Professional Documents
Culture Documents
GROUNDED THEORY
MAKALAH
OLEH :
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN BIOLOGI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam penelitian pendidikan umumnya metode kuantitatif lebih sering digunakan untuk
mengkaji permasalahan yang berkaitan dalam pelaksanaan pendidikan. Namun juga tidak
dipungkiri bahwa keberadaan metode penelitian kualitatif dapat diterapkan dalam bidang
pendidikan. Penelitian kualitatif berperan dalam mengungkapkan dan memahami suatu
fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi
yang mendalam antara peneliti dan fenomena yang diteliti. Sehingga penelitian kualitatif
lebih sering digunakan dalam penelitian sosisal.
Penelitian kualitatif secara ontologis ditandai oleh fakta bawa peneliti mengkonstruk
atau membangun realitas dari apa yang diamati. Kedua, secara epistemologi, penelitian
kualitatif didasarkan pada nilai dan judgement nilai, bukan fakta. Ketiga, penelitian
kualitatif bersifat empiris dan ilmiah sebagai mana penelitian kuantitatif.
Setiap penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif memiliki karakter dan ciri khasnya
masing-masing. Penelitian kualitatif memiliki beberapa bentuk yang berbeda sesuai dengan
arah peneitian dan tujuan penelitian. Bentuk yang berbeda ini dikenal sebagai model atau
design penelitian. Walaupun dalam bentuk memiliki karakteristik yang berbeda namun
tujuan yang dicapai adalah sama, yaitu untuk memahami sebuah fenomena maupun
permasalahan lain. Design penelitian yang digunakan peneliti akan memiliki perbedaan
dalam hal sudut pandang dalam memaknai sebuah permasalahan yang diangka dalam
penelitian, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian yang diajukan dan hasil penelitian.
Model penelitian kualitatif yang secara umum sering digunakan oleh peneliti antara lain
case study, phenomenology, biography, dan grounded theory.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas lebih jauh mengenai design penelitian
kualitatif fenomenologis dan design penelitian kualitatif grounded theoryserta contoh
penyajian masalah yang dapat dipecahkannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian design penelitian kualitatif fenomenologis?
2. Bagaimana spesifikasi perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan desain penelitian
kualitatif fenomenologis?
3. Apa contoh permasalahan yang dapat dipecahkan dengan design penelitian
kualitatif fenomenologis?
4. Apakah pengertian design penelitian grounded theory?
5. Bagaimana spesifikasi perancangan pelaksanaan, dan pelaporan desain penelitian
grounded theory?
6. Apa contoh permasalahan yang dapat dipecahkan dengan design penelitian
grounded theory?
C. Tipe Fenomenologi
Terdapat dua pendekatan dalam fenomenologi, antara lain :
1. Fenomenologi Hermeneutik, dimana pada pendekatan ini riset diarahkan pada
pengalaman hidup (fenomenologi) dan ditujukan untuk menafsirkan teks
kehidupan.
2. Fenomenologi Transdental, kurang berfokus dengan penafsiran peneliti namun
lebih berfokus dengan deskripsi dari partisipanya. Sehingga pada tipe ini terdapat
epoche(pengurungan) untuk mengurung persepsi peneliti agar diperoleh perspektif
yang baru.
Menentukan
tempat atau
individu
Memperoleh
Menyimpan akses dan
Data membangun
hubungan
Memecahkan Sampling
Persoalan
Lapangan Purposeful
Merekam Mngumpulkan
Informasi data
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Latar Belakang masalah merupakan bagian laporan penelitian yang
memamaparkan apa yang melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian
kualitatif fenomenologis pada suatu fenomena didaerah tertentu
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian mengungkapkan tujuan apa yang akan dicapai dengan
dilakukannya penelitian oleh peneliti.
C. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian memaparkan manfaat apa yang akan didapatkan peneliti,
pembaca maupun partisipan yang terlibat dalam penelitian setelah penelitian
dilakukan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka pada bagian II berisi kepustakaan yang menjadi dasar dari teori-
teori dalam penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka dapat menjadi penguat dari
suatu masalah penelitian.
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Data dan temuan penelitian dipaparkan secara deskriptif naratif pada bagian IV.
Data dan temuan penelitian ditulis murni dari hasil temuan peneltian di lapangan dan
tidak ada opini atau pemikiran dari peneliti.
BAB VI PENUTUP
Pada bagian penutup berisi kesimpulan hasil penelitian, implikasi dan saran bagi
peneliti maupun saran bagi peneliti selanjutnya jika akan mengembangan penelitian
dengan permasalahan yang sama. Uraian BAB VI terdiri atas :
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat sumber pustaka yang digunakan peneliti dalam menyusun
penelitian. Dapat berupa sumber yang berbentuk buku maupun sumber berbentuk
artikel maupun hasil penelitian. Sumber pustaka yang digunkan harus ditulis dengan
lengkap judul, penulis, tahun terbit tulisan serta penerbit dan kota tertbit. Apabila
sumber pustaka diambil dari internet maka peneliti wajib melampilkan alamat url dan
waktu aksesnya.
Menurut Creswell (2008: 440), terdapat enam elemen yang terdapat dalam
berbagai pendekatan Grounded Theory yaitu:
1. Pendekatan Proses (Process Approach)
Dalam penelitian Grounded Theory, proses merujuk pada urutan tindakan-
tindakan dan interaksi antar manusia dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan
dengan sebuah topik. Dalam penelitian Grounded Theory, kategori-kategori atau
tema-tema diberi label dalam bentuk kode in vivo, yaitu label dari kategori-kategori
yang diungkapkan dengan menggunakan kata-kata asli partisipan bukan dalam bentuk
ungkapan peneliti atau terminologi ilmiah yang baku. Kata-kata itu diidentifikasi
peneliti dengan mengkaji transkrip-transkrip wawancara atau catatan lapangan dalam
rangka melokalisir ungkapan partisipan yang berhubungan dengan kategori yang
dimaksud.
2. Penggunaan sampel Teoretik
Kasus yang dipilih untuk contoh bersifat teoritis, bukan acak. Hal ini dilakukan
sebagai upaya memfokuskan pada kasus yang bermanfaat sacara teoritis. Dalam
Grounded Theory, masalah sampel penelitian tidak didasarkan pada jumlah populasi,
melainkan pada keterwakilan konsep dalam beragam bentuknya (Glaser and Strauss,
1980: 62). Ketentuan umum dalam Grounded Theory adalah melakukan penyampelan
hingga pemenuhan teoritik bagi setiap kategori tercapai. Penyampelan dihentikan
apabila; (a) tidak ada lagi data baru yang relevan, (b) penyusunan kategorinya telah
terpenuhi; dan (c) hubungan antarkategori sudah ditetapkan dan dibuktikan.
Spesifikasi-spesifikasi yang dimaksud dalam penelitian Grounded Theory adalah;
(a) kondisi yang menjadi sebab munculnya fenomena, (b) tindakan atau interaksi yang
merupakan respon terhadap kondisi itu, (c) serta konsekuensi-konsekuensi yang
timbul dari tindakan/i nteraksi itu. Jadi, rumusan teoritik sebagai hasil akhir yang
ditemukan dari jenis penelitian ini tidak menjustfikasi keberlakuannya untuk semua
populasi, seperti dalam penelitian kuantitatif, melainkan hanya untuk situasi atau
kondisi tersebut.
3. Perbandingan Konstan Analisis Data
Dalam penelitian Grounded Theory, peneliti terlibat dalam proses pengumpulan
data, pengelompokan data ke dalam kategori-kategori, pengumpulan data tambahan,
dan pembandingan informasi yang baru itu dengan kategori-kategori yang muncul.
Proses pengembangan kategori-kategori informasi yang berlangsung secara perlahan-
lahan ini dinamai prosedur perbandingan konstan (constant comparative procedure).
Perbandingan konstan ini merupakan prosedur analisis data induktif yang digunakan
untuk memunculkan dan menghubungkan kategori-kategori dengan cara
membandingkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, satu peristiwa dengan satu
kategori, dan satu kategori dengan kategori lainnya.
4. Kategori Inti
Berdasarkan kategori utama yang diperoleh dari data, peneliti memilih satu
kategori sebagai inti fenomena dalam rangka merumuskan teori. Setelah
mengidentifikasi beberapa kategori peneliti memilih satu kategori inti sebagai basis
penulisan teori yang bersifat logis, konsisten dan tidak dipaksakan. Disamping itu,
meskipun kondisi bervariasi, kategori inti masih mampu menjelaskan seara akurat
(Strauss and Corbin, dalam Creswell, 2008: 444).
5. Penyusunan Teori
Dalam penelitian Grounded Theory, yang dimaksud dengan teori adalah
penjelasan atau pemahaman yang abstrak tentang suatu proses mengenai sebuah topik
substantif yang didasarkan pada data. Teori ini disusun oleh peneliti sewaktu
mengidentifikasi kategori inti dan kategori-kategori proses yang menjelaskannya.
Karena teori ini dilandaskan pada fenomena yang spesifik, teori ini tidak dapat
diaplikasikan digeneralisasikan secara meluas pada fenomena lain.
6. Penulisan Memo
Dalam penelitian Grounded Theory, memo merupakan catatan-catatan yang
dibuat peneliti untuk mengelaborasi ide-ide yang berhubungan dengan data dan
kategori-kategori yang dikodekan. Dengan kata lain, memo merupakan catatan yang
dibuat peneliti bagi dirinya sendiri dalam rangka menyusun hipotesis tentang sebuah
kategori, kususnya tentang hubungan-hubungan antara kategori-kategori yang
ditemukan.
J. Prosedur Grounded Theory
Prosedur penelitian grounded theory yang diadaptasi dari Strauss & Corbin
(Creswell, 2008: 66- 67). Prosedur yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Memastikan bahwa permasalahan yang akan diteliti cocok jika dikaji, diteliti atau
diselesaikan dengan menggunakan grounded theory.
2. Menentukan partisipan dan menyusun pertanyaan penelitian. Pertanyaan
penelitian haruslah difokuskan pada pertanyaan untuk memperoleh pemahaman
terhadap bagaimana partisipan mengalami dan menjalani suatu proses tertentu.
3. Mengumpulkan data penelitian melalui kegiatan wawancara.
4. Melakukan analisis data. Terdapat tiga tahap analisis data, yaitu: (a) open coding
(peneliti membuat kategori- kategori dari informasi tentang fenomena yang
sedang diteliti), (b) axial coding (peneliti menyusun kategori- kategori tersebut
menjadi bentuk lain misalnya model visual), dan (3) selective coding (peneliti
menuliskan jalan cerita berdasarkan hubungan antar kategori dan mengembangkan
hipotesis)
5. Mengembangkan dan memotret secara visual suatu perangkat (conditional matrix)
Hasil dari langkah ini adalah suatu teori substantif yang dekat dengan inti
permasalahan. Teori substantif ini diuji untuk menentukan teori tesebut dapat
digeneralisasikan untuk suatu sampel dan populasi, serta menjadi suatu teori yang
sebenarnya atau yang dicari.
b. Kata Pengantar
Kata pengantar adalah prakata yang menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas suksesnya pembuatan karya ilmiah. Pada kata pengantar juga
menguraikan seberapa pentingnya judul yang diambil dan berharap mampu
memberi sumbangan positif kepada diri penulis dan pembaca.Bagian kata
pengantar juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua elemen
pendukung yang telah berpartisipasi dalam pembuatan karya ilmiah.Dan dalam
kata pengantar harus meminta saran atau pendapat pembaca yang berguna sebagai
bahan evaluasi terhadap yang ditulis.
c. Daftar Isi
Daftar isi ialah pengurutan halaman mulai dari terdepan sampai terakhir dengan
mencantumkan nomor atau huruf pada bagian yang inginkan.Kegunaan dari pada
nomor dan huruf itu agar memudahkan pembaca untuk mencari letak halaman
yang ingin dibaca.
d. Daftar tabel
Daftar tabel merupakan hal yang serupa dengan daftar isi hanya saja daftar tabel
memuat halaman-halaman yang berisikan tabel saja.
e. Daftar Gambar/Ilustrasi
Daftar gambar memuat halaman-halaman yang berisikan gambar.
2. Body of the Paper (Inti Laporan)
a. Bab I Pendahuluan
Pada Bab ini peneliti menjelaskan latar belakang masalah, yaitu alasan mengapa ia
memilih permasalahan tersebut, rumusan masalah serta tujuan dilakukannya
penelitian tersebut.
Contoh:
Berdasarkan judul diatas dapat dikemukakan tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi Strategi Kepemimpinan Pembelajaran Menyongsong
Implementasi Kurikulum 2013 dan untuk mengetahui keterkaitan antara
strategi dengan kurikulum 2013
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anselm Strauss and Juliet Corbin. 1990 Basis of Qualitative Research: Grounded Theory
Procedure and Techniques. London: Sage Publications.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Creswell, John W. 1998, Qualitative Inquiry and Research Design, Choosing Among Five
Traditions. California: Sage Publication. Hal 65.
Creswell, John W, 2008, Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed,
Edisi Ketiga Pustaka Pelajar, Bandung
Cresswell, John W., 2007, Research Desing: Qualitative and Quantitative Approach.
Thousand Oaks, London, New Delhi: Sage
Denzin, Norman K. & Yvanna S. Lincoln. 1994. Intoduction: Entering the Field Qualitative
Research dalam Handbook of Qualitatif Research diedit oleh Norman K. Denzin dan
Y.S. Lincoln. London: Sage Publication.
Emzir. 2010. Metedologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Glaser, Barney G and Strauss Anselm L. 1997. The Discovery Of Grouded Research:
Strategies For Qualitative Research. Chicago: Aldine Pub.co.
Muhadjir, Noeng, 2002, Metodolgi Penelitian Kualitatif. Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Pujileksono, Sugeng, 2015, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Kelompok
Intrans Publishing.
Soutworth, G., 2002, “Instructional Leadership in Schools: Reflection and Empirical
Evidence”, dalam School Leadership and Management. 22 (1): 73-92.
Schein, E.H., 1997, Organizational Culture and Leadership. San Francisco: Jossey-Bass
Publishers.
Bubb, S., & Earley, 2008, Leading and Managing Continuing Prossional Development.
London: Paul Chapman Publishing
UsmaN, Husein, Nuryadin E.R., 2013, Strategi Kepemimpinan Pembelajaran Menyongsong
Implementasi Kurikulum 2013, Yogyakarta: Jurnal Cakrawal Pendidikan
Wardhono, Wisnu. 2011. Penelitian Grounded Theory, Apakah itu? Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Parahyangan