketakwaan adalah harta pusaka yang tidak dapat diwariskan melalui garis keturunan.
Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan satu bangunan, di dalamnya
terdapat beberapa komponen yang satu sama lain mempunyai fungsi berbeda-beda. Manakala
salah satu komponen itu rusak maka seluruh bangunan itu akan rusak atau binasa. Hadis Nabi.
Menegaskan yang artinya "Seorang mukmin dengan mukmin lainnnya bagaikan bangunan yang
sebagian dari mereka memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliau meneluspkan jari-jari yang
sebelah ke jari-jari tangan sebelah lainnya." (HR. Bukhari Muslim dan Turmudzi)
f. Disiplin dalam Penggunaan Waktu
Dalam menggunakan waktu perlu diperhatikan dengan saksama. Waktu yang sudah berlalu tak
mungkin akan kembali lagi. Demikian pentingnya arti waktu sehingga berbagai bangsa di dunia
mempunyai ungkapan yang menyatakan, "waktu adalah uang",peribahasa Arab menyatakan,
"waktu adalah seperti pedang", dan "waktu adalah seperti emas". Kita orang Indonesia
menyatakan, "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna".
Seandainya seorang siswa yang pada waktu belajar di rumah masih terus bermain-main dan pada
waktu tidur ia gunakan untuk begadang semalam suntuk, tentu hidupnya menjadi tidak teratur,
karena ia tidak pandai menggunakan waktu dengan tepat. Oleh karena itu, hargailah waktu
dengan cara berdisiplin dalam merencanakan, mengatur, dan menggunakan waktu yang Allah
karuniakan kepada kita tanpa dipungut biaya.
1.Qanaah secara bahasa artinya merasa cukup.

Qanaah secara istilah, yaitu perasaan seseorang yang merasa cukup dengan apa yang ia miliki.
Qanaah dalam pengertian luas mengandung lima perkara, yaitu menerima dengan rela apa yang
ada, mcmohon kepada Allah tambahan yang pantas dengan usaha atau ikhtiar, menerima dengan
sabar semua ketentuan Allah, bcrtawakal kepada Allah, dan tidak tertarik oleh tipu daya dunia.
2.Fungsi Qanaah dalam kehidupan pribadi di antaranya, yaitu

a.menjadikan seseorang berjiwa tenang, rela terhadap semua pemberian Allah, dan selalu
mensyukuri semua nikmat yang dilimpahkan kepadanya;
b.menjadikan seseorang dalam hidup di dunia ini untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat,
dengan tetap berikhtiar.
3.Fungsi Qanaah ini dalam kehidupan bcrmasyarakat, yaitu
a.seseorang tidak tamak dan ambisi terhadap kekayaan dan kedudukan yang dimiliki orang lain;
b.seseorang tidak akan terperdaya oleh kemewahan hidup di dunia;
c.seseorang akan suka menegakkan kalimat Allah .

4.Sebagai anggota masyarakat, harus dapat meningkatkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari
dengan menaati semua peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
5.Keadilan berarti suatu perbuatan yang berusaha melctakkan scsuatu pada tempatnya atas dasar
kebenaran, bukan mengikuti kehendak nafsunya.
6.Keutamaan keadilan adalah dapat mendekatkan manusia kepada takwa dan menghindarkan
manusia dari pertikaian dan perpecahan serta doanya dapat ditcrima oleh Allah .
7.
Sabar (tabah) adalah tahan menderita menghadapi yang tidak disenangi dengan Ridha dan
menyerahkan diri kepada Allah .

You might also like