You are on page 1of 14

CONTOH DI SKPD

PENDAPATAN
a. Jurnal Standar untuk Pencatatan Pajak
1) Pengakuan pendapatan pajak yang didahului dengan adanya penetapan
karena jabatan (by official)
Pada saat diterbitkan SKP Daerah, SKPD berhak mengakui pendapatan,
meskipun belum diterima pembayarannya dari wajib pajak. Atas dasar
SKP tersebut, PPK SKPD membuat jurnal pengakuan pendapatan LO
sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Piutang Pajak........ XXX

XXX Pendapatan Pajak.......LO XXX

Pada saat wajib pajak membayar pajak yang terdapat dalam SKP
Daerah tersebut, wajib pajak akan menerima Tanda Bukti
Pembayaran (TBP). Atas dasar TBP tersebut, PPK SKPD membuat jurnal
penerimaan pajak sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
XXX XXX XXX Kas di Bendahara XXX
Penerimaan
XXX Piutang Pajak...... XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX

XXX Pendapatan Pajak.....LRA XXX

Pada saat Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan


Pembantu SKPD menyetorkan pendapatan tersebut ke Kas Daerah,
Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD
menerima STS terotorisasi oleh bank yang ditunjuk Kepala Daerah.
Berdasarkan STS tersebut, PPK SKPD membuat jurnal penyetoran
pendapatan sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX RK PPKD XXX

XXX Kas di Bendahara XXX


Penerimaan

Jika Wajib Pajak membayar langsung ke rekening Kas Daerah, maka


PPK SKPD akan menerima Nota Kredit dari Bank. Berdasarkan Nota
Kredit dari Bank tersebut, PPK SKPD akan membuat jurnal penerimaan
pajak sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX RK PPKD XXX

XXX Piutang Pajak... XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX

XXX Pendapatan Pajak.....LRA XXX

2) Pengakuan pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan


sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dan dilakukan pembayaran
oleh wajib pajak berdasarkan perhitungan tersebut.

Pada saat Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan


Pembantu SKPD menerima pembayaran pajak dari wajib pajak atas
pajak yang sudah dilakukan perhitungan sendiri oleh wajib pajak (self
assessment), Wajib Pajak akan menerima TBP. Berdasarkan TBP
tersebut, PPK SKPD akan membuat jurnal penerimaan pajak sebagai
berikut:
Jurnal LO atau Neraca
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Kas di Bendahara Penerimaan XXX

XXX Pendapatan Pajak ...... LO XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX

XXX Pendapatan Pajak ...... LRA XXX

Pada saat Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan


Pembantu SKPD menyetorkan pendapatan pajak ke Kas Daerah,
Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD
menerima STS terotorisasi oleh bank yang ditunjuk Kepala Daerah.
Berdasarkan STS tersebut, PPK SKPD membuat jurnal penyetoran
pendapatan pajak sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX RK PPKD XXX

XXX Kas di Bendahara XXX


Penerimaan

Pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak dan ditemukan


adanya kurang bayar/tambah bayar, SKPD menerbitkan SKP Daerah
Kurang Bayar/SKP Daerah Tambah Bayar. Berdasarkan SKP Daerah
Kurang Bayar/SKP Daerah Tambah Bayar, PPK SKPD membuat jurnal
pengakuan penambahan pendapatan pajak sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Piutang Pajak...... XXX

XXX Pendapatan Pajak...... LO XXX


Pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak dan ditemukan
adanya lebih bayar, SKPD menerbitkan SKP Lebih Bayar. Berdasakan
SKP lebih bayar tersebut, PPK SKPD membuat jurnal pengakuan
pengurangan pendapatan pajak sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Pendapatan Pajak...... LO XXX


Utang Kelebihan
XXX XXX
Pembayaran Pajak

3) Pengakuan pendapatan pajak yang pembayarannya dilakukan di


muka oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban selama beberapa
periode ke depan.

Pada saat bendahara penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan


Pembantu SKPD menerima pembayaran pajak dari wajib pajak atas
pajak yang dibayar untuk periode tertentu, Wajib Pajak menerima TBP.
Berdasarkan TBP tersebut, PPK SKPD membuat jurnal Pajak Diterima
Dimuka sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

Kas di Bendahara
XXX XXX XXX XXX
Penerimaan

Pendapatan Diterima
XXX XXX
di Muka

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX

XXX Pendapatan Pajak.....LRA XXX

Pada saat Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan


Pembantu SKPD menyetorkan pendapatan ke Kas Daerah, Bendahara
Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD menerima
STS terotorisasi oleh bank yang ditunjuk Kepala Daerah. Berdasarkan
STS yang telah diotorisasi tersebut, PPK SKPD membuat jurnal
penyetoran pajak sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX RK PPKD XXX

XXX Kas di Bendahara XXX


Penerimaan

Pada akhir periode akuntansi (tahunan), berdasarkan bukti memorial


yang disahkan oleh PA/KPA atau yang diberi kewenangan, PPK SKPD
membuat jurnal pengakuan pendapatan LO sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Pendapatan Diterima
XXX XXX XXX XXX
di Muka
XXX Pendapatan Pajak.....LO XXX

4) Pengakuan pendapatan pajak yang didahului dengan penghitungan


sendiri oleh wajib pajak (self assessment) dan pembayarannya diterima
di muka untuk memenuhi kewajiban selama beberapa periode ke
depan.

Pada saat bendahara penerimaan SKPD/bendahara penerimaan


pembantu SKPD menerima pembayaran pajak dari wajib pajak atas
pajak yang dibayar untuk periode tertentu, bendahara penerimaan
SKPD/bendahara penerimaan pembantu SKPD menerima TBP.
Berdasarkan TBP tersebut, PPK SKPD membuat jurnal pengakuan
pendapatan diterima dimuka sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

Kas di Bendahara
XXX XXX XXX XXX
Penerimaan

Pendapatan Diterima
XXX XXX
di Muka
Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX

XXX Pendapatan Pajak..LRA XXX

Pada saat Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara penerimaan


pembantu SKPD menyetorkan pendapatan pajak ke Kas Daerah,
Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara penerimaan pembantu SKPD
menerima STS terotorisasi oleh bank yang ditunjuk Kepala Daerah.
Berdasarkan STS tersebut, PPK SKPD membuat jurnal penyetoran
pajak sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX RK PPKD XXX

Kas di Bendahara
XXX XXX
Penerimaan

Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh SKPD dan ditemukan adanya


pajak kurang bayar, maka SKPD mengeluarkan SKP Daerah kurang
bayar. Berdasarkan surat ketetapan tersebut, PPK SKPD membuat
jurnal penambahan pendapatan sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

Pengakuan Pendapatan –LO pada saat pemeriksaan


Pendapatan Diterima
XXX XXX XXX XXX
di Muka
XXX Pendapatan Pajak...LO XXX

Pengakuan Piutang atas Pajak Kurang Bayar

XXX XXX XXX Piutang Pajak ...... XXX

XXX Pendapatan Pajak...LO XXX

Pada saat ditemukan adanya pendapatan pajak lebih bayar, maka


SKPD akan mengeluarkan SKP Daerah lebih bayar. Berdasarkan surat
ketetapan tersebut, PPK SKPD membuat jurnal pengurangan
pendapatan sebagai berikut:
Jurnal LO atau Neraca
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

Pengakuan Pendapatan –LO pada saat pemeriksaan

XXX XXX XXX Pendapatan Pajak....LO XXX

Pendapatan Diterima
XXX XXX
di Muka

Pengakuan Piutang atas Pajak Lebih Bayar

XXX XXX XXX Pendapatan Pajak....LO XXX

Utang Kelebihan
XXX XXX
Pembayaran Pajak

b. Jurnal Standar untuk Pencatatan Retribusi


1) Jurnal Standar–Earned
Pada saat diterbitkan SKRD, SKPD telah berhak mengakui pendapatan
retribusi, meskipun belum diterima pembayarannya oleh wajib retribusi
(earned). Berdasarkan SKRD, PPK SKPD membuat jurnal pengakuan
pendapatan retribusi sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Piutang Retribusi ...... XXX


Pendapatan
XXX XXX
Retribusi....LO

Pada saat wajib retribusi membayar retribusi yang terdapat dalam


SKRD, wajib retribusi menerima TBP sebagai bukti telah membayar
retribusi. Berdasarkan TBP tersebut, PPK SKPD membuat jurnal
penerimaan pendapatan retribusi sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Kas di Bendahara
XXX XXX XXX XXX
Penerimaan

XXX Piutang Retribusi....LO XXX

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX


Pendapatan Retribusi......
XXX XXX
LRA
Pada saat Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan
Pembantu SKPD menyetorkan pendapatan retribusi ke Kas Daerah,
Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD
menerima STS terotorisasi oleh bank yang ditunjuk Kepala Daerah.
Berdasarkan STS tersebut, PPK SKPD membuat jurnal penyetoran
pendapatan retribusi sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX RK PPKD XXX

Kas di Bendahara
XXX XXX
Penerimaan

2) Jurnal Standar-Realized
Pada saat wajib retribusi melakukan pembayaran retribusi, wajib
retribusi menerima TBP. Berdasarkan TBP tersebut, PPK SKP membuat
jurnal pengakuan pendapatan sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca


Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

Kas di Bendahara
XXX XXX XXX XXX
Penerimaan

Pendapatan
XXX XXX
Retribusi.........LO

Jurnal LRA
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX Perubahan SAL XXX

Pendapatan
XXX XXX
Retribusi.........LRA

Pada saat Bendahara Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan


Pembantu SKPD menyetorkan pendapatan ke Kas Daerah, Bendahara
Penerimaan SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD menerima
STS terotorisasi oleh bank yang ditunjuk Kepala Daerah. Berdasarkan
STS tersebut, PPK SKPD membuat jurnal penyetoran pendapatan
retribusi sebagai berikut:
Jurnal LO atau Neraca
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit

XXX XXX XXX RK PPKD XXX

Kas di Bendahara
XXX XXX
Penerimaan

BELANJA DAN BELAN

a. Beban dan Belanja Pegawai


Pada saat pembayaran beban dan belanja pegawai melalui mekanisme
LS dimana pembayaran tersebut langsung ditransfer ke rekening
masing-masing PNSD. Berdasarkan SP2D Gaji dan Tunjangan, PPK
SKPD membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening

XXX Beban Gaji Pokok XXX


XXX XXX XXX
RK PPKD XXX

Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
XXX Belanja Gaji Pokok XXX
XXX XXX
XXX Perubahan SAL XXX

Pada saat pembayaran beban dan belanja pegawai melalui mekanisme


LS dimana pembayaran ditransfer ke Bendahara Pengeluaran
kemudian oleh bendahara pengeluaran melakukan pembayaran ke
masing-masing PNSD. Atas dasar SP2D tersebut, PPK SKPD membuat
jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Kas di Bendahara
XXX XXX
Pengeluaran
XXX RK PPKD XXX
XXX XXX XXX Beban Gaji Pokok XXX
Kas di bendahara
XXX XXX
Pengeluaran

Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
XXX Belanja Gaji Pokok XXX
XX XXXXX
XXX Perubahan SAL XXX

Pada saat beban dan belanja pegawai yang pembayarannya melalui


mekanisme GU/TU dan pembayaran ke masing-masing PNSD
dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran, atas SP2D tersebut PPK SKPD
membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Beban Uang
XXX XXX
Lembur PNS
XXX XXX
XXX Kas Bendahara
XXX
Pengeluaran

Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Belanja Uang
XXX XXX
XXX XXX Lembur PNS
XXX Perubahan SAL XXX

b. Beban dan Belanja Barang dan/atau Jasa


Pembelian barang dan/atau jasa yang pembayarannya melalui
mekanisme LS menggunakan pendekatan aset. Pendekatan Aset diakui
jika pembelian Barang dan/atau Jasa tersebut akan
digunakan/dikonsumsi dalam jangka waktu lama atau untuk berjaga-
jaga.
Pada saat pembelian barang dan/atau jasa berupa ATK yang mana ATK
tersebut tidak langsung akan digunakan/dikonsumsi segera, tapi
sifatnya untuk digunakan dalam satu periode atau sifatnya berjaga-
jaga, serta atas pembelian tersebut belum dilakukan pembayaran dan
barang dan/atau jasa yang dibeli telah diterima dengan Surat Berita
Acara Serah Terima Barang dari Penyedia Barang dan/atau Jasa.
Berdasarkan Surat Berita Serah Terima Barang tersebut, PPK SKPD
membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor
Tanggal Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti
XXX Persediaan ATK XXX
XXX XXX
Utang Belanja
XXX XXX
ATK

Jika kemudian dilakukan pembayaran melalui mekanisme SP2D LS,


maka berdasarkan SP2D tersebut PPK SKPD membuat jurnal sebagai
berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor
Tanggal Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti
XXX Utang Belanja ATK XXX
XXX XXX
XXX RK PPKD XXX

Jurnal LRA
Nomor
Tanggal Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti
XXX Belanja ATK XXX
XXX XXX
XXX Perubahan SAL XXX

atau jika kemudian dilakukan pembayaran melalui mekanisme SP2D


UP/GU/TU, maka berdasarkan SP2D tersebut PPK SKPD membuat
jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
XXX Utang Belanja ATK XXX
XXX XXX
Kas di Bendahara
XXX XXX
Pengeluaran

Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
XXX Belanja ATK XXX
XXX XXX
XXX Perubahan SAL XXX
Apabila perhitungan persediaan menggunakan metode perpetual maka
pada akhir periode akuntansi tidak perlu dilakukan jurnal
penyesuaian. Selanjutnya apabila perhitungan persediaan
menggunakan metode periodik, maka fungsi akuntansi melakukan
penghitungan fisik (stock opname) terhadap barang yang dibeli dan
belum digunakan. Berdasarkan berita acara stock opname tersebut,
PPK SKPD membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor
Tanggal Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti
XXX Beban ATK XXX
XXX XXX
XXX Persediaan ATK XXX

c. Hibah dan Bantuan Sosial


Beban hibah dan bantuan sosial dalam bentuk barang, pengakuannya
pada saat penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah
(NPHD)/Surat Perjanjian Bantuan Sosial/dokumen yang dipersamakan
atau dapat juga pada saat penyerahan kepada penerima
hibah/bantuan sosial. Beban hibah dan bantuan sosial menggunakan
pendekatan aset.
SKPD melakukan pembelian barang dan/atau jasa yang akan
dihibahkan/diserahkan kepada penerima hibah. Barang dan/atau jasa
tersebut telah diterima dari penyedia barang dan/atau jasa dengan
Berita Acara Serah Terima dari penyedia barang dan/atau jasa ke
SKPD, akan tetapi belum dilakukan pembayaran, serta NPHD/Surat
Perjanjian Bantuan Sosial/Dokumen yang dipersamakan telah
ditandatangani tapi barang tersebut belum diserahkan ke penerima
hibah. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima, PPK SKPD membuat
jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor
Tanggal Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti
Persediaan Barang yang
XXX akan diberikan kpd Penerima XXX
XXX XXX
Hibah
XXX Utang Belanja Barang ... XXX

Pada saat PPK SKPD melakukan pembayaran kepada penyedia barang


dan/atau jasa dengan mekanisme LS, berdasarkan SP2D pembayaran
PPK SKPD membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
XXX Utang Belanja Brg ... XXX
XXX XXX
XXX RK PPKD XXX

Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Belanja Hibah kpd
XXX XXX
XXX XXX kelompok Masyarakat ...
XXX Perubahan SAL XXX

Setelah itu barang akan diserahkan kepada masyarakat oleh kepala


SKPD, atas penyerahan barang tersebut kepada penerima
hibah/bantuan sosial berdasarkan NPHD/Surat Perjanjian/ Dokumen
yang dipersamakan yang telah ditandatangani penerima hibah dan
PPKD, PPK SKPD membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Beban Barang yang akan
XXX XXX
diserahkan kpd Masyarakat
XXX XXX Persediaan barang ...
XXX yang akan diserahkan XXX
kpd Masyarakat

d. Beban Penyusutan dan Amortisasi


Beban Penyusutan dan amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas
nilai aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa
manfaat aset yang bersangkutan. Adanya bukti memorial/dokumen
yang dipersamakan atas penghitungan penyusutan dan amortisasi aset
tetap, PPK SKPD membuat jurnal sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening

XXX Beban Penyusutan …. XXX


XXX XXX
XXX Akm Penyusutan … XXX

e. Beban Penyisihan Piutang


Beban penyisihan piutang adalah taksiran nilai piutang yang tidak
dapat diterima pembayarannya di masa yang akan datang dari
seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain. Adanya bukti
memorial/dokumen yang dipersamakan atas penyisihan piutang, PPK
SKPD membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca


Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Beban Penyisihan Piutang
XXX XXX
…..
XXX XXX
XXX Penyisihan Piutang …. XXX

You might also like