You are on page 1of 26

Cara Menentukan Vektor Resultan dengan

Metode Analisis

at April 29,
2017 metode analisis, resultan vektor, vektor,
Dalam artikel cara melukis vektor resultan dengan metode grafis, telah
disinggung sedikit mengenai metode untuk menentukan vektor resultan salah
satunya adalah metode analisis. Menentukan resultan vektor
menggunakan metode analisis adalah cara menentukan resultan vektor
melalui proses penguraian vektor menjadi vektor-vektor komponennya.

Sebelum Anda memulai materi ini, Anda harus tahu bagaimana teknik dasar
dalam menguraikan vektor menjadi komponen-komponennya. Oleh karena itu,
sebaiknya Anda pelajari dahulu cara mudah menguraikan vektor menjadi
vektor komponennya. Atau jika Anda sudah paham, langsung saja mulai dari
sini.
Apa itu Vektor Komponen?
Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan gambar penguraian vektor berikut

Pada gambar penguraian vektor V tersebut, terdapat dua vektor proyeksi yang
saling tegak lurus yaitu vektor VX yang terletak pada sumbu X bidang kartesius
dan vektor VY yang terletak pada sumbu Y bidang kartesius. Kedua vektor
tersebut merupakan vektor komponen dari vektor V. jadi dapat disimpulkan
bahwa:

Vektor Komponen adalah hasil proyeksi suatu vektor terhadap sumbu X dan
sumbu Y bidang Cartesius yang saling tegak lurus.

Bagaimana Cara Menjumlahkan atau Mengurangkan


Vektor dengan Metode Analisis?
Di dalam menentukan besar dan juga arah vektor resultan, vektor komponen
menjadi sangat penting untuk dipahami agar dalam menggambarkan vektor
komponen tersebut tidak terjadi kesalahan. Karena salah menggambarkan
arah saja bisa berbeda hasil resultannya.
Lalu bagaimana cara menentukan resultan hasil penjumlahan maupun
pengurangan vektor dengan metode analitis? Untuk bisa menjawabnya
perhatikan contoh gambar tiga buah vektor berikut.

Gambar Vektor Acuan


#1 Penjumlahan Vektor dengan Metode Analisis
Baca Juga:

 Cara Menentukan Resultan 6 Vektor dengan Metode Penguraian


 Cara Menentukan Vektor Resultan dengan Metode Analisis
 5 Metode Penjumlahan Vektor Fisika, Gambar dan Penjelasannya Lengkap

Untuk menggambarkan penjumlahan vektor dengan metode analisis, vektor


harus diuraikan ke dalam komponen-komponennya, baik komponen pada
sumbu X maupun Y.

Perhatikan Gambar Vektor Acuan di atas. Kita akan mencoba menggambarkan


penjumlahan vektor a + b + c dengan metode analitis. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:

A.Gambarlah bidang koordinat kartesius. Kemudian, gambar


vektor a, b dan c pada bidang koordinat tersebut dengan pangkal masing-
masing vektor berada di pusat koordinat.
B.Uraikan/proyeksikan vektor a, b dan c ke dalam sumbu Xdan Y (aX, aY, bX, bY, cX,
dan cY).

C.Karena vektor c berhimpit pada sumbu Y maka vektor c tidak memiliki


vektor komponen pada sumbu X dan komponen vektor pada
sumbu Y yaitu c = c. Kemudian setelah vektor komponen terbentuk, jumlahkan
y

semua komponen vektor pada sumbu X dan semua komponen vektor pada
sumbu Y. rumusnya adalah sebagai berikut:

ΣRX = aX - bX
ΣRY = aY + bY + c
Dari kedua persamaan tersebut, besar resultan vektor dapat dicari dengan
rumus:
Sedangkan arah resultan dapat dicari dengan persamaan:

#2 Pengurangan atau Selisih Vektor dengan Metode Analisis


Pengurangan atau selisih vektor menggunakan metode analisis pada prinsipnya
sama dengan penjumlahan. Kalau pada pengurangan, vektor yang menjadi
pengurang (tanda negatif) hanya dibalik arahnya sehingga berlawanan arah
dengan vektor semula.

Perhatikan Gambar Vektor Acuan di atas. Kita akan mencoba menggambarkan


pengurangan vektor a + b - c atau bisa juga ditulis dengan a + b +(- c) dengan
metode analitis. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

A.Gambarlah bidang koordinat kartesius. Kemudian, gambar


vektor a, b dan c pada bidang koordinat tersebut dengan pangkal masing-
masing vektor berada di pusat koordinat. Jangan lupa, putar
vektor c 180o sehingga menghasilkan vektor baru –c yang besarnya sama
dengan vektor c tetapi dengan arah yang berlawanan.
B.Uraikan/proyeksikan vektor a dan b ke dalam sumbu Xdan Y (aX, aY, bX, dan bY).
vektor -c tidak perlu diuraikan karena tidak memiliki vektor komponen pada
sumbu Xsedangkan vektor komponen pada sumbu Y yaitu c = -c.Y

C.Kemudian setelah vektor komponen terbentuk, jumlahkan semua komponen


vektor pada sumbu X dan semua komponen vektor pada sumbu Y. rumusnya
adalah sebagai berikut:

ΣRX = aX - bX
ΣRY = aY + bY – c
Untuk menentukan besar dan arah resultan hasil pengurangan dapat
menggunakan rumus atau persamaan sebelumnya.

Dalam Penjumlahan dan pengurangan vektor menggunakan metode analitis di


atas, untuk menentukan nilai resultan vektor secara kuantitaif (dinyatakan
dengan angka) hanya bisa dilakukan melalui proses pengukuran, sama halnya
dengan metode segitiga dan metode poligon.
Namun keuntungan menggunakan metode analisis dalam menentukan
resultan vektor adalah kita dapat mencari nilai resultan secara kuantitaif
menggunakan perhitungan berupa rumus. Dengan syarat besar vektor dan
sudut yang dibentuk terhadap sumbu X atau Y sudah diketahui.

Bagaimanakah Rumus untuk Menentukan Nilai dan


Arah Vektor Resultan dalam Metode Analisis?
Untuk menentukan persamaan resultan vektor dalam metode analisis,
perhatikan gambar 3 buah vektor F dibawah ini.

Vektor F1, F2 dan F3 masing-masing membentuk sudut α1, α2 dan α3 terhadap


sumbu X, maka vektor-vektor komponen pada sumbu X dan Y adalah sebagai
berikut:

Vektor komponen pada sumbu X Vektor komponen pada sumbu Y


F1X = F1 cos α1 F1Y = F1 sin α1
F2X = F2 cos α2 F2Y = F2 sin α2
F3X = F3 cos α2 F3Y = F3 sin α2
ΣFX = F1 cos α1 + F2 cos α2 + F3 cos α3 ΣFY = F1 sin α1 + F2 sin α2 + F3 sin α3

Secara umum, jika sebanyak n buah vektor bekerja pada satu bidang datar
membentuk sudut sebanyak n buah αterhadap sumbu X, maka rumus
resultan vektor komponen pada sumbu X dan Y adalah sebagai berikut:

ΣFX = F1 cos α1 + F2 cos α2 + F3 cos α3 +……...+Fn cos αn


ΣFY = F1 sin α1 + F2 sin α2 + F3 sin α3 +……...+Fn sin αn

Jika nilai komponen vektor pada sumbu X dan sumbu Ysudah diketahui maka
nilai vektor Resultan dapat dicari dengan rumus:

Sedangkan arah resultan terhadap X positif (β) dapat dicari dengan rumus:

Demikianlah artikel tentang cara menentukan vektor resultan dengan metode


analisis atau penguraian. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih
atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
metode analisis, resultan vektor, vektor
BAB 1

Rumus Cosinus

Penjumlahan A+B = R dapat dianalisa secara geometri sebagai berikut.

Dari segitiga siku-siku di atas diperoleh hubungan:

R2 = 0P2 + RP2

R2 = ( A + AP ) 2 + PR 2

R2 = ( A + B Cos θ ) 2 + ( B Sin θ ) 2

R2 = ( A2 + 2 . A . B Cos θ + B2 Cos 2 θ) + ( B 2 Sin 2θ)

R2 = A2 + 2 . A . B Cos θ + B2 Cos 2 θ + B2 Sin 2 θ

R2 = A2 + 2 . A . B Cos θ + B2 (Cos 2θ + Sin 2 θ )

R2 = A2 + 2 . A . B Cos θ + B2

R2 = A2 + B2 + 2 . A. B Cos θ

jadi :

Arah sudut R ditentukan dengan:

dengan :

θ = sudut kedua vektor yang dijumlahkan

α = arah R terhadap horisontal


Cobalah

Contoh

Dua buah vektor A dan B membentuk sudut 60°. Vektor A besarnya 8 satuan searah sumbu
x. Sedangkan vektor B besarnya 4 satuan. Tentukanlah besar resultan vektor tersebut dan
arahnya terhadap vektor A

Jawab:

Besar resultan R adalah:

R2 = A2 + B2 + 2 AB Cos q

R2 = 82 + 42 + 2 .8 . 4 Cos 60°

R2 = 64 + 36 + 32

R2 = 132

R = 11,48.

Arah R adalah:

α = sin-1 {( B / R ) Sin θ }

α = sin-1 {( 4 / 11,48 ) Sin 60° }

α = sin-1 0,30

α = 17,560

Cobalah

Dua buah vektor A dan B membentuk sudut 90°. Vektor A besarnya 3 satuan searah sumbu
x. Sedangkan vektor B besarnya 4 satuan. Tentukanlah besar resultan vektor tersebut dan
arahnya terhadap vektor A !

Jawab

Besar resultan adalah :

R2 = A2 + B2 + 2 AB Cos θ

R2 = 2
+ 2
+ . . Cos °
R2 = + + 24.

R2 =

R=

Arah resultan adalah :

α = sin-1 {( B / R ) Sin θ }

α = sin-1 {( / ) Sin °}

α = sin-1 ( / )

α = sin-1

α = 11,530

Ujilah

1. Tentukanlah resultan dua buah vektor A dan B apabila keduanya membentuk sudut:

a. 00

b. 900

c. 1800

Jawab

a. R = A+B

b. R2=A2+B2

c. R = A-B

2. Tentukanlah resultan dua buah vektor yang besarnya sama dan saling tegak lurus.

Jawab

R2 = 2
+ 2
R2 = 2

R=

3. Tentukanlah resultan maksimum dan minimum dari A=10 satuan dan B=4 Satuan.

jawab

R maksimum = + = + = satuan.

R minimum = - = - = satuan

Your score is 0/14.

« Previous | Next »
Berbagai Metode Penjumlahan Vektor
Oleh Anashir Fisika 0 Komentar

Sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian vektor dan skalar. Nah, saat ini kita akan
membahas mengenai penjumlahan vektor. Jika beberapa vektor dijumlahkan maka akan
dihasilkan sebuah vektor baru yang disebut dengan resultan vektor. Resultan vektor dapat
diperoleh dengan beberapa metode, yaitu metode grafis, analitis, dan uraian.

Metode Grafis
Metode grafis memerlukan sketsa yang tepat skalanya, sehingga diperlukan mistar dan busur
derajat untuk mengukurnya. Metode grafis sebetulnya sangat praktis namun memerlukan
ketelitian dalam menggambar dan melakukan pengukuran panjang resultan dan sudutnya.

Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang disebut resultan vektor.
Dengan penjumlahan secara grafis, resultan vektor dapat diperoleh dengan beberapa metode,
yaitu metode segitiga, metode jajargenjang, dan metode poligon.

1. Metode Segitiga

Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor dapat menggunakan metode segitiga. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Vektor pertama, misalnya A, digambarkan sesuai dengan besar dan arahnya.


2. Vektor kedua, misalnya B, digambarkan dengan pangkalnya berimpit dengan ujung
vektor A.
3. Titik pangkal vektor A dihubungkan dengan ujung vektor B dengan gambar anak
panah sehingga terbentuk sebuah vektor baru A+B atau yang disebut dengan resultan
vektor R.

Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut!

Penjumlahan Vektor dengan


Metode Segitiga

2. Metode Jajargenjang

Selain dengan metode segitiga, dua buah vektor juga dapat dijumlahkan dengan metode
jajargenjang. Pada metode jajargenjang terdapat beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:
1. Vektor pertama, misalnya A, dan vektor kedua, misalnya B digambar dengan titik
pangkalnya berimpit.
2. Sebuah jajargenjang digambar dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya.
3. Resultan kedua vektor adalah diagonal jajargenjang dengan titik pangkalnya sama
dengan titik pangkal kedua vektor tersebut.

Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini!

Penjumlahan Vektor dengan


Metode Jajargenjang

3. Metode Poligon

Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih, metode ini
merupakan pengembangan dari metode segitiga. Misalnya terdapat tiga buah vektor, yaitu A ,
B, dan C, maka cara menjumlahkan dengan metode poligon dapat dilakukan dengan beberapa
langkah, seperti berikut ini:

1. Vektor pertama, yaitu vektor A digambar terlebih dahulu sesuai besar dan arahnya.
2. Vektor kedua, yaitu vektor B digambar dengan pangkalnya berimpit dengan vektor A.
3. Vektor ketiga, yaitu vektor C juga digambar dengan pangkalnya berimpit dengan
vektor B.
4. Resultannya dapat dicari dengan menghubungkan pangkal vektor pertama dengan
ujung vektor terakhir.

Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini!

Penjumlahan Vektor dengan


Metode Poligon

Selisih Vektor

Penghitungan selisih vektor atau disebut juga dengan pengurangan vektor pada prinsipnya
sama dengan penjumlahan vektor. Hanya saja di selisih vektor, penjumlahannya dilakukan
dengan vektor negatifnya. Vektor negatif adalah vektor yang besarnya sama namun arahnya
berlawanan.

Contoh dari selisih vektor atau pengurangan vektor adalah R=A–B atau R=A+(-B). Hal ini
menunjukan bahwa selisih antara vektor A dan B adalah hasil penjumlahan vektor A dan –B,
dengan –B adalah vektor yang berlawanan arah dengan B tetapi nilainya sama dengan B.
Perhatikan gambar berikut!

Selisih Vektor

B. Metode Analitis
Penjumlahan vektor dengan cara analitis merupakan penjumlahan menggunakan perhitungan
rumus. Penggambaran vektor kadang-kadang diperlukan, namun skalanya tidak perlu tepat
karena nantinya rumus yang digunakan. Penggambaran vektor pada metode analitis ini hanya
diperlukan untuk membantu memahami persoalan saja.

Penjumlahan Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus

Jika dua buah vektor, A dan B, yang saling tegak lurus seperi terlihat pada gambar di bawah
ini:

Dua Vektor Saling Tegak


Lurus

Maka akan menghasilkan vektor resultan, R, yang besarnya diperoleh menggunakan Dalil
Pythagoras, yakni sebagai berikut:
dengan arah,

terhadap arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y dan vektor A searah sumbu-
x.

Penjumlahan Dua Vektor yang Mengapit Sudut

Dua buah vektor, A dan B, yang satu sama lain mengapit sudut seperti yang diperlihatkan
pada gambar di bawah (gambar pertama). Maka dengan menggunakan metode jajargenjang
dapat diperoleh resultannya seperti pada gambar kedua.

Dua Vektor yang Mengapit Sudut


Dua Vektor yang Mengapit Sudut

Sehingga untuk mencari besar resultannya, dapat digunakan persamaan berikut ini:

Arah resultan dapat ditentukan menggunakan aturan sinus seperti berikut ini:

dengan θ adalah sudut antara vektor A dan B, α adalah sudut antara vektor A dan resultan R,
β adalah sudut antara B dan resultan R, sedangkan A dan B adalah besar masing-masing
vektor.

Sementara itu, untuk menghitung nilai selisih antara vektor A dan B digunakan persamaan
untuk mencari besar resultan di atas dengan mengganti θ menjadi 180 – θ. Oleh karena cos
(180° – θ ) = –cos θ sehingga diperoleh persamaan seperti berikut ini:
C. Penguraian Vektor
Dalam beberapa kasus, seringkali ada penjumlahan beberapa vektor yang lebih dari dua buah.
Secara grafis, metode yang digunakan adalah metode poligon, seperti yang telah disinggung
sebelumnya. Namun secara analitis, cara menentukan besar dan arah vektor resultannya
adalah dengan menggunakan metode uraian yang akan dibahas pada kesempatan kali ini.

Menjumlahkan sejumlah vektor dapat dilakukan dengan menguraikan setiap vektor menjadi
komponen-komponennya ke sumbu-x dan sumbu-y pada koordinat kartesian.

Misalnya terdapat tiga buah vektor A, B, dan C terletak pada koordinat kartesian seperti
terlihat pada gambar berikut ini:

Tiga vektor setitik


tangkap

Cara menjumlahkan vektor-vektor tersebut dengan metode uraian dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

1. Menguraikan masing-masing vektor menjadi komponen-komponen vektor pada sumbu-x


dan sumbu-y. Lihat gambar di bawah!
Penguraian tiga vektor setitik tangkap

2. Menjumlahkan semua komponen pada sumbu-x menjadi Rx dan semua komponen pada
sumbu-y menjadi Ry. Berdasarkan gambar penguraian di atas diperoleh:

Rx = Ax+Bx+Cx = A cos θ1+B cos θ2+C cos θ3


Ry = Ay+By+Cy = A sin θ1+B sin θ2+C sin θ3

Vektor resultan hasil penjumlahan tersebut diperoleh dengan menjumlahkan komponen


vektor Rx dan Ry dengan dalil Pythagoras:

dengan arah;

θ = arctan (Ry/Rx)
Rumus Menentukan Besar dan Arah
Resultan Vektor Beserta Contoh Soal dan
Pembahasannya

at April 30,
2017 resultan vektor, rumus cosinus-sinus, vektor,
Dalam artikel tentang cara melukiskan vektor resultan dengan metode grafis
sudah dibahas secara detail tentang bagaimana cara menentukan resultan
vektor dengan metode segitiga, jajargenjang dan poligon. Namun ketiga
metode dalam artikel tersebut hanya digunakan untuk melukiskan vektor
resultan saja, sehingga nilai dan arah resultan hanya bisa ditentukan dengan
proses pengukuran.

Nah dalam artikel ini akan dibahas, cara mudah menentukan besar dan arah
resultan vektor dengan melalui proses perhitungan yaitu dengan
menggunakan Rumus Cosinus-Sinus. Lalu seperti apa rumus cosinus-sinus
tersebut? Untuk memahami rumus cosinus-sinus, perhatikan penjelasan
berikut ini.

Penurunan Rumus Cosinus-Sinus


Baca Juga:
Sebenarnya, rumus cosinus-sinus diperoleh dengan menggunakan asas
trigonometri atau lebih tepatnya Dalil Pythagoras pada metode Jajargenjang,
sehingga penentuan besar dan arah vektor resultan dengan rumus cosinus-
sinus ini bisa dikatakan cara menentukan besar dan arah vektor resultan
dengan menggunakan metode jajargenjang.

Untuk penurunan rumus cosinus-sinus, perhatikan gambar vektor


gaya F1 dn F2 yang bekerja pada satu titik membentuk sudut sebesar α berikut
ini.

Dari gambar dua vektor F1 dn F2 yang membentuk sudut α di atas, maka dengan
menggunakan metode jajar genjang, vektor resultan R dapat dilukiskan seperti
pada gambar berikut ini
Dengan adanya vektor resultan R, maka terbentuk dua sudut baru, yaitu sudut
antara R dengan F1 (β) dan sudut antara R dengan F2 (α- β). Dari bangun
jajargenjang OKML, perhatikan gambar segitiga OKM. Jika kita tarik garis
perpanjangan dari OK ke kanan, maka akan terbentuk segitiga siku-siku KNM,
seperti pada gambar berikut ini.

Dengan menggunakan rumus trigonometri, maka diperoleh hasil seperti


berikut:

KM = F2
KN = F2 cos α……………….(pers. 1)
NM = F2 sin α………………..(pers. 2)

Perhatikan gambar segitiga ONM, segitiga ini merupakan segitiga siku-siku


sehingga berlaku Hukum Pythagoras sebagai berikut

(OM)2 = (ON)2 + (NM)2


(OM)2 = (OK + KN)2 + (NM)2 ………………(pers. 3)
Dari gambar jajargenjang OKML, kita dapat mengetahui bahwa:

OM = R dan OK = F1..................................(pers. 4)

Jika persamaan 1,2 dan 4 disubtitusikan ke persamaan 3, maka akan


menghasilkan persamaan sebagai berikut:

R2 = (F1 + F2 cos α)2 + (F2 sin α)2


R2 = F12 + 2 F1F2 cos α + F22 cos2 α + F22 sin2 α
R2 = F12 + F22 (sin2 α + cos2 α) + 2 F1F2 cos α………(pers. 5)

Kita tahu bahwa nilai dari sin2 α + cos2 α = 1, maka persamaan 5 menjadi

R2 = F12 + F22 + 2 F1F2 cos α…………….(pers. 6)

Dari persamaan 6, maka rumus akhir untuk menentukan besar vektor


resultan atau kita sebut sebagai Rumus Kosinus adalah sebagai berikut:

Setelah rumus untuk menentukan besar vektor resultan sudah diketahui,


lalu bagaimana rumus untuk menentukan arah vektor
resultan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan gambar di
bawah ini
Dari gambar di atas, sudut α adalah sudut yang dibentuk
vektor F2 terhadap F1 dan sudut β adalah sudut yang dibentuk
vektor R terhadap F1, dan garis X merupakan garis perpanjangan dari gari
vektor F1 yang tegak lurus terhadap garis a, dengan menggunakan rumus sinus
kita peroleh

Jika persamaan 8 kita bagi dengan persamaan 9, maka akan diperoleh

Persamaan 10 dapat kita tuliskan menjadi seperti ini

Persamaan 11 di atas merupakan rumus hubungan antara vektor F2 dengan


vektor R. Selanjutnya kita akan menentukan rumus hubungan antara
vektor F1 dengan vektor R. Untuk itu perhatikan gambar berikut ini.
Dari gambar di atas, sudut α adalah sudut yang dibentuk
vektor F1 terhadap F2 dan sudut (α –β) adalah sudut yang dibentuk
vektor R terhadap F2, dan garis Y merupakan garis perpanjangan dari gari
vektor F2 yang tegak lurus terhadap garis b, dengan menggunakan rumus sinus
kita peroleh

Jika persamaan 12 kita bagi dengan persamaan 13, maka akan diperoleh

Persamaan 14 dapat kita tuliskan menjadi seperti ini

Jika persamaan 11 dan 15 kita gabung maka akan menghasilkan rumus untuk
menentukan arah vektor resultan atau kita sebut sebagai Rumus
Sinus yaitu sebagai berikut

Cara Menentukan Besar dan Arah Vektor Resultan dengan Rumus


Cosinus-Sinus
Misalkan terdapat soal seperti ini
Dua buah vektor F1 dan F2 masing-masing besarnya 4 N dan 5 N dan memiliki
titik pangkal berhimpit. Hitunglah nilai dari F1 + F2-dan F1 – F2 serta tentukan
arah resultan vektornya jika sudut apit antara kedua vektor tersebut adalah
60o.
Penjumlahan Vektor dengan Rumus Cosinus-Sinus
Dari soal di atas, resultan dari F1 + F2 dapat digambarkan seperti ini

Dengan menggunakan rumus cosinus, besar resultannya adalah

R = √(|F1|2 + |F2|2 + 2 |F1| |F2| cos α)


R = √(42+ 52 + 2. 4. 5. cos 60)
R = √(16+ 25 + 40. 0,5)
R = √(41 + 20)
R = √61 = 7,81 N

Dengan menggunakan rumus sinus, arah resultannya adalah

R/sin α = F2/sin β
sin β = (F2/R). sin α
sin β = (5/7,81). sin 60
sin β = 0,64. 0,87
sin β = 0,5568
β = arc sin (0,5568) = 33,83o

Pengurangan Vektor dengan Rumus Cosinus-Sinus


Dari soal di atas, resultan dari F1 - F2 dapat digambarkan seperti ini
Dengan menggunakan rumus cosinus, besar resultannya adalah

R = √(|F1|2 + |F2|2 + 2 |F1| |F2| cos (180-α)


R = √(|F1|2 + |F2|2 + 2 |F1| |F2|.- cos α)
R = √(|F1|2 + |F2|2 - 2 |F1| |F2| cos α)
R = √(42 + 52 - 2. 4. 5. cos 60)
R = √(16+ 25 - 40. 0,5)
R = √(41 - 20)
R = √21= 4,58 N

Dengan menggunakan rumus sinus, arah resultannya adalah

R/sin (180-α) = F2/sin β


sin β = (F2/R). sin (180 – α)
sin β = (F2/R). sin α
sin β = (-5/7,81). sin 60o
sin β = -0,64. 0,87
sin β = -0,5568
β = arc sin (-0,5568) = - 33,83o

You might also like