You are on page 1of 19

ACARA 1

PENGAMBILAN SAMPEL DAN PENGAWETAN

I. Tujuan Praktikum
1. Memahami cara penentuan titik pengambilan sampel dan metode
pengambilan sampel.
2. Mengetahui cara pengawetan sampel.
II. Dasar Teori
II.1. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pengambilan Contoh Air :
1. Macam-macam Contoh Air

Karakteristik dari perairan mungkin tidak banyak berubah selama beberapa


waktu, tetapi banyak juga aliran air yang selalu berubah di dalma waktu singkat.
Contohnya karakteristik air di hulu umumnya hanya berubah karena pengaruh
hujan sehingga perubahan dapat bersifat harian bahkan jam-jaman. Untuk
memperoleh contoh yang mewakili keadaan yang sesungguhnya dapat dipilih
tiga metode :

a. Contoh sesaat (grap sample)


Contoh sesaat mewakili keadaan air pada suatu saat dari suatu tempat.
Apabila suatu sumber air mempunyai karakteristik yang tidak banyak berubah
didalam suatu periode atau didalam batas jarak waktu tertentu maka contoh
sesaat tersebut cukup mewakili keadaan waktu dan tempat tersebut. Umumnya
metode ini dapat dipakai untuk sumber air alamiah tetapi tidak mewakili keadaan
air buangan atau sumber air yang banyak dipengaruhi oleh bahan buangan. Bila
suatu sumber atau air buangan diketahui mempunyai karakteristik yang banyak
berubah maka beberapa contoh sesaat diambil berturut-turut untuk jangka
waktu tertentu dan pemeriksaannya dilakukan sendiri-sendiri, tidak disatukan
seperti pada metode gabungan. Jangka waktu pengambilan sampel air berkisar
antara 5 menit sampai 1 jam atau lebih, umumnya periode pengambilan sampel
selama 24 jam. Pemeriksaan parameter tertentu memerlukan metode sesaat
seperti pengukuran suhu, pH, kadar gas terlarut, CO2, sulfida, sulfat, sianida dan
klorin.
b. Contoh gabungan waktu (composite sample)
Contoh gabungan waktu adalah campuran contoh-contoh sesaat yang
diambil dari suatu tempat yang sama pada waktu yang berbeda. Hasil
pemeriksaan contoh gabungan menunjukkan keadaan merata dari tempat
tersebut didalam suatu periode. Umumnya pengambilan contoh dilakukan secara
terus menerus selama 24 jam tetapi dalam beberapa hari dilakukan secara
intensif untuk jangkan waktu yang lebih pendek. Untuk mendapatkan contoh
gabungan waktu (composite) perlu diperhatikan agar setiap contoh yang
dicampurkan mempunyai volume yang sama. Apabila volume akhir dari suatu
contoh gabungan 1-5 Liter, maka untuk selang waktu 1 jam selama periode
pengambilan contoh 24 jam dibutuhkan volume contoh masing- masing sebanyak
200-220 mL.
c. Contoh gabungan tempat (integreted sample)
Merupakan campuran contoh-contoh sesaat yang diambil dari tempat yang
berbeda pada waktu yang sama. Hasil pemeriksaan contoh gabungan
menunjukkan keadaan merata dari suatu daerah atau tempat pemeriksaan.
Metode ini berguna apabila diperlukan pemeriksaan kualitas air dari suatu
penampang aliran sungai yang dalam atau lebar atau bagian-bagian
penampang tersebut memiliki kualitas yang berbeda. Metode ini umumnya tidak
dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air danau atau air waduk karena pada
umumnya menunjukkan gejala yang berbeda kualitasnya karena kedalaman atau
lebarnya. Didalam hal ini selalu dipergunakan metode pemeriksaan terpisah.

2. Selang Waktu antara Sampling dan Analisa

Makin pendek selang waktu antara pengambilan contoh dan analisa, hasil
akan semakin baik. Sebenarnya sukar untuk menentukan selang waktu tersebut
karena tergantung dari sifat contoh air, parameter yang akan diperiksa serta cara
penyimpanan. Perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan organisme dapat
dicegah dengan menyimpan dalam tempat gelap dan temperatur yang rendah
(lemari es) sampai pemeriksaan dilakukan. Berikut ini adalah batasan waktu
maksimum untuk pemeriksaan Fisika dan Kimia :

 Air Bersih 72 jam


 Air Sedikit Tercemar 48 jam
 Air Kotor/Limbah 12 jam

3. Titik Pengambilan Sampel


A. Badan air
Adalah tempat dan wadah diatas permukaan daratan yang terisi dan
atau menghasilkan air yaitu rawa, danau, sungai, waduk dan saluran air.
Perhatikan :
 Titik pengambilan contoh harus mewakili (representatif) dan hindari
pengambilan buih dari permukaan air
 Untuk sungai yang besar atau aliran-aliran yang airnya tidak bercampur
rata, maka diperlukan contoh yang lebih banyak dari beberapa tempat
pemukiman sepanjang lebar sungai dan pada kedalaman yang berbeda-
beda pada setiap lokasi.
 Apabila menggunakan perahu atau peralatan lain hindari aliran
yang bergejolak (turbulensi).
 Titik pengambilan contoh berjarak 1-5 Km dari hilir atau dari sumber
pencemaran, atau 500 m di hilir danau atau air terjun
B. Aliran terbatas
 Titik pengambilan contoh air dari peralatan pipa, tangki, bejana,
filter, kondensor, evaporator adalah pada titik antara air masuk dan air
keluar
 Titik pengambilan contoh air tidak boleh dekat dengan sambungan
untuk menghindari pengaruh gejolak arus di dalam pipa, titik pengambilan
contoh diambil pada jarak 25 % dari diameter pipa sampai maksimum 100
mm dari dinding pipa
C. Generator uap
 Tidak untuk pengambilan contoh tergantung pada disain generator uap
 Hindari tempat dimana fase uap dan fase air tidak dapat dipisahkan
 Lakukan pengambilan contoh melalui koli pendingin

4. Keterangan Sampel
Setiap contoh diberi keterangan (pada wadahnya) meliputi :
 Jenis air, misalnya air tanah, air limbah, air sungai, air laut
 Lokasi atau titik pengambilan contoh, disebutkan lokasi yang
pasti/jelas dimana sampel diambil
 Parameter yang akan diperiksa
 Cuaca saat pengambilan sampel
 Tanggal dan waktu (jam) pengambilan sampel
 Nama yang mengambil sampel

II.2. Pengawetan Sampel

Pengawetan sampel yang sempurna untuk sampel perairan adalah tidak


mungkin, mengingat sifat-sifat kestabilan dari masing-masing unsur yang terkandung
pada contoh tersebut tidak mungkin dicapai dengan sempurna. Fungsi pengawetan
adalah memperlambat proses perubahan kimia dan biologis yang tidak terelakan.
Pengawetan sangat sukar karena hampir semua pengawet mengganggu untuk
beberapa pengujian. Menyimpan sampel pada suhu rendah (4o C) mungkin
merupakan cara terbaik. Untuk mengawetkan contoh sampai hari berikutnya
penggunaan reagent pengawet dapat dilakukan selama tidak mengganggu proses
analisa dan penambahan ke dalam botol dilakukan sebelum pengisian contoh
sehingga contoh dapat diawetkan secepatnya. Tidak ada satu metode pengawetan
yang memuaskan karena itu dipilih pengawetan yang sesuai dengan tujuan
pemeriksaan. Semua metode pengawetan kemungkinan kurang memadai untuk
bahan-bahan tersuspensi. Penggunaan Formaldehid tidak dianjurkan karena
mempengaruhi sangat banyak pemeriksaan.

Metode pengawasan pada umumnya terbatas pada kontrol pH, penambahan


zat kimia, pendinginan dan pembekuan. Parameter-parameter tertentu lebih banyak
dipengaruhi oleh penyimpanan contoh sebelum dianalisa daripada yang lainnya.
Beberapa jenis kation dapat hilang karena diserap oleh dinding wadah gelas seperti
alumunium (Al), Kadmium (Kd), Krom (Cr), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Timbal
(Pb), Mangan (Mn), Perak (Ag) dan Seng (Zn). Sebaiknya untuk parameter- parameter
diatas, contoh diambil secara terpisah dan ditampung dalam botol bersih serta
diasamkan dengan HCl pekat atau H2SO4 pekat sampai pH 2,0 untuk mengurangi
absorbsi pada dinding wadah. Parameter pH, temperatur dan gas terlarut harus
segera diperiksa di lapangan karena parameter tersebut mudah sekali berubah dalam
waktu singkat.

Secara umum,penyimpanan sampel lingkungan dapatdilakukan dengan


(Hadi,2005):

1) Pendinginan untuk menekan aktifitas bakteri.


2) Penambahan bahan pembentuk kompleks yang dapat menghasilkan
kompleks anion untuk mereduksi hilangnya analit melalui adsorpsi atau
evaporasi.
3) Filtrasi untuk mencegah reaksi partikel dengan komponen yang dapat
melarutkan.
Berikut ini adalah batasan waktu maksimum untuk pemeriksaan Fisika dan Kimia
:
· Air Bersih 72 jam
· Air Sedikit Tercemar 48 jam
· Air Kotor/Limbah 12 jam
Cara pengawetan sampel tergantung dari analisa yang akan dilakukan; juga
bagi suatu unsur tertentu, cara analisa dapat dipilih tergantung kemungkinan-
kemungkinan cara pengawetan yang ada. Cara-cara pengawetan untuk beberapa
analisa yang diuraikan secara singkat dan terbatas pada tabel untuk masing-masing
analisa akan diuraikan lebih jelas.
Volum Waktu pengawetan
Analisa Cara pengawetan 1)
sampel maksimum anjuran/batasan

Alkaliniti 200 Didinginkan 1 s/d14 hari

BOD 1000 Didinginkan 6 jam/ 14 hari

CO2 10 Dianalisa segera 0

COD 100 Ditambah H2SO4 sp pH <2 7/ 28 hari

Daya Hantar 500 Didinginkan 28 hari


Listrik

Fosfat PO34- 2)
100 Penyaringan: segera; lalu 2 hari
dibekukan pada suhu – 10oC

Kekeruhan Disimpan ditempat gelap,


- ½ hari
Kesadahan Ditambah HNO3 sp pH <2
100 6 bulan
Ca2+Ca2+ Mg2+

Klor Cl2 Dianalisa segera


500 0,5 / 2 jam
3
Logam ) Penyaringan: segera;
- ditambahkan HNO3 sp pH < 2 6 bulan

Dianalisa segera, atau


Nitrogen-amoniak ditambah H2SO4 sp pH < 2 7/28 jam
NH3 500
dan didinginkan

Ditambah H2SO4 sp pH < 2


Nitrat NO3 dan didinginkan

100 Dianalisa segera, atau 2 hari


dibekukan pada suhu  20oC
Nitrat + nitrit
Dianalisa segera, atau
200 o
dibekukan pada suhu - 20 C 0/28 hari

Nitrit NO2 Didinginkan atau ditambah


H2SO4 sp pH < 2
100 0/2 hari
- cara elektroda khusus
Nitrogen Kjeldahl dianalisa segera

500 - cara titrasi Winkler 7/28 hari


Dianalisa segera, atau
Oksigen O2 4)
ditambah H2SO4 sp pH < 2
300 0,5/ 1 jam
Dianalisa segera

Dianalisa segera
8 jam
Didinginkan

Didinginkan
pH

Suhu 100 2 jam

Warna - -

Zat Tersuspensi 500 2 hari

200 7/14 hari

III. Alat dan Bahan yang diperlukan :


1. Botol timba
2. Derijen plastik ukuran 5 Liter (sebaiknya berwarna putih)
3. Botol plastik vol. 500 mL (2 buah)
4. Botol oksigen vol. 250 mL
5. Termos es untuk mendinginkan contoh
6. Tas lapangan
7. Alat tulis
8. Buku catatan (bungkus dengan plastik)
9. Alat dan Bahan untuk periksa parameter (yang diperlukan)

IV. Cara Pengambilan


1. Botol yang akan dipergunakan untuk mengambil sampel dibersihkan terlebih
dahulu.
2. Botol dibenamkan pada kedalaman perairan yang akan diperiksa.
3. Pengambilan pertama sampel air digunakan untuk membersihkan botol sampling
untuk kemudian dibuang kembali lalu diulang untuk beberapa kali.
4. Pengambilan kedua merupakan sampel air yang akan diperiksa ke dalam botol
sampel untuk kemudian ditutup.
Catatan :
Pada prinsipnya air yang akan diperiksa diusahakan mempunyai susunan dengan air
aslinya. Semua tindakan yang merubah susunan kimianya harus dihindari, baik
tempat pengiriman maupun peralatan serta cara pengambilan sampel air.
ACARA II
PENGENALAN ALAT

A. TUJUAN
Memperkenalkan peralatan analisa laboratorium agar matuosiswa mampu memahami
prinsip keria dan cara mempergunakannya
B. BAHAN ALAT
Peralatan Gelas Pipet Beker, Erlenmeyer, Kerucut tmhoff dan Buret, sebagainya
dan 2 Peralatan Instrumen Timbangan, pH mv meter, Conductivity meter sebagainya

C. DASAR TEORI
1 Peralatan Gelas
a Peralatan gelas terbuat dan berbagai jenis kaca yang setiap jenisnya mempunyai sifat
dan harga yang berbeda, sehingga di dalam melakukan sesuatu percobaan harus dipilih
peralatan yang benar-benar cocok dan tepat
b sifat-sifat peralatan gelas tersebut secara umum adalah mudah pecah, ada yang tahan
panas dan tidak tahan terhadap panas
c Peralatan gelas harus selalu bersih, sebelum dan sesudah digunakan Sesudah dibilas
beberapa kali dengan air murni (aquades), apabila akan digunakan alat tersebut harus
dibilas dengan larutan yang akar menempatinya
d Peralatan gelas dibagi menjadi Peralatan gelas utama pipet as ukur, botol BoD dan
sebagainya Peralatan gelas pendukung corong, bejana isap dan sebagainya
2. Peralatan Instrumen
Peralatan ini biasanya mempunyai spesifikasi dan cara-cara penggunaan yang khusus
sehingga hal itu harus menjadi pertembangan utama disaat akan menggunakannya.
D. TUGAS
1. Kenalitah semua alat-alat yang akan anada gunakan pada Analisa laboratorium
2. Beberapa hal yang perlu dipahami antara lain pnnsip kena, cara mengoperasikan
cara membaca dan sebagainya semakin lengkap anda memahaminya semakin
mudah anda. Menggunakannya
ACARA III
PENENTUAN KEBASAAN, pH, DHL, DAN KEKERUHAN
A. TUJUAN
(DHL) dan Menentukan besarnya kebasaan, pH, daya hantar listrik
kekeruhan
B. BAHAN ALAT
1. Volumetri
Bahan : larutan standard H2SO4, (0,01639 N)
indikator phenol pthaiein dan methyl orange
Alat : buret, labu takar, beker tinggi atai erlenmeyer, pipet takar
2. Poterisiometer (pH, EC meter, Turbidimeter)

C. DASAR TEORI
1. PENENTUAN KEBASAAN
Kebasaan dalam contoh air ditentukan dengan cara titrasi menggunakan
larutan standar asam kuat H2SO4 Titik akhir equivalen asam tertetak pada titik
perubahan titrasi menggunakan Nazco3 dan H2SO Reaksi 1 H" OH H20 titrasi sampai
pH 8,2
2. cosa Hao HCO3 H20 CO2 Hcos (dari cos 4, Hcos (alami) H' H20 coz Prosedur
1 Piperlah suatu volume 25 ml contoh air, dan masukkan ke dalam gelas Erlenmeyer
2 Tambahkanlah 2-4 tetes larutan indikator phenol phtalein dan gooklah sampai
bercampur.
3 Apabila contoh air menjadi berwarna jambon, maka dititrasi menggunakan H2SO4
(1,00 1.00 mg HCO3 sampai tidak berwarna (titrasi mencapai pH 8.2).
4. Tambahkanlah 2-4 tetes larutan indikator methyl orange dan gojoklah sampai
bercampur
5 Selanjutnya titrasi dengan H2So. sampai wama larutan berubah dari kuning menjadi
oranye (titrasi mencapai pH 4,0). Catatan Segeralah dititrasi setelah langkah
1.
2 Adanya oH ditunjukkan kalau volume titrasi cob2 rmelebihi volume titrasi HCO3
3. Contoh air yang akan dianalisa kebasaan tidak boleh disaring. diencerkan.
dipekatkan, jadi tidak diperbolehkan untuk diubah-ubah karena kebasaan mudah
terganggu, baik selama waktu pengambilan maupun selama waktu penganalisaannya
Perhitungan x (ml sampai pH 8.2) (ml sampai pH 4,5) x o,2788
1. ppm OH ml contoh air 1000
2. ppm co z x (ml sampai p 2) x 0,9835 x (ppm OH x 3.527) ml contoh air
3. 3. ppm Hcos x (ml sampai pH 4,5) (ml sampai pH 8.2) x factor ml contoh air
Pernyataan Hasil konsentrasi too ppm dinyatakan dalam decimal 100 ppm
dinyatakan dalam angka penuh

2. PENENTUAN pH
Kadar asam atau basa suatu larutan ditunjukkan melaui pH, yaitu konsentrasi
ion hidrogen (H efektif atau merupakan aktivitas ion hidrogen (H pH m log on
hidrogen merupakan faktor utama untuk mengetehui suatu reaksi kimiawi lon
hidrogen (H) selalu ada dalam keseimbangan dinamis dengan air IH2O, yang
membentuk suasana untuk semua reaksi kimiawi yang berkaitandengan
masalah pencemaran air dimana sumber ion hidrogen tidak pernah habis ton
hidrogen (H tidak hanya merupakan unsur molekul H2O saja tetapi juga
merupakan unsur dari berbagai senyawa lain, hingga jumlah reaksi tanpa H
dapat dikatakan hanya sedikit saja. Prinsip pengukuran pH lon H" dan ion OH
selalu dalam keseimbangan kimiawi yang dinamis dengan H20 melaui reaksi
Kw OH
H2O Seperti pada reaksi kimia lainnya, konstan keseimbangan (Kw) dapat
dinyatakan sebagai berikut Kw (H20]

ACARA IV
TITIRA SI
A. TUJUAN:
Pengukuran besarnya kandungan unsur Ca, Ma. Cacos dan ca pada contoh air
B. BAHAN ALAT:
1. Bahan
ia Penentuan Ca NH2OH-HCL 3 Larutan indikator Murexide Larutan standard
NazEDTA 1,00 ml s 0,5 mg Ca" NaCN dan KCN 2,5% (awas berbahaya
NaOH 2N b Penentuan Caco NHOH konsentrasi 13,37 N Larutan indikator
Erichrome Black T NH20H-HCI 3 rutan standard NazED
1 o ml 00 mg cacos NaCN dan KCN 2,5% (awas perbahaya
1) c Penentuan C Larutan indikator Potassium Chromate (Kacro) Larutan
standard AgNOs, 1.00 0,50 mg cr
2. Alat Peralatan untuk titrasi (elenmeyer, pi buret)
C. DASAR TEORI
Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion ca dan Mg2 yang dapat ditentukan
melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan dapat menggunakan
indicator yang peka terhadap semua kation tersebut. Kesadahan dalam air
terutama disebabkan oleh ion-ion ca dan Mg" üuga oleh Mn Fez dan semua
kation yang bermuatan dua). Air yang kesadahannya
tinggi biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat kapur
(merupakan sumber Ca dan Mg Sebagai kation kesadahan, Ca
selalu berhubungan dengan anion yang terlarut khususnya anion alkalinity
co HCO dan OH Ca dapat bereaksa dengan HCO3
menjadi endapan Cacos (jika titik jenuhnya terlampaui) sedangkan Mg akan
bereaksi dengan OH menjadi Mg(oH)

ACARA

COLORIMETRI
(I) Menentukan besarn kandungan Besi, Amoniak dan Prospat pada
A. TUJUAN
contoh air dengan metode spektrofotometri
B. BAHAN ALAT
1. Bahan
a Penentuan Besi (F Fe NH2OH-HCI Larutan standard Fecis 1,00 ml 0,002 mg Fe
CH COONa 35%
b. Penentuan Amoniak (NH, NHt) Larutan standard NH.Cl 1,00 hl 0,002 mg N
Reagen Nessler (awas berbahaya
c. Penentuan Phospat (PO.") Reagen Moly odate (setelah diausat, segeralah
dipakai KH2PO, 1.00 ml 0,005 mg Fpa")SnCla 0,25% (segeralah digun kan)
2. Alat-alat Tabung reaksi, pipet, Spektrofotomeler

C. DASAR TEORI
1. Besi yang ada di dalam air dapat bersif
a Terlarut sebagai Fe (fero) atau Feeri)
b Tersuspensi sebagai butir kolodial seperti F20s. Feo dan sebagainya
c. Tergabung dengan zat organis atau zat padat yang inorganispada air
permukaan jarang ditemui besi lebih besar dan 1 matt tetapi pada
airfannh, kadar besi jauh lebih tinggi Konsentrasi besi yang tinaai in
donat dirasakan dan dapat memberikan noda pada dan perkakas dapur
Amoniak (NH) merupakan senyawa nitrogen yang menjadi NH pada pH
rendah dan Amonium Amoniak berasal dan air seni dan tinja serta hasil
oksidasi zat organis (Haot Cotady secara mikrobiologis, yaitu yang berasal
dan air buangan industn dan penduduk Ketendapatannya adalah dimana-
mana dengan kadar dan beberapa sampai 30 Airtanah sedikit
mengandung NH, karena akan menempel pada butir butir tanah liat selama
infiltrasi air ke dalam tanah Kadar yang tertinggi pada air sungai selalu
menunjukkan adanya Karena rasanya tidak enak, maka
pencem kadarnya dalam air minum harus
3. Phospat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat,
potrfosfat dan fostat organis. Setiap senyawa fostat tersebut terdapat dalam
bentuk terlarut, tersuspensi atau tenkat sel organisme air. Fosfat
didalam

dapat berasal dari limbah penduduk industri dan pertanian.


dari kepertuan Pemilihan senyawa fosfat yang
akan dianalisa tergantung pemeriksaan dan keadaan badan
a a Untuk sampel air am yang jernih dan diperuntukkan bagi air minum
misalnya mungkin hanya diperlukan pemeriksaan fosfat total terfarut atau
ortofosfat terfanut Petunjuk kasar pemilihan itu dapat dilihat pada Tabel 13.1
Buku Metode Penelitian air (karangan G. Alaerts d
Sri Sumestri).
4 Pada analisa spektro (foto) meals. sampel air menyerap radiasi
elektromagnetis, yang pada panang gelombang tertentu dapat tertigat, larutan
tembaga misalnya berwarna biru karet a larutan tersebut menyerap warna
komplementer, yaitu kuning.

ACARA VI
COLORIMETERI (ID
kandungan Nitrat (NO) dan Nitrit (NO: dengan Metode
A. TUJUAN
Analisa Spektrofotometri
BAHAN /ALAT
1. Bahan
a Penentuan Nitrit (NO,) -croHINH Hor o 6 (datam teman es) Na EDTA 5
CH3CooNa 27 -NaNO2 1.ao ml o,0005 mg N Asam sul fanilik 6%
b Penentuan Nitrat (Noh NaOH NazEOTA NaNo: 1 aa mat o 10 mg NO2
CTH5Naos 0,5% H2SO4 pekat
2. Alat-alat Tabung reaksi, pipet, gelas beker (25 r labu takar, spektrofotometer

C. DASAR TEORI
Analisa nitrat cukup sulit, karena ruri t dan peka terhadap berbagai jenis gangguan.
Tetapi ada beberapa cara analisa yang dapat dilakukan, antara lain
a. Analisa spektrofotometris yang cocok urkuk air tanpa zat organis, cukup kadar
NOhT antara 0,1 mg (L
b. Analisa dengan elektroda khusus (dan pH meter), cocok untuk pendugaan ar
bersih maupun air buangan dengan kadar nitrat antara 0,2 1400 mg l l.
c. Analisa kolorimeteris khusus bagi nitrit, setelah semua zat nitrat direduksi oleh
butir Kadmium (cd), metode ini cocok untuk air dengan kadar NO
N antara 0,01 1 mg l.

BAB VII
COLORIMETRI (11)
A TUJUAN
Flamefotometri t Analisa kadar Na K dengan Metode 2 Analisa kadar sulfat dengan
Matode Turbidimeter
B BAHAN/ALAT
1. Bahan Penentuan kandungan sulfat (so, Larutan Bacla 10 (dalam suasana asam)
2. Alat-alat pipet, tabung reaksi Flamefotometer dan turbidimeter

C DASAR TEOR
1, PENENTUAN SULFAT (soi) br 1 Sulfat akan mengendap dala
a bentuk Baso. dan mengakibatkan kekeruhan dalam larutan Dengan m
bandinkan kekeruhan dari larutan standard dan contoh air yang diana
naka dapatlah diketahui konsentrasi Soa Reaksi SO Bacl2 Baso. 2 Cl
(putih) Prosedur
1 Buatlah larutan blanko dan larutan standard sebagai berikut: Pipetiah 0,0
t.0 2,0 3.0 4.0 5,0 ml larutan standard Nazs 1.00 ml 0.10 mg soi) dan masukkan
ke dalam tabung-tabung reaksi.

ACARA VIII
GIRAVIMETRI
A. TUJUAN\
Mengukur besarnya suspensi pada contoh air
B. BAHAN ALAT
t. Bahan contoh air kertas saring eksikator gelas piala Corong timbangan analitik
Imhoff tank.
C. DASAR TEORI
Selama perjalanannya, air da t melarutkan dan membawa kandungan material wahana
yang dilaluinya s hingga selain mengandung unsur-unsur kimiawi, air dapat pula
mengandur g material material yang tersuspensi di dalamnya Pengukuran besarnya
suspensi dapat dilakukan dengan dua cara. yaitu pengendapan dan pemisahan. Cara
pengendapan didasan oleh prinsip perubahan berat jenis suatu zat Artinya karena berat
jenis material yang terlarut dalam air lebih besar daripada berat jenis air itu sendin,
maka jika didiamkan beberapa saat maka material tersebut lambat laun akan
mengendap oengan mengetahui besarnya endapan tersebut spcara tidak langsung dapat
diketahui besarnya suspensi Sementara itu, cara pemisahan dilakukan dengan
mendasarkan pada prinsip bahwa jika banyaknya material yang tersuspensi

ACARA IN CHEMICAL oxNGEN DEMAND (CoD), DISSOLVED oxy GEN


(DO) DAN BIOCHEMICAL OXNGEN DEMAND (BOD)
A. TUJUAN
1. Menentukan kebutuhan oksigen kumia
2. Menentukan oksigen terlarut
3. Menentukan kebutuhan oksigen biokimia
B. BAHAN ALAT
1. Bahan
a. Penentuan Kebutuhan oksigen Kimia Larutan standard KMno. 0,01 N
Larutan H2C204 0,01 N Batu didih-Larutan H2SOA pekat 4 N
b. Penentuan Oksigen TerlarutLarutan mangan sulfat fMnsos 4H2O) Larutan
alkali iodida azida Indikator kanji 0,5 Larutan tiosulfat 0,025 N Larutan
kalium fluoride
c. Penentuan Kebutuhan oksigen Biologis Air suling Larutan bufer fosfat
Larutan magnestun sulfat (Mgso 7Hzo) Larutan kalsium klonda (CaCh)
Larutan feriklorida (Fech 6H2O)Larutan NaOH dan H2So, IN Bubuk
inhibitor nitrifikasi Alat-alat Bunsen). buret, gelas ortenmeyer, dispensar.
Pemanas tistnk (nem hakar incubator pipet ubu takar karet penghisap, botol
Winkler,
C. DASAR TEORI
air sangat penting untuk menunjang Adanya kosigen terlarut di dalam
pencemaran kehidupan organisme air Kemampuan air untuk membersihkan
secara alamiah banyak tergantung kepada cukup tidaknya kadar ogsigen
terlarut oksigen torlarut dalam air berasal dari udara dan dari proses fotosintesa
tumbuh-tumbuhan air Beberapa taktor yang berpengaruh terhadap oks gen
tertarut dalam air antara lain temperatur, tekanan udara dan kadar mineral
dalam Chemical Oygen Demand (GOD) atau Kebutuhan Oksigen Kimia
(KOK) adalah jumlah oksige (mg ol ya g dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-
zat organis yang adal dalam f liter sai pel air, dalam hal ini KzCrno, digunakan
sebagai sumber oksigen (oxidizing agento, Angka CoD merupakan ukuran bagi
pencemaran air oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasi
melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen
terlarut ot dalam air. oxygen Demanc (BOO) atau Kebutuhan O'esigen
Biokimia merupakan suatu analisa emfrs yang mencoba mendekati secara
global proses proses mikrobiologis yang be ar benar tenadi di dalam air. Angka
BOD menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk
menguraikan hamper semua zat organis yang terlarut dan sebagian zat-zat
organis yang tersuspensi di dalam air Pemeriksaan BoD diperlukan untuk
menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri dan
mendisain system pengolahan biologis bagi air yang tercemar
Diagram Lingkaran Dalam diagram ini satu lingkaran sebanding denga
too? h adalah 1 3.6' olen sebat itu, konser trasi ion harus dubah terlebih dahulu
menjadi prosentase e Diagram PolaDalam diagram ini skala si denga garis
mendatar, yaitu Pada consent diwujudkan konsentrasi bagian kin diagram ini
merupakan skala anion
a itu garis vertikal merupakan urutan dan pengelompokan Pada contoh yang
ada terdapat 4 garis yaitu untuk Na K dan Cl Ca dan HCOs Mg dan so Fe dan
cos Dengan demikian pengeplotan data haruslah mengikuti urutan 4 garis
tersebut
2. Analisis Data
Hasil penelitian kualitas air dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
misal evaluasi kualitas air untuk air minum, industri maupun ingasi. oleh karena
\itu didalam menganalisis data yang didapatkan haruslah selalu dikaitkan
dengan tujuan penelitian kualitas air itu sendiri. Sebagai contoh untuk air
minum, maka analisis data yang ada harus dilakukan denga mendasarkan pada
baku mutu air yang berlaku, Sehubungan dengan hal tersebut di Indonesia
terdapat dua macam baku mutu yang dapat digunakan didalam evaluasi yaitu
baku mutu nasional yang dikeluarkan oleh KLH dan baku mutu daerah
(propinsi). Baku mutu yang dan KLH pada umumnya lebih bersifat global dan
dengan batasan kisaran yang lebih longgar, sementara baku mutu daerah
biasanya lebih detil dan ketat, Hal in dapat dipahami karena pada dasarnya
setiap daerah memiliki spes kas sendiri sendiri sehingga dasar baku mutu airpun
dapat saja berbeda satu sama lain Oleh sebab itu dalam mengevaluasi ku ritas
oir suatu daerah sebaiknya didasarkan pada baku mutu air daerah ber angkutan
D TUGAS
Sajikan hasil analisia laboratom sampel saudara kemudian berikan evaluasi
saudara dengan mengkaitkannya dengan beberapa peruntukan tertentu
misalnya untuk air minum, pariwisata, industn, ingasidan sebagainya wujudkan
dalam bentuk laporan, lengkap dengan metode penelitian, deskripsi erah
penelitian dan sebagainy

You might also like