You are on page 1of 10

KAJIAN SKRIPSI

Analisis Kecerdasan Logis Matematis dalam Menyelesaikan Soal-soal Fisika pada Peserta
Didik Kelas XI SMA Negeri Se-Kota Baubau

ELVA FALENS

Pembimbing :

1. Dra. Nurhayati, M.Si


2. Dra. Hj. Bunga Dara, M.Ed

PENGKAJI
Alwi
1112040151
ICP FISIKA 2011

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Analisis Kecerdasan Logis Matematis dalam Menyelesaikan Soal-soal Fisika pada Peserta
Didik Kelas XI SMA Negeri Se-Kota Baubau
Komentar :

Abstak
Elva Falens, 2013. Analisis Kecerdasan Logis Matematis dalam Menyelesaikan Soal-soal Fisika
pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri Se-Kota Baubau. Skripsi. Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (dibimbing oleh Dra. Nurhayati, M.Si dan Dra. Bunga
Dara Amin, M.Ed).

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika pada peserta didik kelas XI
SMA Negeri se-kota Baubau, berdasarkan Akreditasi sekolah dan kriteria sekolah favorit.
Variabel dalam penelitian ini adalah kecerdasan logis matematis. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri se-kota Baubau yang jumlahnya 1.128
orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 180 orang. Data hasil penelitian
diperoleh dengan menggunakan tes. Teknik analisis data menggunkan teknik statistik deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa : (1) Kecerdasan logis matematis peserta didik
SMA negeri se-kota Baubau secara sistematis dari yang paling menonjol adalah klasifikasi,
menyimpulkan, sistematis, hubungan-hubungan logis kemudian menghitung (2) Di setiap sekolah,
kecerdasan logis matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal Fisika yang paling
menonjol adalah kemampuan klasifikasi dan kemampuan menghitung di urutan terakhir (3)
Kecerdasan logis matematis peserta didik di sekolah terkreditasi A lebih tinggi daripada sekolah
Terakreditasi B (4) Kecerdasan logis matematis peserta didik di sekolah favorit lebih tinggi
daripada sekolah bukan Favorit.

Kata Kunci : Kecerdasan Logis Matematis,

Komentar
BAB 1
PENDAHULUAN
(paragraph 1)…”Belajar fisika bukan hanya sekedar tahu matematika, tetapi lebih jauh anak didik
diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung di dalamnya….”

Komentar

Sebaiknya kata anak didik pada paragraph 1 diganti dengan kata peserta didik.

(paragraph 1)…”Belajar fisika bukan hanya sekedar tahu matematika, tetapi lebih jauh peserta
didik diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung di dalamnya….”
( Paragraf 2 ) Seperti yang telah diketahui bahwa anak-anak memiliki kecerdasan yang
beragam (Multiple Intelligences), yaitu kecerdasan verbal, kecerdasan logis matematis,
kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musical, kecerdasan interpersonal,
kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Jelaslah bahwa kecerdasan dalam bidang
angka atau logika (kecerdasan logis matematis) hanyalah merupakan sebagian kecil dari
berbagai kecerdasan yang mungkin dimiliki oleh seorang anak.

Komentar :
 Sebaiknya kata “ anak – anak “ diganti dengan peserta didik.
 Seharusnya pada paragraph ke dua, penulis menjelaskan hubungan Antara
kecerdasan logis matematis dengan kecerdasan – kecerdasan yang lain yang
dimiliki oleh peserta didik
(Paragraph 4) Kemampuan pemahaman konsep merupakan syarat mutlak dalam

mencapai keberhasilan belajar fisika. Namun kemampuan matematis juga sangat diperlukan

dalam penyelesaian soal-soal fisika. Hal ini menyebabkan mata pelajaran fisika juga menjadi

momok bagi para peserta didik. Kemampuan matematis peserta didik yang lemah secara otomatis

akan mengalami kesulitan dalam memahami fisika, karena sebagian besar penyelesaian soal-soal

fisika dilakukan melalui pendekatan secara matematis. Artinya, siswa yang memiliki kecerdasan

dalam bidang angka dan logika (kecerdasan logis matematis) saja yang dapat memahami

pelajaran fisika dengan baik. Padahal tidak semua siswa memiliki kemampuan yang cukup dalam

bidang matematika.

Komentar
Seharusnya penulis menunjukkan data faktual seperti data hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa Kemampuan matematis peserta didik yang lemah secara otomatis akan
mengalami kesulitan dalam memahami fisika, karena sebagian besar penyelesaian soal-soal fisika
dilakukan melalui pendekatan secara matematis.
A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

1. Bagaimana gambaran Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika

pada peserta didik kelas XI SMA Negeri se-kota Baubau tahun ajaran 2013/2014?

2. Bagaimana gambaran Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika

pada peserta didik kelas XI tiap SMA Negeri di kota Baubau tahun ajaran 2013/2014?

3. Bagaimana gambaran Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika

pada peserta didik kelas XI SMA Negeri berdasarkan akreditasi sekolah?

4. Bagaimana gambaran Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika

pada peserta didik kelas XI SMA Negeri berdasarkan kriteria sekolah favorit dan bukan

favorit?

Komentar
Karena ini merupakan permasalahan yang sifatnya dekskriptif, yaitu permasalahan yang tidak
dibandingkan dan tidak dihubungkan dengan variabel lain hanya menggambarkan variabel saja,
maka sebaiknya kata “bagaimana” diubah menjadi “sejauhmanakah”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

1. Mengetahui gambaran Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika

pada peserta didik kelas XI SMA Negeri se-kota Baubau tahun ajaran 2013/2014.

2. Mengetahui gambaran Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika

pada peserta didik kelas XI tiap SMA Negeri di kota Baubau tahun ajaran 2013/2014

3. Mengetahui gambaran Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika

pada peserta didik kelas XI SMA Negeri berdasarkan akreditasi sekolah


4. Mengetahui gambaran Kecerdasan Logis Matematis dalam menyelesaikan Soal-soal Fisika

pada peserta didik kelas XI SMA Negeri berdasarkan kriteria sekolah favorit dan bukan

favorit.

Komentar
Seharusnya kalimat awal untuk setiap tujuan penelitian yaitu “sejauh manakah gambaran ….”

B. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini, diantaranya:

1. Sebagai Informasi akan pentingnya kecerdasan logis matematis dalam menyelesaikan soal-

soal Fisika

2. Sebagai latihan bagi peneliti dalam menulis Karya Ilmiah

3. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang ingin mengkaji masalah yang relevan

Komentar
Seharusnaya manfaat penelian yang pertama lebih diperelas, manfaat penelitian itu ditujakan
kepada siapa dan sebaiknya manfaat penelitian ini juga diperuntukkan bagi pengajar ( guru ) untuk
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan sumber data bagi guru guna memperbaiki perannya
dalam dunia pendidikan.
BAB 11
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Teori
Pada kajian teori penulis tidak secara detail menghubungkan Antara kecererdasan
logis matematis dan cara menyelesaikan soal – soal fisika. Pada kajaian teori ini seharusnya
penulis menerangkan teori yang benar benar telah teruji kebenarannya. Di sini juga
diperlukan dukungan hasil – hasil penelitian yang ada sebelumya dan ada kaitannya
dengan variabel yang akan diteliti.
B. Kerangka Pikir
Kemampuan pemahaman terhadap konsep-konsep Fisika menjadi syarat mutlak dalam

keberhasilan belajar Fisika. Pada umumnya dalam kegiatan pembelajaran Fisika peserta didik

hanya sekedar menghapal konsep-konsep Fisika, dalam hal ini peserta didik menggunakan

dominasi kemampuan verbalnya. Konsep-konsep Fisika yang abstrak seringkali membuat peserta

didik sulit untuk memahaminya. Hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan peserta didik

dalam menyelesaikan soal-soal Fisika. Bahkan banyaknya soal-soal Fisika yang berhubungan

dengan hitungan (diselesaikan secara matematis), turut memperparah kemampuan peserta didik

dalam menyelesaikan soal-soal Fisika. Secara tidak langsung kemampuan dasar matematis

berpengaruh dalam kemampuan peserta didik menyelesaikan soal-soal Fisika. Untuk itu, selain

pemahaman konsep atau bahkan untuk membantu memahami konsep itu dibutuhkan suatu

kecerdasan lain yang dapat menunjang peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Salah

satu kecerdasan tersebut adalah kecerdasan logis matematis.

komentar
 Karena penelitian ini bersifat deskriftif, sebaiknya kerangka pikir diganti dengan
pendekatan masalah. Pada dasarnya, pendekatan masalah hamper sama dengan kerangka
pemikiran yairu menjelaskan berbagai yang dapat menajwab permasalahan penelitian.
 Variabel peneneltian yakni kecerdsan logis matematis, tidak dijelaskan secara
mendalam,
 Seharusnya penulis menggambarkan alur pemikiran penelitian berupa bagan yang
menunjukkan akur pikir peneliti.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Survei deskriptif dalam artian bahwa tidak ada

variabel yang dimanipulasi, hanya mengumpulkan data apa adanya

Komentar "

Sebaiknya kalimat “, hanya mengumpulkan data apa adanya “, baiknya diganti dengan

kalimat “ hanya mengambil data dari suatu generalisasi dari pengamatan yang yang tidak

mendalam.”

B. Variabel dan Desain Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Kecerdasan

Logis Matematis Peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal Fisika. Berdasarkan dari tujuan

penelitian, maka analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif yang diharapkan dapat memberi

gambaran tentang Variabel yang diteliti.

Komenatar

Sebaiknaya sub judul cukup dengan variabel penelitian saja, karena penelitian ini tidak

mencantumkan desain penelitian.

C. Definisi Operasional Variabel

Kecerdasan logis matematis dalam menyelesaikan soal-soal Fisika didefinisikan sebagai

skor kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal Fisika. Skor

tersebut diperoleh melalui tes uraian Fisika dengan indikator yang akan dilihat dalam
menyelesaikan soal tersebut yakni Menghitung, sistematis, menyimpulkan, klasifikasi, serta

hubungan-hubungan yang logis.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

jumlah total yang diamabil populasi adalah 1128 orang. Tentu banyaknya populasi

yang diambil semakin besar persentase sampel dari populasi nantinya. Hal ini baik karena

ada anggapan yang mengatakan semakin besar persentase sampel dari populasi, hasil

penelitian akan semakin baik.

2. Sampel

Mengingat populasi yang demikian besar dan karena keterbatasan waktu, tenaga

dan pikiran, maka digunakan sampel penelitian yang diharapkan dapat mewakili populasi

secara keseluruhan. Menurut Fuchan (2011) dalam bukunya pengantar penelitian dalam

pendidikan menyatakan bahwa penelitian deskriptif menggunakan sampel 10 % - 20 %

dari populasi. Sampel penelitian diambil sebanyak 15% dari populasi yang dipilih secara

proporsional random sampling dengan asumsi semua kelas dalam setiap sekolah

Homogen. Sampel penelitian ini berjumlah 180 orang.

Komentar :

Saya pikir akan lebih baik jika sampel yang diambil sekitar 20 % dari total populasi

agar data yang diperoleh lebih baik dan lebih akurat \

E. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan instrument berupa tes. Tes ini dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat kecerdasan logis matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal

Fisika. Instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.


Prosedur pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui tiga tahapan yakni tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti berupaya mengurus izin penelitian ke pihak Kesbang Kota Baubau

selanjutnya ke setiap sekolah menengah atas (SMA) negeri se-kota Baubau yaitu SMA Negeri 1

Baubau, SMA Negeri 2 Baubau, SMA Negeri 3 Baubau, SMA Negeri 4 Baubau, SMA Negeri 5

Baubau, SMA Negeri 6 Baubau.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini mulai dilaksanakan proses pengumpulan data dengan memberikan tes

kecerdasan logis matematis dalam menyelesaikan soal-soal Fisika pada peserta didik. Dalam

melakukan pengumpulan data ini, peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran Fisika di setiap

sekolah. Penelitian ini berlangsung sekitar tiga minggu.

3. Tahap Akhir

Tahap akhir kegiatan ini adalah berupa pemberian skor untuk setiap jawaban tes peserta

didik. Pemberian skor didasarkan pada rubrik penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.

Selanjutnya peneliti mengalisis hasil tersebut, membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis

data serta menuliskan hasil penelitian.

Komentar

Sebaiknya dari ketiga tahap prosedur penelitian di atas, peneliti mencantumkan tanggal

pelaksnaan kegiatan tersebut.

F. Teknik analis Data

Komentar : -

You might also like