You are on page 1of 1

Penyakit Alzheimer adalah penyebab demensia terbanyak, yaitu sekitar 60-70 % dari

seluruh kasus demensia. Demensia tipe Alzheimer dan demensia lainnya bersifat progresif,
merupakan penyakit degeneratif yang menyerang otak. Penyakit Alzheimer mempengaruhi
kemampuan fungsi hidup seseorang yang berdampak terhadap semua aspek kehidupan dan
lingkungan orang sekitarnya terutama bagi yang mendampingi orang dengan demensia (ODD)
sehari-hari.
Penyakit alzheimer ditemukan pertama kali pada tahun 1907 oleh seorang ahli Psikiatri dan
neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia mengobservasi seorang wanita berumur 51
tahun, yang mengalami gangguan intelektual dan memori serta tidak mengetahui kembali
ketempat tinggalnya, sedangkan wanita itu tidak mengalami gangguan anggota gerak,koordinasi
dan reflek. Pada autopsi tampak bagian otak mengalami atropi yang difus dan simetri, dan secara
nikroskopik tampak bagian kortikal otak mengalami neuritis plaque dan degenerasi
neurofibrillary.
Penyakit alzheimer dapat timbul pada semua umur, 96% kasus dijumpai setelah berusia
40 tahun keatas. Schoenburg dan Coleangus (1987) melaporkan insidensi berdasarkan umur:
4,4/1000.000 pada usia 30-50 tahun, 95,8/100.000 pada usia > 80 tahun. Angka prevalensi
penyakit ini per 100.000 populasi sekitar 300 pada kelompok usia 60-69 tahun, 3200 pada
kelompok usia 70-79 tahun, dan 10.800 pada usia 80 tahun. Diperkirakan pada tahun 2000
terdapat 2 juta penduduk penderita penyakit alzheimer. Sedangkan di Indonesia diperkirakan
jumlah usia lanjt berkisar, 18,5 juta orang dengan angka insidensi dan prevalensi penyakit
alzheimer belum diketahui dengan pasti.

You might also like