You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan di jaman modern ini, manusia banyak menggunakan
teknolgi yang mampu memudahkan pekerjaannya dan juga efisien dalam
penggunaannya.Termasuk dalam hal mobilitas manusia dalam beraktifitas. Sepeda
motor sebagai salah satu kendaraan yang cukup mudah dimiliki dan sangat banyak
digunakan oleh orang-orang khususnya di Indonesia membuat perkembangan
teknologi sepeda motor selalu engikuti perkembangan jaman.
Salah satu komponen terpenting pada sepeda motor adalah rem. Rem
merupakan komponen yang berfungsi untuk menghentikan putaran poros,
mengatur kecepatan putaran poros dan mencegah putaran yang tidak dikehendaki
dengan menggunakan gesekan, singkatnya rem berfungsi untuk memperlambat
laju dari sepeda motor. Selama terjadi pengereman, kerja gesek rem diubah
menjadi panas. Dalam hal ini kalkulasi pelepasan kalor dan umur pakai kanvas
ditentukan oleh jenis material kanvas, dimensi bagian yang bergesekan dan
kualitas pemakaian dari rem itu sendiri.
Dalam perhitungan rem cakram ini, pada dasarnya ingin mendapatkan
umur pakai dari rem cakram yang digunakan dengan asumsi penggunaan seperti
aktifitas di keseharian berdasarkan spesifikasi orisinil dari motor Honda Supra X
125 R tahun 2006. Maka saya tertarik untuk menghitung umur pakaian dari rem
cakram agar dikemudian hari dapat lebih memprediksi waktu maintenance untuk
rem serta mengefisiensikan penggunaan rem cakram.
I.2. Batasan Masalah
Dari penjelasan diatas dapat diambil batasan masalah yaitu bagaimana
sistem rem

I.3. Maksud dan Tujuan


Dari penjelasan diatas dapat diambil tujuan masalah yaitu dapat
mengetahui sistem rem

1
BAB II
TEORI DASAR

2.1. Rem dan Fungsi

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan


gerakan roda.Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan
menjadi lambat.Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini
biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif,
sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila
(flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu
alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan
disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini


berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki
empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih
banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang
dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jau

2.2. Jenis-Jenis Rem


Rem gesekan dapat diklasifikasikan lebih lanjut atas :
a. Rem blok
1. Rem blok tunggal.
Rem blok yang paling sederhana dimana hanya terdiri dari
satu blok rem yang ditekan terhadap drum rem. Biasanya pada
blok rem tersebut pada permukaan geseknya dipasang lapisan
rem atau bahan gesek yang dapat diganti bila telah aus.

2
Gambar 2.1. Rem blok tunggal [2]
2. Rem blok ganda
Prinsip kerjanya sama seperti rem blok tunggal, hanya saja
rem jenis ini dipakai dua blok rem yang menekan drum dari dua
arah yang berlawanan, baik dari sebelah dalam maupun dari
sebelah luar drum

Gambar 2.2. Rem blok ganda [3]

b. Rem drum
Rem drum mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung, dapat
menghasilkan gaya pengereman yan besar untuk ukuran rem yang
kecil, dan umur lapisan rem yang cukup panjang. Satu kelemahan
rem jenis ini adalah pemancaran panasnya yang buruk. Gaya
pengereman tergantung pada letak engsel sepatu rem dan silinder
hidrolik serta arah putaran motor.

3
Gambar 2.3. Rem drum [4]
c. Rem cakram
Rem cakram terdiri atas sebuah cakram baja yang dijepit oleh
lapisan rem dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini
mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan,
pengereman yang stabil serta radiasi panas yang baik sehingga
banyak digunakan untuk roda depan. Adapun kelemahan dari rem
ini adalah umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder rem yang
besar pada roda.

Gambar 2.4. Rem cakram [5]

4
d. Rem Pita
Rem pita terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah dalamnya
dilapisi dengan bahan gesek, drum rem dan tuas. Gaya rem akan
timbul jika pita dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua
ujung pita tersebut.

Gambar 2.5. Rem pita [5]

2.3 Rem Cakram


Rem cakram (disk brake) terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Tipe fixed caliper. Pada rem cakram tipe ini, caliper tidak ikut bergerak
serta terdapat beberapa pasang piston. Letak piston-piston tersebut ada
pada kedua sisi dari disk rotor-nya. Sehingga ketika fluida dikenai gaya
tekan, fluida tersebut akan menekan piston dari kedua sisi piringan
gesek seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

Gambar 2.6. Rem cakram fixed caliper [6]

5
b. Tipefloating caliper. Pada rem cakram tipe ini, caliper ikut bergerak
karena reaksi dari gaya tekan fluida, hanya terdapat piston dari satu sisi
piringan geseknya. Jadi ketika fluida dikenai gaya tekan, maka fluida
tersebut akan menekan piston dan kanvas sebelah kanan, kemudian
kaliper akan tertarik ke sebelah kanan, yang membuat kanvas sebelah
kiri akan menekan piringan dari sebelah kiri.

Rem cakram (Disk Brake) terdiri atas sebuah cakram terbuat dari baja
yang dijepit oleh lapisan rem (pelat gesek) dari kedua sisinya pada waktu
pengereman. Kedua plat gesek ini akan menjepit cakram untuk
menghentikan putaran poros, mengatur putaran poros, dan menghentikan
putaran yang tidak dikehendaki. Dengan jepitan antara kedua pelat gesek,
maka akan terjadi gesekan antara pelat gesek dengan cakram, juga antara
roda dengan aspal.
Rem cakram mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah
dikendalikan, pengereman yang stabil, radiasi yang baik terhadap panas
(berfungsi baik pada suhu tinggi maupun rendah).

6
Bagian utama rem cakram adalah :
1. Kaliper (Caliper)
Kaliper terdiri atas rumah dan silinder berpistondan sil-sil di dalam
silindernya. Material gesek atau pad terdapat dalam kaliper. Cara
kerjanya adalah seperti sebuah ragum yang menjepit benda kerjanya
karena adanya gaya aksi dan reaksi.

2. PiringanGesek (Disk Rotor)


Piringan gesek ini harus terbuat dari bahan yang baik dengan dimensi
yang teliti.Material itu harus punya sifat aus (wear resistance) yang baik,
apabila rem ini direncanakan untuk kendaraan berat.

Gambar 2.10. Piringan gesek [10]


3. KanvasRem (Brake Pad)

7
Kanvas rem terpasang pada kaliper.Kanvas ini dipasangkan dengan paku
keling pada daerah lasnya yang terbuat dari besi. Pad ini diberi batas aus
sama seperti piringan gesek.

4. Minyak Rem
Suatu sistem hidrolik menggunakan fluida untuk mentransmisikan gaya
dan tekanan. Fluida yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
 Tidak bersifat korosif
 Punya kualitas lubrikasi yang tinggi
 Stabil dalam jangka waktu yang lama
 Punya titik didih yang tinggi
 Bersih, tidak mengandung partikel yang dapat menggangu sistem
pengereman
2.4 Prinsip Kerja Rem Cakram
Rem cakram menggunakan fluida dalam prinsip kerjanya. Jika kita menekan
handle rem maka akan terjadi tekanan yang besar dalam silinder. Fluida akan
bergerak untuk menekan ke segala arah. Fluida menekan piston, piston menekan
pelat gesek sebelah kanan, maka pelat gesek akan menekan cakram. Karena

8
handle rem masih dalam keadaan tertekan maka tekanan fluida masih tinggi, lalu
caliper akan tertekan ke sebelah kanan karena terjadi sliding pada braket.
Sehingga pelat gesek sebelah kiri juga akan terdorong ke kanan dan akan ikut
menjepit cakram. Jadi dengan jepitan kedua pelat gesek tersebut ke cakram
maka akan menghentikan putaran poros roda, dan sistem pengeremannya akan
setimbang. Secara ringkas, cara kerja rem cakram akan dijelaskan melalui urutan
mekanisme seperti dibawah ini :
1. Tangan memberi gaya pada handle rem
2. Gaya menekan tuas rem
3. Seal menekan fluida (minyak rem)
4. Fluida menjadi bertekanan tinggi dan menekan ke segala arah
5. Fluida menekan piston
6. Piston menekan pelat gesek sebelah kanan
7. Pelat gesek sebelah kanan menekan cakram
8. Tuas rem masih ditekan sehingga tekanan fluida masih tinggi
9. Fluida makin banyak dan ruang fluida makin besar sehingga caliper
bergerak ke kanan.
10. Pelat gesek sebelah kiri juga terdorong ke kanan dan kut menjepit
cakram.
11. Roda berputar makin lambat hingga akhirnya berhenti.

9
Gambar 2.12. Prinsip kerja rem cakram [1]

2.5 Teori Tentang Roda


Coulomb : F = µ.W
Koef. Gesekan : µo = static friction; danµs = sliding friction
µo >µs , ini pentig saat terjadi pengereman supaya tidak terjadi slidingdari
roda.
- Rolling : arah gerak tetap
- Sliding : arah gerak tidak tetap
Gaya-gaya yang bekerja pada ban :
- Gaya berat statis/dinamis
- Gaya dorong atau gaya tarik
- Gaya belok

Karena ban bersifat elastis maka perpindahan gaya itu selalu


berhubungan dengan perubahan bentuk dari ban. Perubahan bentuk telapak
kontak digambarkan seperti berikut : gambar perubahan bentuk telapak
kontak.
2.6 Persamaan yang Digunakan Dalam Perencanaan Rem Cakram
 Gaya Pengereman(Pv)

bv
Pv  Wtot . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
g
Ket:
Pv : gaya Pengereman (kg)
Wtot : berat total kendaraan (kg)

10
g : percepatan gravitrasi (m/s2)
bv : perlambatan kendaraan (m/s2
 Torsi Pengereman(T)

D
T  1,1.Pv . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
2

Ket:
T : Torsi Pengereman (kg.cm)
D : Diamater roda (cm)
 Umur kanvas rem (pad)

Umur rem tergantung pada volume material gesek yang boleh


aus(Vv),daya gesek rata-rata (Nr) dan satu konstata keausan(qv).
Umur rem :
2
1,1.Gg .Vg Vv
Am  Lb  . . . . . . . . . . . (3)
2.g qv.Nr

 Nilai qv diperoleh dari tabel (29/2) untuk kanvas kategori I


 1,1 merupakan faktor nilai energi kitetik untuk komponen yang
berputar.
 Volume material gesek yang boleh aus (Vv) didapat dari
persamaan :
Vv  A.s v . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)

 Nr diperoleh dari persamaan :


2
A .z 1,1.Gg .Vg
Nr  m 4 dengan Am  . . . . . . . .(5)
27.10 2. g
Ket:
Gg : berat total kendaraan (kg)
Vg : kecepatan rata-rata kendaraan (m/s)
z : banyaknya pengereman per jam (rem/jam)

11
2.7 Bahan kanvas (Asbestos)
Asbestos adalah kelompok dari mineral dengan cristal berserabut yang
panjang, tipis. Kata "asbestos" diambil dari bahasa yunani yang artinya
dalam bahasa Inggris yaitu inextinguishable atau dalam bahasa Indonesia
artinya tidak bisa dipadamkan. Orang Yunani kuno mengatakan bahwa
asbestos adalah “mineral ajaib” karena sifatnya yang lembut dan ulet dan
juga karena sifat dari asbestos ini yang tahan panas.
Asbestos menjadi populer dalam dunia manufaktur dan bangunan pada
abad 19 karena ketahannanya terhadap panas, dapat menyerap suara dan
kekuatan tariknya.Asbestos digunakan pada sepatu rem dan karena
ketahanan panasnya, dan pada perkembanagan selanjutnya digunakan juga
pada oven electric dan kabel sebagai isolasi.
Sayangnya, material ini sekarang diketahui sebagai bahan yang
beracun.Jika fiber asbestos terhisap, dapat menyebabkan penyakit yang
berbahaya diantaranyamesotheliomaand asbestosis.Sejak pertengahan 1980
penggunaan asbestos sudah banyak dilarang di berbagai Negara.
Solusi dari permasalahan ini adalah menggunakan material lain sebagai
bahan kanvas. Material alternatif tersebut antara lain Graphitic Carbon
Steel, Poplar Wood dan VulcanFiber. Namun Graphitic Carbon Steel lebih
mahal dari pada Asbestos sedangkan PoplarWood dan VulcanFiber lebih
murah dari pada Asbestor. [12]

12
BAB III
ANALISA
Setelah melakukan serangkaian tahapan proses perhitungan umur pakai rem
cakram Honda Supra X 125 R, Ada beberapa hal yang menjadi bahan
pertimbangan untuk dianalisa. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai umur pakai dari rem
cakram motor, antara lain sebagai berikut :
- Asumsi pengoperasian dari proses pengereman sepeda motor yang
digunakan seperti : kecepatan rata-rata (V rata-rata) ; operasi
pengereman ; serta perlambatan (bv); pemakaian sepeda motor per
hari; lama waktu pengereman; serta frekuensi operasi pengereman per
satuan waktu.
- Pemilihan dan penggunaan jenis material dari kanvas rem yang
digunakan, seperti : jenis material kanvas; Koefisien gesek; batas
keausan (Sv); serta keausan spesifik (qv).
2. Ada perbedaan besar gaya yang di transmisikan pada setiap proses
pengereman, yaitu dari mulai :
- Gaya tangan (F tangan) = 2,70 kg
- Gaya piston (F piston) = 9,28 kg
- Gaya tekan piston pada kanvas (F) = 179,67 kg (2 kanvas)
- Gaya pengereman (Pv) = 66,32 kg
Artinya adalah gaya yang diberikan tangan cukup kecil untuk
menghasilkan gaya pengereman (Pv) dan gaya tekan piston pada
kanvas (F) yang cukup besar.
3. Dari hasil akhir yang di dapat dari perhitungan umur pakai rem cakram
motor Honda Supra X 125 R yaitu : 96,14 bulan bila dibandingkan dengan
kenyataannya masih nilainya terlalu lama. Pada kenyataannya umur
maksimal rem cakram (baik piringan dan kanvas) akan habis ± 3 tahun
apalagi kanvas rem akan lebih cepat dari itu. Kemungkinannya adalah
penggunaan jenis kanvas rem dan piringan cakram yang imitasi atau bukan
original, lalu asumsi yang dipakai pada perhitungan belum mendekati
sesuai keadaan kenyataannya.

13
BAB V

KESIMPULAN

Setelah melakukan serangkaian tahapan proses perhitungan umur pakai


rem cakram Honda Supra X 125 R, Ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan.
Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dengan asumsi spsifikasi rem cakram dan operasi penggunaan sepeda


motor seperti :
𝑘𝑚 𝑚
- Kecepatan rata-rata (V rata-rata) : 40 𝑗𝑎𝑚 = 11,11 𝑠
𝑘𝑎𝑙𝑖
- Operasi pengereman : 50 𝑗𝑎𝑚
𝑚
- Perlambatan (bv) : 2,78 𝑠2

- Material kanvas : Asbestos Pressed Hidraullically


with plastic
- Koefisien gesek kering : 0,2 – 0,35
- Batas keausan (Sv) : 0,3 cm
- Keausan spesifik (qv) : 0,125 cm
Didapat nilai umur pakai rem sebesar 96,14 bulan atau setara 8 tahun.
2. Untuk prediksi maintenance dari rem cakram ini dapat dilakukan setiap ±
8 tahun sekali. Dengan umur pakai ± 8 tahun membuat cost yang harus
dikeluarkan untuk maintenance (ganti kanvas atau piringan) sedikit lebih
murah dengan waktu selama itu.
3. Dalam mengefisiensikan penggunaan dan pemakaian rem cakram agar
awet dipakai, maka dapat mengacu pada asumsi pengoperasian rem
cakram, seperti :
𝑘𝑚 𝑚
- V rata-rata = 40 𝑗𝑎𝑚 = 11,11 𝑠
𝑘𝑎𝑙𝑖
- Operasi Pengereman = 50 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚
- Pemakaian = 2,5 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
- 1 kali pengereman =3 𝑟𝑒𝑚

14
- DAFTAR PUSTAKA

Solihin. Drs, Mulyadi. S.Pd., 2002 Perbaikan Chasis dan pemindahan tenaga,
SMK. Tingkat 2, Bandung, CV. ARMICO.
Toyota Astra Motor 1995, New Step I Training Manual, Jakarta PT. TAM
Training Center.
http://www.slideshare.net/triaduga/petunujk-penulisan-makalah

15
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahirabbil’alamin kami panjatkan


kehadirat Allah SWT, kami telah menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Rem ”
Makalah ini dibuat untuk menganalisis berbagai Penyalahan Internet di
Kalangan Remaja melalui metode pengamatan dan tinjauan pustaka.
Kami tak lupa menyampaikan terima kasih kepada :
1. Guru Bidang Studi
2. Semua pihak yang ikut membimbing , mengarahkan dan membantu
penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi
kita sehinga dapat mengantisipasi Penyalahgunaan internet dikalangan remaja
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini.

Sungai Penuh, Agustus 2017

i16
MAKALAH

SISTEM REM

Disusun Oleh:
M.REPAN SAPUTRA

Guru Pembimbing:

SMK NEGERI 2 KOTA SUNGAI PENUH


T.P 2017/2018

17

You might also like