Professional Documents
Culture Documents
Bentuk N tanah
Anorganik - NO3-, NH4+
Organik – tidak tersedia bagi tanaman: 97-98% total N tanah dalam bentuk organik. 1-2% per
tahun di mineralisasi
Digunakan dalam jumlah besar, melebihi unsur lainnya
mobil dalam tanaman
Fungsi dalam tanaman
Komponen molekul klorofil
Komponen asam nukleat (DNA dan RNA)
Terus menerus digunakan karena protein digunakan
Nitrogen (N): 1-5%
POSFOR
Karakteristik dalam Tanah
P bergerak lambat dalam tanah; pencucian bukan masalah, kecuali pada tanah yang berpasir.
P lebih banyak berada dalam bentuk anorganik dibandingkan organik
Di dalam tanah kandungan P total bisa tinggi tetapi hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman.
Tanaman menambang P tanah dalam jumlah lebih kecil dibandingkan N dan K
BENTUK P TANAH
P organik
30 - 50% dari P total dalam tanah dalam bentuk bahan organik
Rasio C:N:P dalam bahan organik tanah sekitar 100 - 10 -1.
P anorganik
Mineral tanah - apatit [ Ca3(PO4)2] * CaF2
Hidroksida Fe dan Al – pada tanah masam, P bereaksi dengan Fe dan Al tidak larut dan
tidak tersedia bagi tanaman; “fiksasi P “ (problem utama pada tanah masam)
Kalsium Phosphate dibentuk dalam tanah dengan pH > 7.
Phosphor dalam larutan tanah
Konsentrasi rendah 0.05 to 0.2 ppm
Konsentrasi larutan dipengaruhi oleh kelarutan dan jumlah fase padat
MOLIBDENUM (Mo)
Kekurangan :
Khlorosis pada urat daun,
Kadang menyerupai kekurangan N
Pembtk bintil akar terhambat → legum
Gejala ini sering ditemukan pd legum,
tomat, kentang, dan rumput
REAKSI TANAH
Reaksi tanah adalah istilah untuk menyatakan reaksi asam, basa di dalam tanah
Reaksi tanah berpengaruh terhadap :
Pertumbuhan tanaman
Kelarutan dan ketersediaan hara tanaman
Ada/tidaknya unsur/senyawa meracun tanaman
Kecepatan dekomposisi/pelapukan mineral tanah dan BO
Pertama kali oleh : Sorensen (1909)
“logaritma negatif aktivitas ion H+”
memudahkan : digunakan konsentrasi H+
pH = -log [H+]
= log
Penyebab kemasaman tanah
Tanah masam : ion H+>ion OH-
Kation-kation dapat dipertukarkan sebagai sumber H+ dan OH-
Yang penting :
Ion hidrogen (H+) yang terdapat bebas pada larutan tanah
Ion aluminium (Al+++) penyebab tak langsung, berasal dari Al pada struktur oktahedral Al.
Masuk kedalam larutan tanah (+H2O)
Al++++3H2O Al(OH+)3+3H+
Al++++2H2O Al(OH+)2+2H+
+++
Al +H2O Al(OH++)+H+
Al dijerap pada bidang pertukaran
Arti pH Tanah
Faktor-faktor yg mempengaruhi pH
Dekomposisi bahan organik
Bahan Induk
Pengendapan
Vegetasi alam
Pertumbuhan
Kedalaman tanah
Pupuk Nitrogen
Tanah masam harus dikapur
Mengurangi Al,memperbaiki dan meningkatkan kondisi fisik tanah
Merangsang aktivitas microorganisme
Meningkatkan KTK dan meningkatkan beberapa uh khususnya P
Mensuplai Ca dan Mg untuk tanaman
Meningkatkan fiksasi N secara simbiotrik oleh tanaman legum
KAPASITAS TUKAR KATION
Kapasistas Tukar Kation (KTK) adalah banyaknya kation (dalam miliequivalen) yang dapat
dijerap oleh tanah pe rsatuan berat tanah (biasanya per 100 g) [dinayatakan dalam me/100 g
atau cmol(+)/kg]
Tanah produktif adalah suatu tanah atau lahan dapat menghasilkan produk tanaman yang baik
dan menguntungkan..
Ø Oksigen
Oksigen mutlak di butuhkan untuk proses pembakaran fisiologis atau respirasi. Jika dalam
pertumbuhannya akar kekurangan oksigen maka respirasi akan terganggu dan penyerapan
bahan-bahan organik yang berasal dari tanah yang digunakan sebagai bahan dasar fotosintesis
akan berkurang sehingga kesehatan tanaman pun akan menurun
Ø Unsur-unsur hara yang Esensial
sebagian besar diperoleh dari tanah. Nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan
belerang diperlukan dalam jumlah besar dan disebut unsur-unsur makro. Unsur Hara yang
diperlukan dalam jumlah cukup kecil disebut unsur mikro dan meliputi mangan, besi, boron, seng,
tembaga, molybdenum, dan klor.
Ø Unsur Toksik ( Zat Penghambat)
Tanah yang subur harus menyediakan lingkungan yang bebas dari factor penghambat seperti
keasaman atau alkalinitas yang ekstrem, organisme penyebab penyakit, substansi beracun,
garam yang berlebihan atau lapisanyang tak dapat ditembus oleh akar tanaman.
Ø Sifat fisik tanah
Syarat tanah sebagai media tumbuh yang baik dibutuhkan kondisi fisik dan kimia yang baik.
Keadaan fisik tanah yang baik adalah yang dapat menjamin pertumbuhan akar tanaman dan
mampu sebagai tempat aerasi, yang semuanya berkaitan dengan peran bahan organik.
Peran bahan organik yang paling besar terhadap sifat fisik tanah meliputi : struktur,
konsistensi, porositas, daya mengikat air, dan yang tidak kalah penting adalah peningkatan
ketahanan terhadap erosi.
Tanah dikatakan subur bila mempunyai kandungan dan keragaman biologi yang tinggi
(mikroorganisme).
C. Produktivitas tanah
Ø untuk mendapatkan hasil yang tinggi dari tanaman diperlukan masukan dan pengelolaan yang
tepat, sehingga kemudiaan dikenal istilah “Produktivitas Tanah”.
Ø Secara umum, Produktivitas Tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk
memproduksi sesuatu spesies tanaman atau suatu sistem pertanaman pada suatu sistem
pengelolaan tertentu.
Ø Aspek pengelolaan yang dimaksud misalnya pengaturan jarak tanaman, pemupukan, pengairan,
pemberantasan hama, penyakit, dll. Jadi untuk dapat produktif, tanah harus subur, tetapi
sebaliknya, tanah yang subur belum tentu produktif. Termasuk di dalam ukuran produktivitas
adalah pengaruh iklim, dan keadaan serta segi lereng.
Ø Jadi, produktivitas tanah adalah ekspresi faktor, tanah dan bukan tanah, yang mempengaruhi hasil
tanaman.
Ø Produktivitas tanah pada dasarnya adalah konsep ekonomi dan bukan sifat tanah.
Tiga hal yang terlibat:
1. Masukan (sistem pengeloalaan khusus),
2. Keluaran (hasil tanaman tertentu), dan
3. Tipe tanah.
Ø Kesuburan Tanah dan produktivitasnya saling berhubungan dan berbanding lurus, jika tanah
kesuburannya menurun maka produktivitas lahan tersebut pun menurun, namun jika kesuburan
tanah baik maka produktivitas tanahnya pun baik.
Kesimpulan
• Tanah dan produktivitasnya saling berhubungan dan berbanding lurus, jika tanah kesuburannya
menurun maka produktivitas lahan/tanah tersebut menurun, namun jika kesuburan tanah baik
maka produktivitas tanahnya pun baik.
• Kesuburan tanah tergantung pada keseimbangan beberapa faktor yaitu air, oksigen, unsur hara,
kondisi fisik,unsur toksik (zat penghambat) dan kandungan mikroorganisme
• Produktivitas Tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk memproduksi sesuatu
spesies tanaman atau suatu sistem pertanaman pada suatu sistem pengelolaan tertentu
• Produktivitas tanah pada dasarnya adalah konsep ekonomi dan bukan sifat tanah. Tiga hal yang
terlibat: 1. Masukan (sistem pengeloalaan khusus), 2 keluaran (hasil tanaman tertentu), dan 3.
Tipe tanah.
Air kapiler adalah bagian air tanah yang ditahan oleh tanah, yang terletak diantara kapasitas
lapang dan koefisien higroskopis. Air higroskopis adalah bagian air yang ditahan oleh tanah
setelah dicapai koefisien higroskopis. Air higroskopis ini terjadi karena adagayakohesi dan adhesi
pda lapisan tipis air yang menyelimuti partikel-partikel tanah dengan tegangan diatas 15 atmosfer.
Air gravitasi adalah bagian dari air tanah yang tidak dapat ditahan oleh tanah dan mengalir secara
bebas karena pengaruhgayagravitasi. Jumlah air yang ditahan oleh tanah setelah air gravitasi
habis disebut air kapasitas lapang, dengan besarnya tekanan sekitar 1/3 atmosfer.
1. Tekstur Tanah
Yang dimaksud dengan tekstur tanah adalah perbandingan kandungan fraksi pasir, debu dan
lempung dalam suatu masa tanah. Pada kenyataannya tanah terdiri dari bagian-bagian kecil atau
yang disebut partikel tanah yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian pokok yaitu pasir, debu
dan lempung serta bahan organic.
2. Struktur tanah
Struktur tanah dapat diartikan sebagai bangun atau bentuk alami dari beberapa agregat tanah,
yang merupakan satu kesatuan bentuk tertentu yang dibatasi oleh bidang-bidang.
3. Porositas tanah
Porositas tanah merupakan perbandingan jumlah pori-pori tanah yang dapat diisi oleh air atau
udara terhadap volume keseluruhan contoh, dalam satuan persen, atau ditulis dalam persamaan
Berdasarkan jumlah kebutuhannya terhadap tanaman, unsur hara esensial dapat dibagi kedalam
dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan oleh
tanaman dalam jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan unsur hara mikro, yang menurut
kesepakatan para ahli jumlahnya terdiri atas 16 unsur, terdiri atas 9 unsur hara makro dan 7 unsur
hara mikro. Unsur hara makro dan mikro pada tanah berada dalam bentuk yang bervariasi, namun
tidak semuanya berada dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Berikut akan disajikan
gambar yang memperlihatkan pembagian unsur makro dan mikro beserta bentuk-bentuk ion dan
molekulnya yang dapat diserap oleh tanaman.
Keadaan tersedianya unsur-unsur hara dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu
faktor terpenting adalah derajat keasaman tanah (pH tanah).Hubungan antara derajat keasaman
tanah (pH tanah) dan tersedianya unsur-unsur hara bagi tanaman dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Pada derajat keasaman tanah netral (pH 6,5 – 7,5), unsur-unsur hara tersedia dalam jumlah
yang optimal.
Pada derajat keasaman tanah yang tinggi (alkalis, pH di atas 8,0) unsur-unsur hara N, Fe, B,
Cu, dan Zn tersedia dalam jumlah yang relatif sedikit, sedangkan P makin kurang tersedia
karena terikat oleh C.
Pada derajat keasaman tanah yang rendah (asam, pH kurang dari 6,0) tersedianya unsur-
unsur P, K, S, Ca, Mg dan Mo berkurang dengan cepat. Sedangkan pada derajat keasaman
tanah yang sangat rendah (sangat asam) dalam tanah banyak tersedia Fe dan Al yang
kemudian mengikat ion fosfat yang diberikan pada tanah.
Intersepsi akar (kontak)
Intersepsi akar terjadi ketika akar pada tanaman yang masih hidup melakukan kontak
dengan hara yang berada pada larutan tanah atau bagian tanah yang lain. Melalui
mekanisme ini, suatu hara tidak harus bergerak untuk dapat tersedia bagi tanaman. Jumlah
hara yang dapat diserap oleh tanaman berbanding lurus dengan volume tanah yang
diduduki oleh akar tanaman. Keberadaan rambut akar akan meningkatkan luas permukaan
akar yang bersentuhan dengan tanah sehingga meningkatkan kemungkinan julah hara
yang dapat diserap oleh akar.
Aliran masa
Aliran masa merupakan pergerakan hara dari dalam tanah ke permukaan akar yang
terangkut melalui aliran konvektif air akibat penyerapan air oleh oleh tanaman atau sebagai
air transpirasi. Jumlah hara yang terangkut dalam aliran masa sebanding dengan jumlah air
yang diserap tanaman dan konsentrasi hara di dalam air tersebut. Jjika kadar lengas tanah
rendah, maka hara yang ternagkut dalam aliran massa juga semakin renda atau bahkan
terhenti.
Difusi
Difusi adalah proses pergerakan hara di dalam larutan tanah dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian berkeonsentrasi rendah. Ketika hara melewati permukaan akar (rizosfer)
dan memasuki akar tanaman, konsentrasi larutan akan menurun. Akibatnya, hara akan
bergerak dari bagian yang jauh dari akar ke bagian yang dekat dengan akar. Seperti halnya
aliran massa, laju gerakan hara pada difusi juga berkurang ketika tanah mengalami
kekeringan.
Proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif dapat berlangsung apabila tersedia
energi metabolik. Energi metabolik tersebut dihasilkan dari proses pernapasan akar
tanaman. Selama proses pernapasan akar tanaman berlangsung akan dihasilkan energi
metabolik dan energi ini mendorong berlangsungnya penyerapan unsur hara secara proses
aktif. Apabila proses pernapasan akar tanaman berkurang akan menurunkan pula proses
penyerapan unsur hara melalui proses aktif. Bagian akar tanaman yang paling aktif adalah
bagian dekat ujung akar yang baru terbentuk dan rambut-rambut akar. Bagian akar ini
merupakan bagian yang melakukan kegiatan respirasi (pernapasan) terbesar.
Lakukan Pemupukan Tanah Menggunakan Kompos
Melakukan pemupukan tanah atau menambah tanah dapat menjaga kesuburan tanah. Pupuk
yang digunakan harus berasal dari alam atau organik, dan bahan-bahannya bisa Anda gunakan
dari kotoran hewan atau berbagai jenis tanaman yang sudah mati. Setiap tahun unsure kesuburan
dalam tanah semakin menurun, maka dari itu perlu dilakukan upaya untuk menambahnya dengan
tanah baru.
Lakukan Penggemburan Tanah
Hilangkan Gulma
Menyiram Air Secara Rutin
Mengganti Jenis Tanaman
Tanah dapat dipandang sebagai permukaan lahan di atas bumi yang menyediakan
substreat bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Ciri-ciri lingkungan tanah
bervariasi menurut letak dan iklimnya. Tanah juga memiliki kedalaman, sifat-sifat fisik,
komposisi kimiawi dan asal yang berbeda-beda. Ada lima kategori utama unsur tanah,
yaitu: partikel, mineral, bahan organik, air, gas dan jasad hidup.