Professional Documents
Culture Documents
Fase, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan tingkatan masa
perubahan, perkembangan dan sebagainya, atau bisa di ibaratkan seabgai fase demi fase dalam
perjuangan kemerdekaan selalu kita hadapi dengan ketabahan atau setiap fase perkembangan
manusia dianggap sebagai suatu peralihan.
1 Bojena Gajane Stryzewska, Tarikh al-Daulat al-Islamiyah, (Beirut: Al-Maktab Al-Tijari, 1995), hlm. 360
2 Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 49
3 Effat Al-Sharqawi, Filsafat Kebudayaan Islam, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1986), hlm. 25.
c. Ketentaraan profesional baru terbentuk pada masa pemerintahan Bani Abbas.
Sebelumnya, belum ada tentara khusus yang profesional. Sebagaimana diuraikan di atas,
puncak perkembangan kebudayaan dan pemikiran Islam terjadi pada masa pemerintahan
Dinasti Bani Abbas. Akan tetapi, tidak berarti seluruhnya berawal dari kreativitas penguasa
Dinasti Bani Abbas sendiri. Sebagian di antaranya sudah dimulai sejak awal kebangkitan
Islam.
Lembaga-lembaga ini kemudian berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Bani Abbas,
dengan berdirinya perpustakaan dan akademi. Perpustakaan pada masa itu lebih merupakan
sebuah universitas, karena di samping terdapat kitab-kitab, di sana orang juga dapat membaca,
menulis dan berdiskusi. Perkembangan lembaga pendidikan itu mencerminkan terjadinya
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan
Bahasa Arab, baik sebagai Bahasa Administrasi yang sudah berlaku sejak zaman Bani Umayyah,
maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Disamping itu, kemajuan itu paling tidak, juga
ditentukan oleh dua hal yaitu :4
Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu
mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Berpartisipasinya unsur-unsur non-Arab (terutama bangsa Persia) dalam pembinaan
peradaban Islam yang mendatangkan kemajuan dalam banyak bidang.
Kebijaksanaan Dinasti Bani Abbasiyah yang lebih berorientasi kepada pembangunan
peradaban dari pada perluasan wilayah kekuasaan.
2. Fase Kedua (Masa Pengaruh Turki, 847-945 M).
Fase ini diawali ketika al-Mutawakkil menjadi Khalifah Abbasiyah sampai al-Mukhtaqi. Ia
dan para Khalifah penggantinya sangat lemah sehingga orang-orang Turki yang sebelumnya
berada dalam unsur militer pada masa Khalifah al-Mu’tasim dapat mengambil alih kekuasaan.
Masa ini ditandai dengan bangkitnya pengaruh Turki. Orang-orang Turki memegang jabatan
penting dalam pemerintahan, mereka mengangkat sesuai dengan kehendak mereka. Walaupun
kemajuan intelektual dan kebudayaan terus berjalan, secara politik kekuasaan Abbasiyah
bertambah buruk.5
Faktor-faktor penyebab kemunduran Daulat Bani Abbasiyah pada periode ini adalah :
Para khalifah tidak memiliki kekuatan dan kewibawaan.
4 Faisal Ismai, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XIII M), (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017) hlm. 123
5 Ali Sodikin, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik hingga Modern, (Yogyakarta: LESFI, 2009) hlm. 65
Luasnya daerah kekuasaan yang harus dikendalikan, sementara komukasinya lambat.
Ketergantungan terhadap militer sangat tinggi.
Kesulitan keuangan karena beban pembiayaan tentara sangat besar.
Mulculnya beberapa pemberontakan.
3. Fase Ketiga (Masa di Bawah Kekuasaan Bani Buwaihi, 945-1055 M)
Pada periode ini Dinasti Bani Abbasiyah berada di bawah kekuasaan Dinasti Buwaihi.
Keadaannya lebih buruk dibanding periode sebelumnya, terutama karena Dinasti Buwaihi
menganut aliran Syiah. Khalifah tidak lebih sebagai pegawai yang diperintah dan diberi gaji.
Pada periode ini pusat pemerintahan Islam tidak lagi di Baghdad, tetapi telah dipindahkan ke
Syiraz, tempat Ali bin Buwaihi berkuasa. Meskipun begitu, ilmu pengetahuan terus mengalami
kemajuan pesat, dengan munculnya para pemikir besar. Selain itu bidang ekonomi, pertanian, dan
perdagangan juga mengalami kemajuan.6
7 Ali Sodikin, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik hingga Modern, (Yogyakarta: LESFI, 2009) hlm. 78
1. Periode Awal (750-847) Periode Pertama, sejak tahun Periode Pengaruh Persia
132-247 H/ 749-861 M) Pertama
2. Periode Lanjutan (847- Periode II, mulai tahun 247- Pengaruh Turki Pertama
945) 656 H/861-1258 M)
3. Periode Buwaihi (945- Pengaruh Persia Kedua
1055)
4. Periode Seljuk (1055- Pengaruh Turki Kedua
1258)
Bebas dari dinasti lain
Pada dasarnya tidak ada perbedaan mendasar dalam pembagian tahapan pemerintahan
Abbasiyah di atas, namun hanya didasarkan pada perbedaan sudut pandang yang di pakai.
Periodesasi di atas mengambarkan situasi politik Abbasiyah, dimana terdapat 2 unsur luar yang
mempengaruhinya, yaitu Persia dan Turki. Keduanya mendominasi kekuasaan masa Abbasiyah.8
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar Istianah. 2008. Sejarah Peradaban Islam Untuk Perguruan Tinggi Islam dan Umum.
Malang: UIN-Malang Press.
Ali Sodikin. 2009. Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik hingga Modern. Yogyakarta:
LESFI.
Bojena Gajane Stryzewska. 1995. Tarikh al-Daulat al-Islamiyah. Beirut: Al-Maktab Al-Tijari.
Faisal Ismai. 2017. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XIII M).
Yogyakarta: IRCiSoD.
Tim Guru MGPK Provinsi Jawa Timur, Buku Ajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII.
Mojoketo: CV Mutiara Ilmu.
8 Abubakar Istianah, Sejarah Peradaban Islam Untuk Perguruan Tinggi Islam dan Umum, (Malang: UIN-Malang
Press, 2008) hlm. 24
Yatim Badri. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajagrafindo Persada.