You are on page 1of 7

Kasus Paliatif :

Tn. AN umur 32 tahun masuk rumah sakit dengan diagnose medis Akut Limpoblastik Leukemia, Tuan An
mengeluhkan sesak napas ketika tidur dan bunyi napas vesikuler dan merasa lelah setiap menjalankan
aktifitas dan selalu dibantu. Setiap melakukan aktifitas pasien cepat lelah dan kadang sesak serta malas
untuk bergerak. Pasien juga hanya menghabiskan ½ porsi makannya dengan BB ; 52 kg dan TB : 170 cm.
pasien juga mengatakan takut terjadi hal yang buruk kepada dirinya, apalagi dia menjadi tulang
punggung keluarga dan sewaktu dia sakit istrinya yang menjadi tulang punggung keluarga. Pasien hanya
membantu istrinya menjaga anaknya di rumah. Selama sakit pasien jarang shalat dikarenakan
keterbatasannya dalam beraktifitas serta beliau pasrah dengan keadaanyaa. Berdasarkan hasil
oengkajian perawatan, pasien tampak kurus, pucat dan bibir tampak kering, konjungtiva anemis, tonus
otot rata-rata 3 . pasien tampak dibantu dalam beraktifitas. Istri pasien tampak selalu mendampingi
pasien. Pasien juga tampak bersih selama di rumah sakit. Adapun hasil pemeriksaan penunjang
leukositnya 19.160 /µL, Hb : 8 g/dL, TD : 90/80 mmHg, RR : 20 kpm, N: 60 kpm, suhu 37,8 0 C. Nyeri
ketika bergerak skalanya 2 (0-10), tidak terpasang oksigen.

Pertanyaan adalah :

1. Tentukan 4 diagnosa keperawatan ?


2. Buat dua intervensi keperawatan sampai dengan evaluasi
3. Menurut saudara, kira-kira data apalagi yang kurang dalam pengkajian sehingga
menguatkan diagnose keperawatan yang anda tegakkan sebagai perawat paliatif?

Jawaban ;
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. AN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS AKUT LIMPOBLASTIK LEUKEMIA

1. Pengumpulan Data
DS:
 Klien mengatakan hanya menghabiskan ½ porsi makannya
 Klien mengeluh sesak napaas ketika tidur dan beraktifitas
 Klien mengatakan merasa lelah bila beraktifitas
 Klien mengatakan malas bergerak
 Klien mengatakan aktifitasnya selalu dibantu
 Klien mengatakan takut terjadi hal buruk kepada dirinya
 Klien mengatakan pasrah dengan keadaannya
 Klien mengatakan dirinya tidak bisa lagi menjadi tulang punggung keluarga
 Klien mengatakan hanya bisa membantu menjaga anaknya di rumah
 Klien mengatakan aktifitas klien dibantu keluarga

DO :

 BB : 52 kg
 TB : 170 cm
 IMT : 17,99 (Berat badan kurang)
 Klien tampak kurus
 Klien tampak pucat
 Bibir tampak kering
 Konjungtiva anemis
 Aktifitas klien tampak dibantu keluarga
 Tonus otot rata-rata 3

2. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS : Anoreksia Ketidakseimbangan
 Klien mengatakan hanya menghabiskan nutrisi kurang dari
½ porsi makannya kebutuhan tubuh

DO :
 BB : 52 kg
 TB : 170 cm
 IMT : 17,99 (Berat badan kurang)
 Klien tampak kurus
 Klien tampak pucat
 Bibir tampak kering
 Konjungtiva anemis
2 DS : Kelemahan umum Intoleransi Aktivitas
 Klien mengeluh sesak napas ketika tidur
dan beraktifitas
 Klien mengatakan merasa lelah bila
beraktifitas
 Klien mengatakan malas bergerak
 Klien mengatakan aktifitasnya selalu
dibantu

DO :
 Aktifitas klien tampak dibantu keluarga
 Tonus otot rata-rata 3

3 DS :  Perubahan status Ansietas


 Klien mengatakan takut terjadi hal kesehatan
buruk kepada dirinya  Perubahan fungsi
 Klien mengatakan pasrah dengan peran
keadaannya
 Klien mengatakan dirinya tidak bisa lagi
menjadi tulang punggung keluarga
 Klien mengatakan hanya bisa
membantu menjaga anaknya di rumah
 Klien mengatakan aktifitas klien dibantu
keluarga
DO:
 Aktifitas klien tampak dibantu keluarga

4 DS:-  Ketidakedekuatan Resiko Infeksi


DO:- pertahanan
sekunder
 Malnutrisi

3. Diagnosa Keperawatan pada kasus diatas :

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia


ditandai dengan :
DS :
 Klien mengatakan hanya menghabiskan ½ porsi makannya

DO :

 BB : 52 kg
 TB : 170 cm
 IMT : 17,99 (Berat badan kurang)
 Klien tampak kurus
 Klien tampak pucat
 Bibir tampak kering
 Konjungtiva anemis

b. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara


suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan :
DS :
 Klien mengeluh sesak napas ketika tidur dan beraktifitas
 Klien mengatakan merasa lelah bila beraktifitas
 Klien mengatakan malas bergerak
 Klien mengatakan aktifitasnya selalu dibantu
DO :
 Aktifitas klien tampak dibantu keluarga
 Tonus otot rata-rata 3

c. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan dan fungsi peran ditandai
dengan :
DS :
 Klien mengatakan takut terjadi hal buruk kepada dirinya
 Klien mengatakan pasrah dengan keadaannya
 Klien mengatakan dirinya tidak bisa lagi menjadi tulang punggung keluarga
 Klien mengatakan hanya bisa membantu menjaga anaknya di rumah
 Klien mengatakan aktifitas klien dibantu keluarga
DO:
 Aktifitas klien tampak dibantu keluarga

d. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder, malnutrisi.

4. Dua diagnosa prioritas pada kasus diatas :

a. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


Keperawatan
1 Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan
berhubungan keperawatan 3 x 24 jam R/ Sebagai data dasar intervensi
dengan perubahan masalah ansietas teratasi selanjutnya
status kesehatan dengan criteria hasil : 2. Dengarkan klien dengan penuh
dan fungsi peran  Klien tampak tenang perhatian
 Klien mengatakan tidak R/
takut lagi 3. Gunakan pendekatan yang
 Klien dapat melakukan menenangkan
aktifitasnya keseharian 4. Dorong pasien untuk
sendiri mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
5. Dorong klien agar dapat melakukan
aktifitas kesehariannya sendiri
6. Kolaborasi dengan tim psikologis
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pola makan klien
nutrisi kurang dari keperawatan 3 x 24 R/ sebagai data dasar untuk
kebutuhan tubuh jam,masalah intervensi selanjutnya
berhubungan Ketidakseimbangan nutrisi 2. Berikan makanan dalam porsi sedikit
dengan kurang dari kebutuhan tapi sering
tubuh teratasi dengan R/ Jumlah makanan dalam porsi kecil
kriteria hasil : biasanya dapat ditoleransi dengan
Mendemonstrasikan status baik
sirkulasi yang ditandai 3. Anjurkan pada keluarga klien untuk
dengan : menyajikan makanan dalam keadaan
 Nafsu makan klien hangat
meningkat R/ membantu meningkatkan nafsu
 Tidak ada penurunan makan
BB 4. Anjurkan pada keluarga untuk
 Konjungiva merah memberikan makanan yang disukai
muda klien
 Bibir lembab R/ Membantu meningkatkan nafsu
makan
5. Kolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian diit
R/ membantu memenuhi kebutuhan
nutrisi

b. Implementasi

No. Tgl/Jam Implementasi Paraf


DX
1 1. Mengkaji tingkat kecemasan
R/
 Klien mengatakan takut terjadi hal buruk kepada dirinya
 Klien mengatakan pasrah dengan keadaannya
 Klien mengatakan dirinya tidak bisa lagi menjadi tulang
punggung keluarga
 Klien mengatakan hanya bisa membantu menjaga anaknya
di rumah
 Klien mengatakan aktifitas klien dibantu keluarga
2. Mendengarkan klien dengan penuh perhatian
R/ Klien tampak lebih tenang
3. Gunakan pendekatan yang menenangkan
R/ Klien tampak lebih tenang
4. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi
R/ Klien dapat mengungkapkan perasaannya
7. Dorong klien agar dapat melakukan aktifitas kesehariannya
sendiri
5. Kolaborasi dengan tim psikologis
2 1. Mengkaji pola makan klien
R/ klien hanya menghabiskan ½ porsi makannya
2. Memberikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering
R/ Klien makan dengan porsi sedikit tapi sering
3. Menganjurkan pada keluarga klien untuk menyajikan makanan
dalam keadaan hangat
R/ Keluarga mengikuti anjuran, klien dapat makan lebih banyak,
¾ porsi makan dihabiskan
4. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan makanan yang
disukai klien
R/ Keluarga mengikuti anjuran, klien dapat makan lebih banyak,
¾ porsi makan dihabiskan
5. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit
R/ Klien mendapatkan diit TKTP

c. Evaluasi

No.DX Tgl/Jam Evaluasi Paraf


1 S:
 Klien mengatakan tidak takut lagi
 Klien mengatakan akan tetap bersemangat menjalani
aktifitasnya
O:
 Klien tampak lebih tenang

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 S:
 Klien mengatakan menghabiskan ¾ porsi makannya
 Klien mengatakan nafsu makannya bertambah
O:
 ¾ porsi makan dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

5. Data yang kurang dalam pengkajian sehingga menguatkan diagnose keperawatan yang
ditegakkan sebagai perawat paliatif pada kasus diatas :
Klien tampak cemas
Klien tampak gelisah

You might also like