You are on page 1of 14

ACARA II

PENGENALAN SOFTWARE ENVI 5.0

Hari/ Tanggal : Senin/ 2 September 2017


Lokasi : Ruang 318 B

A. TUJUAN
1. Mengenal konsep pengolahan citra digital dengan ENVI;
2. Mengetahui fungsi toolbar di dalam ENVI yang berkaitan dengan materi;

B. ALAT DAN ALAT


1. Laptop
2. Alat Tulis
3. Perangkat lunak ENVI 5.0
4. Citra Satelit

C. DASAR TEORI
ENVI ( The Environment For Visualizing Images) merupakan suatu image
processing system yang revolusioner yang dibuat oleh Research System, Inc (RSI).
Dari permulaannya ENVI dirancang untuk kebutuhan yang banyak dan spesifik
untuk mereka yang secara teratur menggunakan data penginderaan jauhdari satelit
dan pesawat terbang. ENVI menyediakan data visualisasi dan analisis komprehensif
yang menyuluruh dan analisis untuk citra dalam berbagai ukurandan tipe, semuanya
dalam suatu lingkungan yang mudah dioperasikan daninovatif untuk digunakan
Dibandingkan versi 4.x, mulai versi 5.0, interface aplikasi ini sudah lebih baik.
Apabila anda sering menggunakan ArcGIS sebagai aplikasi GIS, maka ENVI kini
mirip dengan tampilan ArcGIS. Dengan kata lain, semakin mudah untuk digunakan.
Menurut pantauan penulis, perubahan besar-besaran memang terjadi pada tampilan,
akan tetapi fitur-fitur yang disediakan sama saja dengan versi sebelumnya.
Apabila anda pengguna ENVI versi lama dan merasa lebih nyaman bekerja pada
versi tersebut, ENVI 5.0 tetap menyediakan interfacenya, ENVI Classic. Tentunya
dengan sumberdaya komputasi yang minimum, ENVI Classic lebih cocok menjadi
pilihan.
Kegunaan lain ENVI dirancang untuk berbagai kebutuhan spesifik yang
menggunakan data penginderaan jauh dari satelit dan pesawat terbang. ENVI
menyediakan data visualisasi yang menyuluruh dan analisa untuk citra dalam
berbagai ukuran dan tipe, semuanya dalam suatu lingkungan yang mudah
dioperasikan dan inovatif untuk digunakan.
ENVI Pengolah Data Penginderaan Jauh ENVI menggunakan a Graphical User
Interface (GUI). Format data raster dan Ascii (text) sebagai header file. Data raster
disimpan sebagai ‘binary stream of bytes’ berupa format Band Sequential (BSQ),
Band Interleaved by Pixel (BIP) dan Band Interleaved by Line (BIL). ENVI juga
mendukung berbagai tipe format lainnya seperti : byte, interger, long interger,
floating-point, double-precision, complex,dan double-precision complex.
ENVI memiliki tiga jendela utama yaitu The Main Display Window untuk
menampilkan semua tampilan citra dalarn full resolution yang dibatasi oleh kotak
pada scroll, The Scroll Window untuk menampilkan seluruh citra pada file, dan The
Zoom Window untuk menampilkan perbesaran dari main display window yang
dibatasi oleh kotak pada window. ENVI penginderaan jauh memiliki beberapa
menu utama diantaranya adalah : File Management, Display Management,
Interactive Display Functions, Basic Tools, Classification, Transform, Filters,
Spectral Tools, Map Tools, Vector Tools, Topographic Tools, Radar Tools.
Keuntungan ENVI :
a) Pendekatan pemrosesan citra digital dalam ENVI mengkombinasikan teknik file
based dan band based dengan fungsi-fungsi yang interaktif. Saat data input
dibuka akan ditampilkan dalam bentuk daftar yang bisa diakses disemua sistem.
ENVI bekerja dalam tampilan data 8 bit dan 24 bit, terdiri dari 3 jendela yaitu
Image Window, Zoom Window, dan Scroll Window.
b) ENVI menyediakan interface yang berisi algoritma pemrosesan yang lengkap,
yang berisi fungsi pemrosesan citra digital yang user friendly.
D. LANGKAH KERJA
1. Buka software ENVI 5.0 dengan cara kilk startProgramENVI 5.0 ENVI
Clasic

2. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini

3. Bukalah file citra yang ada di dalam folder melalui menu File → Open
Image File
4. Pilih file yang dibutuhkan, pada praktikum ini Citra yang digunakan adalah
Citra ALOS dan SPOT

5. Setelah muncul tampilan seperti dibawah ini, kemudian pilih Gray ScaleNo
DisplayNew DisplayLoad Band

RGB ColorNo DisplayNew DisplayLoad Band


6. Maka akan muncul Citra Landsat dalam tampilan Gray Scale seperti gambar
di bawah ini

7. Tampilkan juga Citra SPOT dalam format RGB Color dengan cara pilih RGB
Colorisi R R:SPOTkulonprogo isi G dengan G:SPOTkulonprogo isi B
dengan B:SPOTkulonprogo DisplayNew DisplayLoad RGB

8. Maka akan muncul du tampilan Citra Landsat dengan format Gray Scale
sekaligus Citra SPOT dengan Format RGB Color seperti pada gambar di
bawah ini
E. PEMBAHASAN

D
Komponen Nama Keterangan
Utama
A Menu Bar - berbentuk teks;
- terdapat beberapa sub menu dalam bentuk drop
down artinya jika di klik pada masing menu akan
muncul ke bawah sub-sub menunya.
B Main Window Menampilkan gambar / peta / tampilan citra di layer
dalam 1 (satu) file secara utuh
C Scroll Menampilkan citra berdasarkan resolusi /ukuran
Window sebenarnya/asli
D Zoom Tampilan window untuk memperbesar citra pada
Window layer

No Komponen Keterangan
Utama
A Jendela Biru Menampilkan jumlah band yang terdapat dalam citra
B RGB Color Menampilkan band yang dipilih sesuai dengan komposit warna
(Komposit (Merah, Hijau, dan Biru)
Warna)
C Selected Band Menampilkannya citra berdasarkan saluran yang dipilih
(Pilihan
Saluran)
D Ukuran Menunjukkan keterangan mengenai besar resolusi citra yang
resolusi digunakan
E Grey Scale Menampilkan tingkat keabuan yang merepresentasikan
intensitas pantulan spektral obyek pada saluran tertentu (single
band).

E B

CITRA LANDSAT

Landsat 5, diluncurkan pada 1 Maret 1984, sekarang ini masih beroperasipada


orbit polar, membawa sensor TM (Thematic Mapper), yang mempunyairesolusi
spasial 30x 30 m pada band 1, 2, 3, 4, 5 dan 7. Sensor Thematic Mapper mengamati
obyek-obyek di permukaan bumi dalam 7 band spektral,yaitu band 1, 2 dan 3 adalah
sinar tampak (visible), band 4, 5 dan 7 adalah inframerah dekat, infra merah
menengah, dan band 6 adalah infra merah termal yangmempunyai resolusi spasial 120
x 120 m. Luas liputan satuan citra adalah 175 x185 km pada permukaan bumi. Landsat
5 mempunyai kemampuan untukmeliput daerah yang sama pada permukaan bumi
pada setiap 16 hari, padaketinggian orbit 705 km (Sitanggang, 1999 dalam Ratnasari,
2000).
Program Landsat merupakan tertua dalam program observasi bumi. Landsat
dimulai tahun 1972 dengan satelit Landsat-1 yang membawa sensorMSS
multispektral. Setelah tahun 1982, Thematic Mapper TM ditempatkan padasensor
MSS. MSS dan TM merupakan whiskbroom scanners. Pada April 1999Landsat-7
diluncurkan dengan membawa ETM+scanner. Saat ini, hanyaLandsat-5 dan 7 sedang
beroperasi.

Band-band pada Landsat-TM dan kegunaannya (Lillesand danKiefer, 1997):


Band Panjang Spektral Kegunaan
Gelombang
( m)
1 0.45 - 0.52 Biru Tembus terhadap tubuh air,
dapat untuk pemetaan air, pantai,
pemetaan tanah, pemetaan
tumbuhan, pemetaan kehutanan
dan mengidentifikasi budidaya
manusia
2 0.52 - 0.60 Hijau Hijau Untuk pengukuran nilai
pantul
hijau pucuk tumbuhan dan
penafsiran aktifitasnya, juga
untuk pengamatan kenampakan
budidaya manusia.
3 0.63 œ 0.69 Merah Dibuat untuk melihat daerah
yang menyerap klorofil, yang
dapat digunakannuntuk
membantu dalam pemisahan
spesies tanaman juga untuk
pengamatan budidaya manusia
4 0.76 - 0.90 Inframerah dekat Untuk membedakan jenis
tumbuhan aktifitas dan
kandungan biomas untuk
membatasi tubuh air dan
pemisahan kelembaban tanah
5 1.55 - 1.75 Inframerah sedang Menunjukkan kandungan
kelembaban tumbuhan dan
kelembaban tanah, juga untuk
membedakan salju dan awan

6 10.4 - 12.5 Inframerah termal Untuk menganallisis tegakan


tumbuhan, pemisahan
kelembaban tanah dan pemetaan
panas
7 2.08 - 2.35 Inframerah sedang Berguna untuk pengenalan
terhadap mineral dan jenis
batuan, juga sensitif terhadap
kelembaban tumbuhan

Terdapat banyak aplikasi dari data Landsat TM: pemetaan penutupan lahan,
pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanah, pemetaan geologi,pemetaan suhu
permukaan laut dan lain-lain. Untuk pemetaan penutupan danpenggunaan lahan data
Landsat TM lebih dipilih daripada data SPOT multispektral karena terdapat band infra
merah menengah. Landsat TM adalah satu-satunya satelit non-meteorologi yang
mempunyai band inframerah termal. Data termal diperlukan untuk studi proses-proses
energi pada permukaan bumiseperti variabilitas suhu tanaman dalam areal yang
diirigasi.
CITRA SPOT
SPOT merupakan sistem satelit observasi bumi yang mencitra secara optis dengan
resolusi tinggi dan diopersikan di luar angkasa. Sistem satelit SPOT terdiri dari
serangkaian satelit dan stasiun pengontrol denga cangkupan kepentingan yaitu,
kontrol dan pemograman satelit, produksi citra, dan distribusinya.
SPOT yang merupakan singkatan dari Satellite Pour l’Observtion de la Terre
dijalankan oleh Spot Image yang terletak di Prancis. Sistem ini dibentuk olen CNES
(Biro Luar Ankgasa milik Prancis) pada tahun 1978.
Tujuan dibentuk SPOT adalah ;
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengelolaan kebumian melalui
eksplorasi sumber daya bumi.
2. Mendeteksi dan meramalkan fenomena-fenomena klimatologi dan
oseanografi
3. Mengawasi aktivitas manusia dan fenomena alam.
Pencitraan SPOT-5 mempunyai 3 band + 1 band infra red
Band Panjang Gelombang Resolusi Spektral
B1 0,50 – 0,59 µm 10m x 10m
B2 0,61 – 0,68 µm 10m x 10m
B3 0,79 – 0,89 µm 10m x 10m
SW IR 1,58 – 1,75 µm 20m x 20m

Di Indonesia penggunaan citra satelit beresolusi tinggi seperti yang dimilki SPOT
– 5 dipakai dalam kepentingan kegiatan survei toponim pulau-pulau. Selain itu citra
tersebut baik dalam pembuatan profil pulau-pulau di Indonesia. Saat ini para ahli
Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP), Departemen Kelautan dan Perikanan
(DKP), tengah mengkaji penerapan data Shuttle Radar Topograhpy Mission (SRTM)
yang diusung oleh pesawat ulang alik (spaceshuttle) Endeavour pada tahun 2000.
KOMPOSIT BAND CITRA SPOT

Pada citra SPOT Kulonprogo menunjukkan True color adalah gambar yang
dihasilkan dari penggabungan band yang hasilnya memiliki warna yang sama dengan
yang dilihat mata manusia. Kombinasi yang digunakan untuk menghasilkan image
true color adalah RGB (3,2,1).
Pada Komposit Citra 3,2,1 rona merah muda agak orange. Warna tersebut
adalah warna yang dominan dalam foto udara band ini. namun juga terdapat warna
biru yang gelap untuk menggambarkan keadaan perairan atau laut. Terdapat berwarna
hijau yang menunjukkan sungai dan daerah pertanian.
Perbedaan rona dari setiap gabungan band ini dikarenakan perbedaan
kemampuan obyek untuk menangkap, menyalurkan dan memantulkan suatu cahaya
yang diterima.
Pada Citra Landsat dengan menampilkan gray scale dengan menggunakan Band 1,
terdapat perbedaan warna dengan mengunakan RGB.

Sumber Referensi

http://www.academia.edu/17249973/komposit_citra_satelit_multispektral

Salman Alfarisi February 6, 2017 at 9:56


amhttps://titikcerah.wordpress.com/2011/03/26/spot-satellite-pour-
l%E2%80%99observtion-de-la-terre/
Rabu, 24 April 2013 KOMPOSIT BAND PADA CITRA SATELIT &
KEGUNAANNYA,malik http://malikaprianto10.blogspot.co.id/2013/04/komposit-
band-pada-citra-satelit_24.html

You might also like