You are on page 1of 5

ACARA IV : UJI DRAINASE TANAH

BAB I

PENDAHULUAN

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi
kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota
(perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase
juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan
salinitas. Tanah terdapat di mana – mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda –
beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna
karena menutupi barang – barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali
batu – batunya dinamakan tanah. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah
bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu – batu di permukaannya
agar lebih kuat. Dalam kehidupan sehari – hari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana
di atasnya dapat digunkan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan
bangunan, dan lain – lain.

Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat.
Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa – sisa bahan organic dan
organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam
tanah terdapat pula udara dan air.

Drainase adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah meloloskan air. Tanah
dengan tingkat drainase tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air
larian. Pada ilmu tanah, drainase didefenisikan secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas,
cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat.

BAB II

TEORI DASAR

Drainase adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah meloloskan air. Tanah
dengan tingkat drainase tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air
larian. Pada ilmu tanah, drainase didefenisikan secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas,
cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat. Selain itu drainase juga merupakan
pengukuran hantaran hidraulik tanah.hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler
yang saling bersambungan dengan satu dengan yang lain. Secara kuantitatif hantaran
hidraulik jenuh dapat di artikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media
berpori dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media pori
adalah tanah. Penetapan hantaran hidraulik didasarkan pada hukum Darcy. Dalam hukum ini
tanah dianggap sebagai kelompok tabung kapiler halus dan lurus dengan jari-jari yang
seragam. Sehingga gerakan air dalam tabung tersebut di anggap mempunyai kecepatan yang
sama.

Pengertian tanah sangatlah beragam dan tergantung bidang ilmu yang menilainya. Pengertian
tanah berdasarkan ahli hukum akan berbeda dengan pengertian tanah menurut ahli ekonomi,
lembaga keuangan / perbankan, dan ibu rumah tangga. Tanah menurut ahli hukum dinilai
berdasarkan status tanah atau hak kepemilikan terhadap tanah, seperti tanah berstatus hak
milik berbeda dengan tanah berstatus hak guna usaha (HGU) dan hak pakai serta sangat
berbeda sekali dengan tanah garapan. Tanah menurut ahli ekonomi dan lembaga keuangan
perbankan dipahami berdasarkan kedekatan lokasi tanah dengan akses dan kelancaran akses
serta kedekatan dengan pusat pengembangan. Tanah yang dekat jalan atau dekat pusat
pengembangan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi daripada tanah yang berlokasi jauh
dari akses jalan atau jauh dari pusat pengembangan. Berbeda dengan pengertian tanah
menurut ibu rumah tangga yang selelu mengingatkan anak-anaknya agar jangan bermain
tanah dan selalu mengingatkan anak-anaknya tidak lupa mencuci tangan dan kaki apabila
kena tanah.

Kajian pedologi mendefinisikan tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara
alamiah atau berdasarkan pengetahuan alam murni. Beberapa contoh kajian lebih lanjut
tentang tanah dengan landasan pendekatan pedologi adalah: fisika tanah, kimia tanah, biologi
tanah, morfologi tanah, klasifikasi tanah, survei tanah, pemetaan tanah, analisis bentang
lahan, dan ilmu ukur tanah. Kajian edaphologi mendefinisikan tanah berdasarkan peranan
tanah tersebut sebagai media tumbuh tanaman.

Drainase tanah adalah kemampuan tanah mengalirkan dan mengaruskan kelebihan air yang
berada dalam tanah maupun pada permukaan tanah. Air berlebihan yang menggenangi tanah
disebabkan oleh pengaruh topografi, air tanah yang dangkal, dan curah hujan. Untuk
mengatasi sifat drainase yang buruk dilakukan dengan membangun selokan-selokan.

BAB III

TUJUAN

Praktikum ini bertujuan melakukan pengujian terhadap drainase tanah, untuk mengetahui
kemampuan tanah meneruskan air, untuk mengetahui berapa waktu tanah dalam meneruskan
air, agar mahasiswa dapat mengetahui, dan mengerti tentang drainase.

BAB IV

MATERI PRAKTIKUM
1. Bahan

 Paralon aerasi yang memiliki tutup dan lubang di bagian samping dan bawah (Tinggi
± 45 cm, Volume 1158,66 cm3).

– Air.

1. Alat

– Cangkul.

– Gelas ukur

– Stopwatch

BAB V

PROSEDUR KERJA

1. Mempersiapkan peralatan penguji drainase tanah yang berpori di bagian bawah,


2. Membuat lubang di permukaan tanah sebagai lubang uji, ukuran lubang uji dipastikan
sedalam dan sebesar alat penguji aerasi,
3. Memasukan Alat penguji aerasi ke dalam lubang uji, dipastikan permukaan alat
penguji rata dengan tanah,
4. Menyiapkan air sekitar 1000 ml dalam wadah.
5. Memasukan air ke dalam alat penguji secara cepat namun tidak tumpah,
6. Melakukan pengamatan terhadap kecepatan drainase tanah, dengan cara mengukur
waktu yang dibutuhkan untuk meresapkan air,
7. Melakukan ulangan pengujian aerasi tanah sebanyak tiga kali.

BAB VI

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

Tabel: hasil pengamatan drainase

Lubang Volume Waktu


1 1000 ml 52,46 detik
2 1000 ml 50, 68 detik
3 1000 ml 56,27 detik
Rata – rata 53,14 detik
BAB VII

PEMBAHASAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan ditemukan perbedaan kecepatan tanah dalam
menyerap air. Dimana lubang no 3 dengan waktu 56,27 detik memiliki daya serap air yang
paling lama, di ikuti lubang no 1 dengan waktu 52,46 detik, sedangkan lubang no 2 dengan
waktu 50,68 detik memiliki daya serap air yang paling cepat. Hal ini dipengaruhi oleh
kandungan air dan udara pada masing – masing tanah. Pada lubang no 3 diikuti dengan 1
tanah cenderung bersifat sedikit basah dan memiliki kandungan air yang cukup, dan
kandungan udara yang sedikit, sehingga daya serap air berlangsung sedikit berbeda.
Sedangkan pada lubang no 2 tanah cenderung bersifat lebih kering dan memiliki kandungan
air yang lebih sedikit dan kadungan udara yang banyak, sehingga air dapat diserap oleh tanah
dalam waktu yang sedikit lebih cepat dibanding pada lubang 1 dan 3. Namun ketiga lubang
hanya memiliki selisih waktu yang tipis. Sehingga dari ketiga lubang memilikiwaktu rata –
rata drainasenya sebesar 53,14 detik. Maka drainase ketiga lubang tanah dapat dikatakan
baik.

Adapun Faktor yang mempengaruhi Drainase tanah ini yaitu: Tekstur, dimana sangat
mempengaruhi drainase tanah. Hal ini dikarenakan permeabilitas itu adalah melewati tekstur
tanah. Misalnya tanah yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dalam tanah. Kedua
Struktur, semakin banyak ruang antar struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas dalam
tanah tersebut. Misalnya tanah yang berstruktur lempeng akan sulit di tembus oleh air daru
pada berstruktur remah. Ketiga Porositas, pori sangat menentukan sekali dalam permeabilitas
tanah, semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat pula permeabilitas tanah
tersebut. Keempat Viskositas, sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air tersebut,
maka semakin sulit juga air untuk menembuas tanah tersebut. Gravitasi, karena permeabilitas
adalah gaya yang masuk ke tanah menrut gaya gravitasi.

BAB VIII

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa


1. Drainase tanah adalah kemampuan tanah mengalirkan dan mengaruskan kelebihan air
yang berada dalam tanah maupun pada permukaan tanah. Air berlebihan yang
menggenangi tanah disebabkan oleh pengaruh topografi, air tanah yang dangkal, dan
curah hujan. Drainase dipengaruhi oleh kandungan air dan udara dalam tanah.
2. Pada percobaan drainase tanah, tanah yang memiliki drainase cepat yaitu pada lubang
1 dengan waktu 50, 68 detik, selanjutnya lubang 1 dengan waktu 52, 46 detik dan
lubang ketiga 56,27 detik.
3. Tanah pada ketiga lubang memiliki drainase yang baik, karena tanah mampu
meresapkan air dengan waktu yang cukup cepat, dimana ketiga lubang memiliki
drainase tanah rata – rata sebesar 53,14 detik

You might also like