Professional Documents
Culture Documents
Merupakan kelainan pada proses koagulasi pada hemostasis sekunder, yang merupakan
akibat dari :
Klasifikasi
1. Hemofilia A
Defisiensi faktor koagulasi herediter akibat kekurangan dari faktor VIII.
Prevalensinya adalah sekitar 300-100 persejuta populasi. Pewarisnya berkaitan
dengan jenis kelamin.
Gejala klinis
- perdarahan pasca sirkumsisi yang parah
- perdarahan sendi atau jaringan lunak
- memar luas ketika mereka mulai aktif
- hematrosis berulang yang nyeri
Temuan Lab
- APTT memanjang
- Defisiensi faktor VII
2. Hemofilia B (penyakit christmas, defisiensi faktor IX)
Merupakan penyakit yang diakibatkan karena defisiensi faktor koagulan IX. Angka
kejadian 1 per 100.000. Insidensi 1/5 dari Hemoifilia A.
Gejala klinis : identik dengan hemofilia A
Temuan Lab : defisiensi faktor IX, APTT memanjang
3. Penyakit von willebrand/ (VWD)
Penyakit ini terjadi penurunan kadar atau kelainan fungsi faktor von willebrand
(VWF), VWD adalah gangguan perdarahan tersering. Biasanya pewarisan bersifat
dominan autosom.
Klinis
- Biasanya terjadi perdarahan membran mukosa
- Pengeluaran darah berlebihan dari luka superficial dan abrasi.
- Perdarahan operasi dan pasca trauma.
Lab :
Hemorrhagic disease pada newborn merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin K pada neonatus. Dahulu yang menjadi penyebab utama terjadinya
pendarahan. Namun saat ini sudah jarang terjadinya karena adanya administration rutin
vitamin K pada saat lahir.
Pendarahan yang terjadi biasanya berat dan paling sering muncul pada usia bayi 2-3 hari.
Bentuk manifestasinya yang paling umum adalah:
Melena
Cephalohematoma berukuran besar
Pendarahan dari umbilical stump
Pendarahan setelah sirkumsisi
Dan manifestasi lainna: Ecchymoses yang luas, terkadang tidak disertai petechiae,
pendarahan intrakranial, pendarahan intramuscular.
Laboratory Findings
Liver Disease
DIC: Deposit fibrin intravascular yang luas dengan konsumsi faktor-faktor pembekuan
dan trombosit terjadi akibat berbagai kelainan yang melepaskan materi prokoagulan ke dalam
darah atau menyebabkan kerusakan endotel atau agregasi trombosit yang luas
Manifestasi klinik
Platelet rendah
Uji penyaring, titer/ pemeriksaan fibrinogen defisiensi
Masa trombin memanjang
D dimer meningkat dalam urine dan serum
PTT dan APTT memanjang (pada sindrome akut)
Prosesnya terutama melibatkan plasmin yang berasal dari plasminogen dan di aktovati
oleh tPA (tissue plasminogen activator) di dalam hati.
Action of plasmin :
Plasmin adalah broad spectrum endopeptidase (proteolytic enzyme) yang bekerja non-
spesifik dan punya afinitas tinggi terhadap fibrin.
Pertama plasmin memisahkan masing masing α dan β polypeptide (larger portion) dan 2 γ
polypeptide (smaller portion) dari fibrinogen.
Molekul sisa disebut X monomer (yang masih dapat membentuk clot dengan bantuan
thrombin)
Lalu plasmin akan memisahkan X monomer menjadi Y fragmen (tidak dapat membentuk
clot denagnadanya thrombin) dan fragmen D (yang lebih kecil)
Selanjutnya plasmin memecah Y fragmen ke dalam D dan E fragmen dan 1 E fragmen
dihasilkan dari 1 molekul fibrinogen.
Produk nya disebut FDPs/ FSPs.
Terdapat plasmin inhibitor yang berfungsi untuk mencegah proses berlebihan dari
fibrinolysis diantaranya : alfa 2 antiplasmin, alfa 2 macroglobulin dan protein yang
lainnya.