You are on page 1of 9

JST Kesehatan, Oktober 2012, Vol.1 No.

3 : 272 – 280 ISSN 2252-5416

PENGARUH KEMOTERAPI TERHADAP KADAR CA 15-3 DAN CEA DALAM


DARAH PENDERITA KANKER PAYUDARA
STADIUM LANJUT

The Effect of Chemotherapy on CA 15-3 and CEA Levels


in Advanced Breast Cancer Patients

Asri Ahram Efendi, William Hamdani, Ibrahim Labeda

Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Penggunaan tumor marker dalam pemantauan respon terapi kemoterapi pada pasien kanker payudara
stadium lanjut sampai saat ini masih kontroversial, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini bertujuan menilai kadar petanda tumor CA 15-3 dan CEA sebelum dan sesudah
kemoterapi pada pasien kanker payudara stadium lanjut. Metode yang digunakan adalah
observasional longitudinal dengan pemeriksaan kadar serum CA15-3 dan CEA pada 30 orang pasien
kanker payudara stadium lanjut sebelum dan sesudah tindakan kemoterapi di Instalasi Rawat Inap
Bagian Onkologi RSWS Makassar. Dari 30 sampel kadar CEA sebelum kemoterapi ≤ 2,5 ng/ml
adalah sebanyak 1 orang(3,3%). Kadar serum CA 15-3 sebelum kemoterapi didapatkan nilai ≤ 25
U/ml sebanyak 3orang (10,0%). Sesudah kemoterapi I tidak terdapat adanya sampel yang
menunjukkan laju penurunan kadar serum CEA lebih dari 20%. Analisis statistik untuk menilai
perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I dengan Paired T Test,
diperoleh nilai p=0,163 (p>0,05). Sesudah kemoterapi I hanya ada 1 (3,3%) sampel yang
menunjukkan laju penurunan kadar serum CA 15-3 lebih dari 20%. Perbandingan rerata kadar serum
CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi I dengan Paired T Test, diperoleh nilai p= 0,012
(p>0,05).Sesudah kemoterapi II terdapat 5 (16,7%) sampel yang menunjukkan laju penurunan kadar
serum CEA lebih dari 20%. Sesudah kemoterapi II terdapat hanya ada 7 (23,3%) sampel yang
menunjukkan laju penurunan kadar serum CA 15-3 lebih dari 20%. Perbandingan rerata kadar serum
CEA sebelum dan sesudah kemoterapi II dengan menggunakan Paired T Test, diperoleh nilai p=
0,024 (p<0,05). Perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi II
dengan Paired T Test, diperoleh nilai p= 0,000 (p<0,05). Disimpulkan bahwa terdapat penurunan
kadar serum CA 15-3 dan CEA yang tidak signifikan pada penderita kanker payudara stadium lanjut
setelah dilakukan kemoterapi I. Terdapat penurunan kadar serum CA 15-3 dan CEA pada penderita
kanker payudara stadium lanjut setelah dilakukan kemoterapi II.

Kata kunci : kemoterapi, CA 15-3, CEA, kanker payudara

ABSTRACT
Use of tumor markers for monitoring chemotherapy responses in advanced breast cancer patients is
still controversial, so requiring further research. The aim of the study was to assess CA 15-3 and
CEA levels before and after chemotherapy in advanced breast cancer patients. Method of the study
design is longitudinal observational, conducted by examining CA 15-3 and CEA serum levels in 30
advanced breast cancer patients before and after chemotherapy in The Oncology Department RSWS
Makassar. From 30 samples, we found CEA levels before chemotherapy ≤ 2.5 ng/ml only from one
subject (3.3%) and CA 15-3 serum level ≤ 25 U/ml found in three subjects (10.0%). After first
chemotherapy, no sample showed decrease of CEA serum level more than 20%. Ratio analysis of
mean CEA serum levels before and after first chemotherapy with Paired T Test, showed p=0.163
(p>0.05). After first chemotherapy, only one (3.3%) subjects showed decrease of CA 15-3 serum
levels more than 20%. Comparison of mean CA 15-3 serum levels before and after first
chemotherapy with Paired T Test, showed p=0.012 (p> 0.05). After second chemotherapy there were
five (16.7%) subjects showed decrease of CEA serum levels more than 20%. After second

272
Kemoterapi, CA 15-3, CEA, kanker payudara ISSN 2252-5416

chemotherapy there were only seven (23.3%) subjects showed decrease of CA 15-3 more than 20%.
Comparison of mean CEA serum level before and after second chemotherapy with Paired T Test,
showed p=0.024 (p <0.05). Comparison of mean CA 15-3 serum levels before and after second
chemotherapy with Paired T Test, showed p=0.000 (p<0.05). We conclude that there is no
significant decreased of CA 15-3 and CEA serum levels in advanced breast cancer patients after first
chemotherapy. There is decreased of CA 15-3 and CEA serum level in advanced breast cancer
patients after second chemotherapy.

Keywords: chemotherapy, CA 15-3, CEA, breast cancer

PENDAHULUAN dalam serum pasien dengan kanker


Di Indonesia Kanker payudara payudara bermetastasis dapat ditemukan
merupakan kanker dengan insidens rata-rata 4,2 bulan sebelum metastase
tertinggi ke 2 dan terdapat secara klinis terdeteksi. (Purnomo E dkk,
kecenderungan dari tahun ke tahun 2009). CA 15-3 yang merupakan
insidens ini meningkat, seperti halnya di glikoprotein pada permukaan sel tumor
negara barat. Data dari berbagai rumah telah dievaluasi mempunyai kemampuan
sakit menunjukkan bahwa kanker sebagai alat diagnosa, prognosa, monitor
payudara frekwensinya menempati terapi dan memprediksi kekambuhan
urutan kedua terbanyak pada wanita, pasca operasi dan kemoterapi. Nilai CA
setelah karsinoma serviks uteri. Di RS 15-3 meningkat sesuai dengan derajat
Karjadi Semarang yang dilaporkan oleh klinis kanker payudara, tertinggi
Sarjadi, kanker payudara menempati bilamana ada metastasis.
urutan kedua setelah karsinoma uteri Prof. DR. A. Georgopoulos dari
sebanyak 12,4%. RSUP Dr. Sarjito Universitas Vienna mengatakan
Yogyakarta, ditemukan bahwa KPD rata- sensitifitas CA 15-3 adalah 94,5% dan
rata 33 kasus pertahun (Susatya, 2002). spesifitasnya 95,2%. Sedangkan Dr.
Sedangkan di Sulawesi Selatan, kanker Shuan Zhou, MD dari Shandong Tumor
payudara menduduki peringkat pertama, Hospital & Institute mengatakan CA 15-3
sekitar 135 kasus pertahun. berguna sebagai pemeriksaan dini untuk
Secara umum petanda tumor pasien resiko tinggi sebaik mammogram.
digunakan dalam membantu diagnosis CEA juga merupakan glikoprotein pada
dini dan klasifikasi, menentukan permukaan sel tumor tapi tidak
prognosis, pemantauan keberhasilan direkomendasikan untuk skrining, staging
terapi, termasuk diantaranya memantau atau pemeriksaan rutin setelah terapi
rekurensi penyakit (Lee et al. 2007, awal karena kurang spesifik. Peningkatan
Duffy 2006). Sebagian besar petanda kadar CEA ditemukan pada sekitar 40-
tumor serologik tidak dapat digunakan 50% penderita kanker payudara yang
untuk skrining penderita yang sudah metastasis (Purnomo, 2005)
asimptomatik dan sangat sedikit yang Penelitian yang dilakukan oleh Al-
dapat digunakan untuk diagnosis oleh azawi dkk tahun 2006 di St. Vincent’s
karena sensitivitas dan spesifitasnya University Hospital Dublin Irlandia,
rendah. Untuk meningkatkan sensitivitas dengan menilai kadar CA 15-3 sebelum
pada beberapa jenis keganasan digunakan dan sesudah kemoterapi pada kanker
kombinasi petanda tumor yang relatif payudara stadium lanjut menyimpulkan
spesifik. bahwa peningkatan kadar CA 15-3
Pemeriksaan darah uji petanda merupakan prediktif terhadap respon
tumor untuk payudara yang sering yang buruk terhadap kemoterapi.
digunakan adalah CEA (carcinoem- Beberapa penelitian lainnya
bryonic antigen) dan CA 15-3. menunjukkan bahwa penggunaan CA 15-
Peningkatan nilai uji petanda tumor 3 dan CEA secara bersama-sama dapat

273
Asri Ahram Efendi ISSN 2252-5416

meningkatkan sensitivitas pada sekitar Analisis Data


90% penderita kanker payudara yang Data yang terkumpul
sudah metastasis. dikelompokkan berdasarkan tujuan dan
Di Indonesia sampai saat ini jenis data kemudian ditentukan metode
belum ada penelitian ataupun publikasi statistik yang sesuai. Pengolahan data dan
data yang menunjukkan manfaat dari uji statistik dilakukan dengan
kadar petanda tumor khususnya CA 15-3 menggunakan perangkat lunak SPSS
dan CEA yang dihubungkan dengan Versi 16.
pemantauan respon terapi kemoterapi
pada kanker payudara stadium lanjut. HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk menilai Berdasarkan distribusi usia, dari 30
kadar petanda tumor CA 15-3 dan CEA sampel penelitian didapatkan rentang usia
sebelum dan sesudah kemoterapi pada sampel adalah 33 – 57 tahun, terdiri dari:
kanker payudara wanita stadium lanjut. kelompok usia 30 – 39 tahun sebanyak 7
orang (23,3%), kelompok usia 40 – 49
BAHAN DAN METODE tahun sebanyak 10 orang (33,3%) dan
Lokasi dan Rancangan Penelitian kelompok usia 50 – 59 tahun sebanyak
Penelitian ini dilakukan Rawat 13 orang (43,3%).
Inap Sub Bagian Bedah Onkologi Rumah Pada distribusi stadium (TNM
Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo stadium) dari 30 sampel terlihat kanker
Makassar. Jenis penelitian yang payudara yang berada pada stadium IIIA
digunakan adalah observasional sebanyak 12 orang (40,0%) dan pada
longitudinal stadium IIIB sebanyak 18 orang (60,0%).

Populasi dan sampel Kadar serum CEA dan CA 15-3


Populasi penelitian adalah wanita sebelum kemoterapi
penderita kanker payudara yang dirawat Pada pemeriksaan kadar CEA
di Sub Bagian Bedah Onkologi RS Dr. sebelum kemoterapi didapatkan kadar
Wahidin Sudirohusodo Makassar. CEA ≤ 2,5 ng/ml adalah sebanyak 1
Sampel adalah seluruh populasi orang (3,3%) dan kadar CEA > 2,5 ng/ml
terjangkau yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 29 orang (96,7%).
penelitian, diperoleh berdasarkan urutan Kadar serum CA 15-3 sebelum
masuknya di rumah sakit (consecutive kemoterapi didapatkan nilai ≤ 25 U/ml
random sampling). Sampel diambil dari adalah sebanyak 3 orang (10,0%) dan
darah 30 orang wanita penderita kanker nilai CA 15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak
payudara yang telah didiagnosis sebagai 27 orang (90,0%).
kanker payudara (sesuai pemeriksaan
klinis dan histopatologi) sebelum dan Kadar serum CEA dan CA 15-3
sesudah kemoterapi regimen CAF siklus sesudah kemoterapi I
I dan II dan selanjutnya diperiksa kadar Kadar CEA sesudah kemoterapi I
CA 15-3 dan CEA. dengan nilai ≤ 2,5 ng/ml adalah
sebanyak 1 orang (3,3%) dan kadar CEA
Metode Pengumpulan Data > 2,5 ng/ml adalah sebanyak 29 orang
Data penelitian diambil dari hasil (96,7%). Kadar serum CA 15-3
pemeriksaan klinis (anamnesis dan kemoterapi I didapatkan nilai ≤ 25 U/ml
pemeriksaan fisis) dan laboratorium adalah sebanyak 3 orang (10,0%) dan
(kadar CA 15-3 dan CEA) penderita nilai CA 15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak
kanker payudara stadium lanjut sesbelum 27 orang (90,0%).
dan sesudah kemoterapi regimen CAF
siklus I dan II.

274
Kemoterapi, CA 15-3, CEA, kanker payudara ISSN 2252-5416

Kadar serum CEA dan CA 15-3 sesudah kemoterapi II dengan


sesudah kemoterapi II menggunakan Paired T Test, diperoleh
Kadar CEA sesudah kemoterapi II nilai p = 0,024 (p<0,05). Hal ini
dengan nilai ≤ 2,5 ng/ml adalah menunjukkan bahwa terdapat penurunan
sebanyak 13 orang (43,3%) dan kadar bermakna rerata kadar CEA setelah
CEA > 2,5 ng/ml adalah sebanyak 17 dilakukan kemoterapi II.
orang (56,7%). Kadar serum CA 15-3
dari 30 sampel sesudah kemoterapi II Perbandingan kadar serum CA 15-3
didapatkan nilai ≤ 25 U/ml adalah sebelum & sesudah kemoterapi I
sebanyak 3 orang (10,0%) dan nilai CA Dari 30 sampel terdapat hanya ada
15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak 27 1(3,3%) sampel yang menunjukkan laju
orang (90,0%). penurunan lebih dari 20%. Analisis
statistik untuk menilai perbandingan
Perbandingan kadar serum CEA rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan
sebelum dan sesudah kemoterapi I sesudah kemoterapi I dengan
Dari 30 sampel tidak terdapat menggunakan Paired T Test, diperoleh
adanya sampel yang menunjukkan laju nilai p = 0,012 (p>0,05). Hal ini
penurunan lebih dari 20%. Analisis menunjukkan bahwa belum terdapat
statistik untuk menilai perbandingan penurunan bermakna rerata kadar CA 15-
rerata kadar serum CEA sebelum dan 3 setelah dilakukan kemoterapi I.
sesudah kemoterapi I dengan
menggunakan Paired T Test, diperoleh Perbandingan kadar serum CA 15-3
nilai p = 0,163 (p>0,05). Hal ini sebelum dan sesudah kemoterapi II
menunjukkan bahwa belum terdapat Dari 30 sampel terdapat hanya ada
penurunan bermakna rerata kadar CEA 7 (23,3%) sampel yang menunjukkan laju
setelah dilakukan kemoterapi I. penurunan lebih dari 20%. Analisis
statistik untuk menilai perbandingan
Perbandingan kadar serum CEA rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan
sebelum dan sesudah kemoterapi II sesudah kemoterapi II dengan
Dari 30 sampel terdapat 5 (16,7%) menggunakan Paired T Test, diperoleh
sampel yang menunjukkan laju nilai p = 0,000 (p<0,05). Hal ini
penurunan lebih dari 20%. Analisis menunjukkan bahwa terdapat penurunan
statistik untuk menilai perbandingan bermakna rerata kadar CA 15-3 setelah
rerata kadar serum CEA sebelum dan dilakukan kemoterapi II.

Tabel 1. Karakteristik umum dari populasi penelitian

Karakteristik n=30 %

Umur
30-39 tahun 7 23,3
40-49 tahun 10 33,3
50-59 tahun 13 43,3
Kanker payudara (TNM Stadium)
IIIA 12 40,0
IIIB 18 60,0
Histopatologi
Invasif Ductal Carcinoma 22 73,3
Adenocarcinoma 8 26,7

275
Asri Ahram Efendi ISSN 2252-5416

Tabel 2. Kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi

CEA n=30 %

Sebelum KT
≤ 2,5 ng/ml 1 3,3
> 2,5 ng/ml 29 96,7

Sesudah KT I
≤ 2,5 ng/ml 3 10,0
> 2,5 ng/ml 27 90,0

Sesudah KT II
≤ 2,5 ng/ml 13 43,3
> 2,5 ng/ml 17 56,7

Tabel 3. Kadar serum CA 15-3 sebelum sesudah kemoterapi

CA 15-3 n=30 %

Sebelum KT
≤ 25 U/ml 3 10,0
> 25 U/ml 27 90,0

Sesudah KT I
≤ 25 U/ml 3 10,0
> 25 U/ml 27 90,0

Sesudah KT II
≤ 25 U/ml 11 36,7
> 25 U/ml 19 63,3

276
Kemoterapi, CA 15-3, CEA, kanker payudara ISSN 2252-5416

Tabel 4. Perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I

Mean N SD Paired T Test

18.9483 30 44.55473
CEA sebelum KT
p = 0,163
17.6260 30 43.91378
CEA sesudah KT I

Tabel 5. Perbandingan rerata kadar serum CEA sebelum dan sesudah kemoterapi I

Mean N SD Paired T Test

18.9483 30 44.55473
CEA sebelum KT
p = 0,024
15.5487 30 39.40943
CEA sesudah KT II

Tabel 6. Perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi I

Mean N SD Paired T Test

1.2882 30 132.17514
CA 15-3 sebelum KT
p = 0,012
1.2572 30 129.37421
CA 15-3 sesudah KT I

Tabel 7. Perbandingan rerata kadar serum CA 15-3 sebelum dan sesudah kemoterapi II

Mean N SD Paired T Test

1.2882 30 132.17514
CA 15-3 sebelum KT
p = 0,000
1.0763 30 110.96013
CA 15-3 sesudah KT II

277
Asri Ahram Efendi ISSN 2252-5416

PEMBAHASAN kemoterapi didapatkan nilai ≤ 25 U/ml


Dari 30 sampel penelitian ini adalah sebanyak 3 orang (10,0%) dan
rentang usia penderita dari 33 – 57 nilai CA 15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak
tahun, dengan distribusi usia sebagai 27 orang (90,0%).
berikut: usia 30 – 39 tahun sebanyak 7 Hasil ini menunjukkan bahwa
orang (23,3%), usia 40 – 49 tahun kadar CEA dan CA 15-3 yang umumnya
sebanyak 10 orang (33,3%) dan usia 50 – meningkat pada kanker payudara stadium
59 tahun sebanyak 13 orang (43,3%). lanjut. Park et al (2006) dalam
Data tersebut diatas menunjukkan bahwa penelitiannya juga mendapatkan
persentasi tertinggi kanker payudara peningkatan kadar CA 15-3 dan CEA
stadium lanjut adalah pada usia < 50 pada kanker payudara, terutama stadium
tahun. III dan IV.
Hasil ini hampir serupa dengan American Society of Clinical
hasil yang didapatkan oleh Sampepayung Oncology 2007 (ASCO) menyebutkan
D (2003), yang melaporkan bahwa bahwa kadar CA 15-3 meningkat sekitar
kelompok umur ≤ 50 tahun sebesar 75-90% dan peningkatan kadar CEA
58,89% dan kelompok umur ≥ 50 tahun sekitar 50-60% pada stadium lanjut dan
sebesar 41,1%. Aryandono (2006) metastasis. Demikian pula European
melaporkan pederita usia ≤ 50 tahun Goup on Tumor Markers
sebanyak 52,6% terbanyak di usia 40 - 49 Recommendations (EGTM) menyebutkan
tahun dan Siregar B.H, melaporkan bahwa kadar abnormal CA 15-3
kelompok umur ≤ 50 tahun sebesar 53% ditemukan pada 50-70% dan kadar
dan kelompok usia ≥ 50 tahun sebesar abnormal CEA pada 40-50% penderita
47%. Adanya kesamaan tersebut diatas kanker payudara stadium lanjut dan
kemungkinan disebabkan karena metastasis.
umumnya penderita kanker payudara Duffy et al (2003) menyatakan
yang datang berobat adalah penderita bahwa petanda tumor CA 15-3
yang sudah berusia 40 – 50 tahun. mempunyai sensitivitas dan spesifitas
Pada distribusi stadium (TNM yang rendah pada tahap awal penyakit
stadium) dari 30 sampel terdapat kanker dan akan meningkat sejalan dengan
payudara pada stadium IIIA sebanyak 12 semakin lanjutnya perjalanan penyakit.
orang (40,0%) dan pada stadium IIIB Berbagai penelitian menunjukkan
sebanyak 18 orang (60,0%). Hasil ini peningkatan kadar CA 15-3 pada kanker
sesuai dengan pernyataan Manuaba payudara stadium I hanya sekitar 10%
(2000) yang menyebutkan bahwa ada pasien, stadium II sekitar 20% pasien,
perbedaan dengan negara maju dimana stadium III sekitar 40% pasien, dan 75%
kanker payudara lebih banyak ditemukan pasien pada stadium IV. Pemeriksaan
dalam stadium dini ( stadium I dan II), di kadar CA 15-3 serial selama masa
Indonesia paling sering ditemukan dalam pemantauan pasca terapi memberikan
keadaan stadium lanjut lokal ( stadium III informasi prognostik yang lebih baik.
A dan III B menurut TNM 2002). Pada pemeriksaan kadar serum
Menurut Muchlis Ramli stadium III A CEA dari 30 sampel sesudah dilakukan
dan III B ditemukan sebanyak 23% dan kemoterapi I dengan nilai ≤ 2,5 ng/ml
40%, di Bali stadium III dan IV sebanyak adalah sebanyak 1 orang (3,3%) dan
60% - 80% ( Manuaba, Sudarso 2000). kadar CEA > 2,5 ng/ml adalah sebanyak
Dari 30 sampel kadar CEA 29 orang (96,7%) dan tidak terdapat
sebelum kemoterapi ≤ 2,5 ng/ml adalah adanya sampel yang menunjukkan laju
sebanyak 1 orang (3,3%) dan kadar CEA penurunan lebih dari 20%.
> 2,5 ng/ml adalah sebanyak 29 orang Setelah dilakukan analisis statistik
(96,7%). Dan pada pemeriksaan kadar untuk menilai perbandingan rerata kadar
serum CA 15-3 dari 30 sampel sebelum serum CEA sebelum dan sesudah

278
Kemoterapi, CA 15-3, CEA, kanker payudara ISSN 2252-5416

kemoterapi I dengan menggunakan Demikian pula setelah dilakukan


Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,163 analisis statistik untuk menilai
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan rerata kadar serum CA 15-
belum terdapat penurunan bermakna 3 sebelum dan sesudah kemoterapi II
rerata kadar CEA setelah dilakukan dengan menggunakan Paired T Test,
kemoterapi I. diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05). Hal
Demikian pula pada pemeriksaan ini menunjukkan bahwa terdapat
kadar serum CA 15-3 dari 30 sampel penurunan bermakna rerata kadar CA 15-
sesudah dilakukan kemoterapi I 3 setelah dilakukan kemoterapi II.
didapatkan nilai ≤ 25 U/ml adalah Hasil ini sesuai dengan penelitian
sebanyak 3 orang (10,0%) dan nilai CA yang dilakukan oleh Kurebayashi dan
15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak 27 kawan-kawan menemukan yang adanya
orang (90,0%) dan hanya ada 1(3,3%) perubahan kadar pertanda tumor setelah
sampel yang menunjukkan laju terapi awal dimulai berkorelasi secara
penurunan lebih dari 20%. bermakna dengan respon terapi. Dalam
Setelah dilakukan analisis statistik penelitian ini, penurunan sebesar 20%
untuk menilai perbandingan rerata kadar atau lebih merupakan faktor prediksi
serum CA 15-3 sebelum dan sesudah terhadap terapi yang diberikan
kemoterapi I dengan menggunakan (Kurebayashi dkk, 2004.)
Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,012 Hal ini juga didukung oleh Kresno
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa (2003) yang menyatakan bahwa beberapa
belum terdapat penurunan bermakna petanda tumor kadarnya berkorelasi
rerata kadar CA 15-3 setelah dilakukan dengan keberhasilan pengobatan dan
kemoterapi I. respon terapi. Pada kanker payudara,
Pada pemeriksaan kadar serum konsentrasi petanda tumor mengalami
CEA dari 30 sampel sesudah dilakukan perubahan dengan pengobatan. Petanda
kemoterapi II dengan nilai ≤ 2,5 ng/ml tumor biasanya meningkat seiring dengan
adalah sebanyak 13 orang (43,3%) dan progresivitas penyakit, menurun pada
kadar CEA > 2,5 ng/ml adalah sebanyak penyakit yang mengalami remisi dan
17 orang (56,7%) dan terdapat 5 (16,7%) tidak ada perubahan yang signifikan pada
sampel yang menunjukkan laju keadaan yang stabil.
penurunan lebih dari 20%. Kadar petanda tumor yang
Sedangkan pada pemeriksaan menurun secara konsisten merupakan
kadar serum CA 15-3 dari 30 sampel indikasi keberhasilan terapi, sebaliknya
sesudah dilakukan kemoterapi II bila kadarnya menetap atau meningkat
didapatkan nilai ≤ 25 U/ml adalah berarti bahwa terapi tidak efektif dan
sebanyak 3 orang (10,0%) dan nilai CA diperlukan pendekatan terapi lain.
15-3 > 25 U/ml adalah sebanyak 27
orang (90,0%) dan terdapat hanya ada 7 KESIMPULAN DAN SARAN
(23,3%) sampel yang menunjukkan laju Kami menyimpulkan bahwa
penurunan lebih dari 20%. terdapat penurunan kadar serum CA 15-3
Setelah dilakukan analisis statistik dan CEA yang tidak signifikan pada
untuk menilai perbandingan rerata kadar penderita kanker payudara stadium lanjut
serum CEA sebelum dan sesudah setelah dilakukan kemoterapi I dan
kemoterapi II dengan menggunakan terdapat penurunan kadar serum Ca 15-3
Paired T Test, diperoleh nilai p = 0,024 dan CEA pada penderita kanker payudara
(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa stadium lanjut setelah dilakukan
terdapat penurunan bermakna rerata kemoterapi II. Sebaiknya dilakukan
kadar CEA setelah dilakukan kemoterapi penelitian lanjutan dengan distribusi yang
II. berimbang antara masing-masing stadium
kanker payudara dan dilakukan penelitian

279
Asri Ahram Efendi ISSN 2252-5416

lanjutan pada seluruh rangkaian siklus Advanced Breast Cancer Patients


kemoterapi. Treated with Systemic Therapy: A
Prospective Study. Breast Cancer,
DAFTAR PUSTAKA 11(4):389-395.
Al-azawi D, Kelly G, Myers E, Lee A, Kim Y, Han K, Kang CS, Jeon
McDermott EW, Hill AD, Duffy HM, Shim SI. (2004). Detection of
MJ, et al. (2006) CA 15-3 is tumor markers including
predictive of response and disease carcinoembryonic antigen, APC
recurrence following teratment in and cyclin D2 in fine needle
locally advnced breast cancer. aspiration fluid of breast. Arch
BioMed Central, 6(220):1-7. Pathol Lab Med, 128:1251-1255.
Darmawaty. (1998). Aplikasi Klinik Manuaba TW. (2010). Kanker Payudara
Petanda Tumor Serum In: Akil H, Panduan Penatalaksanaan Kanker
Amiruddin R, Tehupeiory E, Tahir Payudara. In: Manuaba TW, editor.
H, Saleh K, editors. Buku Naskah Panduan Penatalaksanaan Kanker
Lengkap Pertemuan Ilmiah Solid Peraboi 2010. Jakarta:
Berkala (PIB) XI. Makassar: Sagung Seto, p. 17-48.
Panitia PIB XI FKUH, p. 105-115. McPherson K, Steel C, Dixon J. (2008)
Duffy MJ. (2006). Serum tumor markers ABC of Breast Disease, Breast
in breast cancer: are they of Cancer Epidemiology, Risk
clinical value. Clinical Chemistry, Factors and Genetics. British
52(3):345-351. Medical Journal, 321:624-628.
Duffy M.(1999) CA 15-3 and related Park B, Oh J, Kim J, Park S, Kim K, Kim
mucins as circulating markers in J, et al. (2008). Preoperative CA
breast cancer. Ann Clin Biochem, 15-3 and CEA serum levels as a
36:579-586. predictor for breast cancer
Djoerban Z. (2004). Peranan Marker outcomes. Annals of Oncology,
Tumor Dalam Penatalaksanaan 19:675-681.
Kanker Payudara. In: Setiati S, Purnomo E, Hidayat B, Kartamihardja
Alwi I, Simadibrata M, Sari NK, AHS, Tanumiharjo M, Masjhur
editors. Naskah Lengkap PIT Ilmu JS.(2005). Signifikansi dari
Penyakit Dalam 2004. Jakarta: korelasi uji petanda tumor CEA,
Pusat Informasi dan Penerbitan CA 15-3 dengan sidik tulang pada
Departeman IPD FKUI; 2004. p. pasien kanker payudara.
21-29. Soletormos G, Nielsen D, Schioler V,
Hamdani W. (2004). Profil Gena HER- Skovsgaard T, Dombernowsky
2/Neu pada Penderita Kanker P.(1996). Tumor Markers Cancer
Payudara di Makassar [Karya Antigen 15.3, Carcinoembryonic
Akhir Pendidikan Spesialisasi Antigen, and Tissue Polypeptide
Bedah Onkologi FK-Unhas]. Antigen for Monitoring Metastatic
Makassar: Universitas Hasanuddin. Breast Cancer During First-line
Kresno S.(2003). Ilmu Dasar Onkologi. Chemotherapy and Follow-up.
Jakarta: Patologi Klinik FKUI; Clinical Chemistry, 42(4):564-575.
2003. Thomas C. (1995). Application of tumour
Kurebayashi J, Nishimura R, Tanaka K, marker in mammary carcinoma.
Kohno N, Kurosumi M, Moriya T, Ned Tijdschr Klin Chem, 20:298-
et al.(2004). Significance of Serum 300.
Tumor Markers in Monitoring

280

You might also like