You are on page 1of 11

ACARA I

BENTUK DAN UKURAN

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum Acara I “Bentuk dan Ukuran” adalah :
1. Menentukan bentuk, ukuran, serta isi absolut bahan pangan atau
wadahnya
a. Bahan/alat berbentuk teratur : petridish dan loyang persegi
b. Bahan berbentuk tidak teratur : buah-buahan dan umbi-umbian
2. Menentukan isi relatif bahan pangan dari biji-bijian
B. Tinjauan Pustaka
Suatu fisik bahan hasil pertanian merupakan faktor yang sangat penting
dalam menangani masalah-masalah yang behubungan dengan merancang
suatu alat khusus untuk suatu produk hasil pertanian atau analisa prilaku
produk dan penangannya, ukuran, volume, massa, luas permukaan,
porositas, warna, densitas sangat penting dalam perancangan alsin atau
analisis perilaku dalam proses penangannya. Dalam proses suatu bahan hasil
pertanian, bentuk dan ukuran suatu komoditi merupakan parameter yang
penting dalam penilaian. Bentuk dan ukuran merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan dari suatu objek. Pada umumnya bentuk dan ukuran ini
digunakan untuk menggambarkan objek secara visual. Dalam penggolongan
tingkat mutu (grading) biasanya bentuk dan ukuran merupakan faktor mutu
yang pertama kali dilihat (Wardani, 2013).
Bahan pangan pada umunya mempunya bentuk dan ukuran yang
berbeda antara satu sama lain. Bentuk dan ukuran mempunyai arti penting
bagi penanganan bahan pangan, misalnya pengepakan, pengangkutan dan
penyimpanan. Bahan pangan dalam dunia industri disebut produk, produk
yang seragam ukuran dan bentuknya akan mempermudah dalam
penyusunan dang pengangkutan. Tetapi, dapat dibayangkan jika akan
mengangkut sejumlah produk yang bentuk dan ukurannya berbeda maka
akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan tidak dapat memaksimalkan
ruang angkut sehingga merugikan dalam segi waktu maupun ruang kosong
pada wadah (Siagian, 2005).
Ukuran pangan juga dapat mempengaruhi mutu. Bahan pangan yang
memiliki ukuran besar dianggap lebih bermutu dibandingkan dengan bahan
pangan erukuran lebih kecil. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli
bahan pangan berukuran besar lebih banyak dibandingkan biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan pangan sejenis namun memiliki ukuran
yang relatif lebih kecil. Bahka pangan berukuran besar dianggap dapat
memberikan citarasa lebih baik, bagian yang dapat dimakan (edible portion)
lebih banyak, dan biaya penanganan per unit berat lebih murah (Afrianto,
2008)
Belimbing manis (Averhoa carambola) memiliki ciri khas bentukya
bulat memanjang (lonjong) dengan tepi bergilir lima rusuk. Buah ini yang
masih muda berwarna hijau dan yang sudah tua berubah menjadi kuning.
Buah belimbing mengandung 90% air. Belimbing dapat tumbuh subur
didaerah yang mempunyai ketinggian kurang dari 500 meter dari permukaan
laut. Belimbing manis mempunya batang keras dan dapat mencapai
ketinggian pohon 10 meter (Thomas, 1989).
Kacang merah (phaseolus vulgaris L.) merupakan komoditas kacang-
kacangan yang sangat dikenal masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik
(2011), produksi kacang merah di Indonesia tergolong cukup tinggi, yaitu
mencapai 116.397 ton pada tahun 2010. Karena aplikasi yang terbatas dan
pendeknya umur simpan yang dimiliki kacang merah dalam bentuk mentah,
maka perlu dilakukan penepungan untuk memudahkan aplikasinya sebagai
ingridient pangan (Pangastuti, 2012).
Sifat fisik buah dan sayuran diperlukan untuk merancang buah mesin
pertanian yang digunakan dalam penanganan, pembersihan, pengantaran,
menyortir, perawatan dan lainnya, ukuran unit individu produk secara
signifikan dapat mempengaruhi gaya tarik konsumen, penanganan praktek,
potensi penyimpanan, dan pilihan pasar. Banyak studi menkaji sifat fisik
dan mekanik buah-buahan seperti bergamot, kelapa, kiwi, lengkeng, melon,
dan jeruk (Soltani, 2011).
Mengukur buah-buahan diperlukan beberapa alat seperti timbangan dan
gelas ukur, berfungsi untuk menjaga kestabilan mutu/kualitas hasil
produksi, setiap pemakaian bahan harus selalu diukur, baik berat (bahan
padat) maupun volume (bahan cair). Untuk mengukur berat bahan dapat
ditimbang dengan menggunakan timbangan kodok (duduk). Sedangkan
bahan kimia yang kurang dari 50 gram ditimbang dengan timbangan halus.
Volume bahan yang berupa cairan diukur dengan menggunakan gelas ukur
(Suprapti, 2009).
Alat pengukur merupakan alat yang dapat digunakan untuk menimbang
atau mengukur bahan-bahan sesuai dengan yang diperlukan. Diharapkan
dengan berat bahan yang sama dalam setiap proses produksi, dapat
diperoleh produk akhir dengan kualitas yang sama. Berdasarkan fungsinya,
diperlukan beberapa macam alat pengukur yaitu: 1. Alat pengukur berat,
untuk mengukur berat bahan padat. Apabila berat bahan yang ditimbang
lebih dari 50 gram dapat digunakan timbanga kasar (timbangan gantung,
timbangan duduk ataupun timbangan kue), yang umumnya memiliki tingkat
ketelitian yang lebih rendah. Sementara untuk menimbang bahan dengan
berat kurang dari 50 gramm misalnya bahan kimia, diperlukan timbangan
halus yang memiliki tingkat ketelitian tinggi. 2. Alat pengukur volume, alat
pengukur volume digunakan untuk mengukur volume bahan cair. Alat
pengukur volume ini berupa gelas ukur, baik yang terbuat dari kaca (gelas)
maupun plastik (Suprapti, 2005).

C. Metodologi
1. Alat
a. Timbangan
b. Gelas ukur 1000 ml
c. Jangka sorong
d. Petridish
e. Loyang persegi (kuboid)
2. Bahan
a. Buah-buahan
b. Umbi-umbian
c. Biji-bijian
3. Cara Kerja (flowchart)
a. Menentukan bentuk, ukuran dan isi absolut bahan pangan
1. Bahan yang teratur bentuknya, bahan : petridish, loyang persegi
(kuboid)

Bahan

Pengukuran panjang, lebar dan tinngi bahan


2. Bahan yang tidak teratur bentuknya, bahan : buah-buahan, umbi-
umbian
Penentuan volume bahan
Bahan

Pemasukan bahan kedalam gelas ukur 1000 ml yang


telah berisi aquades 500 ml

Penentuan volume bahan

b. Menentukan isi relatif bahan pangan

Bahan: biji-bijian

Pemasukan bahan kedalam wadah yang telah diketahui


volumenya sampai penuh

Penimbangan beratnya

Penentuan
D. Hasil dan Pembahasan
Tabel 1.1 Penentuan Bentuk dan Ukuran Bahan Yang Teratur
Bentuknya
Panjang Lebar Tinggi Diameter Berat Volume
Kel Bahan
(mm) (mm) (mm) (mm) (gr) (gr)
Kuboid
8,26 3,67 4,18 - 23,546 126,71
besar
7 Kuboid
3,80 3,80 4,26 - 13,047 61,514
kecil
Petridish - - 1,24 8,98 65,027 78,495
Kuboid
8,34 3,73 4,2 - 23,164 130,654
besar
8 Kuboid
3,63 3,62 4,33 - 12,620 55,453
kecil
Petridish - - 1,24 8,94 83,806 77,797
Kuboid
8,34 3,67 4,14 - 23,331 126,716
besar
9 Kuboid
3,29 3,29 4,00 - 12,560 43,296
kecil
Petridish - - 1,35 9,52 84,815 96,045
Kuboid
8,29 3,63 4,16 - 23,613 125,185
besar
10 Kuboid
3,7 3,70 4,13 - 12,774 56,539
kecil
Petridish - - 1,24 8,88 70,713 76,756
11 Kuboid 8,34 3,67 4,07 - 23,357 124,573
besar
Kuboid
3,72 3.72 3,29 - 12,775 54,246
kecil
Petridish - - 1,36 9 72,275 86,475
Kuboid
8,44 3,8 4 - 23,169 128,288
besar
12 Kuboid
3,63 3,63 4 - 12,776 52,708
kecil
Petridish - - 1,8 8,9 82,568 92,026
Sumber : Laporan Sementara

Tabel 1.2 Penentuan Bentuk dan Ukuran Bahan yang Tidak Teratur
Bentuknya
P max P min θ max θ min Vol
Kel Bahan Bentuk
(mm) (mm) (mm) (mm) (ml)

Belimbing 90 60 82 69 200

Ubi ungu 135 125 70 6 160

Jeruk 50 40 52 37 60

kentang 67 55 62 53 120

9 Salak 78 58 78 52 90
Bengkoang 92 34 85 74 210

Tomat 40 25 40 20 130

10

singkong 160 35 40 15 40

Apel 44 40 43 34 40

11
Ubi jalar
134 38 42 40 90
putih

Apel 45 41 44 39 40

12
Ubi jalar
168 44 44 30 100
putih

Sumber : Laporan Sementara

Tabel 1.3 Penentuan Isi Relatif Bahan


Wadah Bahan Isi Relatif
Ke Per Per
Berat
l Bentuk Vol (ml3) Jenis Jumlah gram butir
(gr)
(mm3) (mm3)
Kuboid
61,5144 47,27 485 1,301 0,127
Kecil
Kacang
7 Kuboid
126,71 Kedelai 114,407 1164 1,107 0,1008
Besar
Petridish 78,495 69,551 715 1,128 0,1097
Kuboid
55,4533 39,66 106 1,3982 0,5231
Kecil
Kacang
8 Kuboid
126,7163 Tanah 94,668 169 1,3801 0,7731
Besar
Petridish 96,0456 67,738 248 1,1485 0,0317
Kuboid
43,2963 61,848 501 0,700 0,086
Kecil
Kacang
9 Kuboid
126,7163 Tolo 133,306 1046 0,95 0,121
Besar
Petridish 96,045 181,950 1000 0,529 0,0960
Kuboid
56,5397 38,11 520 1,4835 0,1087
Kecil
Kedelai
10 Kuboid
125,185 Hitam 122,708 1111 1,0202 0,1126
Besar
Petridish 76,756 87,293 810 0,879 0,095
Kuboid
54,246 41,278 66 1,314 0,8219
Kecil
Kacang
11 Kuboid
124,573 Merah 99,727 165 1,2491 0,7549
Besar
Petridish 86,475 91,257 156 0,9475 0,5543
Kuboid
52,708 62,411 818 0,845 0,064
Kecil
Kacang
12 Kuboid
128,288 Hijau 138,310 1848 0,928 0,069
Besar
Petridish 92,026 160,295 1299 1,526 0,071
Sumber : Laporan Sementara

Pada tabel 1.1 berisi data tentang penentuan bentuk dan ukuran
bahan yang teratur bentuknya. Dalam praktikum ini, setiap kelompok
menggunakan wadah yang sama yakni, kuboid besar, kuboid kecil dan
petridish. Tetapi ukuran wadah yang digunakan oleh setiap kelompok
berbeda-beda. Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran
terhadap kuboid besar, kuboid kecil dan petridish pada praktikum ini
adalah jangka sorong. Kuboid besar yang digunakan oleh kelompok 7
memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi berturut-turut adalah 8,26
mm; 3,67 mm dan 4,18 mm. Kuboid kecil yang digunakan oleh
kelompok 7 memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi berturut-turut
adalah 3,80 mm; 3,80 mm dan 4,26 mm. Sedangkan petridish yang
digunakan kelompok 7 memiliki ukuran tinggi sebesar 1,24 mm dan
diameter sebesar 8.98 mm. Setelah mendapatkan ukuran panjang,
lebar, tinggi dan diameter dari masing-masing bahan, dapat ditentukan
volumenya. Volume kuboid besar dan kecil dapat diketahui dengan
melakukan perkalian pada panjang, lebar dan tinggi kuboid.
Sedangkan untuk mengetahui volume petridish dapat digunakan rumus
volume tabung yaitu dengan rumus πr2t, dengan r merupakan ½
diameter (d) dari petridish tersebut. Atau ¼ πdt dengan diameter yang
diketahui.
Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa kuboid besar yang digukanan
oleh kelompok 7 memiliki nilai berat wadah kasar sebesar 23,546 gr
dan volume sebesar 126,71 mm3; untuk kuboid besar memiliki berat
wadah kasar sebesar 13,047 gr dan volume sebesar 61,514 mm3; dan
petridish memiliki berat wadah kasar sebesar 65,027 gr dan volumenya
130,654 mm3. Wadah yang digunakan oleh kelompok 8 untuk kuboid
besar memiliki berat wadah kasar sebesar 23,164 gr dan volumenya
sebesar 130,654 mm3; untuk kuboid kecil memiliki berat kasar sebesar
12,620 gr dan volumenya 55,453 mm3; dan untuk petridish memiliki
berat kasar sebesar 83,806 gr dan volumenya 77,797 mm3. Dari data
kelompok 9 diketahui bahwa kuboid besar memiliki nilai berat kasar
sebesar 23,331 gr dan volumenya adalah 126,716 mm3; untuk kuboid
kecil berat kasarnya adalah 12,560 gr dan volumenya adalah 43,296
mm3; dan petridish memiliki berat kasar sebesar 84,815 gr dan
volumenya adalah 96,045 mm3.
Dari tabel dapat diketahui bahwa kuboid besar yang dianalisa oleh
kelompok 10 memiliki berat kasar sebesar 23,613 gr dan volumenya
adalah125,185 mm3; kuboid kecil memiliki berat kasar sebesar 12,774
gr dan volumenya adalah 56,539 mm3; petridish memiliki berat kasar
sebesar 70,713 gr dan volumenya adalah 76,756 mm3. Data dari
kelompok 11 untuk kuboid besar memiiki berat kasar sebesar 23,357
gr dan volumenya adalah 124,573 mm3; untuk kuboid kecil berat
kasarnya adalah 12,775 gr dan volumenya adalah 54,246 mm3; dan
untuk petridish berat kasarnya adalah 72,275 gr dan volumenya adalah
86,475 mm3. Data dari kelompok 12 untuk kuboid besar memiliki
berat kasar sebesar 23,169 gr dan volumenya adalah 128,288 mm3;
untuk kuboid kecil berat kasarnya adalah 12,766 gr dan volumenya
adalah 52,708 mm3; untuk petridish berat kasarnya adalah 82,568 gr
dan volumenya adalah 92,026 mm3.

Pada tabel 1.3 berisi data tentang penentuan isi relatif bahan.
Bahan yang digunakan pada praktikum penentuan isi relatif bahan
adalah biji-bijian yang biasanya sering digunakan, seperti kacang
kedelai, kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, kedelai hitam dan
kacang hijau. Pertama, dilakukan pengukuran terhadap volume wadah
yang akan digunakan untuk menentukan isi relatif bahan dengan
menggunakan jangka sorong. Wadah yang digunakan antara lain
kuboid kecil, kuboid besar dan petridish. Volume kuboid kecil, kuboid
besar dan petridish yang digunakan oleh kelompok 7 berturut-turut
adalah 61,5144 ml3, 126,71 ml3, dan 78,495 ml3. Kemudian tiap
kelompok memasukan biji-bijian kedalam wadah yang sudah diketui
volumenya. Kemudian menghitung berat wadah yang sudah diisi
dengan biji-bijian. Setelah itu dapat ditentukan isi relatif tiap gram
dengan melakukan perbandingan antara volume wadah dengan berat
bahan serta menentukan isi relatif tiap butir dari tiap bahan dengan
melakukan perbandingan antara volume wadah dengan jumlah butir
biji.
Berdasarkan praktikum penentuan isi relatif bahan, kelompok 7
menggunakan bahan kacang kedelai, untuk kuboid kecil isi relatif per
gramnya adalah 1,301 mm3 dan isi relatif perbutirnya adalah 0,127
mm3; untuk kuboid besar isi relatif pergram nya adalah 1,107 mm3 dan
isi relatif per butirnya adalah 0,1008 mm3; untuk petridish isi relatif
per gramnya adalah 1,128 mm3 dan isi relatif per butirnya adalah
0,1097 mm3. Kelompok 8 menggunakan bahan kacang tanah, untuk
kuboid kecil isi relatif per gramnya adalah 1,3982 mm3 dan untuk isi
relatif per butirnya adalah 0,5231 mm3; untuk kuboid besar isi relatif
per gram nya adalah 1,3801 mm3 dan isi relatif per butirnya adalah
0,7731 mm3; untuk petridish isi relatif per gramnya adalah 1,1485 mm3
dan isi relatif per butirnya adalah 0,0317 mm3. Kelompok 9
menggunakan kacang tolo sebagai bahannya, untuk kuboid kecil isi
relatif per gramnya adalah 0,700 mm3 dan isi relatif per butirnya
adalah 0,086 mm3; untuk kuboid besar isi relatifnya per gramnya
adalah 0,95 mm3 dan isi relatif per butirnya adalah 0,212 mm3; untuk
petridish isi relatif per gramnya adalah 0,529 mm3 dan isi relatif per
butirnya adalah 0,0906 mm3.
Kelompok 10 menggunakan kacang kedelai hitam sebagai
bahannya, untuk kuboid kecil isi relatif per gram nya adalah 1,4853
mm3 dan isi relatif per butirnya adalah 0,1087 mm3; untuk kuboid
besar isi relatif per gramnya adalah 1,0202 mm3 dan isi relatif per
butirnya adalah 0,1126 mm3; untuk petridish isi relatif per gramnya
adalah 0,879 mm3 dan isi relatif per butirnya adalah 0,095 mm3.
Kelompok 11 menggunakan kacang merah sebagai bahannya, untuk
kuboid kecil isi relatif per gramnya adalah 1,314 mm3 dan isi relatif
per butirnya adalah 0,8219 mm3; untuk kuboid besar isi reatif per
gramnya adalah 1,2491 mm3 dan isi relatif per butirnya adalah 0,7549
mm3; untuk petridish isi relatif per gramnya adalah 0,9475 mm3 dan isi
relatif per butirnya adalah 0,5543 mm3. Kelompok 12 menggunakan
kacang hijau sebagai bahannya, untuk kuboid kecil isi relatif per
gramnya adalah 0,845 mm3 dan isi relatif per butirnya adalah 0,064
mm3; untuk kuboid besar isi relatif per gramnya adalah 0,928 mm3 dan
isi relatif per butirnya adalah 0,069 mm3; untuk peridish isi relatif per
gramnya adalah 1,526 dan isi relatif per butirnya adalah 0,071 mm3.

You might also like