You are on page 1of 115

POMPA

Perancangan Alat Proses


Rujukan
1. Jacques Chaurette. 2005. TUTORIAL CENTRIFUGAL PUMP SYSTEMS. Fluid Design inc.
Canada
2. Towler and Sinnot. Chapter 5 Piping and Instrumentation. In Chemical Engineering Design.
3. Jacques Chaurette. 2003. TOTAL HEAD, N.P.S.H. AND OTHER CALCULATION EXAMPLES.
www.lightmypump.com
4. Jacques Chaurette. 2006. TUTORIAL NPSHA FOR THOSE WHO HATE THAT STUFFY
WORD. www.lightmypump.com
5. Jacques Chaurette. 2003. PUMP PERFORMANCE MEASUREMENTS.
www.lightmypump.com
6. Robert Stover. PUMPS. Bioprocess Engineering: Systems, Equipment and Facilities. Edited by
Lydersen et al.
Outline
1. Jenis Pompa
2. Tiga Karakteristik Penting Sistem Pompa
3. Friksi dalam Sistem Pompa
4. Energi dan Head dalam Sistem Pompa
5. Head Statik
6. Laju Alir
7. Bagaimana Pompa Sentrifugal
Menghasilkan Tekanan
Outline
8. Head Total
9. Hubungan antara Head dan Head Total
10. Menentukan Head Friksi
11. Kinerja (Kurva Karakteristik) Pompa
12. Memilih Pompa Sentrifugal
13. Contoh: Sistem Pompa Air Rumah Tangga
14. Tekanan Keluar Pompa
Jenis-jenis Pompa
Piston
Reciprocating

Plunger

Positive Displacement
Gear

Rotary Screw

Vane
Pompa

Radial Flow

Axial Flow
Centrifugal

Kinetic (Dynamic) Mixed Flow

Peripheral (Regenerative
Special High
Turbine)
Head, Low Flow
Pemilihan Pompa
Pemilihan Pompa Positive Displacement
Differensiasi
▪ POMPA
Peralatan untuk menaikkan cairan (fluida yang relatif inkompresibel) ke tingkat tekanan atau head
yang lebih tinggi

▪ KOMPRESOR
Peralatan untuk menaikkan gas (fluida yang kompresibel) ke tingkat tekanan yang lebih tinggi

▪ BLOWER
Peralatan untuk menggerakkan sejumlah volume gas dengan kenaikan tekanan moderat

▪ KIPAS ANGIN
Peralatan yang menggerakkan sejumlah gas dengan kenaikan tekanan yang rendah
Memindahkan Air
SUMBER AIR BAK
PENAMPUNG
Di atas/dalam tanah

Jauh/Dekat
Sumber Daya Air
(UU No. 7 Tahun 2004)
Sumur Dalam
Sistem Pompa pada Industri
3 Karakteristik Penting Pompa

Jumlah volume yang


Driving force untuk
dipindahkan per
terjadinya Tenaga yang memperlambat
satuan waktu
perpindahan fluida partikel-partikel fluida
Laju Alir (Tabel 1)
Laju Alir Berdasarkan Diameter dan Tekanan

Laju Alir 180


Laju Alir
180
160
160
140
140
120 120
Axis Title

100 100
80
80
60
60
40
20 40
0 20
30 psi 40 psi 50 psi 60 psi 70 psi
Tekanan 0
1/4 1/2 3/4 1 1 1/2
1/4 1/2 3/4 1 1 1/2 30 psi 40 psi 50 psi 60 psi 70 psi
Tipikal Sistem Pompa
Pompa dan Tekanan
▪ Pompa menyediakan energi yang diperlukan untuk mengarahkan fluida
melalui sistem dan mengatasi friksi dan perbedaan ketinggian (elevasi)
▪ Tekanan dinaikkan saat partikel- partikel fluida dipaksa lebih dekat satu
sama lain
▪ Contoh:
▫ Di alat pemadam kebakaran, kerja atau energi
dihabiskan untuk memberi tekanan cairan kimia
yang ada di dalamnya, sehingga energinya dapat
disimpan dan digunakan nantinya
Tekanan pada Wadah yang Terbuka
Apakah mungkin memberi tekanan pada wadah yang terbuka?
YA
▪ Contoh: SEMPROTAN
▫ Jika kita tekan kedalam, tekanan naik dan makin dalam semakin keras kita harus
menekan
▫ Ada cukup friksi saat fluida bergerak melalui jarum untuk menghasilkan tekanan yang
besar pada bodi semprotan
Tekanan pada Pompa

▪ Prinsip tekanan pada semprotan diterapkan di


pompa meski ujung pipa keluaran terbuka dan
sangat mungkin untuk memiliki tekanan pada
keluaran pompa disebabkan oleh:
o Adanya friksi yang cukup di dalam sistem
o Perbedaan elevasi
Friksi pada Sistem Pompa
▪ Friksi akan selalu ada di fluida, karena friksi adalah tenaga
yang menolak pergerakan dari suatu obyek
Friksi pada Fluida Padat dan Cair
▪ Friksi pada fluida padat pasti besar; tapi bisa diperkecil dengan
bantuan roda
▪ Friksi pada fluida cair kecil, tapi dapat menjadi besar pada
▫ Pipa yang panjang
▫ Pipa pendek tapi laju alirnya besar dan
diameternya kecil, seperti pada semprotan
▫ Pipa yang kasar
▫ Sambungan pipa (elbow, tee, dll)
▫ Cairan yang viskositasnya tinggi
4 Bentuk Energi pada Sistem Pompa

1. Tekanan
2. Elevasi
3. Friksi
4. Kecepatan
Energi Tekanan
▪ Tekanan dihasilkan pada bagian bawah penampung
disebabkan cairan mengisi wadah secara sempurna, dan
beratnya menghasilkan gaya yang didistribusikan ke seluruh
permukaan
▪ Jenis ini disebut TEKANAN STATIK
▪ ENERGI TEKANAN adalah energi yang dibangun saat partikel-
partikel cairan atau gas digerakkan lebih dekat sedikit satu
sama lainnya. Sebagai contoh pada alat pemadam kebakaran
Energi Elevasi, Friksi dan Kecepatan
▪ ENERGI ELEVASI adalah energi yang tersedia pada cairan saat
dia memiliki ketinggian tertentu
▫ Jika energi ini keluar, dia dapat mengarahkan pada sesuatu yang
berguna seperti turbin yang menghasilkan listrik
▫ Perhitungan:
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 = 𝑔𝑔𝑔𝑔
z = besar ketinggian tertentu, m
g = percepatan gravitasi (9,81 m/s 2 )
Energi Elevasi, Friksi dan Kecepatan
▪ ENERGI FRIKSI adalah energi yang hilang ke lingkungan disebabkan oleh
pergerakan cairan melalui pipa dan sambungan dalam sistem
▫ Perhitungan:
𝐹𝐹𝑘𝑘 = 𝜇𝜇𝑘𝑘 𝑁𝑁
𝐹𝐹𝑘𝑘 = gaya gesek kinetik, N
𝜇𝜇𝑘𝑘 = koefisien gesek kinetik
N = gaya normal, N

𝑊𝑊 = 𝐹𝐹𝐹𝐹
W = energi, J
F = gaya, N
s = jarak tempuh, m
Energi Elevasi, Friksi dan Kecepatan
▪ ENERGI KECEPATAN adalah energi yang menggerakkan obyek.
▫ Contoh: jika air keluar dari selang, maka dia memiliki energi
kecepatan
▫ Perhitungan
𝑢𝑢2
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 =
2
u = kecepatan, m/s
Hubungan antara Ketinggian, Tekanan
dan Kecepatan
Hubungan antara Ketinggian, Tekanan
dan Kecepatan
Pada Hukum Bernoulli, dinyatakan bahwa
1
𝑝𝑝 + 𝜌𝜌𝑉𝑉 2 + 𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌 = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘
2
p = tekanan
𝜌𝜌 = densitas
V = kecepatan
h = elevasi (tinggi)
g = percepatan gravitasi
di mana
▪ Poin 1 dan 2 berada dalam aliran searah
▪ Fluida memiliki densitas konstan
▪ Aliran steady
▪ Tidak ada friksi
Energi Pompa
▪ Energi yang harus disuplai oleh pompa adalah energi friksi PLUS
perbedaan ketinggian yang harus dicapai oleh cairan (energi
elevasi)
ENERGI POMPA = ENERGI FRIKSI + ENERGI ELEVASI
HEAD
▪ Apa itu HEAD?
▪ HEAD sebenarnya adalah cara untuk menyederhanakan
penggunaan energi
▪ Untuk menggunakan energi kita perlu mengetahui BERAT dari
obyek yang dipindahkan
▪ ENERGI ELEVASI (EE): berat dari obyek (W) dikalikan jarak (d)
EE = W x d
▪ ENERGI FRIKSI (FE): gaya friksi (F) dikalikan jarak cairan yang
dipindahkan atau panjang pipa (l)
FE = F x l
HEAD
−𝑑𝑑𝑊𝑊𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 ∆𝑃𝑃 ∆𝑉𝑉 2 𝐹𝐹
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 = = = ∆𝑧𝑧 = =
𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 𝑔𝑔𝜌𝜌 2𝑔𝑔 𝑔𝑔

Semua pompa dengan d dan rpm yang sama akan menghasilkan head yang
sama saat memompa cairan yang berbeda.

Semakin besar nilai 𝜌𝜌, semakin besar nilai pressure discharge.


HEAD
▪ HEAD adalah energi dibagi dengan berat atau jumlah energi
yang digunakan untuk memindahkan sebuah obyek dibagi
berat obyek tersebut
▪ HEAD ELEVASI (EH):
EH = (W x d)/ W = d
▪ HEAD FRIKSI (FH):
FH = (F x l)/ W = l
▪ Satuan F dan W sama, sehingga satuan FH juga sama dengan
satuan EH, yakni satuan jarak (m, ft)
Satuan Energi = Satuan Jarak?
▪ Jika kita masukkan sebuah
tube di bagian keluaran
pompa, cairan akan naik di
dalam tube setara dengan
tekanan keluaran pompa
▪ Sebagian tinggi cairan di
dalam tube adalah tinggi
elevasi dan lainnya tinggi
head friksi
▪ Keduanya satuannya sama:
SATUAN JARAK
Definisi Head (Webster)
▪ HEAD adalah kumpulan (body) air yang tersimpan di
dalam penampung pada sebuah ketinggian
Tekanan dan Ketinggian
▪ Dikarenakan ketinggian dan beratnya, fluida menghasilkan
tekanan pada titik bawah (penampung)
▪ Sehingga semakin tinggi penampungnya, semakin tinggi
tekanannya
▪ 𝑃𝑃𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓𝑓 = 𝜌𝜌𝜌𝜌𝜌
Tekanan dan Bentuk Wadah
▪ Tekanan tidak tergantung bentuk wadahnya
▪ Ini hal yang sangat penting
▪ Karena itu, betapa pun kompleksnya sistem perpipaan, kita mungkin akan
mengetahui tekanan di bagian bawahnya jika kita mengetahui tingginya
Head Statik
▪ Head statik: jarak antara permukaan cairan penampung
tujuan dan permukaan cairan penampung asal
▪ Head statik akan
menghasilkan tekanan
pada pompa yang harus
diatasi saat pompa
dinyalakan
Head Statik
▪ Konvensinya: Head statik diukur dari suction flange elevation
dan ujung pipa yang terbuka ke udara
▪ Jika ujung pipanya dimasukkan kedalam penampung?
Head Statik
Faktor yang Memengaruhi Laju Alir
▪ Pada sistem yang identik, laju alir dipengaruh oleh head statik
▪ Jika elevasi ujung pipa tinggi, maka laju alirnya rendah
(bandingkan dengan naik sepeda)
Head Statik ≤ 0

Mungkin tidak perlu


pompa, tapi cukup
SIFON
Sifon
Total Head

TINGGI MAKSIMUM
yang dapat dicapai
oleh fluida dari
permukaan suction
headnya

Pada kondisi ini laju


alirnya = 0
Variasi Head Total
Laju Alir Tergantung Friksi

1
Laju Alir Tergantung Friksi

2
Laju Alir Tergantung Friksi

3
Laju Alir Tergantung Friksi

4
Pompa Sentrifugal
▪ Bagaimana pompa sentrifugal menghasilkan tekanan?
▪ Partikel fluida memasuki pompa pada flens masuk (suction
flange) atau koneksi
▪ Partikel- partikel tersebut berputar
90 derajat ke bagian datar impeller
dan mengisi volume antar- tiap baling-
baling impeller
▪ Aliran mengalir dari tengah (pusat) ke
pinggir, melalui diffuser, di mana
pressure head secara cepat terbentuk
Komponen Pompa Sentrifugal
Impeller dan Diffuser

▪ Impeller: mengkonversi energi driver (energi dari pergerakan pertama)


menjadi energi kinetik
▪ Diffuser: mengkonversi energi kinetik menjadi energi tekanan
Diffuser
▪ Sebagian pompa setrifugal memiliki diffuser
▪ Tujuan adanya diffuser adalah untuk meningkatkan efisiensi pompa
sentrifugal dengan memperbolehkan ekspansi yang lebih gradual dan
daerah yang kurang turbulen pada cairan, untuk mengurangi kecepatan
▪ Baling- baling diffuser didesain sedemikian rupa sehingga cairan yang
keluar dari impeller akan dihadapkan dengan luas aliran yang lebih besar
saat melalui diffuser, sehingga energi kinetik terkonversi menjadi tekanan
aliran
Cara Bekerja Pompa Sentrifugal
▪ Partikel- partikel fluida dalam pompa dikeluarkan dari ujung
runcing baling- baling impeller pada kecepatan tinggi
▪ Partikel- partikel tersebut lalu membentur selongsong (casing) dari
pompa dan diperlambat di bawah energi kecepatan dan di atas
energi tekanan
▪ Tidak seperti friksi yang merupakan energi terbuang, penurunan
energi kecepatan menyuguhkan kenaikan energi tekanan 
PRINSIP NERACA ENERGI
Cara Kerja Pompa Sentrifugal
▪ Saat energi rotasi mekanik ditransfer ke fluida
▫ Pada bagian discharge, tekanan dan energi kinerik air meningkat
▫ Pada bagian suction, air diabaikan, sehingga akan terjadi tekanan
negatif. Tekanan yang rendah membantu penghisapan air kembali ke
dalam sistem sehingga proses dapat dilanjutkan.
▪ Sebelum bekerja, pompa harus sudah diisi dengan air
▫ Bila tidak ada air sejak awal pompa bekerja, tekanan negatif pada
bagian suction akan merotasi udara, pada eye akan relatif kecil untuk
menghisap aliran air. Sehingga impeller akan berrotasi tanpa
menghisap dan melepaskan air.
▫ Proses pengisian air sebelum pompa bekerja dinamakan priming
Eksperimen Pompa Sentrifugal
▪ Isi plastik dengan air
▪ Lubangi bagian bawahnya
▪ Ikat bagian atas plastik tersebut
▪ Ayunkan (diberi gaya sentrifugal)
▪ Air akan keluar dari lubang plastik
▪ Makin cepat ayunannya, makin
banyak air yang keluar dari lubang
karena tekanan dalam plastik naik
Kurva Hubungan Tekanan Keluaran
Pompa vs Laju Alir Pompa
▪ Laju alir dan tekanan
berbanding terbalik.
▪ Kurva mengalami
penurunan,
▪ namun akan konstan
pada suatu titik.
Total Head
▪ TOTAL HEAD dan FLOW adalah kriteria utama yang
digunakan untuk
▫ Membandingkan satu pompa dengan lainnya
▫ Memilih pompa sentrifugal
▪ TOTAL HEAD berhubungan dengan tekanan keluaran
(discharge pressure) dari pompa
▪ Satuan untuk head adalah feat (ft)
Kenapa Bukan Langsung Discharge
Pressure Saja?
▪ Tekanan adalah sesuatu yang sudah akrab di kehidupan sehari-
hari
▪ Contoh: alat pemadam kebakaran diberi tekanan 60 psig (410
kPa), ban mobil 35 psig (240 kPa)
▪ Alasan produsen pompa tidak menggunakan tekanan keluaran
sebagai acuan:
▫ Tidak diketahui tujuan penggunaan pompa
▫ Tidak diketahui berapa laju alir yang diperlukan karena tidak seperti pompa
displacement, laju alir pompa sentrifugal tidak tetap
Kenapa Bukan Langsung Discharge
Pressure Saja?
▫ Tekanan keluaran tergantung pada tekanan yang ada di bagian masukan pompa
▫ Jika sumber fluida yang mau dipompa berada di bawah atau di atas masukan
pompa, untuk laju alir yang sama kita akan dapatkan tekanan keluaran yang
berbeda
▫ Karena itu, untuk menghilangkan permasalahan ini, lebih disukai digunakan
perbedaan antara masukan dan keluaran pompa
▪ Besaran tekanan yang dapat dihasilkan pompa tergantung
pada densitas fluida
▫ Pihak pabrik tidak mengetahui fluida apa yang nantinya akan
dipompa
Dapat disimpulkan discharge pressure tidak dapat digunakan sebagai
kriteria pompa, sehingga digunakan total head sebagai kriteria
Hubungan antara Head dan Total Head
▪ TOTAL HEAD adalah tinggi
cairan yang dinaikkan ke
bagian discharge pompa
kurangi tinggi cairan yang
dinaikkan ke bagian suction
pompa
▪ Dikurangi karena kita
menginginkan kontribusi
energi dari pompa saja dan
bukan energi yang disuplai ke
pompa
Energi dan Head
▪ Jika digunakan ENERGI, kita perlu tahu beratnya
▪ Jika HEAD, kita perlu tingginya saja
▪ POMPA itu proses kontinyu, sehingga
tidak peduli berapa berat yang
dipindahkan
Contoh 1
▪ Jarak (static head) antara permukaan air dan suction pompa =
10 ft
▪ Jarak (discharge head) antara suction pompa dan permukaan
air di penampung =15 ft
▪ Total head = 10 + 15
= 25 ft PLUS friction
head loss
Friksi pada Head
(Friction Head)
▪ Friksi pada head adalah energi yang hilang
akibat friksi yang disebabkan oleh pergerakan
fluida melalui pipa dan sambungan
▪ Dipilih kecepatan 10 fps karena itu angka yang
khas untuk kecepatan di pipa
▪ Angka itu moderat (tidak terlalu tinggi yang
dapat mengakibatkan friksi yang banyak, juga
tidak terlalu kecil yang dapat menyebabkan
penurunan tajam pada friksi)
Ukuran Pipa Masukan Pompa

▪ Konservatifnya: kecepatan masuk pompa


dibuat lebih rendah (misal, 4 dan 7 fps),
sehingga dipilih ukuran pipa yang cukup
besar
▪ Itulah kenapa ukuran pipa masuk pompa
lebih besar dari pada ukuran pipa keluar
pompa
Kecepatan Masuk dan Keluar Pompa

Suction Discharge
Velocity Velocity
(m/s) (m/s)

0,61 1,82
0,45 1,37
0,30 0,91
0,61 - 0,91 1,82 - 2,74
API 14E hlm. 21
Kinerja (Kurva Karakteristik) Pompa
▪ Kurvanya mirip dengan kurva sebelumnya (tekanan vs laju alir),
tapi kurva karakteristik pompa menggambarkan total head vs
laju alir
▪ Kurva sebelumnya tidak praktis
karena harus mengetahui suction
pressure yang digunakan untuk
menghasilkan kurva tersebut
▪ Tidak semua pabrik pompa
menyediakan kurva seperti ini
Algoritma Memilih Pompa Sentrifugal

Menentukan
Menentukan Menentukan Menghitung Pemilihan
friksi pada
laju alir head statik head total pompa
head
Contoh
▪ Diperlukan laju alir sebesar 10 gpm
▪ Sesuai Tabel 2, maka ukuran pipa yang tersedia antara ½” dan
¾”. Dipilih ¾”
▪ Pipa masukan ke
pompa dipilih 1”
▪ Panjang pipa
semuanya 30 ft
Kehilangan Friksi di Bagian Suction Pompa
▪ Pada diameter 1”, friksinya 0.068 ft per ft pipa
▪ Panjang pipa 30 ft:
30 x 0.068 = 2.4 ft
▪ Kehilangan friksi dari
sambungan diasumsikan
30%: 0.3 x 2.4 = 0.7 ft
▪ Friksi check valve 5 ft,
tapi jet pump tidak perlu itu
▪ Total kehilangan friksi =
2.4 + 0.7 = 3.1 ft
Kehilangan Friksi di Bagian Discharge
Pompa
▪ Total panjang pipa 30 ft, maka
kehilangan friksi =
30 x 0.23 = 6.9 ft
▪ Dari fittings: 30%x 6.9 = 2.1 ft
▪ Total loss = 6.9 + 2.1 = 9.0 ft
▪ Total loss suction dan
discharge = 3.1 + 9.0 = 12.1 ft
Memilih Rating Pompa
▪ Head statik = 15 + 20 = 35 ft
▪ Total Head = head statik + friction loss = 35 + 12.1 = 47 ft
▪ Total head disebut juga TOTAL DYNAMICHEAD (TDH)
▪ KITA HARUS MEMBELI POMPA YANG TOTAL HEADNYA MINIMAL
47 FT PADA 10 GPM
▪ Panduannya: variasinya ± 15%
▪ Rating pompa harus sedekat mungkin dengan kriteria tersebut
Rating Pompa
▪ BEP (best efficiency point) adalah rating pompa
▪ Pada kondisi ini pompa
berada pada kondisi yang
sangat efisien, sehingga
vibrasi dan noise sangat
minim
▪ Variasinya 15%pada total
head
Algoritma Pemilihan Pompa
Friction Loss Friction loss
Friction loss Friction loss
di semua di check
di fittings di peralatan
segmen pipa valve

Tank
Total static
TOTAL HEAD pressure Velocity head
head
head

Break Specific Predict pump


NPSHA
Horsepower speed efficiency

Pressure Thoma Suction


Kenaikan
head of cavitation specific
suhu
control valve parameter speed
Friction Loss di Semua Segmen Pipa

 H FP   L 
H FP =   
 L TABEL  100 
Panjang Pipa (L)

Tabel dari Cameron Hydraulic Data


sesuai dengan Flow dan Diameter Pipa
Friction Loss di Fittings

Setiap jenis fitting harus


DIMULTIPLIKASI dengan jumlah
fitting tersebut
Friction Loss di Peralatan
∆p (psi)
H EQ = 2.31
SG
▪ Pressure drop:
▫ Filter = 3 psi
▫ HE = 5 psi
▫ Control valve = 4.24 psi
▪ Specific Gravity (SG) lihat Tabel
Sifat Air
Friction Loss di Check Valve

∆p (psi)
H check = 2.31
SG
∆p (psi)  Q (gpm) 
2

=
SG  CV 

▪ CV dari Tabel dari Trueline Valve Corp


Panjang
Ekuivalen
fLu 2
hf =
2 gd
f = faktor friksi dari grafik Moody
L = panjang pipa (m)  dapat berasal dari semua
panjang pipa termasuk panjang ekuivalen pipa
dari fitting dan valve
u = kecepatan aliran melalui pipa (m/s)
g = gravitasi, 9.81 m/s2
d = diameter dalam pipa (m)
Towler & Sinnot, hlm. 247
Total Static Head
▪ TOTAL STATIC HEAD: perbedaan antara elevasi permukaan cairan
discharge tank dan suction tank
Elevasi (z2):
2830’

Elevasi (z1):
2803’ TOTAL STATIC HEAD = z2 – z1
= 2830’ – 2803’ = 27 ft
Velocity Head
2 2
v v
Velocty Head = 2 − 1
2g 2g

▪ v adalah kecepatan partikel fluida di satu titik


▪ Biasanya v1 adalah titik di permukaan cairan suction tank
▪ Karena terlalu kecil, maka dianggap 0
▪ v2 tergantung dari titik yang diukur
▫ Kalau ujung pipa keluaran nyemplung di cairan discharge tank, maka titik
pengukurannya di permukaan cairan discharge tank  v2 = 0
▫ Kalau diinginkan pengukurannya di suatu titik pada elevasi tertentu, maka v2
dihitung di pipa pada elevasi tersebut
Tank Pressure Head
▪ Jika suction tank diberi tekanan dengan tekanan p1, maka
pressure headnya H1
▪ Tank yang terbuka, bertekanan atmosfir sehingga H = 0
▪ Jika suction dan discharge tank- nya keduanya terbuka,
maka H1 = H2 = 0
▪ Jika terjadi perbedaan, maka dihitung dengan rumus:
∆HP2- P1 = (P2 – P1)/(ρ.g)
Total Head
▪ Penjumlahan seluruh head yang sudah dihitung di atas
NO Component Sign (ft fluid) Results
1 Pipe Friction Head Loss + DHFP
2 Fitting Friction Head Loss + DHFF
3 Equipment Friction Head Loss + DHEQ
4 Check Valve Head Loss + DHcheck
5 Total Static Head + z2 - z1
6 Velocity Head Difference + v22/2g - v12/2g
7 Tank Pressure Head Difference + H1 - H2

TOTAL HEAD = DHP


Break Horsepower

▪ Efisiensi pompa (ηpump) diambil dari grafik Kurva Karakteristik


Pompa
▪ Faktor yang mempengaruhinya:
▫ Laju alir (q)
▫ Total head (∆HP )
▫ Specific speed (Ns)
Kurva Karekteristik Pompa 1780 RPM
NPSHA

▪ NPSHA = Net Positive Suction Head Available


▫ Ukuran yang berhubungan dengan tingkat tekanan pada
pump suction
▫ Makin tinggi tekanannya, makin tinggi NPSHAnya dan
makin baik operasi pompanya
▫ Harganya bervariasai dari 0 sampai head tekanan atmosfir
34 ft DITAMBAH suction static head DIKURANGI kuantitas
lain
▫ NPSHA harus lebih besar dari pada NPSHR (NPSH
Required)
Rumus NPSHA
NPSHA
Rumus NPSHA
▪ Jika kita kesulitan menghitung pump suction pressure (pGS), maka dihitung
headnya:
Rumus Lain NPSHA

P ∆Pf Pv
NPSH avail = +H − −
ρ .g ρ .g ρ .g
NPSHR
▪ NPSHR adalah cara lain untuk
menyatakan kehilangan
tekanan (pressure loss) di
suction area dari sebuah
pompa pada kondisi yang
diketahui
▪ NPSHR dapat juga dilihat
pada Kurva Karakteristik
Pompa
Contoh 2
▪ Pada contoh sebelumnya sudah dihitung total friksinya 3.1 ft
▪ Velocity headnya terlalu kecil sehingga diabaikan
▪ Tekanan atmosfir 14.7 psia
▪ Tekanan uap untuk air pada suhu 60F = 0.5 psia
▪ SG air = 1.0
Contoh 3
▪ Klorin cair dipindahkan dari rail tankers menuju tangki penyimpanan. Untuk
memenuhi NPSH yang dibutuhkan, sebuah transfer pump diletakan didalam
sebuah lubang dibawah. Hitung NPSHA pada masukan pump, pada laju alir
maximum 16,000 kg/h, jika diberikan data sebagai berikut:
▪ Panjang pipa total dari rail tanker menuju pump adalah 50m. Jarak vertikal dari
tangki menuju pump adalah 10 m. Pipa yang dipakai berjenis commercial
steel, dengan diameter dalam 50mm internal diameter.
▪ Miscellaneous friction losses yang disebabkan oleh sambungan tanker dan
fitting pipa pada inlet ekivalen 1000 diameter pipa. Vapor pressure klorin pada
suhu maximum pump adalah 685 kN/m2 ,dan densitas dan viskositasnya,
1286 kg/m3 dan 0.364 mNm- 2 s. Tekanan tanker adalah 7 bar.
Jawaban
▪ Friction Losses
▫ Miscellaneous losses = 1000x50x10- 3 = 50m of pipe
▪ Total length of inlet piping = 50+50=100m
Ringkasan Data
Pompa
Disain Pompa dengan UniSim
▪ Komponen : Air
▪ Suhu : 150oF
▪ Tekanan : 1 atm
▪ Laju Alir : 500 USGPM
▪ Efisiensi : 71,3%
▪ Total Head : 97,47 ft
▪ SG : 0,98

= (17,25)(0,98) = 16,9 HP
Specific Speed
▪ SPECIFIC SPEED: bilangan yang menyediakan sebuah indikasi
laju impeller, laju alir, dan head yang dihasilkan

▪ Ns RENDAH jika <2.000 (pompa disain radial: head tinggi dan


laju alir rendah)
▪ Ns TINGGI jika >10.000
▪ Nilai ini bisa digunakan untuk memprediksi KAVITASI
Predict Pump Efficiency
▪ Untuk memprediksi efisiensi pompa secara langsung, maka
digunakan grafik kurva karakteristik pompa yang dihubungkan
dengan Ns (specific speed) dan laju alirnya (q)
▪ Pompa yang lebih besar (laju alir tinggi) dengan laju spesifik
yang sama, akan lebih efisien
▪ Untuk ukuran impeller yang lebih besar dari 10”, efek ukuran
atau laju alir yang naik adalah kecil dan umumnya tidak
signifikan
Suction Specific Speed
▪ SUCTION SPECIFIC SPEED (S) adalah bilangan berdimensi sama
dengan specific speed dan digunakan sebagai panduan untuk
pencegahan kavitasi
▪ Hanya saja, H (total head) diganti dengan NPHSA
▪ Hydraulic Institute membatasi S sampai 8500, tapi lembaga
lain 10.000 – 12.000
Thoma Cavitation Parameter

▪ THOMA CAVITATION PARAMETER (σ) adalah bilangan


tanpa dimensi dan digunakan untuk memprediksi onset
cavitation
▪ Gunakan bilangan ini untuk memverifikasi bahwa
pompa ini memiliki NPSHA yang cukup untuk
beroperasi secara layak
Thoma Number
Kenaikan Suhu
▪ Penyebab panas ada 2:
1. Karena transmisi tenaga antara impeller dan fluida tidak efisien, maka
dihasilkan panas
2. Saat prosesnya sangat tidak efisien misalnya pada laju alir yang rendah,
panas pun dihasilkan
▪ Pabrik pompa membatasi kenaikan suhu sampai 15 oF
▪ Kenaikan suhu tergantung pada total head, panas jenis fluida
dan efisiensi pada titik operasi
Pressure Head of Control Valve

Ada dua metode perhitungan:


▪ METODE 1
▫ Terdiri atas tekanan pada masukan control valve dengan
menggunakan total head pompa dan kehilangan friksi serta
perbedaan elevasi antara MASUKAN SISTEM dan masukan katup
▪ METODE 2
▫ Terdiri atas tekanan pada masukan control valve dengan
menggunakan kehilangan friksi dan perbedaan elevasi antara
KELUARAN SISTEM dan masukan katup
Metode 1
Metode 2
Rule of Thumb
▪ Daya untuk memompa cairan: HP = (gpm)(psi
difference)/ (1714)(fractional efficiency)
▪ NPSH sebuah pompa harus lebih dari sebuah nilai spesifik (berdasarkan
jenis dan kondisi pompa), untuk menghindari kerusakan pompa. Rentang
normal untuk NPSH adalah 4- 20 ft
NPSH = (pressure at the eye of the impeller – vapor pressure)/ (density)
▪ Kecepatan spesifik 𝑁𝑁𝑠𝑠 =(rpm)(gpm)0.5 /(head in ft)0.75 . Pompa bias rusak jika
batas tertentu dari 𝑁𝑁𝑠𝑠 terlewati, dan efisiensi optimial pada rentang
tertentu
Rule of Thumb
▪ Pompa sentrifugal, digunakan saat fluida memiliki viskositas menengah
dan kenaikan tekanan tidak terlalu besar
Jenis Pompa Rentang laju alir Max Head
Single stage 15-500 gpm 500 ft
Multistage 20-11000 gpm 5500 ft

Efisiensi Pompa Laju alir


45% 100 gpm
70% 500 gpm
80% 10000 gpm
Rule of Thumb
▪ Pompa aksial, digunakan untuk memindahkan fluida yang memiliki
volume besar pada tekanan diferensial rendah

Jenis Pompa Laju alir Head Efisiensi


Pompa aksial 20-100.000 gpm 40 ft 65-85%
Rotary pump 1-5000 gpm 50.000 ft 50-80%

▪ Reciprocating pump, untuk 10- 10.000 gpm dan 1.000.000 ft head. Biasa
digunakan saat tekanan tinggi diperlukan dan laju alir rendah
▫ Efisiensi 70%pada 10 HP
▫ Efisiensi 85%pada 50 HP
▫ Efisiensi 90%pada 500 HP
Rule of Thumb
▪ Pompa turbin digunakan saat laju alir rendah dan bertekanan tinggi
▪ Positive displacement pumps digunakan saat viskositas tinggi, laju alir
rendah, atau cairan yang sudah terukur diperlukan
“ In learning you will teach, and in
teaching you will learn

You might also like