Professional Documents
Culture Documents
Metode Analisis
at April 29,
2017 metode analisis, resultan vektor, vektor,
Dalam artikel cara melukis vektor resultan dengan metode grafis, telah
disinggung sedikit mengenai metode untuk menentukan vektor resultan salah
satunya adalah metode analisis. Menentukan resultan vektor
menggunakan metode analisis adalah cara menentukan resultan vektor
melalui proses penguraian vektor menjadi vektor-vektor komponennya.
Sebelum Anda memulai materi ini, Anda harus tahu bagaimana teknik dasar
dalam menguraikan vektor menjadi komponen-komponennya. Oleh karena itu,
sebaiknya Anda pelajari dahulu cara mudah menguraikan vektor menjadi
vektor komponennya. Atau jika Anda sudah paham, langsung saja mulai dari
sini.
Apa itu Vektor Komponen?
Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan gambar penguraian vektor berikut
Pada gambar penguraian vektor V tersebut, terdapat dua vektor proyeksi yang
saling tegak lurus yaitu vektor VX yang terletak pada sumbu X bidang kartesius
dan vektor VY yang terletak pada sumbu Y bidang kartesius. Kedua vektor
tersebut merupakan vektor komponen dari vektor V. jadi dapat disimpulkan
bahwa:
Vektor Komponen adalah hasil proyeksi suatu vektor terhadap sumbu X dan
sumbu Y bidang Cartesius yang saling tegak lurus.
semua komponen vektor pada sumbu X dan semua komponen vektor pada
sumbu Y. rumusnya adalah sebagai berikut:
ΣRX = aX - bX
ΣRY = aY + bY + c
Dari kedua persamaan tersebut, besar resultan vektor dapat dicari dengan
rumus:
Sedangkan arah resultan dapat dicari dengan persamaan:
ΣRX = aX - bX
ΣRY = aY + bY – c
Untuk menentukan besar dan arah resultan hasil pengurangan dapat
menggunakan rumus atau persamaan sebelumnya.
Secara umum, jika sebanyak n buah vektor bekerja pada satu bidang datar
membentuk sudut sebanyak n buah αterhadap sumbu X, maka rumus
resultan vektor komponen pada sumbu X dan Y adalah sebagai berikut:
Jika nilai komponen vektor pada sumbu X dan sumbu Ysudah diketahui maka
nilai vektor Resultan dapat dicari dengan rumus:
Sedangkan arah resultan terhadap X positif (β) dapat dicari dengan rumus:
Rumus Cosinus
R2 = 0P2 + RP2
R2 = ( A + AP ) 2 + PR 2
R2 = ( A + B Cos θ ) 2 + ( B Sin θ ) 2
R2 = A2 + 2 . A . B Cos θ + B2
R2 = A2 + B2 + 2 . A. B Cos θ
jadi :
dengan :
Contoh
Dua buah vektor A dan B membentuk sudut 60°. Vektor A besarnya 8 satuan searah sumbu
x. Sedangkan vektor B besarnya 4 satuan. Tentukanlah besar resultan vektor tersebut dan
arahnya terhadap vektor A
Jawab:
R2 = A2 + B2 + 2 AB Cos q
R2 = 82 + 42 + 2 .8 . 4 Cos 60°
R2 = 64 + 36 + 32
R2 = 132
R = 11,48.
Arah R adalah:
α = sin-1 {( B / R ) Sin θ }
α = sin-1 0,30
α = 17,560
Cobalah
Dua buah vektor A dan B membentuk sudut 90°. Vektor A besarnya 3 satuan searah sumbu
x. Sedangkan vektor B besarnya 4 satuan. Tentukanlah besar resultan vektor tersebut dan
arahnya terhadap vektor A !
Jawab
R2 = A2 + B2 + 2 AB Cos θ
R2 = 2
+ 2
+ . . Cos °
R2 = + + 24.
R2 =
R=
α = sin-1 {( B / R ) Sin θ }
α = sin-1 {( / ) Sin °}
α = sin-1 ( / )
α = sin-1
α = 11,530
Ujilah
1. Tentukanlah resultan dua buah vektor A dan B apabila keduanya membentuk sudut:
a. 00
b. 900
c. 1800
Jawab
a. R = A+B
b. R2=A2+B2
c. R = A-B
2. Tentukanlah resultan dua buah vektor yang besarnya sama dan saling tegak lurus.
Jawab
R2 = 2
+ 2
R2 = 2
R=
3. Tentukanlah resultan maksimum dan minimum dari A=10 satuan dan B=4 Satuan.
jawab
R maksimum = + = + = satuan.
R minimum = - = - = satuan
« Previous | Next »
Berbagai Metode Penjumlahan Vektor
Oleh Anashir Fisika 0 Komentar
Sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian vektor dan skalar. Nah, saat ini kita akan
membahas mengenai penjumlahan vektor. Jika beberapa vektor dijumlahkan maka akan
dihasilkan sebuah vektor baru yang disebut dengan resultan vektor. Resultan vektor dapat
diperoleh dengan beberapa metode, yaitu metode grafis, analitis, dan uraian.
Metode Grafis
Metode grafis memerlukan sketsa yang tepat skalanya, sehingga diperlukan mistar dan busur
derajat untuk mengukurnya. Metode grafis sebetulnya sangat praktis namun memerlukan
ketelitian dalam menggambar dan melakukan pengukuran panjang resultan dan sudutnya.
Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang disebut resultan vektor.
Dengan penjumlahan secara grafis, resultan vektor dapat diperoleh dengan beberapa metode,
yaitu metode segitiga, metode jajargenjang, dan metode poligon.
1. Metode Segitiga
Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor dapat menggunakan metode segitiga. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
2. Metode Jajargenjang
Selain dengan metode segitiga, dua buah vektor juga dapat dijumlahkan dengan metode
jajargenjang. Pada metode jajargenjang terdapat beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:
1. Vektor pertama, misalnya A, dan vektor kedua, misalnya B digambar dengan titik
pangkalnya berimpit.
2. Sebuah jajargenjang digambar dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya.
3. Resultan kedua vektor adalah diagonal jajargenjang dengan titik pangkalnya sama
dengan titik pangkal kedua vektor tersebut.
3. Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih, metode ini
merupakan pengembangan dari metode segitiga. Misalnya terdapat tiga buah vektor, yaitu A ,
B, dan C, maka cara menjumlahkan dengan metode poligon dapat dilakukan dengan beberapa
langkah, seperti berikut ini:
1. Vektor pertama, yaitu vektor A digambar terlebih dahulu sesuai besar dan arahnya.
2. Vektor kedua, yaitu vektor B digambar dengan pangkalnya berimpit dengan vektor A.
3. Vektor ketiga, yaitu vektor C juga digambar dengan pangkalnya berimpit dengan
vektor B.
4. Resultannya dapat dicari dengan menghubungkan pangkal vektor pertama dengan
ujung vektor terakhir.
Selisih Vektor
Penghitungan selisih vektor atau disebut juga dengan pengurangan vektor pada prinsipnya
sama dengan penjumlahan vektor. Hanya saja di selisih vektor, penjumlahannya dilakukan
dengan vektor negatifnya. Vektor negatif adalah vektor yang besarnya sama namun arahnya
berlawanan.
Contoh dari selisih vektor atau pengurangan vektor adalah R=A–B atau R=A+(-B). Hal ini
menunjukan bahwa selisih antara vektor A dan B adalah hasil penjumlahan vektor A dan –B,
dengan –B adalah vektor yang berlawanan arah dengan B tetapi nilainya sama dengan B.
Perhatikan gambar berikut!
Selisih Vektor
B. Metode Analitis
Penjumlahan vektor dengan cara analitis merupakan penjumlahan menggunakan perhitungan
rumus. Penggambaran vektor kadang-kadang diperlukan, namun skalanya tidak perlu tepat
karena nantinya rumus yang digunakan. Penggambaran vektor pada metode analitis ini hanya
diperlukan untuk membantu memahami persoalan saja.
Jika dua buah vektor, A dan B, yang saling tegak lurus seperi terlihat pada gambar di bawah
ini:
Maka akan menghasilkan vektor resultan, R, yang besarnya diperoleh menggunakan Dalil
Pythagoras, yakni sebagai berikut:
dengan arah,
terhadap arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y dan vektor A searah sumbu-
x.
Dua buah vektor, A dan B, yang satu sama lain mengapit sudut seperti yang diperlihatkan
pada gambar di bawah (gambar pertama). Maka dengan menggunakan metode jajargenjang
dapat diperoleh resultannya seperti pada gambar kedua.
Sehingga untuk mencari besar resultannya, dapat digunakan persamaan berikut ini:
Arah resultan dapat ditentukan menggunakan aturan sinus seperti berikut ini:
dengan θ adalah sudut antara vektor A dan B, α adalah sudut antara vektor A dan resultan R,
β adalah sudut antara B dan resultan R, sedangkan A dan B adalah besar masing-masing
vektor.
Sementara itu, untuk menghitung nilai selisih antara vektor A dan B digunakan persamaan
untuk mencari besar resultan di atas dengan mengganti θ menjadi 180 – θ. Oleh karena cos
(180° – θ ) = –cos θ sehingga diperoleh persamaan seperti berikut ini:
C. Penguraian Vektor
Dalam beberapa kasus, seringkali ada penjumlahan beberapa vektor yang lebih dari dua buah.
Secara grafis, metode yang digunakan adalah metode poligon, seperti yang telah disinggung
sebelumnya. Namun secara analitis, cara menentukan besar dan arah vektor resultannya
adalah dengan menggunakan metode uraian yang akan dibahas pada kesempatan kali ini.
Menjumlahkan sejumlah vektor dapat dilakukan dengan menguraikan setiap vektor menjadi
komponen-komponennya ke sumbu-x dan sumbu-y pada koordinat kartesian.
Misalnya terdapat tiga buah vektor A, B, dan C terletak pada koordinat kartesian seperti
terlihat pada gambar berikut ini:
Cara menjumlahkan vektor-vektor tersebut dengan metode uraian dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
2. Menjumlahkan semua komponen pada sumbu-x menjadi Rx dan semua komponen pada
sumbu-y menjadi Ry. Berdasarkan gambar penguraian di atas diperoleh:
dengan arah;
θ = arctan (Ry/Rx)
Rumus Menentukan Besar dan Arah
Resultan Vektor Beserta Contoh Soal dan
Pembahasannya
at April 30,
2017 resultan vektor, rumus cosinus-sinus, vektor,
Dalam artikel tentang cara melukiskan vektor resultan dengan metode grafis
sudah dibahas secara detail tentang bagaimana cara menentukan resultan
vektor dengan metode segitiga, jajargenjang dan poligon. Namun ketiga
metode dalam artikel tersebut hanya digunakan untuk melukiskan vektor
resultan saja, sehingga nilai dan arah resultan hanya bisa ditentukan dengan
proses pengukuran.
Nah dalam artikel ini akan dibahas, cara mudah menentukan besar dan arah
resultan vektor dengan melalui proses perhitungan yaitu dengan
menggunakan Rumus Cosinus-Sinus. Lalu seperti apa rumus cosinus-sinus
tersebut? Untuk memahami rumus cosinus-sinus, perhatikan penjelasan
berikut ini.
Dari gambar dua vektor F1 dn F2 yang membentuk sudut α di atas, maka dengan
menggunakan metode jajar genjang, vektor resultan R dapat dilukiskan seperti
pada gambar berikut ini
Dengan adanya vektor resultan R, maka terbentuk dua sudut baru, yaitu sudut
antara R dengan F1 (β) dan sudut antara R dengan F2 (α- β). Dari bangun
jajargenjang OKML, perhatikan gambar segitiga OKM. Jika kita tarik garis
perpanjangan dari OK ke kanan, maka akan terbentuk segitiga siku-siku KNM,
seperti pada gambar berikut ini.
KM = F2
KN = F2 cos α……………….(pers. 1)
NM = F2 sin α………………..(pers. 2)
OM = R dan OK = F1..................................(pers. 4)
Kita tahu bahwa nilai dari sin2 α + cos2 α = 1, maka persamaan 5 menjadi
Jika persamaan 12 kita bagi dengan persamaan 13, maka akan diperoleh
Jika persamaan 11 dan 15 kita gabung maka akan menghasilkan rumus untuk
menentukan arah vektor resultan atau kita sebut sebagai Rumus
Sinus yaitu sebagai berikut
R/sin α = F2/sin β
sin β = (F2/R). sin α
sin β = (5/7,81). sin 60
sin β = 0,64. 0,87
sin β = 0,5568
β = arc sin (0,5568) = 33,83o