You are on page 1of 5

AVIAN FLU

Merupakan penyakit akibat virus influenza tipe A. Penyebaran virus terjadi melalui
udara/droplet. Kemudian virus tertanam di membran mukosa yang melapisi saluran napas
atau bisa langsung memasuki alveoli. Setelah terjadi perlekatan, virus bereplikasi (4-6 jam)
yang dapat menyebar ke jaringan sekitarnya. Masa inkubasi 18 jam - 4 hari dengan lokasi
utama sel kolumnar yang bersilia. Sselanjutnya sel yang terinfeksi akan mengalami
pembengkakan dengan inti yang mengkerut yang kemudian akan mengalami piknotik,.

Manifestasi yang terjadi dapat bersifat ringan hingga berat. Secara umum, gejala nya adalah
demam, sefalgia, nyeri tenggorokan, dan malaise. Kelainan laboratorium dapat dijumopai
leukopenia,limfoenia, trombositopenia. Padda foto thorax didapat gambaran infiltrat bilateral
luas , infiltrat difus, multifokal, patchy atau kolaps lobar.

Kelompok yang beresiko terinfeksi di anataranya

- Pekerjaan peternakan/ pemrosesan unggas


- Pekerja lab yang memproses sampel pasien
- Pengunjung peternakan (1 minggu terakhir)
- Pernah kontak dengan penderita 1 minggu terakhir.

Klasifikasi
a. Pasien dalam observasi
Demam dengan gejala batuk, sakit, tenggorokan, pilek, napas pendek/sesak napas,
belum jelas ada atau tidak kontak dengan unggas
b. Kasus suspek
Kasus A ditambah dengan keadaan
o Pernah kontak dengan unggas
o Pernah tinggal di daerah yang terdapat kematian unggas dalam 14 hari terakhir
o Pernah kontak dengan penderita konfirmasi dalam 7 hari terakhir
o Pernah kontak dengan spesimen
o Leukopeni dan adanya titer antibodi
c. Kasus probabel
Kasus suspek ditambah:
o Kenaikan titer antibodi minimum 4 kali
o Hasil lab terbatas untuk influenza H5 dengan tes s=neutralisasi
o Pneumonia berat akut
d. Kasus konfirmasi
Kasus suoek atau probabel ditambah
o Kultur positif
o PCR positif
o IFA ditemukan antigen
o Kenaikan titer antibodi sebanyak 4 kali

Penatalaksaanaan
a. Istirahat
b. Peningkatan daya tahn tubuh
c. Antiviral
Diberikan 48 ja pertama
Pilihannya :
o Penghambar M2 (amnatadin. Rimantidin)
Dosis 2x/hari 100mg atau 5 mg/KGBB 3-5 hari
o Penghambat neuroamidase (Zanamivir, oseltamivir)
Dosis 2x75 mg selama 1 minggu
SARS (Severe Acute Respiratory Syndorme)
Penyakit saluran napas akibat virus corona .
Etiologi :
Penyebab SARS adalah virus corona. Virus ini merupakan virus RNA rantai tunggal.
Penularan dengan cara melalui kontak langsung membran mukosa (mata, hidung dan mulut).
Selain itu, kontaminasi barang atau alat yang digunakan juga dapat menjadi ssumber
penularan. Jalur fekal oral masih belum diketahui apakah dapat menjadi sumber penualaran
atau tidak.

SARS lebih banyak melibatkan saluran napas bagian bawah dengan sasarannya adalh sel
asinus. Fase awal terjadi selam 10 hari pertama. Fase ini ditandai adanya infiltrasi sel
inflamasi serta edema. Selain itu, juga terjadinya nekrosis sel-sel epitel paru sehingga
hilangnya barrier antar sirkulasi darah dan jalan udara.
Fase lanjutan ditandai adanya metaplasia sel epitel skuamosa bronkial dan bertambahnya
fibrosis dinding dan lumen alveolus.

Manifestasi klinis
a. Prodromal
Masa inkubasi 1-14 hari. Gejala tidak spesifik sperti demam, myalia, menggigil, rasa
kaku ditubuh, pusing , coryza dan lainnya.
b. Maanifestasi pernapasan
Manifestasi utama pada SARS. Batuk kering, ronki, mengi, sesak napas yang semakin
lama semakin memburuk
c. Manifestasi pencernaan
Diare (tanpa lendir dan darah)
d. Manifestasi hematologis
Limfopenia, leukositosis, trombositopenia
Pemeriksaan penunjang
Selain dari klinis, pemeriksaan lainnya adalah pemeriksaan pennunjang seperti foto thoraks.
Dari foto thoraks, dapat diketahui ada atau tidaknya infiltrat. Untuk menilai sel darah dapat
dilakukan pemeriksaan darah tepi.
Pemeriksaan RT-PCR merupakan pemeriksaan spesifik dengan spesimen bisa beruupa dahak,
feses, urin. Gold standard pemeriksaan SARS adalah deteksi antibodi yang dapat dilakukan
dengan teknik IFA (indirect immunofluorecent assay) dan EIA (enzyme immunoassay)

Kriteria :
a. Kasus suspek
Demam, 1 atau lebih keluhan pernapasan dengan satu atau lebih keluhan
o Kontak dekat dengan penderita dalam 10 hari terakhir
o Riwayat perjalanan wabah SARS 10 hari terakhir
o Bertempat tinggal dengan daerah yang terjangkit SARS
b. Kasus probable
Kasus supek ditambah gambaran foto thoraks degan tanda pneumonia.

Penatalaksanaan
1. Suspek
a. Observasi (keadaan umum, kesadaran, tanda vital)
b. Terapi suportif
c. Antibiotik
Amoksisilin + anti beta laktamase ditambah makrolid oral generasi baru
2. Probable
A. Ringan
a. Terapi suportif
b. Antibiotik
Beta laktam + antibetalaktamase + makrolid generasi baru, sefalosporin generasi
ke-2 atau 3 , fluorokuinolon
B. Berat
a. Terapi suportif
b. Antibiotik
c. Kortikosteroid
4mg/KgBB i.v tiap 8 jam
d. Ribavirin
1,2 g oral tiap 8 jam atau 8mg /KgBB i.v tiap 8 jam

You might also like