You are on page 1of 43

AMAZON TARUB

Warnet, Copy Center, Faximile, Komputer, Digital Printing, ATK

Home Profil Download Software

Monday, October 1, 2012


PROPOSAL KARYA IMLIAH

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


TINGKAT PENGETAHUAN PADA IBU BALITA (1-5 TAHUN)
TENTANG PEMANFAATAN BUKU KIA DI DESA KEDOKANSAYANG
KECAMATAN TARUB KABUPATEN TEGAL

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :

DIAH MIARNA SARI


NIM : B0109032

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI


PROGRAM PENDIDIKAN D III KEBIDANAN
TEGAL
TAHUN 2011

LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan

Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal” telah

disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diseminarkan.

Slawi, Maret 2011

Pembimbing I

Pembimbing
Edi Sucipto, SKM,MSi
II
NIP.197109071

Yuni Fitriani, S.SiT


NIPY. 96020066
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku

KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub kabupaten Tegal” telah

dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal ……. Maret 2011 dan dinyatakan

telah memenuhi syarat untuk diterima.

Slawi, Maret 2011

Penguji I

Edi Sucipto, SKM,MSi


NIP.197109071

Penguji II

Yuni Fitriani, S.SiT


NIPY. 96020066
KATA PENGANTAR

Alkhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Proposal

yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di

Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal”. Tujuan penulis Proposal ini

adalah untuk memenuhi sebagian syarat yang telah ditentukan untuk mendapat ujian

Diploma III Kebidanan di STIKES Bhakti Mandala Husada Slawi.

Dalam penyusunan Proposal ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,

pengarahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Titin Marlinah, S.Kep. M.Kes, selaku Ketua STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi,

2. Siti Erniyati BP, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes Bhakti Mandala

Husada Slawi,

3. Edi Sucipto, SKM, MSi, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu guna

memberi pengarahan dan saran dalam penyusunan Proposal ini,

4. Yuni Fitriyani, S.SiT, selaku Pembimbing II yang telah memberi banyak arahan dan

saran dalam penyusunan Proposal ini,

5. Seluruh staf dosen STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi,

6. Bapak, ibu, suami dan keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril

maupun material dalam penyusunan Proposal ini


Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal ini masih banyak

kekurangan, maka penulis berharap saran dan kritik pembaca untuk kesempurnaan

Proposal ini. Semoga Proposal ini bermanfaat bagi penulis dan mahasiswa STIKes

Bhakti Mandala Husada Slawi.

Slawi, Maret 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iii

KATA PENGANTAR ........................................................................ iv

DAFTAR ISI .................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

1. Tujuan Umum .............................................................................. 5


2. Tujuan khusus .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ................................................................................. 8

1. Pengetahuan .............................................................................. 8

2. Buku KIA .............................................................................. 11

3. Pengembangan Buku KIA ................................................................ 16

4. Balita .............................................................................. 18

B. Kerangka Teori ................................................................................ 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep ............................................................................ 21

B. Variabel Penelitian .......................................................................... 21

C. Definisi Operasional ........................................................................ 22

D. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 23

E. Rancangan Penelitian ..................................................................... 23

1. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................. 23

2. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampel ............................................. 24

3. Tehnik Pengumpulan Data ............................................................... 26

4. Instrument Penelitian ....................................................................... 27

5. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 27


6. Pengolahan dan Analisa Data .......................................................... 29

7. Etika Penelitian .............................................................................. 31

8. Jadwal Penelitian ............................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di

Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal .............. 22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di

Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal .............. 20

Gambar 2 Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di

Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal .............. 21

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan dengan meningkatkan mutu serta kemudahan

pelayanan yang terjangkau diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat. Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ditandai

dengan menurunnya angka kematian ibu, kematian bayi dan panjangnya umur harapan

hidup. Sampai saat ini kematian ibu masih merupakan masalah prioritas di Indonesia.

Setiap jam, dua orang ibu meninggal saat melahirkan karena berbagai penyebab. Jika

seorang ibu meninggal, maka anak yang ditinggalkan mempunyai kemungkinan 3

hingga 10 kali lebih besar untuk meninggal dalam waktu 2 tahun. Di Indonesia, angka

kematian ibu 50 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Angka

kematian bayi di Indonesia 1,2-1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ASEAN

(Ernoviana, 2007 ; h. 4-6).

Tingginya AKI dan AKB masih menjadi suatu permasalahan penting di

Indonesia. Data Survei Demografi Kesehatan Indoneia (SDKI) tahun 2005

menunjukkan, terdapat 228 kematian ibu dalam 100.000 kelahiran hidup, dan terdapat

34 bayi meninggal dalam setiap 1.000 kelahiran hidup. Data ini menunjukkan bahwa

Indonesia memiliki Angka Kematian Ibu dan Bayi tertinggi dibandingkan negara lain di

kawasan ASEAN. Pemerintah menargetkan pada 2015 terjadi penurunan Angka

Kematian Ibu (AKI) hingga sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan 23 per 1.000
kelahiran hidup untuk Angka Kematian bayi (AKB) (Dinkes Kabupaten Tegal, 2010; h.

28).

Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah pada tahun 2002

sebesar 102,24 per 100.000 kelahiran hidup, lebih rendah daripada AKI hasil SKRT

tahun 1995 sebesar 375 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi

(AKB) di Jawa Tengah pada tahun 2002 sebear 9,44 per 1.000 kelahiran hidup dan

AKB Nasional hasil surkesnas tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup (Ilmu

Kebidanan, 2009: 20 Desember 2009).Dan data terakhir dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Tegal tahun 2010 menyebutkan bahwa terdapat AKI sebanyak 32 ibu dari

27.824 kelahiran hidup dan AKB sebanyak 169 dari 27.824 kelahiran hidup (Dinkes

Kabupaten Tegal 2010; h. 2).

Masalah KIA di Indonesia merupakan masalah yang serius yang sedang

dihadapi Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Oleh karena itu salah satu

program Pemerintah dalam mengurangi AKI dan AKB adalah pelayanan yang lengkap

dan berkelanjutan melalui pemberian buku KIA pada setiap ibu hamil.

Buku KIA yang berisi informasi dan materi penyuluhan tentang gizi dan

kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS bayi dan balita dan catatan pelayanan

kesehatan ibu dan anak. Buku KIA disimpan dirumah dan dibawa selama pemeriksaan

antenatal di pelayanan kesehatan. Buku KIA ini akan digunakan mulai ibu memasuki

kehamilan,melahirkan sampai anak ibu berusia lima tahun.Petugas kesehatan akan

mencatatkan hasil pemeriksaan ibu dengan lengkap di buku KIA, agar ibu dan keluarga

lainnya mengetahui dengan pasti kesehatan ibu dan anak.


Pencatatan sedini mungkin dapat mengantisipasi adanya risiko tinggi pada

kehamilan ibu dan untuk mengetahui perkembangan serta pertumbuhan balita. Buku

KIA sebagai sarana informasi pelayanan KIA. Bagi kader sebagai alat penyuluhan

kesehatan serta untuk menggerakkan masyarakat agar datang dan menggunakan

fasilitas kesehatan. Bagi petugas puskesmas, buku KIA dapat dipakai sebagai standar

pelayanan, penyuluhan dan konseling kesehatan, sehingga pelayanan kepada ibu dan

anak dapat diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan (Depkes RI. 2009: i).

Diharapkan apabila setiap ibu balita memiliki buku KIA dan tahu cara

memanfaatkannya setiap balita dapat terpantau kesehatannya. Mengingat penggunaan

Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga

untuk memelihara kesehatannya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak

yang berkualitas, maka Pemerintah Kabupaten/Kota harus melaksanakan dan

menerapkan penggunaan Buku KIA (Depkes RI, 2009).

Buku KIA telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1994.Awalnya buku KIA

merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah

Jepang. Jepang sudah menerapkan penggunaan buku KIA sejak 50 tahun yang

lalu.Dengan penggunaan buku KIA Jepang dapat menurunkan AKI dan AKB terendah

di dunia.Sehingga Pemerintah berusaha meniru hal tersebut agar dapat menurunkan

AKI dan AKB. Tahun 1997, Departemen Kesehatan menjadikan Buku KIA sebagai

program nasional. Saat ini, seluruh provinsi di Indonesia berupaya meningkatkan

penggunaan Buku KIA. Pencetakan dan penerapan Buku KIA berasal dari Pemerintah

Pusat dan Daerah, Organisasi Profesi, Lembaga Donor (Bank Dunia, ADB, EU, GTZ,
USAID, UNICEF, UNFPA, WFP, WVI, PCI, ADRA, Save the Children, JICA, dll.), serta

Lembaga Swadaya Masyarakat (Depkes RI, 2009).

Penggunaan dan pemanfaatan buku KIA tidak serta merta langsung mendapat

hasil yang baik.Dalam penerapannya banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat

adalah pengetahuan, tradisi (kepercayaan masyarakat), tingkat pendidikan, tingkat

sosial ekonomi dan ketersediaan fasilitas kesehatan. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang

(Notoatmodjo, 2007; h. 121).

Buku KIA diterapkan di desa Kedokansayang Kecamatan Tarub mulai pada

awal Tahun 2000.Buku KIA diberikan secara gratis kepada setiap ibu hamil yang

memeriksakan diri pertama kali di semua tempat pelayanan kesehatan yaitu di

posyandu, Puskesmas Pembantu Desa Kedokansayang maupun di tempat praktek

swasta.Namun sampai saat ini Buku KIA belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 19 Desember

2010 dari data di Desa Kedokansayang jumlah penduduk 5671 jiwa, untuk jumlah

keseluruhan ibu yang mempunyai balita sebanyak 287 jiwa,dimana untuk RW 1 jumlah

ibu balita sebanyak 54 orang, RW 2 jumlah ibu balita sebanyak 78 orang, RW 3 jumlah

ibu balita sebanyak 38 orang dan untuk RW 4 jumlah ibu balita sebanyak 46 orang.

Berdasar data tersebut, penulis mengambil sampel pada ibu balita di posyandu RW 3

sebanyak 10 orang untuk menanyakan sejauh mana pegetahuan ibu tentang buku KIA.

Dari 10 orang tersebut menyatakan tahu tentang buku KIA sebanyak 8 orang dan 2

orang mengatakan tidak tahu. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Tingkat pengetahuan Ibu Balita Dengan Pemanfaatan

Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu balita tentang pemanfaatan buku KIA

di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu balita tentang pemanfaatan Buku KIA

di Desa Kedokansayang Kecamtan Tarub Kabupaten Tegal.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden yang meliputi umur, tingkat pendidikan dan

pekerjaan di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat Buku KIA pada Balita usia 1 – 5

tahun di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat Buku KIA berdasarkan umur,

tingkat pendidikan, dan pekerjaan responden di Desa Kedokansayang Kecamatan

Tarub Kabupaten Tegal.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi Tempat Penelitian


Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penyusun rencana kegiatan dalam upaya

meningkatkan pemanfaatan Buku KIA pada balita usia 1 – 5 tahun di Desa

Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini juga bermanfaat menambah keterampilan bagi penulis dalam rangka

belajar melakukan penelitian sederhana.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan

diharapkan mampu merangsang penelitian lanjutan dengan variabel lain yang belum

diteliti antara lain : Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Buku KIA

pada balita usia 1 – 5 tahun.

4. Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan masyarakat khususnya ibu tentang pentingnya pemanfaatan

Buku KIA pada balita usia 1 – 5 tahun.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang pemanfaatan Buku KIA pada ibu balita usia 1-5 tahun belum

pernah dilakukan peneliti sebelumnya, akan tetapi sudah ada peneliti yang melakukan

penelitian yang terkait dengan pemanfaatan Buku KIA dengan responden pada kader

posyandu yaitu oleh :

1. Laksmono Widagdo (2009), dengan judul Pemanfaatan Buku KIA oleh Kader Posyandu

: Studi Pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kedung Adem Kabupaten

Bojonegoro.
Jadi perbedaan dengan penelitian yang terdahulu adalah pada variabel penelitiannya

yaitu pada responden, tempat dan waktu.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dan tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya

mata dan telinga terhadap objek tertentu (Sunaryo, 2004). Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (over behavior).

Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pencaindera

manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003; h.121).

Menurut Notoatmodjo (2003), yang mengutip pendapat Rongers (1974)

mengungkapkan bahwa sebelum orang menyadari perilaku baru didalam diri orang

tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :

1) Awereness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus

(objek) terlebih dahulu.


2) Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.

3) Evaluation (menimbang-menimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya).

Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4) Trial, orang telah mencoba perilaku baru.

5) Adaption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan

sikapnya terhadap stimulus.

Menurut Green (Cit. Notoatmodjo, 2003), menjelaskan bahwa perilaku ditentukan

oleh tiga faktor yaitu :

1) Predisposing factor

Faktor predisposisi ini meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, norma sosial, dan

persepsi.

2) Enabling factor

Faktor ketersediaan meliputi ketersediaan sarana pelayanan dan kemudahan

mendapatkan pelayanan.

3) Reinforcing factor

Faktor pendorong ini meliputi sikap dan perilaku petugas kesehatan dan perilaku tokoh

acuan.

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003; h.122-123), pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)
Merupakan tingkat pengetahuan paling rendah, tahu artinya dapat mengingat

kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu

tahu, adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagi suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar.

3) Penerapan (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks dalam situasi yang nyata.

4) Analisa (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih

ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan) membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainnya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan

kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada.


6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

c. Faktor-faktor yang ada hubungannya dengan pengetahuan

Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan , ekonomi, sosial, budaya, dan politik

(Sarwono, 2004; h. 34). Pengetahuan diperoleh dari informasi baik lisan maupun tulisan

dari pengalaman seseorang.

Pengetahuan diperoleh dari fakta (kenyataan) dengan melihat dan mendengar

sendiri melalui alat-alat komunikasi seperti membaca surat kabar, mendengar radio,

melihat film atau televisi dan lain sebagainya. Pengetahuan dapat diperoleh dari

pengalaman berdasarkan pikiran kritis (Soekanto, 2002; h. 7).

2. Buku KIA

a. Definisi Buku KIA

Buku KIA adalah Buku yang berisi catatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta

berbagai informasi cara memelihara atau merawat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Buku KIA merupakan alat untuk mobilisasi sosial dan pemberdayaan masyarakat,

alat untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA, alat mencapai langsung masyarakat,

alat untuk meningkatkan surveilans, monitoring dan sistem informasi (Depkes RI, 2009).

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan ibu (hamil,

bersalin, dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai

informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak (Depkes RI, 2009).
b. Tujuan Buku KIA.

1) Digunakan sebagai alat komunikasi dengan petugas kesehatan pada saat ibu/anak

mendapat pelayanan kesehatan.

2) Informasi kesehatan tentang ibu dan anak dapat disimpan dan dibaca oleh kelurga

guna memahami pesan/informasi yang tercantum dalam Buku KIA.

3) Untuk memudahkan tugas dalam memahami secara mandiri.

4) Mengikuti perkembangan bumi, bayi dan balita serta bila mungkin penyakit-penyakit

yang ada.

5) Alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan masalah kesehatan ibu dan anak

6) Mencatat pelayanan gizi kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya (Mufdlilah, 2009;

h. 69-70).

c. Peran dan Fungsi Buku KIA

1. Depkes mempertimbangkan Buku KIA sebagai salah satu alat untuk menurunkan AKI

dan AKB, dengan menjembatani gab antara petugas-petugas kesehatan dan

masyarakat. Surat Keputusan Menteri Kesehatan mengenai Buku KIA yang telah

disahkan pada tahun 2004 memberikan dasar yang kuat untuk meningkatkan fungsi

buku KIA sebagai salah satu strategi nasional dalam menurunkan AKI dan AKB melalui

dana khusus APBN.Buku KIA juga memberikanstrategi kerjasama yangbaik antara

lembaga donor dalam hal Kesehatan Ibu dan Anak.

2. Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan anak yang hingga

kini masih rendah,ditandai dengan dengan masih tingginya angka kematian ibu dan

anak di Indonesia yang mengharuskan jajaran Depkes harus bekerja keras untuk
menangulanginya. Karenanya program buku KIA yang merupakan pedoman keluarga

sehat harus tetap dipertahankan.

3. Selain menjadi acuan dan sumber pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan Ibu

dan Anak ,buku KIA juga berfungsi sebagai buku catatan kesehatan ibu dan

anak,sebagai alat monitor kesehatan oleh petugas atau tenaga kesehatan dan

meningkatkan komunikasi antara dokter,bidan dan pasien.

Secara keseluruhan buku KIA mencakup beberapa hal isu strategis antara lain :

1. M P S (Making Pregnancy Safer).

2. G S I (Gerakan Sayang Ibu).

3. Kesehatan Reproduksi

4. Kadarzi ( Keluarga Sadar Gizi)

5. MTBS (Management Terpadu Balita Sakit)

6. Gebrak Malaria,serta Hepatitis Uniject pada saat dilaksanakan kunjungan neonatus (1-7

hari) oleh tenaga kesehatan. (Ekarahayupujilestari, 2009)

d. Daftar Isi Buku KIA

Menurut (Depkes RI, 2009; h. ii-iii) Pada dasarnya menurut pembagiannya, buku KIA

terdiri dari dua bagian yaitu :

1) Untuk Ibu

Berisi tentang :

a) Penyuluhan pemeriksaan kehamilan secara teratur

a) Persiapan Melahirkan (Bersalin)

b) Penyuluhan Perawatan kehamilan Sehari-hari dan makanan ibu hamil


c) Tanda bahaya pada ibu hamil

d) Tanda kelahiran bayi dan proses melahirkan

e) Cara menyusui dan perawatan ibu nifas.

f) Tanda bahaya pada ibu nifas.

g) Cara ber- KB

h) Catatan kesehatan ibu hamil

i) Catatan kesehatan ibu bersalin dan bayi baru lahir.

j) Blangko Surat Keterangan lahir.

2) Untuk Anak

Berisi tentang :

a) Tanda bayi lahir dan perawatan bayi baru lahir.

b) Tanda bahaya pada bayi baru lahir.

c) Perawatan bayi sehari-hari.

d) Jadwal imunisasi

e) KMS

f) Perawatan anak sehari-hari

g) Perawatan anak sakit

h) Cara pemberian makan pada anak

i) Cara merangsang Perkembangan Anak

j) Cara membuat MP- ASI (Makanan Pengganti Air Susu Ibu)

k) Catatan Kesehatan Anak

l) Undang Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

m) Catatan Pemeriksaan Tambahan


n) Catatan Imunisasi

e. Cara mendapat Buku KIA

Buku KIA dapat diperoleh di semua tempat pelayanan kesehatan yaitu:

1) Polindes

2) Posyandu

3) Pustu

4) Puskesmas

5) Bidan

6) Dokter praktek

7) Rumah bersalin

8) Rumah sakit

f. Manfaat Buku KIA

1) Untuk mencatat dan memantau gizi dan kesehatan ibu dan anak.

2) Alat komunikasi dan penyuluhan yang dilengkapi dengan informasi penting bagi ibu,

keluarga dan masyarakat.

3) Alat untuk menemukan masalah kesehatan ibu dan anak.(Depkes RI, 2009).

3. Pengembangan Buku KIA

Mengembangkan Kelas ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita sebagai salah satu cara

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluargannya dalam

menjaga kesehatan ibu dan anak dengan dasar buku KIA yaitu melalui dibukanya

kelas-kelas:
a. Kelas Ibu Hamil

1) Pengertian

Merupakan sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap

muka bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,

persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir melalui praktek dengan

menggunakan Buku KIA.

2) Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu agar memahami

tentang menjaga kehamilan, persiapan persalinan, perawatan nifas, dan perawatan

bayi baru lahir dengan menggunakan Buku KIA.

3) Manfaat

(a) Bagi ibu dan keluarga: sarana untuk mendapat teman, bertanya, memperoleh informasi

penting yang harus dipraktekkan, serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan

dengan aman dan nyaman.

(b) Bagi petugas kesehatan: lebih tahu masalah kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta

menjadi lebih dekat dengan ibu hamil dan keluarganya serta masyarakat.

4) Paket Kelas Ibu Hamil

(a) Lembar Balik Kelas Ibu Hamil

(b) Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil

(c) Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

(d) Leaflet KIA: untuk advokasi kepada masyarakat supaya kegiatan Kelas Ibu dapat

berjalan dari, oleh, dan untuk Masyarakat.

b. Kelas Ibu Balita

1) Pengertian
Kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun secara bersama-

sama berdiskusi, dan saling tukar pendapat serta pengalaman tentang pemenuhan pelayanan

kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dengan dibimbing oleh

fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.

2) Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan Buku KIA dalam

mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal.

3) Konsep

(a) Menggunakan Buku KIA sebagai acuan utama

(b) Dengan pendekatan belajar orang dewasa

(c) Partisipatif disertai dengan praktek

(d) Dari, oleh dan untuk masyarakat

(e) Supaya efektif, Kelas Ibu Balita perlu diintegrasikan dengan kegiatan terkait kesehatan

anak balita di masyarakat, antara lain PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Bina

Keluarga Balita (BKB) atau kegiatan desa lainnya.

(f) Praktek yang dilakukan pada Kelas Ibu Balita antara lain pembuatan dan pemberian

MP-ASI, mencuci tangan, PHBS, cara memantau dan menstimulasi pertumbuhan, dll.

4) Paket Kelas Ibu Balita

(a) Lembar Balik Kelas Ibu Balita

(b) Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Balita

(c) Pedoman pelaksanaan Kelas Ibu Balita

(d) Leaflet KIA: untuk advokasi kepada masyarakat supaya kegiatan Kelas Ibu dapat

berjalan dari, oleh, dan untuk Masyarakat.

4. Balita
a. Definisi Balita

Balita Adalah masa anak usia setelah bayi (post baby) yaitu setelah 12 bulan sampai

dengan masa pra sekolah (preschool) yaitu 6 tahun. (perkumpulan ahli pediatric

Indonesia tahun 2008).

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap

makhluk. Pada manusia terutama kanak-kanak proses tumbuh kembang ini terjadi

dengan sangat cepat terutama pada periode tertentu.

Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berlangsung menurut prinsip-prinsip

yang umum namun demikian setiap anak memiliki ciri khas tersendiri.

Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam kandungan setiap

organ dan fungsinya mempunyai kecepatan tumbuh yang berbeda-beda.

Sedangkan perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian erubahan yang

teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya yang berlaku

secara umum.

b. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

Masa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar-dasar kepribadian

manusia, kemampuan penginderaan, berfikir, ketrampilan berbahsa dan berbicara,

bertingkah laku sosial dan lain-lainnya.

Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak

yaitu :

1) Faktor Dalam

Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun

faktor yang diperoleh termasuk disini antara lain :


a) Hal-hal yang diturunkan orang tua atau generasi sebelumnya

a) Unsur berfikir dan kemampuan intelektual

b) Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh

c) Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu

2) Faktor Luar

Termasuk disini antara lain :

b) Keluarga

c) Gizi

d) Budaya

e) Teman bermain dan sekolah.

(Depkes RI, 2003; h. 2-6)

B. Kerangka Teori

Kerangka teori memuat garis besar pemikiran teoritis yang akan menuntun penulis

dalam melakukan penelitian dan menganalisa data, disajikan dalam bentuk bagan.

Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah :


Pemanfaatan Buku KIA Balita Sehat

Gambar 1 Kerangka Teori Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA pada Balita

Usia 1 – 5 tahun.

(L. Green dalam Notoatmojo, 2003)

B A B III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara

konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan

(Notoatmodjo, 2005; h. 69). Berdasarkan landasan teori diatas, maka kerangka konsep

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2 Kerangka konsep penelitian

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007; h. 2). Dalam penelitian ini

terdapat satu variabel yaitu pengetahuan ibu tentang pemanfaatan Buku KIA.
C. Definisi Operasional

21 Dalam penelitian ini untuk membatasi

ruang lingkup atau pengertian tentang

variabel-variabel yang diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi

batasan atau “definisi operasional”. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang

bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur). (Notoatmodjo, 2005; h. 46).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Definisi Penelitian

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional

Pengetahua Kemampuan Kuesioner 1: Baik (> 75%) Ordina


n Ibu untuk tertutup 2: Cukup (60%- l
tentang menjawab 75%)
pemanfaata pertanyaan Benar nilai 1 3: Kurang (< 60%)
n Buku KIA tentang dan Salah
pada balita pemanfataan nilai 0
usia 1-5 Buku KIA
tahun pada balita
usia 1-5
tahun
Yang terdiri
dari :
1.Definisi
2.Tujuan
3.Manfaat
4.Isi buku
KIA
5.Cara
Mendapat
buku KIA
Umur Ibu Lama hidup Kuesioner 1: umur < 20 tahun Ordina
seseorang 2: umur 20-35 l
sejak tahun
dilahirkan 3: umur > 35 tahun
sampai
dengan
pengisian
kuesioner

Pendidikan Pendidikan Kuesioner 1: Tidak tamat SD Ordina


formal yang 2: SD l
terakhir 3: SLTP
4: SLTA
5: PT

Pekerjaan Sesuatu Kuesioner 1: Bekerja Nomin


yang 2: Tidak bekerja al
dikerjakan
untuk
mendapatka
n
penghasilan

D. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten

Tegal.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan April 2011.

E. Rancangan Penelitian

1. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif. Survey deskriptif adalah

suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian

deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi

pada saat sekarang ini (Notoatmodjo,2005; h. 145-146).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional

ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus

pada suatu saat (point time approach). Artinya,tiap subyek penelitian hanya diobservasi

satu kali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek

pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2005; h. 148).

2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2007; h. 80). Populasi dalam

penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun di Desa Kedokansayang

kecamatan Tarub Kabupaten Tegal tahun 2011 yang berjumlah 287 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006; h.

131).Sedangkan menurut (Sugiono, 2007; h. 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.


Dalam melakukan penelitian kadang-kadang peneliti melakukannya terhadap

seluruh objek, tetapi sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja dari seluruh

objek tersebut. Meskipun penelitian hanya mengambil sebagian dari objek yang diteliti,

tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti (Notoatmodjo,

2002; h. 79).

c. Teknik Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Sample atau Sampel

Proporsi yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menyempurnakan

teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.Ada kalanya banyaknya subyek yang

terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah tidak sama.

Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan

subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding

dengan banyaknya subyek dalam masing- masing strata atau wilayah (Arikunto, 2006;

h.139).

Strata yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan strata posyandu.

Posyandu di Desa Kedokansayang berjumlah 4 dengan populasi sebagai berikut :

1) Posyandu Kenanga I dengan jumlah 64 ibu balita.

2) Posyandu Kenanga II dengan jumlah 78 ibu balita.

3) Posyandu Kenanga III dengan jumlah 79 ibu balita.

4) Posyandu Kenanga IV dengan jumlah 66 ibu balita.


Populasi dalam penelitian ini berjumlah besar maka sampel dapat diambil 10-15%

atau 20-25% dari populasi (Arikunto, 2006; h. 134). Besarnya sampel dalam penelitian

ini adalah 15% × 287 = 52 responden.

Kriteria inklusi sampel penelitian yaitu :

1) Ibu yang memiliki anak balita,

2) Ibu yang bersedia menjadi responden,

3) Ibu yang bisa membaca dan menulis, dan

4) Ibu yang berdomisili di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.

Penelitian ini menggunakan sampel dengan jumlah 52 responden sehingga

penghitungan sampel menurut strata posyandu adalah sebagai berikut :

a. Posyandu Kenanga I

(12 responden)

b. Posyandu Kenanga II
(14 responden)

c. Posyandu Kenanga III

(14 responden)

d. Posyandu Kenanga IV

(12 responden)

3. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Peneliti

mendapatkan data yaitu berupa

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden.

Responden dimohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner tersebut. Kuesioner terdiri

dari 26 pertanyaan yang akan dijawab oleh responden.


b. Data Sekunder didapat dari Puskesmas Kesamiran dan Bidan Desa Kedokansayang,

yang berupa laporan bulanan oleh Bidan Desa dan Koordinator KIA Puskesmas

Kesamiran.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya,atau hal-hal yang ia ketahui(Arikunto, 2006; h.151).

Jenis kuesioner yang digunakan dengan pertanyaan positif dan negatif berbentuk

chek list. Hasil pengisian kuesioner diperoleh pengetahuan responden tentang

pemanfaatan Buku KIA. Cara pengisian kuesioner adalah responden memilih salah

satu jawaban yang sesuai dengan pendapatnya dengan memberi tanda check ( √ )

pada kolom benar atau salah.

F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur

apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005; h.129).

Alat ukur dalam penelitian ini adalah beberapa pertanyaan yang terdapat dalam

kuesioner.Menurut Notoatmodjo (2002; h.130), untuk mengetahui apakah pertanyaan

yang terdapat pada kuesioner yang telah disusn mampu mengukur apa yang ingin

diukur,maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor tiap-tiap item pertanyaan dengan

skor total kuesioner tersebut.menurut Notoatmodjo(2005; h.131),teknik korelasi yang

dipakai adalah teknik product moment dengan rumus sebagai berikut :


Keterangan:

rxy ;Koefisien korelasi tiap item dengan skor dengan skor total

x :Nilai tiap Item

y :nilai dari total item

N :Banyaknya sampel

Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap pertanyaan itu signifikan, maka perlu

dilihat di tabel nilai product moment.Jika dengan r hitung >r tabel maka pertanyaan

valid.Dalam penelitian ini untuk uji validitas sejumlah 10 orang,berdasarkan tabel

product moment dengan taraf kesalahan 5 %,nilai r tabel adalah sebesar 0,632,jika nilai

r hitung < 0,632 mak pertanyaan tidak valid sehingga tidak dipakai untuk penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan.Hal ini menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten (Notoatmodjo, 2005; h.133 ).

Menurut Notoatmodjo(2005; h.133-136),pengujian reliabilitas dilakukan pada item

pertanyaan yang telah memiliki validitas.


Cara pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik belah dua dari

Spearman Brown.Menurut Arikunto(2006; h.180) dengan teknik ini instrumen dibelah

menjadi dua kelompok .

Menurut Notoatmodjo (2005; h.135-136) langkah-langkah yang ditempuh untuk

menguji reliabilitas alat ukur dengan teknik belah dua adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan kuesioner kepada sejumlah responden diluar sampel penelitian kemudian

dihitung validitas.

b. Membagi-bagi item tersebut menjadi dua kelompok.

c. Skor masing-masing item pad tiap belahan dijumlahkan sehingga akan menghasilkan

dua kelompok total.

d. Melakukan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment untuk kedua belahan

tersebut.

e. Menghitung koefisien realibitas.

Menurut Sugiono (2003, h.278)untuk menghitung koefisiensi reliabilitas instrument

yang digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :

Keterangan :

ri :Reliabilitas internal instrumen

rb :Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Menurut Arikunto(2006; h.180) apabila r hitung > r tabel,maka instrument tersebut

reliabel.Uji reabilitas kuesioner pada 10 responden maka r tabel adalah 0,632.Jika nilai

r hitung < 0,632 maka kuesioner tidak dapat dipercaya / reliabel.

G. Pengolahan dan Analisa Data

a. Pengolahan Data
Peneliti menyediakan data dari hasil penelitian kuesioner dalam bentuk tabel.

Penyajian dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian yang sistematik daripada data

numerik, yang tersusun dalam kolom atau jajaran (Notoatmodjo, 2005 h.194).

Menurut Saryono (2010,h.127-128), setelah angket dikumpulkan selanjutnya

dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksakan kembali kebenaran data yang diperoleh

atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data dan atau

setelah data terkumpul.

2) Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang

terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan

analisa data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga

daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali

melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

3) Scoring

Pemberian nilai sesuai jawaban responden , yaitu nilai 1 untuk jawaban benar dan

nilai 0 untuk jawaban salah.

4) Tabulating (memasukkan data)

Memasukkan jawaban dalam bentuk kode ke dalam master tabel untuk

memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang diperoleh.


b. Analisis Data

Menurut Arikunto (2002; h. 225), dari hasil penelitian dianalisa dengan

menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan prosentase menggunakan rumus

sebagai berikut:

Kemudian hasil perhitungan prosentase dikonversikan dalam skala ordinal menjadi

3 kategori yaitu :

a. Baik =>75%

b. Cukup Baik =60-75%

c. Kurang Baik =<60%

H. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), selain prinsip-prinsip penelitian tersebut diatas, peneliti

juga harus memperhatikan etika dalam melakukan penelitian sebagai berikut :

a. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar pertanyaan.Inform consent tersebut diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden.

b. Anonimity( tanpa nama)

Anonimity digunakan untuk memberikan keadilan dalam penggunaan subjek

penelitian dengan tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar pengukur dan tidak menuliskan nama pada lembar pengumpulan data atau

hanya penelitian yang disajikan.


c. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan digunakan untuk menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik infomasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

Posted by Ario_iriantoro at 8:12 AM


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

1 comment:
1.

rhya yeppooDecember 2, 2013 at 11:31 PM

mba mw txa buku tentang konsep buku KIA dicari dmn yah??bsa ksih recomendsi judul
buku n pengarangnya???thanks

Reply

Load more...
Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

JAM
BACA KOMIK ONLINE
Pengikut
Blog Archive
Akon-Lonely
Mengenai Saya

Ario_iriantoro
Baru belajar bikin blog. Bingung mau diapain blog ini? Pinginnya sih bisa diurutan
teratas google search. Mohon bantuannya.
View my complete profile

<a

href="http://s1190.ph
target="_blank"><img
FB Badge
Rio Aja

Create Your Badge


Travel template. Powered by Blogger.

You might also like