You are on page 1of 5

Nama : Utari

NIM : A1C015021
Asprak : Rohmad

ACC Acara 1. Proses Erosi

1. Proses terjadinya erosi

Proses terjadinya erosi sesuai dengan keadaan di lahan kunjungan,

dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:

1) Detachment, adalah proses penghancuran tanah dari agregat tanah

menjadi partikel-partikel tanah. Proses ini disebabkan karena faktor iklim

yang berupa hujan. Proses detachment di lokasi kunjungan ini

membentuk erosi alur dan erosi percik.

Gambar 1. Proses detachment

2) Transportation, adalah pengangkutan partikel tanah oleh limpasan hujan

atau run off. Pada lokasi kunjungan, pengangkutan partikel tanah

dipengaruhi juga oleh kemiringan dan panjang lereng. Partikel tanah

tersebut terbawa oleh aliran air dan berpindah tempat di bagian bawah

lereng.
Gambar 2. Proses transportation

3) Sedimentation, adalah sedimen/pengendapan jumlah tanah tererosi.

Tanah-tanah tererosi akan terendapkan pada cekungan-cekungan atau

pada daerah-daerah bagian bawah. Pada lokasi kunjungan, pengendapan

terjadi di bagian bawah lereng dengan jarak dari atas lereng ke bawah ±

16 m. Proses sedimentasi ini menghasilkan tanah gembur yang agak

berpasir.

Gambar 3. Proses sedimentation


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi

Erosi yang terjadi di lahan kunjungan dipengaruhi oleh beberapa faktor

sebagai berikut:

a. Iklim

Faktor iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan,

temperatur, dan suhu. Sejauh ini hujan merupakan faktor yang paling

penting. Hujan memainkan peranan dalam erosi tanah melalui tenaga

penglepasan dari pukulan butir-butir hujan pada permukaan tanah dan

sebagian melalui kontribusinya terhadap aliran (Suripin, 2002).

Di lahan lokasi yang terletak di Desa Limpakuwus, memiliki curah

hujan yang cukup tinggi. Sebelum dilakukan kunjungan di lokasi tersebut

telah terjadi hujan yang intensitasnya cukup tinggi. Hujan ini akan

menyebabkan terjadinya tahapan detachment dalam proses erosi.

b. Tanah

Apabila tanah mengandung terlalu banyak liat, maka tanah tersebut

dapat menyimpan air dalam jumlah yang besar, akan tetapi air tidak mudah

meresap kedalam tanah tersebut karena air akan mengalir pada permukaan

tanah dan menyebabkan erosi. Atau apabila tanah berpasir, air akan mudah

meresap tetapi tidak dapat disimpan lama karena akan infiltrasi kelapisan

bawahnya. Dengan demikian, tanah yang ideal adalah tanah yang

mempunyai tekstur yang kandungan liat, pasir, dan debunya seimbang

disebut lempung (loam) (Rachmiati, 2013).

Di lahan lokasi kunjungan, jenis tanah yang ada yaitu gembur dan

gembur berbatu. Hal ini disebabkan karena tanah tersebut sudah mengalami
tahapan detachment sehingga ketika ada aliran air atau hujan maka partikel

tanah akan mudah terangkut ke tempat lain. Oleh karena itu, air tidak mudah

meresap kedalam tanah tersebut karena air akan mengalir pada permukaan

tanah dan menyebabkan erosi.

c. Topografi

Faktor topografi umumnya dinyatakan kedalam kemiringan dan

panjang lereng. Secara umum erosi akan meningkat dengan meningkatnya

kemiringan dan panjang lereng. Pada lahan datar, percikan butir air hujan

melemparkan partikel tanah ke udara ke segala arah dengan cara acak, pada

lahan miring, partikel tanah lebih banyak terlempar ke arah bawah daripada

yang keatas, dengan proporsi yang makin besar dengan meningkatnya

kemiringan lereng (Suripin, 2002).

Di lahan lokasi kunjungan, memiliki kemiringan lereng sebesar ± 40-

45% dan panjang lereng sebesar ± 16 m. Hal ini akan mempengaruhi

terjadinya erosi karena erosi akan meningkat dengan meningkatnya

kemiringan dan panjang lereng.

d. Vegetasi

Pada dasarnya tanaman mampu mempengaruhi erosi karena adanya 1)

intersepsi air hujan oleh tajuk dan adsobsi melalui energi air hujan, sehingga

memperkecil erosi, 2) pengaruh terhadap struktur tanah melalui penyebaran

akar-akarnya, 3) pengaruh terhadap limpasan permukaan, 4) peningkatan

aktifitas mikroorganisme dalam tanah, 5) peningkatan kecepatan kehilangan

air karena transpirasi. Vegetasi juga dapat menghambat aliran permukaan

dan memperbesar infiltrasi, selain itu juga penyerapan air ke dalam tanah
diperkuat oleh transpirasi (penyerapan air melalui vegetasi) (Nur’saban,

2006).

Di lahan lokasi kunjungan, terdapat pohon utama dan tanaman

penutup untuk vegetasi lahan. Beberapa pohon utama di lokasi kunjungan

yaitu pucuk merah, rambutan, sengon, mahoni, dan kopi. Sedangkan

untuk tanaman penutup di lokasi kunjungan yaitu rumput, bunga rumput

kuning, pteridophyta (paku-pakuan) dan sebagainya.

e. Aktivitas manusia

Peranan manusia merupakan yang utama dalam proses erosi. Peranan

tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Berperan positif bilamana

tindakan manusia yang dilakukan dapat menekan besarnya kehilangan tanah

dan dikatakan berperan negatif apabila tindakan yang dilakukan malah

memperbesar kehilangan tanah (Hardjoamidjojo, 2008).

Di lahan lokasi kunjungan, terdapat peranan bersifat negatif berupa

dijadikannya perbukitan tersebut sebagai jalur tracking motor. Hal ini

menyebabkan rusaknya tanah yang membentuk alur dan menjadikan tanah

lebih padat.

You might also like