You are on page 1of 26

Standar Audit

SA 620

Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

SA Paket 600.indb 1 8/5/2015 10:45:41 AM


Standar Audit

STANDAR AUDIT 620


penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten).  Penerapan dini
dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup.................................................................... 1–2
Tanggung Jawab Auditor terhadap Opini Audit.................. 3
Tanggal Efektif..................................................................... 4
Tujuan....................................................................................... 5
Definisi .................................................................................... 6
Ketentuan
Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor . ................ 7
Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit.................................. 8
Kompetensi, Kapabilitas dan Objektivitas Pakar
Auditor ….............................. …………………..……… . 9
Pemerolehan suatu Pemahaman tentang Bidang
Keahlian Pakar Auditor ............................... …….......... 10
Perjanjian dengan Pakar Auditor ....................................... 11
Evaluasi atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor ........... 12–13
Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor........ 14–15
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Definisi Pekerjaan Pakar Auditor ........................................ A1–A3
Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor................... A4–A9
Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit.................................. A10–A13
Kompetensi, Kapabilitas dan Objektivitas Pakar Auditor .. A14–A20
Pemerolehan suatu Pemahaman tentang Bidang
Keahlian Pakar Auditor …................................ ……...... A21–A22
Perjanjian dengan Pakar Auditor ....................................... A23–A31
Evaluasi atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor............ A32–A40
Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor........ A41–A42

Standar Audit (“SA”) 620, “Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor” harus


dibaca bersama dengan SA 200, ”Tujuan Keseluruhan Auditor Independen
dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit.”

ii

SA Paket 600.indb 2 8/5/2015 10:45:41 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 Pendahuluan
2 Ruang Lingkup
3 1. SA ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor atas
4 pekerjaan individu atau organisasi di bidang keahlian selain
5 akuntansi atau audit, ketika pekerjaan tersebut digunakan
6 untuk membantu auditor dalam mendapatkan bukti audit yang
7 cukup dan tepat. SA ini tidak mengatur hal-hal yang berkaitan
8 dengan kondisi ketika auditor internal secara individual
9 menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal
10 dalam pelaksanaan prosedur audit.
11
12 2. SA ini tidak berhubungan dengan:
13 (a) Situasi yang di dalamnya tim perikatan mengikutsertakan
14 seorang anggota, atau berkonsultasi dengan seorang
15 individu atau organisasi dengan keahlian di bidang
16 khusus akuntansi atau audit, yang dijelaskan dalam SA
17 220;1 atau
18 (b) Penggunaan pekerjaan seorang individu atau organisasi
19 yang memiliki keahlian di bidang selain akuntansi atau
20 audit, yang pekerjaannya di bidang tersebut digunakan
21 oleh entitas dalam menyusun laporan keuangan (pakar
22 yang dipekerjakan oleh manajemen) yang diuraikan
23 dalam SA 500.2
24
25 Tanggung Jawab Auditor terhadap Opini Audit
26 3. Auditor bertanggung jawab tunggal terhadap opini audit yang
27 dinyatakan, dan tanggung jawab tersebut tidak berkurang
28 dengan penggunaan pekerjaan seorang pakar auditor.
29 Meskipun demikian, jika auditor menggunakan pekerjaan
30 pakar, mengikuti SA ini, disimpulkan bahwa pekerjaan pakar
31 tersebut memadai untuk tujuan auditor tersebut, auditor
32 mungkin dapat menerima temuan pakar atau kesimpulan di
33 bidang keahlian pakar sebagai bukti audit yang tepat.
34
35 Tanggal Efektif
36 4. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
37 untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1
38
39
40    SA 220, “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan,” paragraf
1

41 A10, A20–A22.
42    SA 500, “Bukti Audit,” paragraf A34–A48.
2

SA 620.1

SA Paket 600.indb 1 8/5/2015 10:45:41 AM


Standar Audit

1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk


2 entitas selain Emiten).   Penerapan dini dianjurkan untuk
3 entitas selain Emiten.
4
5 Tujuan
6 5. Tujuan auditor adalah:
7 (a) Untuk menentukan apakah perlu menggunakan pekerjaan
8 seorang pakar auditor; dan
9 (b) Jika menggunakan pekerjaan pakar auditor, untuk
10 menentukan apakah pekerjaan tersebut memadai untuk
11 tujuan auditor.
12
13 Definisi
14 6. Untuk tujuan SA, istilah di bawah ini memiliki makna yang
15 dijelaskan sebagai berikut:
16 (a) Pakar auditor: Individu atau organisasi yang memiliki
17 keahlian dalam suatu bidang selain akuntansi atau
18 auditing, yang bekerja dalam bidang yang digunakan
19 oleh auditor untuk membantu auditor tersebut dalam
20 memperoleh bukti audit yang cukup dan layak. Seorang
21 pakar auditor dapat merupakan seorang pakar internalnya
22 (seorang rekan3 atau staf, termasuk staf sementara dari
23 firm auditor tersebut atau firm jejaring) atau seorang
24 pakar external. (Ref: Para. A1–A3)
25 (b) Keahlian: Keterampilan, pengetahuan dan pengalaman
26 dalam suatu bidang tertentu.
27 (c) Pakar manajemen: Individu atau organisasi yang memiliki
28 keahlian dalam suatu bidang selain akuntansi atau
29 auditing, yang pekerjaannya dalam bidang tersebut
30 digunakan oleh entitas untuk membantu entitas dalam
31 penyusunan laporan keuangan.
32
33 Ketentuan
34 Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor
35 7. Jika keahlian di suatu bidang selain akuntansi atau audit diperlukan
36 untuk mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup dan
37 tepat, auditor harus menentukan apakah ia perlu menggunakan
38 pekerjaan seorang pakar auditor. (Ref: Para. A4–A9)
39
40
41 “Rekan” dan “firm” harus dibaca mengacu ke istilah setara di sektor publik,
3

42 jika relevan.

SA 620.2

SA Paket 600.indb 2 8/5/2015 10:45:41 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit


2 8. Sifat, saat, dan luas prosedur auditor yang berkaitan dengan
3 ketentuan dalam paragraf 9–13 akan bervariasi tergantung
4 pada kondisi. Dalam menentukan sifat, saat, dan luas prosedur
5 tersebut, auditor harus mempertimbangkan berbagai hal
6 termasuk: (Ref: Para. A10)
7 (a) Sifat dari hal yang berkaitan dengan pekerjaan pakar;
8 (b) Risiko kesalahan penyajian material dalam hal yang
9 berkaitan dengan pekerjaan pakar;
10 (c) Signifikansi pekerjaan pakar dalam konteks audit;
11 (d) Pengetahuan dan pengalaman auditor tentang pekerjaan
12 sebelumnya yang dilakukan oleh pakar tersebut;dan
13 (e) Apakah pakar tersebut menjadi subjek kebijakan dan
14 prosedur pengendalian mutu firm auditor. (Ref: Para.
15 A11–A13)
16
17 Kompetensi, Kapabilitas, dan Objektivitas Pakar Auditor
18 9. Auditor perlu mengevaluasi apakah pakar auditor memiliki
19 kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas yang diperlukan
20 untuk tujuan auditor. Dalam kasus pakar eksternal yang
21 ditunjuk auditor, evaluasi atas objektivitas harus termasuk
22 permintaan keterangan tentang kepentingan dan hubungan
23 yang mungkin dapat menjadi sebuah ancaman terhadap
24 objektivitas pakar tersebut. (Ref: Para. A14–A20)
25
26 Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Bidang Keahlian
27 Pakar Auditor
28 10. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman yang cukup
29 tentang bidang keahlian pakar untuk memungkinkan auditor
30 dalam: (Ref: Para. A21–A22)
31 (a) Menentukan sifat, ruang lingkup, dan objektivitas pekerjaan
32 pakar untuk tujuan auditor; dan
33 (b) Mengevaluasi kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan
34 auditor.
35
36 Perjanjian dengan Pakar Auditor
37 11. Auditor harus menyetujui, secara tertulis bila diperlukan, atas
38 hal-hal berikut dengan pakar auditor: (Ref: Para. A23–A26)
39 (a) Sifat, ruang lingkup dan objektivitas pekerjaan pakar;
40 (Ref: Para. A27)
41 (b) Peran dan tanggung jawab auditor dan pakar tersebut;
42 (Ref: Para. A28–A29)

SA 620.3

SA Paket 600.indb 3 8/5/2015 10:45:41 AM


Standar Audit

1 (c) Sifat, saat, dan luas komunikasi antara auditor dan pakar
2 tersebut, termasuk bentuk laporan apa pun yang akan
3 disediakan oleh pakar tersebut; dan (Ref: Para. A30)
4 (d) Kebutuhan pakar tersebut untuk mengobservasi
5 ketentuan kerahasiaan. (Ref: Para. A31)
6
7 Evaluasi Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor
8 12. Auditor harus mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor
9 untuk tujuan auditor, yang mencakup: (Ref: Para. A32)
10 (a) Relevansi dan kelayakan dari temuan atau kesimpulan
11 pakar tersebut, dan konsistensi hal-hal tersebut dengan
12 bukti audit lain; (Ref: Para. A33–A34)
13 (b) Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan
14 asumsi dan metode signifikan, relevansi dan kelayakan
15 asumsi dan metode tersebut dalam kondisi yang
16 bersangkutan; dan (Ref: Para. A35–A37)
17 (c) Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan
18 data sumber yang signifikan bagi pekerjaan pakar
19 tersebut, relevansi, kelengkapan, dan akurasi data
20 sumber tersebut. (Ref: Para. A38–A39)
21
22 13. Jika auditor memutuskan bahwa pekerjaan pakar auditor
23 tersebut tidak memadai untuk tujuan auditor, maka auditor
24 harus: (Ref: Para. A40)
25 (a) Setuju dengan pakar tersebut atas sifat dan luas
26 pekerjaan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pakar
27 tersebut; atau
28 (b) Melakukan prosedur audit tambahan yang tepat atas
29 kondisi tersebut.
30
31 Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor
32 14. Auditor tidak boleh mengacu ke pekerjaan seorang pakar
33 auditor dalam laporan auditor yang berisi suatu opini tanpa
34 modifikasian kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-
35 undangan. Jika pengacuan itu diharuskan oleh peraturan
36 perundang-undangan, auditor harus menunjukkan
37 dalam laporan auditor bahwa pengacuan tersebut tidak
38 mengurangi tanggung jawab auditor atas opini auditor
39 tersebut. (Ref: Para. A41)
40
41 15. Jika auditor membuat acuan ke pekerjaan seorang pakar
42 auditor dalam laporan auditor karena pengacuan tersebut

SA 620.4

SA Paket 600.indb 4 8/5/2015 10:45:41 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 relevan dengan suatu pemahaman atas modifikasi terhadap


2 opini auditor, auditor harus menunjukkan dalam laporan auditor
3 bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab
4 auditor atas opini tersebut. (Ref: Para. A42)
5
6 ***
7
8 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
9 Definisi Pakar Auditor (Ref: Para. 6(a))
10 A1. Keahlian di suatu bidang selain akuntansi atau audit
11 mungkin mencakup keahlian yang berhubungan dengan
12 hal-hal seperti:
13 • Penilaian atas instrumen keuangan yang kompleks, tanah
14 dan bangunan, mesin dan pabrik, perhiasan, karya seni,
15 barang antik, aset takberwujud, aset yang diperoleh dan
16 liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis dan
17 aset yang mungkin telah mengalami penurunan.
18 • Perhitungan aktuaris atas liabilitas yang berkaitan dengan
19 kontrak asuransi atau program manfaat bagi karyawan.
20 • Estimasi cadangan minyak dan gas.
21 • Penilaian atas liabilitas lingkungan, dan biaya pembersihan
22 lingkungan.
23 • Interpretasi atas kontrak, peraturan perundang-
24 undangan.
25 • Analisis atas isu kepatuhan pajak yang kompleks atau
26 tidak biasa.
27
28 A2. Dalam banyak kasus, pembedaan antara keahlian di bidang
29 akuntansi atau audit, dan keahlian di bidang lain, tidak sulit
30 dilakukan, walaupun hal ini melibatkan bidang khusus akuntansi
31 atau audit. Sebagai contoh, individu dengan keahlian dalam
32 menerapkan metode akuntansi untuk pajak tangguhan sering
33 kali dengan mudah dapat dibedakan dengan pakar dalam
34 hukum perpajakan. Pakar pertama bukanlah pakar untuk tujuan
35 SA ini, karena merupakan keahlian akuntansi; pakar kedua
36 adalah pakar untuk tujuan SA ini karena merupakan keahlian
37 hukum. Pembedaan serupa mungkin dapat juga dibuat di
38 bidang lainnya, sebagai contoh, antara keahlian dalam metode
39 akuntansi untuk instrumen keuangan, dan keahlian di dalam
40 pembuatan model kompleks untuk tujuan penilaian instrumen
41 keuangan. Namun, dalam beberapa kasus, terutama keahlian
42 yang melibatkan munculnya bidang keahlian akuntansi atau

SA 620.5

SA Paket 600.indb 5 8/5/2015 10:45:41 AM


Standar Audit

1 audit, pembedaan antara bidang khusus akuntansi atau audit,


2 dan keahlian di bidang lainnya, akan menjadi suatu masalah
3 pertimbangan profesional. Peraturan dan standar profesional
4 yang berlaku tentang pendidikan dan ketentuan kompetensi
5 bagi akuntan dan auditor mungkin dapat membantu auditor
6 dalam menerapkan pertimbangan tersebut.4
7
8 A3. Adalah perlu untuk menerapkan pertimbangan pada waktu
9 mempertimbangkan bagaimana ketentuan SA ini dipengaruhi
10 oleh kenyataan bahwa pakar auditor dapat merupakan
11 individu atau organisasi. Sebagai contoh, pada saat menilai
12 kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor,
13 kemungkinan pakar tersebut adalah sebuah organisasi yang
14 auditor pernah menggunakannya, namun auditor tersebut
15 tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan pakar secara
16 individual yang ditunjuk oleh organisasi untuk perikatan
17 tertentu tersebut; atau mungkin sebaliknya, bahwa auditor
18 tersebut mungkin sudah mengenal pekerjaan pakar secara
19 individual namun tidak demikian dengan organisasi yang di
20 dalamnya pakar tersebut bekerja. Dalam kasus lainnya, baik
21 atribut pakar secara individu dan atribut manajerial organisasi
22 (seperti, sistem pengendalian mutu yang dilakukan oleh
23 organisasi) mungkin relevan dengan evaluasi auditor.
24
25 Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor (Ref: Para. 7)
26 A4. Seorang pakar auditor mungkin diperlukan untuk membantu
27 auditor dalam satu atau lebih hal berikut:
28 • Memperoleh suatu pemahaman tentang entitas dan
29 lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya.
30 • Mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko kesalahan
31 penyajian material.
32 • Menentukan dan menerapkan respons menyeluruh untuk
33 menilai risiko di tingkat laporan keuangan.
34 • Merancang dan melaksanakan prosedur audit lebih
35 lanjut untuk merespons risiko yang telah ditentukan pada
36 tingkat asersi, yang terdiri dari pengujian pengendalian
37 atau prosedur substantif.
38 • Mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti audit
39
40
Contohnya, International Education Standard 8, “Ketentuan Kompetensi untuk
4
41 Profesional Audit” mungkin dapat membantu.
42

SA 620.6

SA Paket 600.indb 6 8/5/2015 10:45:41 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 yang diperoleh dalam pembentukan suatu opini atas


2 laporan keuangan.
3
4 A5. Risiko kesalahan penyajian material mungkin dapat meningkat
5 ketika pakar dalam bidang selain akuntansi diperlukan oleh
6 manajemen dalam menyusun laporan keuangan, sebagai
7 contoh, karena hal ini dapat menunjukkan kompleksitas, atau
8 karena manajemen mungkin tidak mempunyai pengetahuan
9 tentang bidang keahlian tersebut. Jika dalam mempersiapkan
10 laporan keuangan manajemen tidak mempunyai keahlian yang
11 dibutuhkan, seorang pakar manajemen mungkin digunakan
12 dalam menghadapi risiko tersebut. Pengendalian yang
13 relevan, termasuk pengendalian yang berhubungan dengan
14 pekerjaan seorang pakar manajemen, jika ada, mungkin juga
15 mengurangi risiko kesalahan penyajian material.
16
17 A6. Jika penyusunan laporan keuangan melibatkan penggunaan
18 pakar di bidang selain akuntansi, auditor yang memiliki
19 keahlian dalam akuntansi dan audit, mungkin tidak memiliki
20 keahlian yang diperlukan untuk mengaudit laporan keuangan
21 tersebut. Rekan perikatan disyaratkan untuk meyakinkan
22 dirinya bahwa tim perikatan, dan pakar auditor yang bukan
23 merupakan bagian dari tim perikatan, secara kolektif memiliki
24 kompetensi dan kapabilitas yang cukup untuk melakukan
25 perikatan audit.5 Di samping itu, auditor disyaratkan untuk
26 memastikan sifat, saat dan luas dari sumber daya yang
27 diperlukan untuk melaksanakan perikatan tersebut.6 Penentuan
28 apakah auditor menggunakan pekerjaan pakar auditor, dan
29 jika demikian kapan dan seberapa luas, membantu auditor
30 dalam memenuhi ketentuan ini. Seiring dengan kemajuan
31 audit, atau berubahnya kondisi, auditor mungkin perlu
32 untuk merevisi keputusan sebelumnya tentang penggunaan
33 pekerjaan pakar auditor.
34
35 A7. Seorang auditor yang tidak memiliki keahlian di bidang
36 relevan selain akuntansi atau audit, namun, meskipun
37 demikian ia mungkin dapat memperoleh pemahaman yang
38 cukup di bidang tersebut untuk melaksanakan audit tanpa
39
40
41    SA 220, paragraf 14.
5

42    SA 300, “Perencanaan suatu Audit atas Laporan Keuangan,” paragraf 7(e).


6

SA 620.7

SA Paket 600.indb 7 8/5/2015 10:45:41 AM


Standar Audit

1 menggunakan pakar auditor. Pemahaman ini diperoleh


2 melalui, sebagai contoh:
3 • Pengalaman dalam mengaudit entitas yang memerlukan
4 keahlian semacam itu dalam penyusunan laporan
5 keuangan.
6 • Pendidikan atau pengembangan profesional dalam bidang
7 tertentu. Hal ini dapat meliputi kursus formal, atau diskusi
8 dengan individu yang memiliki keahlian di bidang yang
9 relevan dengan tujuan meningkatkan kapasitas auditor
10 itu sendiri dalam menghadapi permasalahan di bidang
11 tersebut. Diskusi seperti itu berbeda dengan konsultasi
12 dengan seorang pakar auditor tentang serangkaian
13 kondisi khusus yang dijumpai dalam perikatan yang
14 di dalamnya pakar diberi fakta yang relevan yang akan
15 memungkinkan pakar tersebut memberikan saran
16 berdasar informasi tentang hal tertentu.7
17 • Mendiskusikan dengan auditor yang melaksanakan
18 perikatan serupa.
19
20 A8. Namun, dalam kasus lain, auditor mungkin menentukan adalah
21 perlu, atau dapat memilih, untuk menggunakan seorang pakar
22 auditor dalam membantu untuk memperoleh bukti audit yang
23 cukup dan tepat. Pertimbangan ketika memutuskan apakah
24 menggunakan seorang pakar auditor mencakup:
25 • Apakah manajemen telah menggunakan pakar
26 manajemen dalam menyusun laporan keuangan (lihat
27 paragraf A9).
28 • Sifat dan sigfinikansi hal tersebut, termasuk
29 kompleksitasnya.
30 • Risiko adanya kesalahan penyajian material dalam hal
31 tersebut.
32 • Sifat prosedur yang diharapkan untuk merespons risiko
33 yang teridentifikasi, termasuk: pengetahuan auditor dan
34 pengalaman dengan pekerjaan pakar tersebut yang
35 berhubungan dengan hal-hal tersebut; dan ketersediaan
36 sumber bukti audit alternatif.
37
38 A9. Ketika manajemen menggunakan seorang pakar manajemen
39 dalam penyusunan laporan keuangan, keputusan auditor
40
41
42 SA 220, paragraf A21.
7

SA 620.8

SA Paket 600.indb 8 8/5/2015 10:45:41 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 apakah menggunakan seorang pakar auditor juga dapat


2 dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
3 • Sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar
4 manajemen.
5 • Apakah pakar manajemen dipekerjakan oleh entitas, atau
6 oleh pihak yang diikat dengan kontrak oleh entitas untuk
7 menyediakan jasa yang relevan.
8 • Luas bidang yang terhadapnya manajemen dapat
9 melakukan pengendalian terhadap atau memengaruhi
10 pekerjaan pakar manajemen.
11 • Kompetensi dan kapabilitas pakar manajemen.
12 • Apakah pakar manajemen terikat dengan standar
13 kinerja teknis atau standar profesional lain atau
14 ketentuan industri.
15 • Pengendalian apa pun dalam entitas atas pekerjaan
16 pakar tersebut.
17 SA 5008 mencakup ketentuan dan pedoman tentang dampak
18 kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar manajemen
19 terhadap keandalan bukti audit.
20
21 Sifat, Saat dan Luas Prosedur Audit (Ref: Para. 8)
22 A10. Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang berkaitan dengan
23 ketentuan dalam paragraf 9–13 SA ini akan bervariasi
24 tergantung pada kondisi. Sebagai contoh, faktor-faktor berikut
25 dapat menyarankan kebutuhan prosedur yang berbeda atau
26 prosedur yang lebih luas dibandingkan dengan kasus ini:
27 • Pekerjaan pakar auditor berhubungan dengan suatu hal
28 yang signifikan yang melibatkan pertimbangan subjektif
29 dan kompleks.
30 • Auditor sebelumnya tidak menggunakan hasil pekerjaan
31 pakar auditor, dan tidak memiliki pengetahuan
32 sebelumnya tentang kompetensi, kapabilitas, dan
33 objektivitas pakar tersebut.
34 • Pakar auditor melaksanakan prosedur yang terpadu
35 dengan audit, tidak dimintai konsultasi untuk menyediakan
36 saran atas hal secara individual.
37 • Pakar tersebut adalah pakar eksternal yang ditunjuk
38 auditor dan tidak menjadi subjek kebijakan dan prosedur
39 pengendalian mutu firm.
40
41
42
8
SA 500, paragraf 8.

SA 620.9

SA Paket 600.indb 9 8/5/2015 10:45:42 AM


Standar Audit

1 Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu Firm Auditor (Ref:


2 Para. 8(e))
3 A11. Seorang pakar internal mungkin seorang rekan atau staf,
4 termasuk staf sementara firm auditor dan oleh karena itu
5 menjadi subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
6 firm tersebut sesuai dengan SPM 19 atau ketentuan nasional
7 yang setidaknya sama.10 Alternatif lainnya, pakar internal
8 yang ditunjuk auditor dapat merupakan seorang rekan atau
9 staf, termasuk staf sementara firm jejaring, yang mungkin
10 mempunyai kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang
11 sama dengan firm auditor tersebut.
12
13 A12. Seorang pakar eksternal yang ditunjuk auditor bukan
14 merupakan anggota tim perikatan dan tidak menjadi subjek
15 kebijakan dan prosedur pengendalian mutu berdasarkan
16 SPM 1.11 Dalam beberapa yurisdiksi, peraturan perundang-
17 undangan mungkin mensyaratkan bahwa seorang pakar
18 eksternal yang ditunjuk auditor diperlakukan sebagai anggota
19 tim perikatan, dan oleh karena itu menjadi subjek ketentuan
20 etika yang relevan, termasuk ketentuan yang berkaitan dengan
21 independensi dan ketentuan profesional lain, seperti yang
22 ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan tersebut.
23
24 A13. Tim perikatan dapat mengandalkan sistem pengendalian mutu
25 firm yang bersangkutan, kecuali jika informasi yang disediakan
26 oleh firm atau pihak lainnya menyarankan sebaliknya.12 Luas
27 pengandalan tersebut akan bervariasi tergantung kondisi
28 dan dapat berdampak terhadap sifat, saat, dan luas prosedur
29 auditor yang berkaitan dengan hal-hal berikut:
30 • Kompetensi dan kapabilitas melalui program rekrutmen
31 dan pelatihan.
32 • Objektivitas. Pakar internal auditor menjadi subjek
33 ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan yang
34 berkaitan dengan independensi.
35
36
37 SPM 1, “Pengendalian Mutu Bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan
9

38 Perikatan Asurans (Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan
39 Selain Asurans,” paragraf 12(f).
40 10
Lihat SA 220, paragraf 2.
41 11
SPM 1, paragraf 12(f).
42 12
SA 220, paragraf 4.

SA 620.10

SA Paket 600.indb 10 8/5/2015 10:45:42 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 • Evaluasi auditor atas kecukupan pekerjaan pakar


2 auditor. Sebagai contoh, program pelatihan firm dapat
3 memberikan pakar internal auditor pemahaman yang
4 tepat tentang hubungan timbal balik keahlian mereka
5 dengan proses audit. Pengandalan pada pelatihan dan
6 proses lain dalam firm tersebut, seperti protokol untuk
7 membatasi lingkup pekerjaan pakar internal auditor, dapat
8 berdampak terhadap sifat, saat, dan luas dari prosedur
9 auditor untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar
10 auditor.
11 • Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-
12 undangan, melalui proses pemantauan.
13 • Perjanjian dengan pakar auditor.
14 Pengandalan seperti itu tidak mengurangi tanggung jawab
15 auditor untuk memenuhi ketentuan SA ini.
16
17 Kompetensi, Kapabilitas, dan Objektivitas Pakar Auditor (Ref:
18 Para. 9)
19 A14. Kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor adalah
20 faktor yang secara signifikan memengaruhi apakah pekerjaan
21 pakar auditor tersebut akan cukup untuk tujuan auditor.
22 Kompetensi berhubungan dengan sifat dan tingkat keahlian
23 pakar auditor. Kapabilitas berhubungan dengan kemampuan
24 pakar auditor dalam melaksanakan kompetensinya dalam
25 kondisi yang berkaitan dengan perikatan. Faktor-faktor yang
26 memengaruhi kapabilitas dapat mencakup, sebagai contoh,
27 lokasi geografis, dan ketersediaan waktu dan sumber daya.
28 Objektivitas berhubungan dengan kemungkinan dampak
29 keberpihakan, benturan kepentingan, atau pengaruh pihak
30 lain terhadap pertimbangan profesional atau bisnis pakar
31 auditor tersebut.
32
33 A15. Informasi tentang kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas
34 pakar auditor dapat berasal dari berbagai sumber, seperti:
35 • Pengalaman pribadi pakar tersebut dengan pekerjaan
36 sebelumnya.
37 • Diskusi dengan pakar tersebut.
38 • Diskusi dengan auditor lain atau pihak lain yang terbiasa
39 dalam menggunakan pekerjaan pakar tersebut.
40 • Pengetahuan kualifikasi pakar tersebut, keanggotaan
41 dalam organisasi profesional, atau asosiasi industri, izin
42 praktik, atau bentuk lain pengakuan eksternal.

SA 620.11

SA Paket 600.indb 11 8/5/2015 10:45:42 AM


Standar Audit

1 • Makalah atau buku yang diterbitkan yang ditulis oleh


2 pakar tersebut.
3 • Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm
4 auditor tersebut (lihat paragraf A11–A13).
5
6 A16. Hal-hal yang relevan untuk mengevaluasi kompetensi,
7 kapabilitas dan objektivitas pakar auditor mencakup apakah
8 pekerjaan pakar tersebut didasarkan pada standar kinerja
9 teknis atau ketentuan profesional lain atau industri, sebagai
10 contoh, standar etika dan ketentuan keanggotaan lain atau
11 organisasi profesional atau asosiasi industri, standar akreditasi
12 badan pemberi lisensi, atau ketentuan yang ditegakkan oleh
13 peraturan perundang-undangan.
14
15 A17. Hal-hal lainnya yang mungkin relevan mencakup:
16 • Relevansi kompetensi pakar auditor tentang hal-hal yang
17 pekerjaan pakar tersebut akan digunakan, termasuk
18 bidang spesialisasi dalam keahlian pakar tersebut.
19 Sebagai contoh, suatu aktuaris tertentu dapat memiliki
20 spesialisasi dalam properti dan asuransi kecelakaan,
21 namun memiliki keterbatasan keahlian tentang
22 perhitungan pensiun.
23 • Kompetensi pakar auditor yang berkaitan dengan
24 ketentuan akuntansi dan audit yang relevan, sebagai
25 contoh, pengetahuan tentang asumsi dan metode,
26 termasuk model, jika berlaku, yang konsisten dengan
27 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
28 • Apakah kejadian yang tidak diharapkan, perubahan
29 kondisi, atau bukti audit yang diperoleh dari hasil
30 prosedur audit menunjukkan kemungkinan diperlukannya
31 untuk mempertimbangkan kembali evaluasi awal atas
32 kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor
33 selama audit berlangsung.
34
35 A18. Suatu kisar luas kondisi dapat mengancam objektivitas,
36 sebagai contoh, ancaman kepentingan pribadi, ancaman
37 advokasi, ancaman kedekatan, ancaman telaah pribadi,
38 dan ancaman intimidasi. Pencegahan dapat menghilangkan
39 atau mengurangi ancaman tersebut, dan dapat diciptakan
40 oleh struktur eksternal (contohnya, profesi pakar auditor,
41 peraturan perundang-undangan), atau oleh lingkungan
42 kerja pakar auditor (contohnya, kebijakan dan prosedur

SA 620.12

SA Paket 600.indb 12 8/5/2015 10:45:42 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 pengendalian mutu). Terdapat juga pencegahan spesifik


2 untuk perikatan audit.
3
4 A19. Evaluasi signifikansi ancaman atas objektivitas dan perlunya
5 pencegahan dapat bergantung pada peran pakar auditor dan
6 signifikansi pekerjaan pakar tersebut dalam konteks audit.
7 Terdapat beberapa kondisi yang di dalamnya pencegahan
8 tidak dapat mengurangi ancaman ke suatu tingkat tertentu
9 yang dapat diterima, contohnya, jika pakar auditor yang
10 diusulkan adalah individu yang berperan signifikan dalam
11 penyusunan informasi yang sedang diaudit, yaitu jika pakar
12 auditor adalah pakar manajemen.
13
14 A20. Pada waktu mengevaluasi objektivitas pakar eksternal auditor,
15 adalah relevan untuk:
16 (a) Meminta keterangan kepada entitas tentang adanya
17 kepentingan atau hubungan yang diketahui antara
18 entitas dengan pakar eksternal auditor yang mungkin
19 berdampak terhadap objektivitas pakar tersebut.
20 (b) Mendiskusikan dengan pakar tersebut tentang
21 pencegahan yang berlaku, termasuk ketentuan
22 profesional yang berlaku bagi pakar tersebut; dan
23 mengevaluasi apakah pencegahan tersebut cukup untuk
24 mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima.
25 Kepentingan dan hubungan yang mungkin relevan untuk
26 dibahas dengan pakar auditor mencakup:
27 • Kepentingan keuangan.
28 • Hubungan bisnis dan pribadi.
29 • Penyediaan jasa lain oleh pakar tersebut, termasuk
30 oleh organisasi dalam kasus pakar eksternal tersebut
31 adalah suatu organisasi.
32 Dalam beberapa kasus, merupakan hal yang tepat
33 bagi auditor untuk memperoleh pernyataan tertulis dari
34 pakar eksternal auditor tentang adanya kepentingan
35 atau hubungan dengan entitas yang disadari oleh
36 pakar tersebut.
37
38 Pemerolehan Suatu Pemahaman Tentang Bidang Keahlian
39 Pakar Auditor (Ref: Para. 10)
40 A21. Auditor dapat memperoleh suatu pemahaman atas bidang
41 tentang keahlian pakar auditor melalui cara yang dijelaskan dalam
42 paragraf A7, atau melalui diskusi dengan pakar tersebut.

SA 620.13

SA Paket 600.indb 13 8/5/2015 10:45:42 AM


Standar Audit

1 A22. Aspek-aspek bidang keahlian pakar auditor yang relevan


2 terhadap pemahaman auditor dapat mencakup:
3 • Apakah bidang keahlian pakar tersebut mempunyai area
4 khusus yang relevan dengan audit (lihat paragraf A17).
5 • Apakah ketentuan profesional atau standar lain, dan
6 peraturan perundang-undangan berlaku.
7 • Apakah asumsi dan metode, termasuk model jika
8 relevan, digunakan oleh pakar auditor, dan apakah hal-
9 hal tersebut dapat diterima secara umum dalam bidang
10 keahlian pakar tersebut dan tepat untuk tujuan pelaporan
11 keuangan.
12 • Sifat data internal dan data atau informasi eksternal yang
13 digunakan oleh pakar auditor.
14
15 Perjanjian dengan Pakar Auditor (Ref: Para. 11)
16 A23. Sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar auditor
17 mungkin sangat bervariasi sesuai dengan kondisi, sama
18 halnya dengan peran dan tanggung jawab auditor dan pakar
19 auditor, dan sifat, saat, dan luasnya komunikasi antara auditor
20 dengan pakar auditor. Oleh karena itu, disyaratkan bahwa hal-
21 hal tersebut disepakati antara auditor dengan pakar auditor,
22 terlepas apakah pakar tersebut merupakan pakar ekternal
23 atau pakar internal yang ditunjuk auditor.
24
25 A24. Hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf 8 mungkin berdampak
26 terhadap tingkat kerincian dan formalitas perjanjian antara
27 auditor dengan pakar auditor, termasuk apakah lebih tepat
28 untuk membuat perjanjian dalam bentuk tertulis. Sebagai
29 contoh, faktor-faktor berikut dapat menyarankan perlunya
30 suatu perjanjian yang lebih rinci dibandingkan dengan kasus
31 lain, atau untuk perjanjian dalam bentuk tertulis:
32 • Pakar auditor akan memiliki akses terhadap informasi
33 entitas yang sifatnya rahasia atau sensitif.
34 • Peran atau tanggung jawab auditor dan pakar auditor
35 berbeda dari yang biasanya diharapkan.
36 • Berlaku peraturan perundang-undangan multi-yurisdiksi.
37 • Hal yang dituju oleh pekerjaan pakar auditor sangat
38 kompleks.
39 • Auditor tidak pernah sebelumnya menggunakan
40 pekerjaan yang dilakukan oleh pakar tersebut.
41 • Semakin luasnya tingkat pekerjaan pakar auditor tersebut,
42 dan signifikansinya dalam konteks audit.

SA 620.14

SA Paket 600.indb 14 8/5/2015 10:45:42 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 A25. Perjanjian antara auditor dengan pakar eksternal yang ditunjuk


2 auditor sering dalam bentuk surat perikatan. Lampiran memuat
3 daftar hal-hal yang dipandang perlu untuk dimasukkan dalam
4 surat perikatan, atau bentuk lain perjanjian dengan pakar
5 eksternal yang ditunjuk auditor.
6
7 A26. Ketika tidak ada perjanjian tertulis antara auditor dengan pakar
8 eksternal yang ditunjuk auditor, bukti perjanjian tersebut dapat
9 dicantumkan dalam, sebagai contoh:
10 • Memorandum perencanaan, atau kertas kerja seperti
11 program audit.
12 • Prosedur dan kebijakan firm audit. Dalam kasus pakar
13 internal yang ditunjuk auditor, prosedur dan kebijakan
14 yang ditetapkan yang diacu oleh pakar tersebut, dapat
15 mencakup kebijakan dan prosedur yang berhubungan
16 dengan pekerjaan pakar tersebut. Luasnya dokumentasi
17 dalam kertas kerja auditor bergantung pada sifat
18 kebijakan dan prosedur tersebut. Sebagai contoh, tidak
19 disyaratkan dokumentasi dalam bentuk kertas kerja
20 auditor jika firm auditor mempunyai detail protokol yang
21 mencakup kondisi yang di dalamnya pekerjaan pakar
22 tersebut digunakan.
23
24 Sifat, Ruang Lingkup, dan Tujuan Pekerjaan (Ref: Para. 11(a))
25 A27. Sering kali relevan pada saat menyepakati sifat, ruang lingkup,
26 dan tujuan pekerjaan pakar auditor untuk memasukkan
27 pembahasan tentang standar kinerja teknis yang relevan atau
28 ketentuan lain profesional atau industri yang akan diikuti oleh
29 pakar tersebut.
30
31 Peran dan Tanggung Jawab (Ref: Para. 11(b))
32 A28. Kesepakatan tentang peran dan tanggung jawab auditor dan
33 pakar auditor dapat mencakup:
34 • Apakah auditor atau pakar auditor akan melakukan
35 pengujian rinci atas data sumber.
36 • Izin bagi auditor untuk membahas temuan atau
37 kesimpulan pakar auditor dengan entitas dan pihak lain,
38 dan memasukkan rincian temuan atau kesimpulan pakar
39 tersebut sebagai basis untuk memodifikasi opini dalam
40 laporan auditor, jika diperlukan (lihat paragraf A42).
41
42

SA 620.15

SA Paket 600.indb 15 8/5/2015 10:45:42 AM


Standar Audit

1 • Kesepakatan untuk memberikan informasi kepada


2 pakar auditor atas kesimpulan auditor tentang
3 pekerjaan pakar tersebut.
4
5 Kertas Kerja
6 A29. Kesepakatan atas peran dan tanggung jawab auditor dan
7 pakar auditor masing-masing mungkin juga memasukkan
8 kesepakatan tentang akses ke, dan penyimpanan terhadap,
9 kertas kerja masing-masing. Ketika pakar auditor adalah
10 anggota dari tim perikatan, kertas kerja pakar tersebut menjadi
11 bagian dari dokumentasi audit. Sebaliknya, berdasarkan
12 perjanjian, kertas kerja pakar eksternal yang ditunjuk auditor
13 menjadi milik mereka dan bukan merupakan bagian dari
14 dokumentasi audit.
15
16 Komunikasi (Ref: Para. 11(c))
17 A30. Komunikasi dua arah yang efektif memudahkan penyatuan sifat,
18 saat, dan luasnya prosedur pakar auditor dengan pekerjaan
19 lain atas audit, dan modifikasi semestinya terhadap tujuan
20 pakar auditor selama audit berlangsung. Sebagai contoh,
21 pada saat pekerjaan pakar auditor berhubungan dengan
22 kesimpulan auditor tentang suatu risiko signifikan, baik laporan
23 tertulis formal pada saat kesimpulan pekerjaan pakar tersebut
24 maupun laporan lisan selama pekerjaan berlangsung dapat
25 merupakan komunikasi yang tepat. Identifikasi rekan atau
26 staf yang bertindak sebagai pendamping pakar auditor, dan
27 prosedur komunikasi antara pakar tersebut dengan entitas,
28 membantu komunikasi tepat waktu dan efektif, terutama untuk
29 perikatan yang lebih besar.
30
31 Kerahasiaan (Ref: Para. 11(d))
32 A31. Adalah perlu untuk pengaturan tentang kerahasiaan dalam
33 ketentuan etika yang relevan yang berlaku untuk auditor
34 maupun untuk pakar auditor. Ketentuan tambahan dapat
35 ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Entitas
36 dapat juga meminta pengaturan kerahasiaan spesifik yang
37 disepakati dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor.
38
39 Evaluasi atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor (Ref: Para. 12)
40 A32. Evaluasi auditor atas kompetensi, kapabilitas dan objektivitas
41 pakar auditor, pengetahuan auditor atas bidang keahlian
42

SA 620.16

SA Paket 600.indb 16 8/5/2015 10:45:42 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 pakar auditor, dan sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh


2 pakar auditor yang berdampak terhadapi sifat, saat, dan luas
3 prosedur audit untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan
4 pakar untuk tujuan auditor.
5
6 Temuan dan Kesimpulan Pakar Auditor (Ref: Para. 12(a))
7 A33. Prosedur spesifik untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan
8 pakar auditor untuk tujuan auditor dapat mencakup:
9 • Permintaan keterangan kepada pakar auditor.
10 • Mereviu kertas kerja dan laporan pakar auditor.
11 • Prosedur koroborasi, seperti:
12 o Mengobservasi pekerjaan pakar auditor;
13 o Memeriksa data yang diterbitkan, seperti laporan
14 statistik dari sumber yang memiliki reputasi baik dan
15 berwenang;
16 o Konfirmasi hal-hal relevan kepada pihak ketiga;
17 o Melaksanakan prosedur analisis rinci; dan
18 o Melakukan penghitungan kembali.
19 • Mendiskusikan dengan pakar lain dengan keahlian yang
20 relevan ketika, contohnya, temuan atau kesimpulan pakar
21 auditor tidak konsisten dengan bukti audit lainnya.
22 • Mendiskusikan laporan pakar auditor dengan
23 manajemen.
24
25 A34. Faktor-faktor yang relevan pada saat mengevaluasi kelayakan
26 dan kewajaran temuan atau kesimpulan pakar auditor, dalam
27 bentuk laporan atau bentuk lainnya, dapat mencakup apakah
28 faktor-faktor tersebut:
29 • Disajikan dengan suatu cara yang konsisten dengan
30 standar profesi atau industri pakar auditor.
31 • Dinyatakan secara jelas, termasuk pengacuan ke tujuan
32 yang disepakati dengan auditor, ruang lingkup pekerjaan
33 yang dilaksanakan dan standar yang diterapkan.
34 • Berdasarkan periode yang tepat dan memperhitungkan
35 peristiwa kemudian, jika relevan.
36 • Subjek kepada reservasi, pembatasan atau larangan dalam
37 penggunaan, dan jika demikian, apakah pembatasan ini
38 mempunyai implikasi terhadap auditor; dan
39 • Berdasarkan pertimbangan yang tepat atas kekeliruan
40 atau penyimpangan yang ditemukan oleh pakar auditor.
41
42

SA 620.17

SA Paket 600.indb 17 8/5/2015 10:45:42 AM


Standar Audit

1 Asumsi, Metode, dan Data Sumber


2 Asumsi dan Metode (Ref: Para. 12(b))
3 A35. Pada saat pekerjaan pakar auditor adalah untuk mengevaluasi
4 asumsi dan metode yang melandasi, termasuk model
5 jika berlaku, yang digunakan oleh manajemen dalam
6 mengembangkan estimasi akuntansi, prosedur auditor
7 terutama akan ditujukan untuk mengevaluasi apakah pakar
8 auditor telah melakukan reviu secara memadai atas asumsi
9 dan metode tersebut. Ketika pekerjaan pakar auditor adalah
10 untuk mengembangkan estimasi tunggal atau suatu kisaran
11 untuk dibandingkan dengan estimasi tunggal manajemen,
12 prosedur auditor terutama ditujukan ke pengevaluasian asumsi
13 dan metode, termasuk model jika tepat, yang digunakan oleh
14 pakar auditor.
15
16 A36. SA 54013 mendiskusikan asumsi dan metode yang digunakan
17 oleh manajemen dalam membuat estimasi akuntansi,
18 termasuk dalam beberapa kasus penggunaan model khusus,
19 yang dikembangkan oleh entitas. Walaupun diskusi tersebut
20 ditulis dalam konteks auditor memperoleh bukti audit yang
21 cukup dan tepat tentang asumsi dan metode manajemen, hal
22 tersebut juga membantu auditor dalam mengevaluasi asumsi
23 dan metode yang digunakan oleh pakar auditor.
24
25 A37. Pada saat pekerjaan seorang pakar auditor melibatkan
26 penggunaan asumsi dan metode signifikan, faktor yang
27 relevan untuk evaluasi auditor atas asumsi dan metode
28 tersebut mencakup apakah hal-hal tersebut:
29 • Diterima secara umum dalam bidang keahlian pakar
30 auditor;
31 • Konsisten dengan ketentuan kerangka pelaporan
32 keuangan yang berlaku;
33 • Tergantung pada penggunaan model khusus; dan
34 • Konsisten dengan yang dipakai oleh manajemen, jika
35 tidak, alasan, dan dampak, perbedaan tersebut.
36
37
38
39
40
41 SA 540, “Audit atas Estimasi Akuntansi, termasuk Estimasi Akuntansi Nilai
13

42 Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan,” paragraf 8, 13 dan 15.

SA 620.18

SA Paket 600.indb 18 8/5/2015 10:45:42 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 Data Sumber yang Digunakan oleh Pakar Auditor (Ref: Para. 12(c))
2 A38. Ketika pekerjaan seorang pakar auditor melibatkan
3 penggunaan data sumber yang signifikan terhadap pekerjaan
4 pakar tersebut, prosedur berikut dapat digunakan untuk
5 menguji data tersebut:
6 • Verifikasi terhadap asal-usul data, termasuk pemerolehan
7 pemahaman atas, dan jika dapat diterapkan pengujian,
8 pengendalian internal atas data tersebut dan, jika relevan,
9 transmisinya kepada pakar tersebut.
10 • Mereviu data atas kelengkapan dan konsistensi
11 internal.
12
13 A39. Dalam banyak kasus, auditor dapat menguji data sumber.
14 Namun, dalam kasus yang lain, pada saat sifat data sumber
15 yang digunakan oleh pakar auditor bersifat sangat teknis
16 dalam hubungannya dengan bidang keahlian pakar tersebut,
17 pakar tersebut dapat menguji data sumber tersebut. Jika pakar
18 auditor telah menguji data sumber, permintaan keterangan
19 kepada pakar, atau supervisi atau pereviuan atas pengujian
20 yang dilakukan oleh pakar mungkin merupakan cara yang
21 tepat bagi auditor untuk mengevaluasi relevansi, kelengkapan,
22 dan keakuratan data.
23
24 Pekerjaan yang Tidak Memadai (Ref: Para. 13)
25 A40. Jika auditor menyimpulkan bahwa pekerjaan pakar auditor
26 tidak memadai untuk tujuan auditor dan auditor tidak dapat
27 menyelesaikan hal tersebut melalui prosedur audit tambahan
28 yang disyaratkan oleh paragraf 13, yang mungkin melibatkan
29 pekerjaan lanjutan yang dilakukan oleh pakar tersebut dan
30 auditor, atau termasuk mempekerjakan atau melakukan
31 perikatan dengan pakar lain, mungkin diperlukan untuk
32 menyatakan suatu opini modifikasian dalam laporan auditor
33 berdasarkan SA 705 karena auditor tidak mendapatkan bukti
34 audit yang cukup dan tepat.14
35
36
37
38
39
40
41 SA 705, “Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Independen Auditor,”
14

42 paragraf 6(b).

SA 620.19

SA Paket 600.indb 19 8/5/2015 10:45:42 AM


Standar Audit

1 Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor (Ref: Para. 14–15)


2 A41. Dalam beberapa kasus, peraturan perundang-undangan
3 mungkin mensyaratkan pengacuan ke pekerjaan pakar auditor,
4 contohnya, untuk tujuan transparansi dalam sektor publik.
5
6 A42. Adalah mungkin tepat dalam beberapa kondisi untuk mengacu
7 ke pakar auditor dalam laporan auditor yang berisi suatu opini
8 modifikasian, untuk menjelaskan sifat modifikasi tersebut. Dalam
9 kondisi tersebut, auditor mungkin perlu meminta izin kepada
10 pakar auditor sebelum membuat pengacuan tersebut.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 620.20

SA Paket 600.indb 20 8/5/2015 10:45:42 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 Lampiran
2 (Ref: Para. A25)
3
4
5 Pertimbangan untuk Kesepakatan antara Auditor dengan Pakar
6 Eksternal Auditor
7 Lampiran ini mendaftar hal-hal yang menjadi pertimbangan auditor
8 untuk dimasukkan dalam kesepakatan dengan pakar eksternal yang
9 ditunjuk auditor. Daftar berikut hanya ilustrasi dan tidak memberikan
10 gambaran yang menyeluruh; hal ini hanya dimaksudkan sebagai
11 panduan yang dapat digunakan bersamaan dengan pertimbangan
12 yang digariskan dalam SA ini. Apakah memasukkan beberapa hal-hal
13 tertentu dalam kesepakatan tergantung pada kondisi dalam perikatan
14 tersebut. Daftar ini juga dapat membantu dalam mempertimbangkan
15 hal-hal yang dimasukkan dalam kesepakatan dengan pakar internal
16 yang ditunjuk auditor.
17
18 Sifat, Ruang Lingkup, dan Tujuan Pekerjaan Pakar Eksternal yang
19 Ditunjuk Auditor
20 • Sifat dan ruang lingkup prosedur yang dilaksanakan oleh
21 pakar eksternal yang ditunjuk auditor.
22 • Tujuan pekerjaan pakar eksternal yang ditunjuk auditor dalam
23 konteks pertimbangan materialitas dan risiko tentang hal yang
24 berhubungan dengan pekerjaan pakar eksternal auditor, dan
25 jika relevan, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
26 • Adanya standar kinerja teknis yang relevan atau ketentuan
27 profesional lain atau industri yang akan diikuti oleh pakar
28 eksternal yang ditunjuk auditor.
29 • Asumsi dan metode, termasuk model jika berlaku, yang akan
30 digunakan oleh pakar eksternal yang ditunjuk auditor, dan
31 wewenang mereka.
32 • Tanggal efektif tentang, atau jika berlaku, periode pengujian
33 untuk, hal pokok yang berkaitan dengan pekerjaan pakar
34 eksternal yang ditunjuk auditor, dan ketentuan tentang
35 peristiwa kemudian.
36
37 Peran dan Tanggung Jawab Auditor dan Pakar Eksternal Auditor
38 • Standar audit dan akuntansi yang relevan, dan ketentuan
39 peraturan perundang-undangan.
40 • Izin dari pakar eksternal yang ditunjuk auditor tentang
41 penggunaan laporan pakar oleh auditor, termasuk pengacuan
42 ke laporan tersebut, atau pengungkapan laporan tersebut

SA 620.21

SA Paket 600.indb 21 8/5/2015 10:45:42 AM


Standar Audit

1 kepada pihak lain, sebagai contoh pengacuan ke laporan


2 pakar tersebut dalam basis untuk suatu opini modifikasian
3 dalam laporan auditor, jika perlu, atau pengungkapan laporan
4 pakar tersebut kepada manajemen atau komite audit.
5 • Sifat dan luas penelaahan auditor terhadap pekerjaan pakar
6 eksternal yang ditunjuk auditor.
7 • Apakah auditor atau pakar eksternal yang ditunjuk auditor
8 akan menguji data sumber.
9 • Akses pakar eksternal yang ditunjuk auditor terhadap catatan,
10 arsip, personel, dan pakar yang melakukan perikatan dengan
11 entitas tersebut.
12 • Prosedur untuk berkomunikasi antara pakar eksternal yang
13 ditunjuk auditor dengan entitas.
14 • Akses auditor dan pakar eksternal yang ditunjuk auditor
15 terhadap kertas kerja satu sama lainnya.
16 • Kepemilikan dan pengendalian terhadap kertas kerja
17 selama dan setelah perikatan, termasuk adanya ketentuan
18 penyimpanan dokumen.
19 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk
20 melaksanakan pekerjaan dengan keahlian dan kecermatan.
21 • Kompetensi dan kemampuan pakar eksternal yang ditunjuk
22 auditor untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
23 • Harapan bahwa pakar eksternal yang ditunjuk auditor akan
24 menggunakan semua pengetahuannya yang relevan dengan
25 audit atau, jika tidak, akan memberitahukan kepada auditor.
26 • Adanya pembatasan atas asosiasi pakar eksternal yang
27 ditunjuk auditor terhadap laporan auditor.
28 • Adanya kesepakatan untuk memberitahu pakar eksternal yang
29 ditunjuk auditor atas kesimpulan auditor tentang pekerjaan
30 pakar tersebut.
31
32 Komunikasi dan Pelaporan
33 • Metode dan frekuensi komunikasi, termasuk:
34 o Bagaimana temuan atau kesimpulan pakar eksternal yang
35 ditunjuk auditor akan dilaporkan (laporan tertulis, laporan
36 lisan, masukan yang diberikan secara berkelanjutan
37 kepada tim perikatan, dll).
38 o Identifikasi individu spesifik dalam tim perikatan yang
39 akan bertindak sebagai penghubung dengan pakar
40 eksternal yang ditunjuk auditor.
41 • Kapan pakar eksternal auditor akan menyelesaikan pekerjaan
42 dan melaporkan temuan atau kesimpulan kepada auditor.

SA 620.22

SA Paket 600.indb 22 8/5/2015 10:45:42 AM


Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

1 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk


2 mengomunikasikan dengan segera adanya potensi terjadinya
3 penundaan dalam penyelesaian pekerjaan, dan adanya
4 potensi kurang terbuka atau pembatasan atas temuan atau
5 kesimpulan pakar tersebut.
6 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk
7 mengomunikasikan dengan segera adanya pembatasan
8 dari entitas terhadap akses pakar tersebut terhadap catatan,
9 arsip, personel atau pakar yang melakukan perikatan dengan
10 entitas.
11 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk
12 mengomunikasikan kepada auditor semua informasi yang
13 diyakini oleh pakar tersebut relevan dengan audit, termasuk
14 adanya perubahan dalam kondisi yang sebelumnya telah
15 dikomunikasikan.
16 • Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor
17 untuk mengomunikasikan kondisi yang dapat menciptakan
18 ancaman terhadap objektivitas pakar tersebut, dan adanya
19 perlindungan yang relevan yang dapat menghilangkan
20 atau mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat
21 diterima.
22
23 Kerahasiaan
24 • Kebutuhan pakar auditor untuk mengobservasi ketentuan
25 kerahasian, termasuk:
26 o Pasal kerahasiaan dalam ketentuan etika yang relevan
27 yang diterapkan kepada auditor.
28 o Ketentuan tambahan yang mungkin dapat dikenakan
29 oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, jika
30 ada.
31 o Ketentuan spesifik tentang kerahasiaan yang diminta
32 oleh entitas, jika ada.
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 620.23

SA Paket 600.indb 23 8/5/2015 10:45:42 AM


Standar Audit

24

SA Paket 600.indb 24 8/5/2015 10:45:42 AM

You might also like