Professional Documents
Culture Documents
Oleh
ALDINA
R1D1 15 009
Nikel adalah komponen yang di temukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri
komponen yang membedakan meteorit dan mineral lainnya. Di Indonesia sendiri pengolahan
bijih nikel laterit baru terbatas pada bijih nikel yang berkadar tinggi, perusahaan dalam negeri
masih belum biasa melakukan proses pengolahan yang kompetitif terhadap bijih nikel yang
berkadar rendah tersebut . Dalam proses penambangan nikel banyak fasilitas- fasilitas
pendukung yang digunakan. Fasilitas-fasilitas pendukung ini sangat bermangfaat guna
mendapatkan hasil ore yang maksimal dengan cost yang sedikit . fasilitas-fasilitas ini juga
dapat mempermudah pekerjaan para pekerja di tambang dengan efektif dan efisien.
Presipitasi terendah di Juli, dengan rata-rata 2 mm. Hampir semua presipitasi jatuh
pada November, dengan rata-rata 240 mm.
January February March April May June July August September October November December
Avg. Temperature (°C) 26 26.4 26.9 26.9 26.5 24.1 22.9 24.2 25.6 26.2 26.1 25.8
Min. Temperature (°C) 21.2 21.5 21.6 21.8 21.6 19.2 17.8 18.9 20.4 21.4 21.5 21.3
Max. Temperature (°C) 30.8 31.4 32.2 32.1 31.4 29.1 28 29.5 30.8 31.1 30.7 30.4
Avg. Temperature (°F) 78.8 79.5 80.4 80.4 79.7 75.4 73.2 75.6 78.1 79.2 79.0 78.4
Min. Temperature (°F) 70.2 70.7 70.9 71.2 70.9 66.6 64.0 66.0 68.7 70.5 70.7 70.3
Max. Temperature (°F) 87.4 88.5 90.0 89.8 88.5 84.4 82.4 85.1 87.4 88.0 87.3 86.7
Precipitation / Rainfall 143 135 173 203 143 7 2 7 45 149 240 173
(mm)
Di antara bulan terkering dan bulan terbasah, perbedaan dalam presipitasi adalah 238 mm.
Suhu rata-rata bervariasi sepanjang tahun menurut 4.0 °C.
b. Fauna
Fauna di kabupaten tampo utara lebih banyak terdapat pada hewan biota air
mulai dari ikan gabus, ikan lele, mujair dan ikan lainnya. Namun terdapat juga
berbagai jenis burung seperti kolibri, berbagai macam jenis elang dan burung
lainnya.
1.1.5. Kualitas udara
Rata Rata-
Kadar Kadar NO2
No Kecamata - rata IPU
SO2
n 3 rata Kada
µg/Nm
Kada r SO2
µg/N
r
m3
NO2
A B C1 C2 A B C1 C2
1 Kota ikan 24,5 2,9 22,3 11,3 43,0 31,7 28,5 28,40 15,33 32,9 24,15
2 Lembu 8
16,4 8
5,8 85,3 9
10,3 0
<0,4 0
<0,4 0
<0,4 26,10 9,52 6,83 8,17
3 kec 95,4 6
<2,5 9
26,1 69,9 1
58,9 1
40,1 1
<0,4 21,70 11,01 30,27 20,64
manjonga 8 7 0 2 0 0 1
4 Kec,Seren 13,1 10,6 3,48 14,7 40,5 34,2 24,2 26,70 10,5 31,4 20,95
2
69,3 8
12,3 5,4 2
<2,5 0
29,2 0
40,9 09,6 13,20 22,42 23,22 22,82
5 Serang
6 6 0 7 0 0 0
Kec
4,9 3,7 7,3 14,0 56,5 54,5 53,1 46,50
6 karang 7,49 52,65 30,07
0 4 2 3 0 0 0
7 Kec. 11,0 12,3 7,4 14,5 46,9 26,9 22,0 <0,41 11,33 24,05 17,69
melamun 0 2 4 7 0 0 0
Kec.mekars
ama 41,7 6,3 12,1 7,0 40,3 24,8 31,5 26,00
8 8 2 6 8 0 0 0 16,83 30,65 23,74
Nilai Indeks
Rata-rata 13,05 28,99 21,02
Keterangan :
2. Deskripsi kegiatan
Pengoperasi fasilitas pendukung tambang pada pertambangan nikel yaitu alat gali,
muat dan alat tangkut dan pengoperasian smelter
a. pemuatan adalah kegiatan yang di lakukan memasukan material atau endapan bahan
galian hasil pembongkaran kedalam alat angkut kegiatan pemuatan di lakukan setelah
kegiatan penggusuran dan, pemuatan di lakukan dengan menggunakan alat muat atau
“whell loader” dan di isikan kedalam alat angkut.
Proses pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat gali atau shovel untuk menggali
material hasil peledakan atau material lepas yang berupa bijih atau batuan penutup
dan kemudian dimuat kedalam alat angkut, yang dikenal sebagai truck angkut
tambang (dump truck). Proses pemuatan dapat dibagi menjadi empat tahapan :
1. Menggali (dig)
2. Mengayunkan ke truck (swing)
3. Melepaskan Muatan (dump)
4. Mengayun Kembali ke Posisi semula (Swing)
b. Pengakutan Merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut
bahan atau endapan bijih dari satu tempat (tambang) ke tempat lain (tempat
penimbunan / pengolahan).
2.2. Proses pengolahan bijih nikel melalui beberapa tahapan berikut yaitu pengeringan
peleburan atau smelting, converting dan granulation.
3. Dampak pengoperasian fasilitas pendukung pertambangan nikel dekat sungai
3.1.Dampak potensial.
Potensi dampak penting dari kegiatan penambangan Golongan Galian A(Bahan
Galian Strategis) merupakan hasil telaahan terhadap kegiatan yang akan dilakukan pada
seluruh tahapan kegiatan. Dampak penting yang diperkirakan timbul tersebut merupakan
hasil dari rangkaian proses identifikasi dengan mendasarkan pada interaksi antara
deskripsi rencana kegiatan dengan kondisi rona lingkungan hidup awal.
Pelingkupan ini dapat digunakan untuk menelaah dampak potensial sebagai
berikut:
a. Komponen fisika kimia
Alat berat memiliki banyak sekali peran dalam dunia pertambanagan mulai dari land
clearing sampai pengangkutan dari stok pile ke pelabuhan. Maka dari banyaknya
aktifitas dari alat berat tersebut menyebabkan banyaknya debu yang berterbangan
maupun banyaknya asap kendaraan alat berat sehingga mengganggu aktifitas pekerja
bahkan mengganggu aktifitas masyarakat. Masalah yang didapat bukan hanya diudara,
banyaknnya mesin yang bekerja juga entah itu mesin dari alat berat maupun mesin dari
pabrik smelter atau pun mesin yang lain sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat
yang berada disekitar tambang tersebut. Asap dan debu yang berasal dari fasilitas
pendukung tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan sehingga menjadi inifeksi
gangguana pernapasan atau biasa dikenal dengan ispa.
b. Komponen biotic
Dampak pengoprasian fasilitas pendukung pertambangan dapat pula dapat mengganghu
komponen biotic seperti burung atau hewan darat lainnya yang merasa terganggu dengan
tingginya tingkat kebingan pada tambanag tersebut. Debu dari pengoprasian fasilitas
pendukung pertambangan ini pula mencemari hasil pertanian dari masyarakat sehingga
menggurangi roduksi dari hasil tani dari masnyarakat.
c. Komponen kesehatan masnyarakat
Dampak dari mobilitas dari fasilitas tambang maupun material yang melewati kawasan
pemukiman menyebabkan banyak dampak kesehatan bagi masnyarakat seperti asma
sampai ispa
4. Evaluasi dampak potensial
a. Dampak fisika kimia
Ada beberapa dampak potensial yang baru di evaluasi terlebih dahulu sebelum
masuk kedalam dampak penting hipotetik.
1. Debu dan asap kendaraan
Debu dan asap kendaraan mengganggu kesehatan masyarakat dan juga
mencemari hasil pertanian masnyarakat yang mengakibatkan masyarakat dari
kalangan petani merasa dirugikan dan merasa resah dengan adanya perusahaan
pertambanagan di daerah mereka.
2. Kebisingan
Kebisingan mengganggu aktifitas masnyarakat karena didekat kawasan
pertambanagan banyak kegiatan sarana prasarana masnyarakat mulai dari
sekolah dan perkantoran yang terganggu oleh bunyi mesin dari pengoprasian
fasilitas pendukung pertambangan.
b. Dampak biotic
percemarnya lahan pertanian membuat masyarakat cemas
c. Kesehatan masyarakat
Debu dan asap kendaraan pula membuat masnyarakat resah karena meningkatnya
jumlah korban yang mengalami asma maupun gejalah penyakit ista.