Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
1. Alat
2. Bahan
Sebagaimana manusia yang hidup dan terus berjalan, berkembang, belajar dan
mencari jalan kebenaran melalalui alam dan ilmu pengetahuan, kita sebagai seorang
manusia yang mempelajari, mendalami dan mengembangkan SIG sudah seharusnya
berbangga karena pada kenyataannya sistem informasi ini berbeda dengan sistem
informasi lain dalam hal ini pada isi datanya. Dimana data SIG merujuk pada obyek
atau fenomena dengan lokasi spesifik dipermukaan bumi. Karena adanya
karakteristik khusus itulah lokasi obyek dapat divisualisasikan dalam bentuk peta.
Data SIG yang diambil dari kenyataan penampakan obyek, gejala dan fenomena
dipermukaan bumi yang kemudian disimpan dalam bentuk data spasial disebut
sebagai Digital Landscape Model (DLM). Data tersebut kemudian dapat
disederhanakan sesuai kebutuhan dengan didasarkan pada kaidah kartografis dan
kemudian dikonversi ke dalam bentuk digital untuk kemudahan penggunaan data
tersebut untuk kepentingan selanjutnya. Data inilah yang kemudian disebut sebagai
Digital Cartographic Model (DCM) yang direpresentasikan dalam bentuk peta
(dengan titik, garis dan area) dan diintegrasikan sesuai ide manusia tentang
spasial/ruang.
Model data geografi adalah gambaran abstraksi dari dunia nyata untuk satu set
data agar dapat di display, edit, query dan analisis. Sistem informasi Geografi (SIG)
bekerja atas dasar pengelolaan data bereferensi geografis. SIG tidak sekedar aplikasi
(software) ataupun sekedar alat untuk membuat peta, namun SIG adalah sebuah
sistem yang diperlukan sebagai kerangka untuk memahami dan mengelola dunia yang
kita tempati. SIG bekerja dalam mengelola informasi geografi dan dengan SIG
memungkinkan koneksi antar objek atau kegiatan berdasar analisis kedekatan
(proximity analisis). SIG juga memungkinkan integrasi sistem informasi geospasial
dengan sistem lain dalam sebuah sistem (Zeller, 1999). Untuk memudahkan dalam
hal analisis data spatial maka ilustrasi dari dunia nyata disajikan dalam bentuk layer.
Layer sering didefiniskan sebagai lapisan, namun dalam hal ini layer dapat
didefinisikan bagian dari komponen data geopastial yang disajikan sesuai dengan
jenis dan karakter data.
Kedua, klik 2x geodatabase yang dibuat > klik kanan > New > feature dataset
> beri nama > pilih koordinat yang sesuai > finish
Ketiga, klik 2x pada feature dataset > klik kanan > tekan New > feature class
> buat feature admin, jalan, ibukota, dan sungai dengan type feature yang
sesuai.
b. Melakukan georeferencing
Pertama, pilih add data > pilih folder yang sesuai > pilih data yang diperlukan
> lalu add.
Kedua, klik kanan pada luar peta > pilih georeferencing > klik add control
point untuk georeferencing peta.
Ketiga, pertama klik kiri pada tanda + yang ada pada peta > lalu klik kanan >
pilih input X dan Y > isi sesuai tanda + berada di daerah mana sampai empat
tanda + terinput X dan Y.
Keempat, dianjurkan Total RMS eror harus dibawah 0,5 > update
georeferencing
c. Melakukan digitasi
Pertama, add data yang feature class > add
Kedua, pilih editor > lalu start editing > sesuaikan editing antara ibukota,
jalan, sungai, admin pada peta.
Ketiga, penyesuaian ini agar dapat membedakan digitasi antara sungai, admin,
ibukota dan jalan.
Pertama, open atribut table pada admin_DIY lalu beri nama pada tiap wilayah
lalu tekan properties ubah warna didalamnya pada tiap wilayah.
Kedua, buka file> pilih page and print setup > size ganti a4 > ubah ke
landscape > ok > lalu atur.
Analisis Spasial
a. Melakukan georeferencing
Pertama, buat shp dulu pada arc catalog > beri nama > sesuaikan feature type.
Kedua, georeferencing sama dengan peta admin > harus RMS error dibawah
0.5 > update georeferencing
b. Melakukan digitasi
Sama halnya dengan peta admin yang beda cuman ketika selesai digitasi kita
copy shpnya agar bisa menjadi tiga untuk dipergunakan oleh peta hujan dan
tanah.
Pertama, Klik kanan > pilih open attribute table > klik table options
pilih menu “Add Field” dalam keadaan stop editing
Ketiga, Klik kanan > pilih open attribute table > tekan table options
> pilih menu Add Field.
Keempat, isi keterangan add field sesuai dengan yang dibutuhkan
Kelima, Klik kanan pada kolom skor_tot > pilih Field Calculator
Kawasan Penyangga
Sebelas, Setelah semua kolom kawasan terisi, tekan Search > pilih
Dissolve (Data Management) (Tool)
Kedua, Klik kanan pada peta yang telah didisolve > pilih open
attribute table > klik table options > pilih menu Add Field dalam
keadaan stop editing
Ketiga, isi keterangan add field.
Keempat, klik kanan pada kolom Luas yang baru saja dibuat > tekan
Calculator Geometry > units “Square Kilometers [sq km]” klik OK
Keempat, telah layout peta yang diinginkan, klik menu File > pilih Export Map >
pilih lokasi penyimpanan yang diinginkan > pilih format JPEG > klik Save
(terlampir)
1. Peta administrasi DIY