You are on page 1of 2

Amelia Nur Aliah (161411066)

Pada praktikum kali ini dilakukan Agitasi dan mixing dengan menggunakan
reaksi asam dan basa pada larutan encer dan kental (Larutan kanji). Tujuan dari praktium
kali ini adalah mengagambarkan pola aliran yang dibentuk oleh pangaduk dalam tangki.
Menggambarkan pola aliran dalam berbagai kecepatan putaran pengaduk, mengamati
pengaruh viskositas dan densitas larutan terhadap pengadukan dan pencampuran.
Pengadukan merupakan pemberian gerakan kinetic pada suatu bahan dalam rector untuk
mempercepatlaju reaksi, artinya dengan pemberian pengaduk akan mengakibatkan
tumbukan antar partiel reatan akan lebih sering terjadi. Frekuansi tumbukan yang tinggu
mengakibatkan energy aktivasi untuk batas terjadinya reaksi akan mudah tercapai.
Larutan yang sudah tercapur secara homongen dapat diketahui setelah
ditambahkan indikator phenophtalein, Hal ini juga sekaligus untuk mengetahui waktu
pencampuran. Serta dilakukan variasi skala pengadukannya.
Pertama-tama melakukan kalibrasi skala pengadukan dengan menggunakan air
keran dan diukur kecepatan putarnya (rpm) menggunakan Tachometer. Hal ini bertujuan
untuk memperoleh nilai kecepatan putaran berasarkan skala yang telah ditentukan.
Kecepatan putar yang digunakan yaitu 33rpm, 65,6 rpm, 94,4 rpm, 119,8 rpm, 148,9
rpm. Untuk mengetahui pola aliran pengadukan tersebut maka ditambahkan kacang hijau
secukupnya kedalam tangki.
Air kerang yang digunakan sebanyak 15 liter dengan suhu sekitar 25-26 ºC dan
densitasnya 1,1483 gr/mL , Masing-masing larutan ditambahkan indikator phenophtalein
lalu ditambahkan larutan NaOH 2M sebanyak 60 ml dan H2SO4 2M sebanyak 30 ml.
campuran dianggap homogen ketika warna merah muda yang merupakan reaksi dari
indikatir PP dan NaOH sudah merata sedangkan penetralan adalah sebaliknya yaitu
membuat warna merah muda akan memudar dan kembali seperti semula.
Homogenisasi campuran pada air dan larutan kanji berbeda dengan sebelumnya
karena nilai densitas lebih besar dibandingkan air akan memperbesar nilai bilangan
Reynold yang tentunya akan memperbesar nilai blending time factor (waktu
pencampuran). Hal ini membuktikan bahwa semakin besar densitas suatu larutan maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk homogenisasi. Densitasnya 1,151 gr/mL
Waktu pencampuran pada air lebih cepat dari pada larutan kanji , hal ini
disebabkan oleh viskositas air yang lebih kecil sehingga Bilangan Reynold semakin
besar. Hal ini membuktikan bahwa Bilangan Reynold berbanding terbalik dengan waktu
pencampuran semakin lama.
Berdasarkan pengukuran, terjadi perbedaan kecepatan pengaduk pada dua larutan
yang berbeda, sehingga terbukti bahwa viskositas dan densitas mempengaruhi proses
pengadukan. Semakin besar nilai visikositas larutan, maka akan menyebabkan penurunan
Bilangan Reynold yang dapat memperlambat waktu pengadukan dan waktu
pencampuran.

You might also like