You are on page 1of 5

ACARA X

PRESS

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum Acara X Press adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui konstruksi dasar alat ekstrakting (press), bagian-bagian utama
alat berikut fungsi masing-masing bagian utama.
2. Mengetahui cara-cara pemakaian alat berikut cara pengaturannya sesuai
dengan syarat yang dikehendaki.
3. Mengetahui penampilan teknis mesin, antara lain:
a. Kapasitas alat/mesin pengepresan.
b. Kwalitas extracting.
c. Mengetahui randemen extracting.

B. Latar Belakang
Santan merupakan bentuk emulsi minyak dalam air dengan protein
sebagai stabilisator emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai fase
terdispersi. Di dalam sistem emulsi minyak air, protein membungkus butir-
butir minyak dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir tersebut tidak
dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu. Butir-butir minyak dapat
bergabung menjadi satu fase kontinyu jika sistem emulsi di pecah dengan
jalan merusak protein sebagai pembungkus butir-butir minyak. Dalam industri
makanan, peran santan sangat penting baik sebagai sumber gizi, penambahan
aroma, cita rasa, flavour dan perbaikan tekstur bahan pangan hasil olahan. Hal
ini disebabkan karena santan mengandung senyawa nonylmethylketon, dengan
suhu yang tinggi akan menyebabkan bersifat volatil dan menimbulkan bau
yang enak.
Santan kelapa merupakan cairan putih kental hasil ekstraksi dari kelapa
yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas bersama air.
Santan mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai perasa yang
menyedapkan masakan menjadi gurih. Dahulu, untuk memperoleh santan
dilakukan dengan cara diperas dengan tangan dari kelapa yang diparut dan
menambahkan air panas sehingga santan yang dihasilkan lebih baik. Akan
tetapi, saat ini sudah terdapat mesin pemeras santan yang dalam
penggunaannya kelapa yang diparut tidak perlu dicampurkan dengan air dan
pati santan yang dihasilkan murni 100%. Saat ini juga banyak dijual santan
instan atau siap saji dengan cara pemakaiannya hanya menambahkan air lalu
dimasak. Dengan berkembangnya zaman, maka sangat perlu mahasiswa
mempelajari alat pengepress agar hasil olahan pasca panen memiliki harga
jual tinggi.

C. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Teori
Pengepressan mekanis merupakan suatu cara ekstrasi minyak atau
lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari biji bijian. Cara ini
dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak
tinggi (30-70 %). Dua cara yang umum dalam pengepresan mekanis yaitu
pengepresan hidrolik (hydraulik pressing) dan pengepresan berulir
(expeller pressing). Pada cara hydraulik pressing, bahan dipress dengan
tekanan 2000 pound/inch (140,6 kg/cm=136 atm). Banyaknya minyak atau
lemak yang dapat diekstrasi tergantung dari lamanya pengepresan, tekanan
yang dipergunakan, serta kandungan minyak dalam bahan asal. Sedangkan
banyaknya minyak yang tersisa pada bungkil bervariasi sekitar 4 sampai 6
persen, tergantung dari lamanya bungkil ditekan dibawah tekanan hidrolik.
Tujuan utama dari proses pemurnian minyak adalah untuk menghilangkan
rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan
memperpanjang masa simpan minyak sebelum dikonsumsi atau
digunakan, sebagai bahan mentah dalam industri (Ketaren, 1986).
Minyak hasil pengepresan sering disebut sebagai minyak kasar
hasil pengolahan. Minyak kasar cukup jernih tetapi masih mengandung
kotoran yang berupa zat- zat terlarut dalam minyak yang tidak dapat
dihilangkan dengan penyaringan mekanis, untuk mendapatkan minyak
makan yang baik, maka kotoran perlu dihilangkan dalam proses lebih
lanjut dan dikenal dengan pemurnian (refining). Pengepresan hidrolik
umumnya digunakan untuk pengepresan penuh. Hidrolik press terdiri dari
dua bagian, yaitu bagian bagian hidrolik (hydrolic pump) dan ruang pres
(chranber press). Dalam pengepresan minyak banyak digunakan tipe
closed hidrolik press. Bagian press hidrolik terdiri dari suatu silinder yang
terletak dibagian bawah. Di dalam silinder terdapat suatu plunger dan
diatasnya terdapat plunger headnya, berbentuk segi empat. Plunger
bersama plunger head berfungsi sebagai penekan. Di antara silinder dan
plunger diisi cairan press. Sedang antara silinder dan plunger dirapatkan
dengan perapat yang disebut manchet, agar cairan tidak keluar dari atas
silinder. Maksud dari pengepresan adalah untuk mengeluarkan minyak
semaksimal mungkin dari sel-sel bahan, agar minyak keluar lebih banyak
perlu dilakukan pemanasan sebelum di pres (Makfoeld, 1982).
Prinsip ektrasi minyak dengan cara press adalah menekan lumatan
dalam tabung yang berlubang dengan ulir yang berputar sehingga minyak
akan keluar lewat lubang tabung. Besarnya tekanan alat ini dapat dihitung
secara elektris, dan tergantung dari volume bahan yang dipres. Cara ini
mempunyai kelemahan yaitu jika terlampau kuat akan menyebabkan
banyak yang pecah (Tim Penulis PS, 1999).
Teknik menekan adalah metode yang paling umum untuk ekstraksi
minyak yang meliputi berbagai jenis pers seperti press hidrolik, sekrup
tekan bergulir. Ekstraksi pelarut adalah metode yang mampu mengekstrak
minyak lebih 98%. Namun, metode ini memiliki kelemahan sendiri seperti
peralatan yang diperlukan tinggi dalam biaya, proses ini cukup berbahaya
dalam korelasi dengan api dan ledakan, dan digunakan pelarut
membutuhkan proses tertentu sebelum lanjut ke proses selanjutnya
(Deli, 2011).
Press tool adalah salah satu jenis alat yang digunakan untuk
memotong dan membentuk suatu produk dari lembaran pelat logam
dengan menggunakan mesin press sebagai alat penekan. Press tool dapat
menghasilkan produk secara masal dengan kualitas yang seragam dan
waktu yang singkat. Press tool dibuat karena memiliki beberapa
keuntungan, keuntungannya adalah dapat digunakan untuk membuat
produk secara masal, dapat menghasilkan produk dengan bentuk dan
ukuran yang seragam, biaya lebih ekonomis dalam pembuatan produk
masal (Sumiyarso, 2004).
Mesin press BTPTP dalam kondisi operasi aktual mampu
menghasilkan lebih dari 500 BTPTP dalam sehari, namun tidak semua
BTPTP yang diproduksi memiliki karakteristik produk yang seragam.
Disebabkan karena belum adanya penelitian lebih lanjut mengenai beban
optimal yang mampu diterima cetakan berlangsung. Dalam penelitian ini
diharapkan dapat direkomendasikan beban press penggetaran yang optimal
untuk mencapai keseragaman mutu BTPTP yang diproduksi
(Rasyid, 2004).
2. Tinjauan Bahan
Pengepresan santan, digunakan untuk mengeluarkan kandungan
santan pada daging kelapa setelah diparut. Namun, alat ini tidak
seharusnya disiapkan karena proses pengeluaran santan tersebut dapat
dengan cara manual, yaitu dengan tangan bila jumlahnya sedikit.
Sedangkan jika jumahnya banyak dapat menggunakan alat pengepress
(Rindengan, 2006).
Press hidrolik skala komersiil yang dipakai di industri-industri
memiliki ukuran yang lebih besar. Sedangkan pada press hidrolik yang ada
di laboraturium mempunyai bentuk yang lebih kecil. Press hidrolik dapat
digunakan untuk memeras bahan seperti minyak nabati, gula, sari buah,
dan lain-lain (Darsam, 1981).
Biji sawit yang telah dipisah pada proses pengadukan, diolah lebih
lanjut untuk diambil minyaknya. Minyak sawit yang keluar dari tempat
pemerasan, masih berupa sawit kasar karena masih mengandung kotoran
berupa partikel-partikel dari tempurung serabut serta 40% air
(Tim Penulis PS, 1999).
Mesin atau alat pemeras kelapa yang banyak ditemukan terkadang
tidak ergonomis dikarenakan cara kerja penggunaan mesin atau alat
tersebut membuat operator harus melakukan kegiatan mendongkrak secara
berulang-ulang pada saat memeras kelapa parut tersebut, sehingga operator
mengalami keluhan musculoskeletal dibagian tangan, badan, leher dan
kaki. Ada juga mesin yang otomatis, tetapi mesin ini mempunyai
kelemahan yaitu perlu penggunaan bahan bakar yang banyak jika ingin
melakukan proses pemerasan dengan cepat (Ghazali, 2013).
Dalam upaya awal untuk membuka kelapa, ditemukan sebuah
pembuka kelapa untuk penjualan eceran. Perangkat ini terbuat dari seng
jalur melingkar dengan sisi bawah dibuat seperti gergaji sementara sisi lain
ditutupi dengan kubah plastik. Ketika pembuka tertutup pada bagian atas
kelapa muda dipangkas, itu manual ditekan dan kubah plastik berbalik
dengan tangan, maka kulit dan shell dipotong oleh gergaji strip pembuka.
Pembuka ini baik untuk ritel kelapa. Waktu rata-rata untuk pembukaan
adalah 41,4 detik / buah (Rattanapaskorn, 2008).
Pengembangan mesin ekstraksi kacang kedelai susu adalah proses
aliran karena kacang kedelai melewati dua tahap yang bergantian dan
kompresi. Sebagai kacang kedelai basah parut mereka dilewatkan ke ruang
kompresi di mana susu yang diperlukan diekstrak dengan bantuan saringan
logam. Kompresi kacang kedelai digiling basah dicapai dengan bantuan
dari gaya tekan yang disediakan oleh pedal kaki, filtrat dilewatkan ke
reservoir di mana ia sedang dikemas (Akinnuli, 2013).

You might also like