You are on page 1of 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

SN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIV AIDS

1. Pengumpulan Data
DS:
 Klien mengeluh sesak
 Klien mengeluh lemas
 Klien mengatakan tidak nafsu makan semenjak 3 bulan terakhir
 Klien mengeluh merasa tidak nyaman karena bintik-bintik di sekeliling tubuhnya
 Klien mengeluh sering panas pada malam hari
 Klien mengeluh tidak dapat menerima penyakitnya
 Klien mengeluh sering mengalami diare

DO :

 Terdapat bintik-bintik di sekeliling tubuh pasien


 Penurunan berat badan
 Klien tampak murung
 Klien tampak tidak mau berbicara sama siapapun
 Turgor kulit buruk
 Terdapat kandidiasis
 Mukosa bibir kering
 Klien tampak terpasang oksigen
 Takikardi
 Klien tampak dibantu sebagian dalam menjalankan aktifitas
 Kekuatan tonus otot 4
 TD : 90/70 mmHg
 RR : 30 kpm
 Suhu : 37,7 0 C
 N : 70 kpm
 Klien tampak pucat
 Leukosit : 18.800 / µ L
 Trombosit : 120.000 / µ L
 Hb : 8 g/dL
 Albumin 7 g/dL
 Saturasi O2 72 %
 CD4 35 Cel/ µ L
2. Analisa Data

No Data Etiologi Problem


1 DS : Disfungsi Ketidakefektifan pola
 Klien mengeluh sesak neuromuskuler napas
DO : (melemahnya otot
 Klien tampak terpasang oksigen penapasan)
 RR : 30 kpm
 Saturasi O2 72 %
 Klien tampak pucat

2 DS : Kehilangan cairan Kekurangan volume


 Klien mengeluh lemas aktif cairan
 Klien mengeluh sering panas pada
malam hari
 Klien mengeluh sering mengalami
diare
DO :
 Turgor kulit buruk
 Mukosa bibir kering
 Suhu : 37,7 0 C
 Trombosit : 120.000 / µ L
 Albumin 7 g/dL
 TD : 90/70 mmHg

3 DS : intake yang kurang, Ketidakseimbangan


 Klien mengatakan tidak nafsu meningkatnya nutrisi kurang dari
makan semenjak 3 bulan terakhir kebutuhan metabolic, kebutuhan tubuh
 Klien mengeluh sering mengalami
diare

DO :
 Penurunan berat badan
 Terdapat kandidiasis
 Mukosa bibir kering
 Hb : 8 g/dL
 Kekuatan tonus otot 4
4 DS : krisis situasional , Ketidakefektifan
 Klien mengeluh tidak dapat ketidakadekuatan koping
menerima penyakitnya menghadapi stressor
(proses penyakit)
DO :
 Klien tampak murung
 Klien tampak tidak mau berbicara
sama siapapun
 Klien tampak dibantu sebagian
dalam menjalankan aktifitas

5 DS:-  Ketidakedekuatan Resiko Infeksi


DO:- pertahanan
sekunder
 Malnutrisi

3. Diagnosa Keperawatan pada kasus diatas :

a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan disfungsi neuromuskuler (melemahnya


otot pernapasan) ditandai dengan :

DS :
 Klien mengeluh sesak

DO :
 Klien tampak terpasang oksigen
 RR : 30 kpm
 Saturasi O2 72 %
 Klien tampak pucat

b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan, ditandai


dengan :

DS :

 Klien mengeluh lemas


 Klien mengeluh sering panas pada malam hari
 Klien mengeluh sering mengalami diare

DO :

 Turgor kulit buruk


 Mukosa bibir kering
 Suhu : 37,7 0 C
 Trombosit : 120.000 / µ L
 Albumin 7 g/dL
TD : 90/70 mmHg
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, ditandai dengan :

DS :

 Klien mengatakan tidak nafsu makan semenjak 3 bulan terakhir


 Klien mengeluh sering mengalami diare

DO :

 Penurunan berat badan


 Terdapat kandidiasis
 Mukosa bibir kering
 Hb : 8 g/dL
Kekuatan tonus otot 4

d. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan krisis situasional ketidakadekuatan


menghadapi stressor (proses penyakit), ketidakditandai dengan :

DS :

 Klien mengeluh tidak dapat menerima penyakitnya

DO :

 Klien tampak murung


 Klien tampak tidak mau berbicara sama siapapun
 Klien tampak dibantu sebagian dalam menjalankan aktifitas

e. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder, malnutrisi.


4. Dua diagnosa prioritas pada kasus diatas :

a. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


Keperawatan
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda distress napas
pola napas keperawatan 3 x 24 jam R/ Sebagai data dasar intervensi
berhubungan masalah ketidakefektifan selanjutnya
dengan disfungsi pola napas teratasi dengan 2. Atur posisi pasien setengah duduk
neuromuskuler criteria hasil : R/ Untuk memaksimalkan ventilasi
(melemahnya otot  Klien tidak sesak 3. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
pernapasan)  Klien tidak pucat lagi R/ Membantu mengurangi sesak
 RR dalam batas normal 4. Kolaborasi dalam pemberian oksigen
 Saturasi dalam batas R/ Membantu memenuhi kebutuhan
normal oksigen

2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat ketidakefektifan koping


koping keperawatan 3 x 24 klien
berhubungan jam,masalah 2. Hargai pemahaman klien tentang
dengan krisis Ketidakefektifan koping proses penyakit dan konsep diri
situasional teratasi dengan kriteria hasil 3. Hargai sikap klien terhadap
ketidakadekuatan : perubahan peran dan hubungan
menghadapi  Klien dapat menerima 4. Gunakan pendekatan yang tenang
stressor (proses penyakitnya dan berikan jaminan
penyakit)  Mengekspresikan 5. Sediakan informasi actual tentang
perasaan dan diagnosis, penanganan dan prognosis
kebebasan emosional 6. Dukung penggunaan spiritual jika
 Menggunakan strategi diminta
penurunan stress 7. Dukung keterlibatan keluarga dengan
 Klien dapat cara yang tepat
berkomunikasi dengan 8. Bantu klien beradaptasi dan
orang lain mengantisipasi perubahan klien
b. Implementasi

No. Tgl/Jam Implementasi Paraf


DX
1 1. MengKaji tanda-tanda distress napas
R/ Klien mengeluh sesak, RR : 30 kpm, Saturasi 72 %
2. MengAtur posisi pasien setengah duduk
R/ Klien tampak lebih tenang dan sesaknya berkurang dalam
posisi setengah duduk
3. MengAjarkan teknik relaksasi napas dalam
R/ Klien dapat mempraktekkan teknik yang diajarkan
4. Berolaborasi dalam pemberian oksigen
R/ Klien tampak terpasang oksigen

2 1. MengKaji tingkat ketidakefektifan koping klien


R/ klien mengatakan tidak menerima penyakitnya, klien tidak
mau berkomunikasi dengan orang lain
2. MengHargai pemahaman klien tentang proses penyakit dan
konsep diri
R? klien mengungkapkan perasaannya tentang penyakitnya
3. MengHargai sikap klien terhadap perubahan peran dan
hubungan
R/ klien mengatakan tidak dapat lagi melakukan perannya
sebagai kepala keluarga
4. MengGunakan pendekatan yang tenang
R Klien tampak lebih tenang
5. Menyediakan informasi actual tentang diagnosis, penanganan
dan prognosis
R/ Klien memahami informasi yang diberikan
6. MenDukung penggunaan spiritual jika diminta
R/ Klien mengatakan akan bertobat mendekatkan diri kepada
Allah SWT
7. MenDukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
R/ Istri klien bersedia selalu menemani dan membantu
suaminya
8. MemBantu klien beradaptasi dan mengantisipasi perubahan
klien
R/
c. Evaluasi

No.DX Tgl/Jam Evaluasi Paraf


1 S:
 Klien mengatakan sesak berkurang
O:
 RR : 27 kpm
 Saturasi : 80 %

A : Masalah sebagian teratasi


P : Intervensi 1, 2, 3, 4 dilanjutkan
2 S:
 Klien mengatakan sudah bisa menerima penyakitnya
 Klien mengatakan akan melakukan anjuran-anjuran yang
diberikan perawat
 Klien mengatakan akan bertoautab dan mendekatkan diri
kepada Tuhan
O:
 Klien tampak tenang
 Klien tampak lebih ceria
 Klien mau berkomunikasi dengan orang lain
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

5. Data yang kurang dalam pengkajian sehingga menguatkan diagnose keperawatan yang
ditegakkan sebagai perawat paliatif pada kasus diatas :
Klien mengatakan dirinya tidak berguna lagi
Klien tampak gelisah
Klien mengatakan sulit tidur

You might also like