You are on page 1of 2

AWAL DARI PERSAHABATAN

Pada hari itu, disebuah sekolah terfavorite Se-


jakarta aku dan 3 temanku yaitu siska, rani, dan
bella bersyukur bisa melanjutkan sekolah kejenjang
yang lebih tinggi. Teman-teman kelihatannya juga
bahagia mengikuti kegiatan disekolah. Salah satu
teman baruku yang bernama rio ini sangat
menyebalkan. Padahal aku Cuma memberi tahu
kalau ada panggilan ketua kelas, tapi dia malah
marah-marah. Hai, Rio. Kayaknya ada panggilan
ketua kelas deh, kamu nggak kesana ya. Kok malah main sama teman kamu.

Ya..ya aku juga mau kesana, kan aku masih nunggu ketua kelas yang lain. Kamu jangan marah gitu
dong.

Siapa sih yang marah. Kan aku Cuma memberi tahu kamu yo.

Ya sudah kamu pergi saja sin.

Tuh kamu yang marah kan. Aku Cuma ngomong gitu kamu usir.ya sudah aku akan pergi.

Lalu pulang sekolah aku menceritakan si rio itu kepada ibuku. Ibuku bilang mungkin dia marah-
marah karena ada masalah, dan ibuku bilang aku tidak boleh dendam padanya.

Anakku mungkin ia marah marah karena ada masalah, dan kamu tidak boleh dendam
padanya, kita harus memaafkan antar sesama.

Keesokan harinya saat aku akan duduk, tiba-tiba rio mengambil kursiku dan akhirnya aku jatuh. Aku
tetap sabar. Mungkin ia dendam padaku karena masalah kemarin.

Kamu bagaimana sih rio, aku kan mau duduk, kok bangkunya kamu ambil. Kan aku jadi jatuh.

Tidak apa-apa, kan Cuma jatuh begitu saja (sambil tertawa).

Tapi kan sakit. Coba kamu yang jatuh, pasti sakit.

Ya sudahlah, itu balasan untuk yang kemarin.

Sudahlah yo kamu jangan menggangu sindi, dia kan mau belajar.

Kamu jangan ikut campur san. Ini urusanku dengan sindi.

Ya sudah kalau begitu. (ujar santi).


Tapi lama kelamaan aku sering bercanda dengannya. Setiap kali aku bersamanya aku merasa senang.
Seperti tanpa membawa beban pikiran. Hari demi hari kulewati denganya. Ulangan pun tiba. Dia
sempat marah padaku, karena aku senang menyuruhnya. Tapi kelihatannya dia tak tahan kalau tak
bercanda dengan ku. Akhirnya dia minta maaf padaku.

Sering aku dengar dari teman-temannya bahwa ia sudah mempunyai pacar yang sangat pintar dan
cantik. Tapi menurut temanku dia suka padaku. Waktu itu aku dikelas sendirian, rio menghampiriku.
Dia menanyakan rumahku. Dan pada waktu itu juga dia akan menembakku, tapi dia bingung ia masih
mempunyai pacar. Tapi dia cinta padaku.

Akhirnya kita memutuskan untuk bersahabat selamanya dan takkan ada pertengkaran dan
percintaan. Kita menciptakan persahabatan yang sangat erat dengan tiga temanku juga.

-------THE END-------

You might also like