Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
“Sesungguhnya Allah Tidak Akan Merubah Sesuatu Kaum Sebelum Orang Itu
Merubah Dirinya”
(AR-Rum : 11)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain hanya kepada Tuhannya hendaknya kamu berharap”,
( Q.S. Al- Insyarah:6-8)
PERSEMBAHAN
Bapak, Ibu dan adikku tercinta yang senantiasa selalu Memberikan kasih sayang,
pengorbanan, dukungan dan doa serta kepercayaan untuk menuntut ilmu.
Terima Kasih atas doa dan nasehat serta motivasi yang tak pernah terputus-putus.
Sahabat-sahabatku
Yang selalu membantu, mendukung, memberi motivasiaku
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
Syariah). Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi jenjang strata 1 (S1)
Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Surakarta.
dan bantuan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu,
tenaga, dan sebagainya. Oleh karena itu,pada kesempatan ini dengan setulus hati
2. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Surakarta.
3. Budi Sukardi, S.E.I., M.S.I. Ketua Jurusan Program Studi Perbankan Syariah,
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
8. Orangtua penulis, Bapak Slamet Widodo dan Ibu Binti Wahidatul Asiyah
materiil serta spiritual kepada penulis hingga akhirnya sampai pada selesainya
skripsi ini, rasa sayang dan terimakasih yang tiada tara untuk kalian berdua.
motivasinya.
telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan rahmat dan hidayah dari
Allah SWT.
Penulis
ABSTRACT
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
HALAMAN MOTTO……………………………………………………………vii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………...viii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ix
ABSTRACT……………………………………………………………………….xi
ABSTRAK………………………………………………………………………xii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xvi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
3.3.1. Populasi…………………………………………………………….40
3.3.2. Sampel……………………………………………………………...40
Operasional (BOPO)…………………………………………….58
BAB V PENUTUP……………………………………………………………….60
5.3. Saran……………………………………………………………….61
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………63
LAMPIRAN…………………………………………………………….………..66
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Skala Predikat, rasio, dan nilai kredit umtuk FDR…………………...29
Sekarang................................................................................................34
Sekarang………………………………………………………...…….34
Sekarang…………………………………………………………........35
ini berjalan cukup pesat. Dengan progres perkembangannya yang impresif, rata-
rata pertumbuhan asset mencapai lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun
Bank Muamalat pada tahun 1991 sebagai Bank Umum Syariah pertama.
yakni konsep Islamic Windows dan office Channelling. Penerapan konsep Islamic
Windows yakni dengan terlebih dahulu membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) di
dengan skim syariah, dengan syarat bank yang bersangkutan telah memiliki UUS
(Wibowo, 2008).
1
20
membolehkan kantor cabang BUK yang telah memiliki UUS untuk dapat
jauh lebih efisien karena bank tersebut tidak perlu lagi membuka cabang UUS di
konversi bank konvensional menjadi bank syariah dapat dilakukan melalui tiga
memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) mengakuisisi bank yang relative kecil
BUK yang belum memiliki UUS, mengakuisisi bank yang relatif kecil dan
sebagai bagian unit kerja atau divisi dari BUK. Pendirian UUS merupakan syarat
agar BUK dapat memberikan layanan syariah, tetapi seperti dua konsep
sementara.
21
Syariah, bahwa dalam hal BUK yang memiliki UUS yang nilai asetnya telah
mencapai paling sedikit 50% dari total nilai asset bank induknya atau 15 tahun
pemisahan (spin-off) UUS tersebut menjadi BUS. Spin-off UUS menjadi BUS
juga dapat dilakukan atas inisiatif bank secara sukarela, dengan terlebih dahulu
adalah pemisahan usaha dari satu bank menjadi dua badan usaha atau lebih, sesuai
Selain itu, Spin-Off dipandang dari sisi ketaatan syariah, merupakan upaya
menjadikan Bank Syariah yang lebih murni dan terpisah dari Bank Konvensional
agar lebih mematuhi prinsip kehati-hatian dalam bertransaksi secara syariah. Bank
syariah dan Bank Konvensional berbeda secara eksplisit dari falsafah dasarnya
yaitu Bank Islam menggunakan mekanisme bagi hasil (profit & loss sharing),
system).
antara UUS dan induknya, diharapkan masyarakat lebih percaya kepada bank
syariah.
bermunculan BUS dan UUS baru. Hal itu akibat dari diterbitkannya UU tersebut
menunjukkan telah ada 12 BUS dan 22 UUS dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1
Daftar BUS dan UUS-Januari 2016
No. BUS No. UUS
1 Banl Muamalat Indonesia 1 Bank Danamon Indonesia, Tbk
2 Bank Victoria Syariah 2 Bank Permata, Tbk
3 Bank BRI Syariah 3 Bank Internasional Indonesia, Tbk
4 Bank Jabar Banten Syariah 4 Bank CIMB Niaga, Tbk
5 Bank BNI Syariah 5 Bank OCBC NISP, Tbk
6 Bank Syariah Mandiri 6 Bank Sinarmas
7 Bank Mega Syariah 7 Bank Tabungan Negara, Tbk
8 Bank Panin Syariah, Tbk 8 BPD DKI
9 Bank Syariah Bukopin 9 BPD DIY
10 BCA Syariah 10 BPD Jawa Tengah
11 Maybank Syariah Indonesia 11 BPD Jawa Timur, Tbk
12 BTPN Syariah 12 Bank Aceh
13 BPD Sumatera Utara
14 BPD Jambi
15 BPD Sumatera Barat
16 BPD Riau dan Kepulauan Riau
17 BPD Sumsel & Bangka Belitung
18 BPD Kalimantan Selatan
19 BPD Kalimantan Barat
20 BPD Kalimantan Timur
21 BPD Sulsel dan Sulbar
22 BPD Nusa Tenggara Barat
Sumber: www.ojk.go.id
23
Dari 12 BUS yang ada, tidak semua dibentuk melalui jalur Spin-Off.
Hanya dua BUS saja yang murni melakukan Spin-Off untuk mendirikan BUS,
yaitu Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) dan Bank Jabar Banten
Satu bank yang sejak awal berbentuk BUS yaitu Bank Muamalat.
Kemudian lima bank yang lahir melalui akuisisi dan konversi syariah, yaitu Bank
Syariah Mandiri hasil konversi dari Bank Susila Bakti, Bank Mega Syariah hasil
konversi dari Bank Umum Tugu, Bank Victoria Syariah hasil konversi dari Bank
Swaguna, Bank Panin Syariah hasil konversi dari Bank Harfa, dan Bank BCA
syariah. Tiga bank lainnya lahir melalui proses akuisisi, konversi, dan Spin-Off
sekaligus yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, dan BTPN Syariah.
dalam menentukan kesimpulan. Karena kinerja adalah pencapaian atas hasil kerja
garis besar berdasarkan kriteria dan informasi yang dihasilkan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan (Nasuha,
2012).
manajemen di masa lalu dan prospeknya di masa mendatang (Sartono, 2010: 76).
Loan Deposit Ratio (LDR) atau dalam bank syariah dikenal dengan Finance to
Deposit Ratio (FDR) adalah rasio kredit (pembiayaan) yang diberikan kepada
pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit (pembiayaan)
kepada bank lain, terhadap dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan
perusahaan, sedangkan BOPO menurut Riyadi (2006) dalam Hasanah (2011: 28)
Dalam rasio FDR menurut Chotib dan Utami (2014: 94) dalam
penelitiannya mendapat hasil bahwa rasio FDR antara bank umum syariah setelah
spin-off menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan
penelitian Muharomah (2013: 101) bahwa FDR pada BNI Syariah sebeluum dan
Nasuha (2012: 256) bahwa FDR pada bank umum syariah sesudah spin-off tidak
25
menunjukkan danya perbedaan. Hal ini mungkin dikarenakan spin-off masih baru
yang terbentuk oleh pengalihan hak dan kewajiban UUS (spin-off) dilihat dari
rasio ROA. Berbeda dengan penelitian Chotib dan Utami (2014: 105) mendapat
hasil bahwa perbandingan ROA antara bank syariah yang spin-off tidak
menunjukkan adanya perbedaan. Hal ini dikarenakan bank yang telah Spin-off
yang terbentuk oleh pengalihan hak dan kewajiban UUS (spin-off) dilihat dari
mendapatkan hasil bahwa rasio BOPO antara bank umum syariah setelah spin-off
melakukan penelitian dengan lebih memfokuskan pada satu Bank Syariah yang
2. Research gap yang terjadi pada penelitian sebelumnya tentang kinerja bank
objek penelitian, dan variabel waktu penelitian dan variabel yang diteliti, peneliti
hanya meneliti kinerja keuangan Bank Jabar Banten Syariah pada 3 tahun sebelum
1. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan pada Bank BJB Syariah sebelum dan
(FDR)?
2. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan pada Bank BJB Syariah sebelum dan
3. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan pada Bank BJB Syariah sebelum dan
1. Untuk menganalisis apakah ada perbedaan kinerja keuangan pada Bank BJB
Syariah sebelum dan sesudah melakukan Spin-Off dilihat dari rasio Finance
2. Untuk menganalisis apakah ada perbedaan kinerja keuangan pada Bank BJB
Syariah sebelum dan sesudah melakukan Spin-Off dilihat dari rasio Return on
Assets (ROA).
3. Untuk menganalisis apakah ada perbedaan kinerja keuangan pada Bank BJB
Syariah sebelum dan sesudah melakukan Spin-Off dilihat dari rasio Biaya
Terlampir.
Dalam skripsi yang akan disusun, terdiri dari 5 bab, dan masing-masing bab
terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika isi skripsi tersebut adalah sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
masalah.
BAB V : PENUTUP
kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
Islam dan bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Pengertian yang
pertama bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah Islam. Dan pengertian yang kedua bank yang tata cara beroperasinya
beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang beroperasinya itu
yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
memindahkan kepemilikan barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain.
13
14
Dalam UU No. 7 Tahun 1992 disebutkan, bahwa salah satu usaha bank umum
Tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil, yang kemudian lebih
lanjut dijelaskan dalam Surat Edaran Bank Indonesia yang pada pokoknya
a. Bahwa Bank berdasarkan prinsip bagi hasil adalah Bank Umum dan
b. Prinsip bagi hasil yang dimaksudkan adalah prinsip bagi hasil yang
Syariah (DPS).
tahun 1992 tentang perbankan. Pada UU ini terdapat beberapa perubahan yang
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
bank dan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayan kegiatan
Pada tahun 2008 telah lahir UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah. UU yang disahkan pada tanggal 16 Juli 2008 ini adalah bukti telah
bank syariah di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari ketentuan-ketentuan yang
tertera dalam UU No. 21 Tahun 2008. Berikut ini adalah beberapa ketentuan
tersebut:
Rakyat Syariah.
jual beli, transaksi bagi hasil, transaksi sewa menyewa, transaksi simpan
bank syariah.
17
asetnya telah mencapai paling sedikit 50% dari total asset bank induknya
Praktik spin-off telah cukup lama dikenal sebagai satu bagian konstruksi
yang banyak digunakan dalam menstrukturisasi hukum, akan tetapi hal ini baru
Terbatas. Dalam hukum, sebenarnya terdapat konstruksi hukum lain yang sudah
perseroan (merger). Karena kemiripannya ini maka dalam beberapa istilah, spin-
Syariah (UUS) yang secara korporasi masih berada dalam satu entitas dengan
didefinisikan sebagai pemisahan usaha dari satu Bank menjadi dua badan usaha
2014).
18
konvensional menjadi bank yang berdiri sendiri. Bank-bank yang selama ini
perusahaan dengan badan hukum sendiri. Penerapan spin off bagi UUS akan
salah satunya adalah dengan menggunakan kebijakan spin-off, bank syariah baru
kuantitas usaha yang dipisahkan oleh perseroan. Hal ini diatur dalam Pasal 135
seluruh aktiva dan pasiva perseroan yang beralih karena hukum kepala dua
perseroan atau lebih menerima peralihan dan akibatnya perseroan yang melakukan
pemisahan tersebut menjadi berakhir karena hukum. Dalam pemisahan jenis ini,
sehingga akan berakibat perseroan harus tutup demi hukum karena sudah tidak
untuk menjual usaha tersebut. Biasanya hal ini dialami oleh perseroan yang
mempunyai hanya satu usaha. Sudah diatasi dengan berbagai cara yang
merugi. Jika usaha itu permodalannya dibiayai oleh pihak ketiga kemudian
yang cerdas, cekatan dan terampil untuk mengurus usaha. Karena usaha tidak
berakibat perseroan berakhir lebih cepat dari waktunya dan tanpa perlu
beralih karena hukum kepada satu perseroan lain atau lebih yang menerima
peralihan dan perseroan yang melakukan pemisahan tersebut tetap ada. Sedangkan
pemisahan didefinisikan sebagai usaha dari satu bank menjadi dua badan usaha
Dari dua definisi tersebut diatas, jelas bahwa pemisahan asset dan kewajiban
dari suatu perseroan menjadi perseroan baru yang independen (entitas terpisah)
merupakan unsur yang paling penting dalam proses hukum spin-off. Dalam
pemisahan unit usaha (divisi) tertentu menjadi sebuah perseroan baru yang
kegiatan usahanya bisa sama atau berbeda dengan perseroan awalnya (Anisitus,
1996: 67).
a. Bank konvensional yang telah memiliki UUS, mengakuisisi bank yang relatif
Umum Syariah.
21
syariah dapat terfokus kepada bank syariah, yakni bank umum syariah (BUS) dan
bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) sehingga ke depannya tidak ada lagi unit
dan juga diharapkan dapat memobilisasi dana dari negara lain yang mensyaratkan
pengembangan syariah, dalam hal ini melalui pemisahan UUS dari bank
konvensional menjadi bank syariah. Namun apabila dilihat lagi, pengertian spin-
off dalam UU Perbankan Syariah memberikan fleksibilitas yang lebih luas kepada
struktur usaha, mekanisme spin-off dapat dimanfaatkan oleh bank sebagai sarana
Chotib (2014), pemisahan UUS menjadi BUS yang direncanakan oleh Bank
Indonesia (BI) bisa meningkatkan laju industri keuangan syariah. Dalam jangka
pendek, BUS atau bank baru itu akan mengalami persoalan likuditas.
untuk penyiapan gedung kantor, SDM, dan teknologi informasi, dan dalam jangka
melakukan take off (lepas landas), Kemudian di tahun ketiga, kemungkinan BUS
kondisi dan keadaan dari suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat–alat
analisis keuangan, sehingga dapat diketahui baik atau buruknya kondisi keuangan
dan prestasi kerja sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Menurut Helfert
dalam Kurnianto (2011: 35), kinerja keuangan adalah hasil dari banyak keputusan
individu yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Kinerja keuangan
merupakan gambaran hasil atau prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu
periode tertentu yang menjadi cermin dan tingkat kesehatan perusahaan tersebut
(Inayah, 2014).
atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on
pengukuran penghasilan dan beban, dan karenanya juga penghasilan bersih (laba),
tergantung sebagian pada konsep modal dan pemeliharaan modal yang digunakan
secara umum.
tingkat hasil yang telah dicapai oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
(financial analysis ratio) adalah salah satu cara untuk menghitung dan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya :
laporan arus kas dan laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta informasi
digunakan adalah tahunan yang dimulai dari tanggal 1 Januari dan berakhir pada
dapat menyusun laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek, misalnya
bulanan, triwulan atau kuartal. Laporan keuangan yang dibuat untuk periode yang
2. Laporan keuangan disusun untuk tujuan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
dari kejadian masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non
keuangan.
sebagai berikut :
1. Neraca
tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aktiva (harta) dan
Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yang
tidak dapat dibatalkan secara sepihak (irrevocable) dan harus dilaksanakan apabila
pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.
26
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan bank yang menggambarkan hasil
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan bank, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung
Merupakan laporan yang berisi catatan tersendiri mengenai Posisi Devisa Neto,
bersangkutan baik yang ada di dalam negeri maupun yang ada diluar negeri.
anak perusahaannya.
diperoleh untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut baik dan sehat
suatu analisa atau interpretasi terhadap data keuangan. Data keuangan tercermin
didalam laporan keuangan perusahaan dan ukuran yang biasa digunakan untuk
keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dan bank.
Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank,
yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut
yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam persentase atau kali.
Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
bank pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat
Menurut Van Home (2005) dalam Helmi (2009), Rasio keuangan adalah
alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
kehatihatian.
aspek keuangan perusahaan, yaitu: (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio
profitabilitas, (4) rasio solvabilitas (rasio leverage), dan (5) rasio nilai perusahaan
(Harmono, 2011: 106). Penelitian ini menggunakan rasio keuangan bank sebagai
berikut:
1. Rasio Likuiditas
perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek. Tingkat lkuiditas yang tinggi
(Harmono, 2011: 106). Dalam rasio likuiditas, rasio yang digunakan dalam
Ratio (LDR) atau dalam bank syariah dikenal dengan Finance to Deposit Ratio
(FDR) adalah rasio kredit (pembiayaan) yang diberikan kepada pihak ketiga
dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit (pembiayaan) kepada bank
lain, terhadap dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito
dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk antarbank. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut:
Menurut Riyadi (2006) dalam Hasanah (2011: 25) semakin tinggi FDR maka
resiko likuiditas yang dihadapi bank semakin besar, namun jika terlalu rendah
bank salah satunya diperoleh dari penyaluran dana. Bank sebagai lembaga
memperoleh profit (laba) yang diperoleh dari penyaluran dana ke aktiva produktif.
Akibat dari hal tersebut, maka bank bisa jadi tidak survive karena tidak ada
29
yang berupa penarikan dana, dengan demikian bank juga tidak dapat memelihara
strategi penggunaan dana agar kepentingan stakeholder dapat terpenuhi (Leon dan
Tabel 2.1
Skala predikat, rasio, dan nilai kredit untuk FDR Bank
No Predikat Rasio Nilai Kredit
1 Sehat ≤94,75% 81-100
2 Cukup Sehat 94,76%-98,5% 66-<81
3 Kurang Sehat 98,51-102,25% 51-<66
4 Tidak Sehat >100% 0-<51
Sumber: Harmono, 2011: 122.
2. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas
digunakan dalam penelitian ini yaitu Return on Assets (ROA), Return on Equity
ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total asset.
Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu
atau ditempatkan.
perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang
(ROA) dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia untuk
pemegang saham biasa dengan total aktiva. Rasio ini dirumuskan sebagai
berikut:
( )
likuiditas.
31
Menurut Weston dan Copeland, semakin tinggi tingkat laba maka akan
yang maksimal.
manajemen.
(Kuncoro, 2002).
Menurut Riyadi (2006) dalam Hasanah (2011: 28), rasio BOPO sering
operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional
mempunyai tingkat efisiensi baik apabila BOPO <95% dan dikatakan buruk
Dalam penelitian yang penulis lakukan ini, sebelumnya telah ada penelitian
Adapun beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
rasio untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah divestasi
dan spin-off yaitu NMP, ROA, DER, CR dan EPS. Hasil dari penelitian ini
untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun setelah divestasi dan spin-off menunjukan
tidak ada perbedaan yang signifikan untuk rasio-rasio keuangan yang ada (NPM,
Tabel 2.2
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Simbolon dan Sekarang
Ketentuan Perbedaan Persamaan
Variabel NPM, DER, CR, dan Sama-sama
EPS. menggunakan rasio
ROA.
Metodologi Sama-sama
menggunakan metode
kuantitaif dan metode
analisis data Paired
Sample T-Test.
Sumber: Simbolon (2013)
menggunakan 5 rasio yaitu CAR, NPF (Gross), ROA, ROE, dan BOPO untuk
mengukur kinerja keuangan Bank Umum Syariah sebelum dan sesudah menerima
pengalihan hak dan kewajiban (spin-off) Unit Usaha Syariah. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan adanya perbedaan kinerja keuangan pada rasio CAR, ROA, ROE
dan BOPO, sedangkan pada rasio NPF tidak terjadi perbedaan kinerja keuangan.
Tabel 2.3
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Kurniawan dan Sekarang
Ketentuan Perbedaan Persamaan
Variabel Rasio CAR dan NPF Sama-sama
(Gross). menggunakan rasio
CAR, ROA dan ROE.
Metodologi Metode analisis data Sama-sama
yang digunakan adalah menggunakan metode
Wilcoxon Pair Test. kuantitatif.
Sumber: Kurniawan (2016)
penelitian ini menggunakan 6 rasio yaitu CAR, NPF, NPM, ROA, ROE, dan FDR
untuk mengukur kinerja keuangan Bank Umum Syariah sebelum dan sesudah
35
spin-off. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja
keuangan diukur dari rasio CAR dan FDR, sedangkan dilihat dari rasio lainnya
Tabel 2.4
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Chotib dan Utami dengan Sekarang
Ketentuan Perbedaan Persamaan
Variabel CAR, NPF, NPM, dan Sama-sama
ROE. menggunakan rasio
ROA dan FDR.
Metodologi Sama-sama
menggunakan metode
kuantitatif dan metode
analisis data Paired
Sample T-Test.
Sumber: Chotib dan Utami (2014)
rasio keuangan yaitu CAR, NPF, FDR, ROA, dan ROE untuk mengukur kinerja
keuangan Bank Umum Syariah sebelum dan sesudah spin-off. Hasil dari
periode sebelum dan sesudah spin-off dilihat dari 4 variabel yaitu asset,
pembiayaan, DPK, pendapatan bersih sedangkan dari 5 rasio keuangan tidak ada
perbedaan.
Tabel 2.5
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Nasuha dan Penelitian Sekarang
Ketentuan Perbedaan Persamaan
Variabel Variabel sset, Sama-sama
pembiayaan, DPK, menggunakan rasio
pendapatan bersih, FDR dan ROA.
CAR, NPF, dan ROE
Metodologi Metode analisis Sama-sama
Wilcoxon Match Pairs menggunakan metode
Test. kuantitaif.
Sumber: Nasuha (2012)
Sejalan dengan tujuan penelitian dan kajian teori yang sudah dibahas di atas
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
KINERJA KEUANGAN
sebelum spin-off dengan kinerja keuangan Bank BJB Syariah sesudah spin-off.
Adapun rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan Bank
BJB Syariah yaitu Finance to Deposit Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), dan
2.4. Hipotesis
penelitian. Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat
perbedaan signifikan pada rasio FDR sebelum dan sesudah spin-off. Sehingga
signifikan pada rasio ROA sebelum dan sesudah spin-off. Sehingga dapat
dihipotesiskan bahwa:
Ha-2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara Return on Asset (ROA) sebelum
dihipotesiskan bahwa:
terencana dan sistematis yaitu sejak dari tahap persiapan, selama di lapangan,
sampai dengan pengolahan data, seperti pengelompokan data, tabulasi dan analisis
laporan penelitian yaitu dari bulan April 2016 sampai dengan terselesaikannya
skripsi yaitu Januari 2017. Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang
terbentuk oleh spin-off yaitu Bank Jabar Banten Syariah yang berkantor pusat di
Jl. Braga No. 135, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan
Umum Syariah yang lahir oleh dilakukannya spin-off. Metode kuantitatif adalah
metode yang digunakan untuk penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-
angka atau statistik (Sugiyono, 2008: 53). Metode kuantitatif digunakan untuk
menguji hipotesis.
Jenis penelitian ini adalah komparatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mencari persamaan dan perbedaan fenomena yang ada (Wardani dan Fitriati,
39
40
2010). Berdasarkan hal ini, peneliti membandingkan kinerja keuangan Bank BJB
3.3.1. Populasi
Menurut Ngurah (2004: 2), populasi merupakan himpunan semua data
yang mungkin diobservasi, dicacah atau dicatat oleh seorang peneliti. Pada
dasarnya, populasi yang ada dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan
per Triwulan Bank BJB Syariah yang jumlahnya 66 laporan keuangan Triwulan
BJB Syariah sejak dibentuknya UUS BJB pada tanggal 20 Mei 2000 hingga saat
ini. Dalam penelitian ini penggalian data dilakukan dengan cara pengambilan
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil
dari suatu populasi dan diteliti secara rinci (Sugiyono, 2007: 62). Sampel dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan Bank BJB Syariah per triwulan dari tahun
2007 hingga tahun 2013 atau periode 3 tahun sebelum spin-off (2007-2010) dan 3
maupun biaya dengan tanpa mengurangi keakurasian informasi ataupun data yang
diperoleh.
dipilih sebagai sampel adalah pihak atau individu yang memiliki spesifikasi serta
1. Laporan keuangan yang memuat laporan posisi keuangan dan laba rugi,
merupakan laporan triwulan, dan data dari 3 tahun sebelum spin-off dan 3
mencapai tujuan penelitian. Menurut Sarwono dan Martadiredja (2008: 153) data
sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga tinggal mencari dan
mengumpulkannya.
dengan periode tahun 2007 hingga 2010 sebelum spin-off dan periode 2010
hingga 2013 setelah dilakukan spin-off. Sumber data diperoleh dari website resmi
www.bi.go.id.
laporan publikasi bank, dan diolah dengan menghitung rasio FDR, ROA, dan
BOPO dari tahun 2007 hingga 2010 dan tahun 2010 hingga 2013.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
Sedangkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kinerja
1. Kinerja Keuangan
perusahaan dalam suatu periode tertentu yang menjadi cermin dan tingkat
(2011: 35), kinerja keuangan adalah hasil dari banyak keputusan individu yang
Menurut Riyadi (2006) dalam Hasanah (2011: 25), Loan Deposit Ratio
(LDR) atau dalam bank syariah dikenal dengan Finance to Deposit Ratio (FDR)
adalah rasio kredit (pembiayaan) yang diberikan kepada pihak ketiga dalam
rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit (pembiayaan) kepada bank lain,
terhadap dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam
3. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas
ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total asset. ROA
2014: 186).
Menurut Riyadi (2006) dalam Hasanah (2011: 28), rasio BOPO sering
Karena penelitian ini merupakan komparasi, maka teknik analisis data yang
digunakan yaitu Uji Beda. Sebelumnya, data diolah dengan uji normalitas
jadi apabila hasil Sig. menunjukkan >5% maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
data terditribusi normal. Jika nilai Sig. <5% maka data tidak terdistribusi normal
atau non parametik. Karena didapat hasil bahwa data tersebut termasuk parametik,
maka sesuai dengan teori Kuncoro, uji yang digunakan adalah paired sample t-test
(Kuncoro, 2010).
Melalui uji Paired Sample T-Test dengan SPSS 20, hasil yang akan muncul
yaitu nilai rata-rata dari masing-masing data, nilai korelasi, dan pengujian
44
hipotesis dengan thitung terhadap ttabel atau melalui p-value (Sig.) sehingga didapat
(Kuncoro, 2010).
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian dalam penulisan skripsi ini dilakukan pada Bank Jabar Banten
Syariah (Bank BJB Syariah) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
mengenai gambaran umum perusahaan dan dijelaskan pula hasil dari penelitian
Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada
tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. berpandangan bahwa untuk
Barat dan Banten Tbk. diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada tanggal 15 Januari
45
46
2010 didirikan Bank BJB Syariah berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 yang
dibuat oleh Notaris Fathiah Hekmi dan telah mendapat pengesahan dari
Pada saat pendirian, Bank BJB Syariah memiliki modal disetor sebesar Rp.
Syariah dimiliki oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. sebesar Rp. 495.000.000.000 (empat ratus
sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar
Pada tanggal 6 Mei 2010, BJB Syariah memulai usahanya, setelah diperoleh
Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor 12/629/DPbS tertanggal 30 April
2010, dengan terlebih dahulu dilaksanakan cut-off dari Divisi/Unit Usaha Syariah
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang menjadi cikal
penambahan modal disetor yang dibuat oleh notaries Popy Kuntari Sutresna dan
telah mendapat pengesahan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. sebesar Rp. 495.000.000.000
(empat ratus Sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global
Putusan RUPS Lainnya Tahun 2012, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
disetor sehingga total modal PT Bank Jabar Banten Syariah menjadi sebesar Rp.
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. sebesar Rp. 595.000.000.000
Akta Pendirian PT. Bank Jabar Banten Syariah terakhir diubah dengan Berita
2014 yang dibuat dihadapan Notaris Maryanti Tirtiwijoyo, S.h., M.kn, dan
disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
AHU-AH-04317.AH.01.10-10438.
Hingga saat ini, Bank BJB Syariah berkedudukan dan berkantor pusat di Kota
Bandung, Jalan Braga No. 135 dan telah memiliki 8 kantor cabang, 44 kantor
cabang pembantu, 154 jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di
daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan 49.630 jaringan ATM
Bersama.
pelayanannya yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI
48
untuk tumbuh dan maju sebagai lembaga keuangan yang tentunya syar’i dan
semakin menjangkau masyarakat. Adapun visi dan misi dari Bank BJB Syariah
a. Visi
Indonesia.
b. Misi
professional.
Adapun beberapa produk dan layanan dari Bank BJB Syariah adalah sebagai
berikut:
a. Penghimpunan Dana
1) Tabungan iB Maslahah
2) Giro iB Maslahah
3) Deposito iB Maslahah
49
b. Pembiayaan
2) Kredit Investasi
5) Pembiayaan Serbaguna
c. Layanan
2) Transfer
3) RTGS
4) Kliring
data mengukuti atau mendekati distribusi normal. Asumsi normalitas dapat diuji
dengan analisis statistik (Santoso, 2010:43). Dalam penelitian ini, diuji dengan
berdistribusi normal jika angka probabilitasnya lebih dari 0,05 dan data dikatakan
Tabel 4.1
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
fdr roa bopo
N 24 24 24
Mean 165.5021 1.3246 60.7342
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 69.30351 1.17438 17.57408
Absolute .226 .197 .198
Most Extreme
Positive .226 .197 .198
Differences
Negative -.123 -.115 -.136
Kolmogorov-Smirnov Z 1.109 .963 .972
Asymp. Sig. (2-tailed) .170 .311 .301
Sumber: Data diolah 2016
Smirnov, menunjukkan bahwa data di atas berdistribusi normal karena nila K-S >
0,05. yang ditunjukkan dengan nilai K-S dari FDR 0,170%, ROA 0,311%, dan
BOPO 0,301%. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 yang
Uji Beda adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan pada dua atau lebih sampel data. Uji Paired Sample T-Test (Uji Dua
mempunyai rata-rata yang secara nyata berbeda ataukah tidak. Dua sampel yang
berpasangan adalah sebuah sampel dengan subjek sama, namun mengalami dua
Tabel 4.2
Hasil Uji Paired Sample Statistic FDR
Mean N Std. Deviation Std. Error
Mean
FDR sebelum spin-
221.1400 12 53.42602 15.42276
off
Pair 1
FDR sesudah spin-
109.8633 12 20.83402 6.01426
off
Sumber: Data diolah 2016
Bedasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa rata-rata FDR sebelum spin-off adalah
sebesar 221,14%, sedangkan FDR setelah spin-off adalah sebesar 109,86%. Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa rasio FDR rata-rata sebelum spin-off menurun
Tabel 4.3
Hasil Uji Paired Samples Correlations FDR
N Correlation Sig.
fdr sebelum spin-of &
Pair 1 12 .254 .426
fdr sesudah spin-off
Sumber: Data diolah 2016
bahwa korelasi antara FDR pada Bank BJB Syariah sebelum dilakukannya spin-
off dengan FDR pada Bank BJB Syariah sesudah dilakukannya spin-off adalah
sebesar 0,254.
52
Tabel 4.4
Hasil Uji Paired Sample T-Test FDR
t df Sig. (2-tailed)
sedangkan ttabel yang didapat dari =tinv(α;df) didapat nilai sebesar 2,201. Oleh
karena thitung lebih besar dari ttabel, atau jika dilihat dari p-value (.sig) sebesar 0,000
< 0,05, maka H0 ditolak atau dapat dikatakan bahwa ada perbedaan secara
signifikan antara FDR sebelum spin-off dengan FDR setelah dilaksanakan spin-
off.
Tabel 4.5
Hasil Uji Paired Sample Statistic ROA
Mean N Std. Deviation Std. Error
Mean
roa sebelum spin-off 2.2800 12 .90049 .25995
Pair 1
roa sesudah spin-off .3692 12 .28500 .08227
Sumber: Data diolah 2016
adalah sebesar 2,28%, sedangkan ROA setelah spin-off adalah sebesar 0,37%.
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa rasio ROA rata-rata sebelum spin-off
Tabel 4.6
Hasil Uji Paired Samples Correlations ROA
N Correlation Sig.
roa sebelum spin-off &
Pair 1 12 -.006 .986
roa sesudah spin-off
Sumber: Data diolah 2016
bahwa korelasi antara ROA pada Bank BJB Syariah sebelum dilakukannya spin-
off dengan ROA pada Bank BJB Syariah sesudah dilakukannya spin-off adalah
sebesar -0,006.
Tabel 4.7
Hasil Uji Paired Sample T-Test ROA
t df Sig. (2-tailed)
sedangkan ttabel yang didapat dari =tinv(α;df) didapat nilai sebesar 2,201. Oleh
karena thitung lebih besar dari ttabel, atau jika dilihat dari p-value (.sig) sebesar 0,000
< 0,05, maka H0 ditolak atau dapat dikatakan bahwa ada perbedaan secara
signifikan antara ROA sebelum spin-off dengan ROA setelah dilaksanakan spin-
off. Dalam hal ini, profitabilitas bank semakin menurun, karena penurunan rasio
Tabel 4.8
Hasil Uji Paired Sample Statistic BOPO
Mean N Std. Deviation Std. Error
Mean
bopo sebelum spin-off 46.5242 12 8.46341 2.44318
Pair 1
bopo sesudah spin-off 74.9442 12 11.55780 3.33645
Sumber: Data diolah 2016
adalah sebesar 46,52%, sedangkan BOPO setelah spin-off adalah sebesar 74,94%.
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa rasio BOPO rata-rata sebelum spin-off
Tabel 4.9
Hasil Uji Paired Samples Correlations BOPO
N Correlation Sig.
bopo sebelum spin-off &
Pair 1 12 -.519 .084
bopo sesudah spin-off
Sumber: Data diolah 2016
bahwa korelasi antara BOPO pada Bank BJB Syariah sebelum dilakukannya spin-
off dengan BOPO pada Bank BJB Syariah sesudah dilakukannya spin-off adalah
sebesar -0,519.
Tabel 4.10
Hasil Uji Paired Sample T-Test BOPO
t df Sig. (2-tailed)
sedangkan ttabel yang didapat dari =tinv(α;df) didapat nilai sebesar 2,201. Oleh
karena thitung lebih besar dari ttabel, atau jika dilihat dari p-value (.sig) sebesar 0,000
< 0,05, maka H0 ditolak atau dapat dikatakan bahwa ada perbedaan secara
spin-off.
diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing, tidak termasuk
kredit (pembiayaan) kepada bank lain, terhadap dana pihak ketiga yang mencakup
giro, tabunga, dan deposito dalam Rupiah dan valuta asing. FDR merupakan rasio
pada Bank BJB Syariah menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Ini sejalan
dengan penelitian Chotib dan Utami (2014), yang juga menunjukkan adanaya
Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar (0,000) < α (0,05)
sehingga H0 ditolak dan Ha1 diterima. FDR rata-rata sebelum spin-off adalah
sebesar 221,14%, sedangkan FDR setelah spin-off adalah sebesar 109,86%. Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa rasio FDR rata-rata sebelum spin-off menurun
sebesar 111,28% setelah spin-off. Nilai rasio FDR 109,86% menurut Harmono
56
(2011: 122) termasuk dalam predikat Tidak Sehat, maka Bank BJB Syariah perlu
Peningkatan FDR memberikan arti bahwa dana atau modal tambahan yang
diberikan terhadap total dana pihak ketiga. Maka sebaliknya, jika FDR menurun
maka menunjukkan bahwa modal tambahan yang diperoleh dari proses spin-off
tidak banyak disalurkan untuk pembiayaan atau DPK yang dihimpun oleh bank
semakin meningkat.
perusahaan. Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan
dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan
BJB Syariah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Ini sejalan dengan
57
Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar (0,000) < α (0,05)
sehingga H0 ditolak dan Ha2 diterima. ROA rata-rata sebelum spin-off adalah
sebesar 2,28%, sedangkan ROA setelah spin-off adalah sebesar 0,37%. Dari data
tersebut, dapat diketahui bahwa rasio ROA rata-rata sebelum spin-off menurun
apabila ROA > 1,25% dan dikatakan rendah apabila ROA < 0,5% (Fahmi, 2014:
186). Maka setelah spin-off, ROA pada Bank BJB Syariah mendapat predikat
sedang namun diambang predikat rendah karena ROA-nya hanya selisih sedikit
dari 0,5%. Nilai ROA yang tinggi menunjukkan semakin baik kinerja suatu
perusahaan. Maka sebaliknya, karena ROA pada Bank BJB Syariah turun setelah
laba maka akan semakin tinggi pula ROA-nya, karena hasil pengembalian
(Fahmi, 2014: 186). Menurunnya rasio ROA menunjukkan semakin kecil laba
bank, karena semakin menurun ROA bank maka semakin rendah profitabilitasnya.
58
Operasional (BOPO)
rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
rasio ini, berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
semakin kecil.
pada Bank BJB Syariah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Ini
Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar (0,000) < α (0,05)
sehingga H0 ditolak dan Ha3 diterima. BOPO rata-rata sebelum spin-off adalah
sebesar 46,52%, sedangkan BOPO setelah spin-off adalah sebesar 74,94%. Dari
data tersebut, dapat diketahui bahwa rasio BOPO rata-rata sebelum spin-off
Meskipun rasio BOPO pada Bank BJB Syariah setelah spin-off meningkat,
namun masih dalam predikat efisiensi baik, karena < 95%. Menurut Riyadi (2006)
dalam Hasanah (2011: 28), sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, rasio BOPO
dikatakan mempunyai tingkat efisiensi baik apabila BOPO < 95% dan dikatakan
semakin naik BOPO maka semakin kurang efisien biaya operasional yang
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data yang mengacu pada
sebagai berikut:
adanya perbedaan. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji beda yang diketahui
bahwa thitung lebih besar dari ttabel, yaitu 7,387 > 2,201 dan nilai signifikansi
perbedaan. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji beda yang diketahui bahwa
thitung lebih besar dari ttabel, yaitu 6,996 > 2,201 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000.
berdasarkan uji beda yang diketahui bahwa thitung lebih besar dari |ttabel|, yaitu
60
61
1. Data yang dikumpulkan hanya berdasarkan satu objek penelitian saja yaitu
2. Periode pengamatan dalam penelitian ini hanya 6 tahun yaitu tahun 2007-
2013.
3. Penelitian ini hanya menggunakan 3 rasio, yaitu FDR, ROA, dan BOPO,
5.3. Saran-Saran
Dari hasil kesimpulan dalam penelitian ini, beberpa rasio keuangan Bank
BJB Syariah menunjukkan penurunan. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut:
nya dapat ditekan, dengan demikian kemungkinan resiko likuiditas yang akan
perusahaan.
juga akan meningkat karena ROA adalah salah satu rasio profitabilitas.
mengurangi biaya operasional yang tidak penting sehingga rasio BOPO dapat
menurun.
62
Karena dalam penelitian ini hanya meneliti Bank BJB Syariah. Maka
periode pengamatan, sehingga dapat diperoleh hasil yang mungkin jauh lebih baik
Selain itu, dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk pengukuran
perbandingan kinerja bank sebelum dan sesudah spin-off jika dilihat dari rasio
Brigham, Eugene dan Houston, J.F. (2001). Manajemen Keuangan II. Jakarta:
Salemba Empat.
Hidayat, Rahmat. (2014). Efisiensi Perbankan Syariah: Teori dan Praktek. Jawa
Barat: Gramata Publishing.
Kasmir. (2002). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Grafindo
Persada,
Kuncoro, M. (2009). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
63
64
Leon, B., dan Ericson, S. (2005). Manajemen Pasiva Bank Non Devisa. Jakarta:
STIE Perbanas Press.
Moin, Abdul. (2010). Merger, Akuisisi & Divestasi. Cet. Ke-tiga. Yogyakarta:
EKONISIA.
Muharomah, I.A. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan
Sesudah Pemisahan / Spin-Off. Skripsi diterbitkan. Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
www.bi.go.id
www.ojk.go.id
Jadwal Penelitian
Lampiran 1
Bulan September Oktober November Desember Januari Februari
No
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusan Proposal x x x x x
2 Konsultasi DPS x x x x x x x x
3 Revisi Proposal x x x
4 Pengumpulan Data x x
5 Analisis Data x x
7 Pendaftaran Munaqosah x
8 Munaqosah x
9 Revisi Skripsi x x
66
Lampiran 2
Data Laporan Keuangan BJB Syariah Sebelum Diolah SPSS
PERHITUNGAN RASIO FDR BJB SYARIAH
*Total Pembiayaan UUS:
Jenis Pembiayaan
Pemb./ Total
Pemb. Pemb. Piutang Piutang Piutang Piutang Piutang
Periode Tahun Triwulan Piutang Pembiayaan
Mudharabah Musyarakah Murabahah Salam Istishna Qardh Ijarah
Lainnya
67
*Total Pembiayaan BUS:
Jenis Pembiayaan
Pemb./ Total
Pemb. Pemb. Piutang Piutang Piutang Piutang Piutang Pembiayaan
Periode Tahun Triwulan Piutang
Mudharabah Musyarakah Murabahah Salam Istishna Qardh Ijarah
Lainnya
68
*Total Dana Pihak Ketiga UUS dan BUS:
Jenis DPK
Dn. Invest. Tdk Total DPK
Periode Tahun Triwulan Dn. Simp. Wadiah
Terikat
(dalam jutaan rupiah)
2007 2 29,190 86,030 115,220
3 32,649 92,808 125,457
Unit Usaha Syariah (UUS)
63
69
Total Rasio
Total DPK
Periode Tahun Triwulan Pembiayaan FDR Kriteria
(dalam jutaan rupiah) (%)
2007 2 299,848 115,220 260,23 TS
3 327,469 125,457 261,02 TS
Unit Usaha Syariah (UUS)
Keterangan:
S : Sehat
CS : Cukup Sehat
TS : Tidak Sehat
70
Rasio
Laba Bersih Total Aktiva
Periode Tahun Triwulan ROA Kriteria
(dalam jutaan rupiah) (%)
2007 2 9,067 492,714 1,84 Tinggi
3 15,411 503,762 3,05 Tinggi
Unit Usaha Syariah (UUS)
Total Pend.
Operasional
Total Biaya Rasio
(stlh
Periode Tahun Triwulan Operasional BOPO Kriteria
distribusi
bagi hasil)
(dalam jutaan rupiah) (%)
2007 2 15,735 30,142 27,25 Baik
3 23,446 46,734 50,16 Baik
Unit Usaha Syariah (UUS)
Lampiran 3
Hasil Pengolahan Uji Normalitas Data Menggunakan SPSS
NPar Tests
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working
25
Data File
User-defined missing
Definition of Missing values are treated as
missing.
Missing Value Statistics for each test
Handling are based on all cases
Cases Used with valid data for the
variable(s) used in that
test.
NPAR TESTS
/K-
S(NORMAL)=VAR000
Syntax 01 VAR00002
VAR00003
/MISSING
ANALYSIS.
Number of Cases
131072
Alloweda
[DataSet0]
N 24 24 24
Lampiran 4
Hasil Pengolahan Data Uji Beda Menggunakan SPSS
T-Test
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working
13
Data File
T-TEST
PAIRS=VAR00005
WITH VAR00008
(PAIRED)
Syntax
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSI
S.
75
[DataSet0]
N Correlatio Sig.
n
Paired Differences
Lower
76
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Upper
T-Test
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working
13
Data File
77
T-TEST
PAIRS=VAR00009
WITH VAR00010
(PAIRED)
Syntax
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSI
S.
[DataSet0]
N Correlatio Sig.
n
Paired Differences
Lower
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Upper
T-Test
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working
13
Data File
T-TEST
PAIRS=VAR00011
WITH VAR00012
(PAIRED)
Syntax
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSI
S.
[DataSet0]
N Correlatio Sig.
n
Paired Differences
Lower
81
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Upper
Agama : Islam
Telp/Hp : 085728762277
Pendidikan :
4. IAIN Surakarta