Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Ani Mardatila H0915009
Bulan Febriana C. S H0915016
Iin Fitrua H0915035
Khairun Nisa H0915040
Lucky Fawzi H1916015
Masadya Winacanti H0915009
Rossa Ivana S H0915072
Salwa Al Aribah H0915075
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Acara III “Destilasi Minyak Atsiri” adalah :
1. Mengetahui dan mengenal proses destilasi untuk mendapatkan minyak atsiri.
2. Mengetahui visualisasi fisik minyak atsiri yang meliputi warna, aroma.
3. Menghitung debit tetesan, kadar minyak dalam tetesan, rendemen, massa jenis,
viskositas, indeks bias, putaran optik dan kelarutan dalam alkohol (70%).
B. Tinjauan Pustaka
Destilasi merupakan proses pemisahan dan pemurnian komponen tertentu
berdasarkan perbedaan tekanan uap (titik didih). (Hanamoto, 2009). Destilasi
adalah proses pemindahan, yaitu memisahkan komponen-komponen suatu
campuran, membuat suatu kenyataan bahwa suatu komponen lebih cepat
menguap dibanding komponen lain. Apabila uap terbentuk dari suatu
campuran, uap ini mengandung komponen asli campuran, akan tetapi dalam
proporsi yang ditentukan oleh daya menguap komponen tersebut (Earle, 1969).
Destilasi dilakukan dalam praktek menurut salah satu dari dua metode
utama. Metode pertama didasarkan atas pembuatan uap dengan mendidihkan
campuran zat cair yang akan dipisahkan dan mengembunkan (kondensasi) uap
tanpa ada zat cair yang kembali ke dalam bejana didih. Metode kedua
didasarkan atas pengembalian sebagian dari kondensat ke bejana didih dalam
suatu kondisi tertentu sehingga zat cair yang dikembalikan ini mengalami
kontak dengan uap yang mengalir ke atas menuju kondensor (McCabe,1993).
Perlakuan terhadap jeruk purut sebelum penyulingan sangat
mempengaruhi rendemen minyak atsiri jeruk purut yang dihasilkan. Jika saat
perajangan dilakukan pada ruangan terbuka dan waktu yang lama, maka
rendemen minyak yang dihasilkan berkurang karena sebagian telah menguap.
Sebaiknya melakukan perajangan dengan menggunakan alat perajang tertutup
dan suhu rendah (Simanihuruk, 2013).
Minyak atsiri memiliki sifat yang mudah menguap, yang terdiri dari
campuran zat yang mudah menguap dengan komposisi dan titik didih yang
berbeda-beda (Munawaroh, 2010). Berat jenis minyak atsiri lebih kecil dari
berat jenis air yaitu pada suhu 25oC berkisar antara 0,696-1,188 g/ml. Memiliki
nilai indeks bias yang tinggi yaitu antara 1,448-1,460 dimana nilai indeks bias
tergantung pada jumlah rantai karbon dan jumlah ikatan rangkap. Minyak atsiri
laru dalam pelarut organik seperti alkohol, karena alkohol merupakan gugus
hidroksil (OH) (Khasanah, 2015).
Salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang mempunyai
potensi cukup besar untuk dikembangkan adalah sereh (cymbopogon
winterianus). Cymbopogon winteranius menghasilkan 75-85% citral dalam
minyak atsiri. Citral adalah gabungan dari dua isomer aldehida monoterpene
acylic. Senyawa citral ini membentuk turunan turunan lain yaitu sitronella,
sitronelol, dan geraniol. Geraniol (C10H18O) Sering disebut juga sebagai
rhodinol adalah salah satu senyawa monoterpenoid dan alkohol. Senyawa ini
tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam bahan pelarut organik. Baunya
menyengat, dan sering digunakan sebagai parfum. Geraniol merupakan
persenyawaan yang terdiri dari 2 molekul isoprene dan 1 molekul air (Ariyani
dkk, 2008).
Tabel 3.1 Karakteristik Minyak Atsiri Sereh Wangi dan Syarat Mutu SNI
Penimbangan sebanyak 3 kg
E. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Acara III Destilasi Minyak Atsiri, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Mekanisme destilasi yaitu memasukkan bahan kedalam tabung pemanasan
atau destilator dan ditambahkan air pada tabung pada bagian bawah.
Komponen dengan titik didih lebih rendah akan menguap melalui pipa
penghubung lalu didinginkan dalam kondensor. Hasil destilasi yang berupa
minyak dan pelarut akan tertampung dalam wadah.
2. Karakteristik minyak atsiri yang didapat dari semua perlakuan, didapat warna
minyak atsiri kulit jeruk skala besar berwarna kuning jernih dan dengan aroma
sangat kuat. Kulit jeruk skala kecil berwarna kuning jernih dan dengan aroma
kurang kuat. Destilasi minyak atsiri sereh skala kecil berwarna kuning dan
dengan aroma kurang kuat.
3. Rendemen minyak atsiri yang didapatkan pada destilasi kukus kulit jeruk skala
besar adalah 2,73% sedangkan dengan destilasi uap kulit jeruk skala kecil
adalah 0,33%. Rendemen minyak atsiri sereh adalah 0,13%. Kelarutan dalam
alkohol untuk destilasi skala besar yaitu 1 banding 5. Hasil indeks bias minyak
atsiri sebesar 1,482.
DAFTAR PUSTAKA
Earle, R.L. 1969. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Sastra Hudaya. Bogor.
Munawaroh, Safaatul dan Prima Astuti Handayani. 2010. Ekstraksi Minyak Daun
Jeruk Purut (Citrus hystrix D. C) dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana. Jurnal
Kompetensi Teknik, Vol.2 (1).
Walangare K.B.A. dkk. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air
Minum Dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik.
e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.1 (1): 1-11.
Yuliarto, Fuki Tri., Lia Umi Khasanah dan Baskara Katri Anandito. 2012. Pengaruh
Ukuran Bahan dan Metode Destilasi (Destilasi Air dan Destilasi Uap Air)
terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanni).
Jurnal Teknosains Pangan, Vol.1 (1): 1-12.
Jailani, Ahmad., Rudianda Sulaeman dan Evi Sribudiani. 2015. Karakteristik Minyak
Atsiri Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmannii (Ness & Th.Ness)). Jom
Faperta UR Vol 2.
Ben, Elfi Sahlan., Zulianis dan Auzal Halim. 2006. Studi Awal Pemisahan Amilosa
dan Amilopektin Pati Singkong Dengan Fraksinasi Butanol – Air. Jurnal Sains
dan Teknologi Farmasi, Vol. 11, No. 2.
Kebede, Abebe dan Mesele Hayelom. 2008. The Design and Manufacturing of
Essential oil Distillation Plant for rural poverty Allevation in Ethiopia.
Ethiopian Journal of Enviromental Studies and Management Volume 1 No. 1.
Hanamoto, Takashi. 2009. Development of a New Type of Centrifugal Vacuum
Distillation System. Ulvac Technical Journal No. 70E.
Kasuan, Nurhani, Zakariah Yusuf, Mohd Nasir Taib, Mohd Hezri Fazalul Rahiman,
Nazurah Tajuddin, Mohd Azri Abdul Aziz. 2010. Robust Steam Temperature
Regulation for Distillation of Essential Oil Extraction Process using Hybrid
Fuzzy-PD plus PID Controller. Journal World Academy of Science,
Engineering and Technology 71
Komariah, Leily Nurul., A. F. Ramdja., Nicky Leonard. 2009. Tinjauan Teoritis
Perncangan Kolom Destilasi untuk Pra-Rencana Pabrik Skala Industri. Jurnal
Teknik Kimia No. 4 Vol. 16
McCabe, Warren L., Julian C. Smith dan Petter Harriot 1999. Operasi Teknik Kimia,
Edisi Keempat, Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Muchtadi M.S, Pro. Dr. Ir. Tien R., Dr. Ir. Sugiyono, M.App.Sc., Fitriyono
Ayustaningwarno S.Tp., M.Si. 2011. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
Alfabeta.
Simanihuruk, Naomi. 2013. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Purut (Citrus
Hystrix D. C.) di Balai Latihan Transmigrasi Pekanbaru sebagai Bahan Aktif
Minyak Gosok. Jurnal Pengolahan Hasil Pertanian
Zekovic, Zoran P, Zika D. Lepojevic dan Ibrahim O. Mujic. 2009. Laurel Extracts
Obtained by Steam Distillation, Supercritical Fluid and Solvent Extraction.
International Journal of Natural Products, Vol. 2(2009):104-109.
Wijayanti, Wahyu A., Yulfi Zetra, dan Perry Burhan. 2011. Minyak Atsiri dari Kulit
Batang Cinnamomum burmanii (Kayu Manis) dari Famili Lauraceae sebagai
Insektisida Alami, Antibakteri, dan Antioksidan. Jurnal Kimia. 2-3.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
4. Indeks Bias
a. Shift Pagi (Rabu)
Suhu Pengerjaan = 30,3oC
Suhu Referensi = 20oC
Indeks Bias Baca = 1,477
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐵𝑖𝑎𝑠 = 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐵𝑖𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑐𝑎
+ {𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑥 (𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
− 𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑅𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖)}
Indeks Bias = 1,477 +{0,0004 x (30,3-20)} = 1,48112
b. Shift Siang dengan Sampel Minyak Shift Pagi
Suhu Pengerjaan = 30oC
Indeks Bias Baca = 1,4805
Indeks Bias = 1,4805 +{0,0004 x (30-20)} = 1,4845
0,8425+0,8368
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 = = 0,8396
2
LAMPIRAN DOKUMENTASI