You are on page 1of 6

48

ACARA VI
BUDIDAYA GANYONG SECARA ORGANIK

A. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 10 Maret 2016
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman,Yogyakarta

B. Tujuan Praktikum
Agar praktikan dapat mengetahui cara budidaya ganyong dan pertumbuhan
ganyong.

C. Latar Belakang
Ganyong termasuk tanaman yang cukup potensial sebagai umbi-umbian
padat gizi, mudah dibudidayakan, tanaman penutup tanah, pengendali erosi.
Ganyong memiliki banyak manfaat, antara lain: umbi mudanya di Amerika
Serikat dimakan sebagai sayuran dan kadang-kadang digunakan sebagai
pencuci mulut, umbi tuanya dapat diperas patinya untuk dibuat tepung,
sedangkan daun dan tangkainya dapat digunakan untuk pakan ternak juga
karena bentuknya yang cukup indah dapat dimanfaatkan untuk tanaman hias.
Umbi ganyong juga mengandung karbohidrat yang cukup tinggi sehingga
dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk produksi glukosa dan fermentasi
etanol. Tepungnya yang baik dan mudah dicerna sangat dianjurkan untuk
konsumsi bayi atau orang sakit. Hingga sisa umbi yang tertinggal juga dapat
dimanfaatkan sebagai kompos.
Tanaman ganyong sudah sepatutnya dikembangkan. Hasilnya selain
dapat digunakan untuk penganekaragaman menu rakyat, juga mempunyai
aspek yang penting sebagai bahan dasar industri. Walaupun ganyong
memiliki banyak manfaat, konsumsi dan pemanfaatan ganyong masih terbatas
sehingga dapat mengancam kelestariannya. Umbi ganyong dapat menjadi
bahan pangan alternatif saat paceklik. Saat harga bahan makanan pokok naik,
49

umbi ganyong dapat menjadi salah satu pilihan karena cukup murah dan
bergizi. Oleh karena itu, luas areal pembudidaan ganyong perlu ditingkatkan
untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan nasional.

D. Dasar Teori
Ganyong (Canna edulis Ker.) merupakan tanaman penghasil rhizoma
atau umbi yang berasal dari Amerika Selatan. Di Indonesia terdapat 2 (dua)
kultivar atau varietas ganyong, yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Yang
memebedakan keduanya adalah daun, batang, umbi, dan juga rimpangnya.
Ganyong merah memiliki daun yang berwarna hijau muda dengan tepi dan
tulang daun yang berwarna merah, batang semu berwarna coklat kemerahan,
dan memiliki umbi yang malah berwarna putih. Ganyong putih memiliki
daun yang berwarna hijau tua yang merata di seluruh bagian daun. Batang
berwarna hijau dan umbinya berwarna putih kecoklatan. (Suhartini, T., dan
Hadiatmi, 2010).
Umbi ganyong dewasa dapat dikonsumsi secara langsung dengan cara
direbus, atau untuk diambil tepung patinya. Tepung yang berasal dari ekstrak
umbi ganyong memilki tekstur yang halus. Ganyong sebagai bahan makanan
selingan atau bahan baku tepung pengganti terigu memiliki kandungan pati
dan gula yang cukup tinggi. Kandungan pati dan gula pada rimpang ganyong
menyebabkan umbi ganyong memiliki potensi sebagai bahan bioethanol
(Hardian,dkk. 2015).
Klasifikasi Ganyong
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna edulis Kerr
Tanaman ini tetap hijau sepanjang hidupnya. Warna batang, daun dan
pelepahnya tergantung pada varietasnya, begitu pula warna sisik umbinya.
50

Tingginya 0,9-1,8 m. Sedang apabila dukur lurus, panjang batangnya bisa


mencapai 3 m. Panjang batang dalam hal ini diukur mulai dari ujung tanaman
sampai ujung rhizoma atau sering disebut dengan umbi. Bentuk tanaman
ganyong adalah berumpun dan merupakan tanaman herba, semua bagian
vegetatif yaitu batang, daun serta kelopak bunganya sedikit berlilin. Tanaman
ganyong daunnya lebar dengan bentuk elip memanjang dengan bagian
pangkal dan ujungnya agak runcing. Panjang daun 15-60 cm, sedangkan
lebarnya 7-20 cm. Tanaman ganyong berumbi besar dengan diameter antara
5-8,75 cm dan panjangnya 10-15 cm, bahakan bisa mencapai 60 cm, bagian
tengahnya tebal dan kelilingi berkas-berkas sisik yang berwarna ungu atau
coklat dengan akar serabut tebal (anonim,2013).
Bahan organik yang terkandung dalam pupuk organik sangat
berpengaruh terhadap pasokan unsur hara di dalam tanah. Peranan pupuk
organik yang didalamnya terdapat bahan-bahan organik terhadap sifat fisik
tanah meliputi struktur, konsistensi, porositas, daya mengikat air dan menjaga
ketahanan tanah terhadap erosi. Pupuk organik dengan bahan organik
merupakan salah satu pembentuk agregat tanah yang mempunyai peran
sebagai bahan perekat antar partikel tanah. Komponen asam humat dan asam
fulvat sebagai sementasi partikel tanah membentuk logam humus. Pada tanah
pasir pupuk organik mampu berperan sebagai pembentuk struktur tanah dari
bentuk tunggal ke gumpal yang bermanfaat untuk mencegah porositas. Pupuk
organik juga mempunyai manfaat dalam memberikan media bagi kehidupan
mikoorganisme menguntungkan bagi kesuburan tanah dan membantu aerasi
pada tanah lempung (Anonim. 2016).

E. Alat dan Bahan


 Bibit ganyong (Canna edulis Ker)
 Pupuk kandang
 Pupuk organic cair
 Cangkul
 Chetok
 Mal jarak tanam
 Alat tulis
51

F. Cara Kerja
1. Persiapan Lahan
Membuat guludan tinggi 30 cm, lebar 40 cm dan jarak antar
guludan 0,6 m. Mencampur guludan dengan pupuk kandang
(kotoran sapi) dengan dosis stu goni untuk satu guludan.
2. Penanaman
Menanam bibit ada lubang tanam kedalaman sekitar 15 cm, arah
mata tunas menghadap keatas. Menyiram bibit setelah ditanam.
3. Pemeliharaan tanaman meliputi pengairan, penyiangan gulma,
pembumbunan (4 MST).

G. Hasil dan Pembahasan


Tabel 6.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Ganyong Merah
Kelompok Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 3
JA TT JD JA TT JD JA TT JD
A3-1 1 49 10 1 43 8 1 66 11
A3-2 1 39 4 1 32 5 1 43 4
A3-3 1 43 7 MATI MATI MATI MATI - -
A3-4 3 22 10 2 25 7 1 20 3
A3-5 1 28 6 1 32 5 1 24 6

Tabel 6.2 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Ganyong Putih


Kelompok Tanaman 1 Tanaman 2
JA TT JD JA TT JD
A3-1 0 52 7 MATI MATI MATI
A3-2 1 7,5 2 MATI MATI MATI
A3-3 1 25 4 1 37 5
A3-4 1 36 4 2 18 7
A3-5 MATI MATI MATI 2 47 5
Keterangan :
JA = Jumlah anakan
TT = Tinggi tanaman
JD = Jumlah daun
52

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum budidaya ganyong


secara organik kelompok A3-5 pada ganyong merah sampel 1,2 dan 3
memiliki 1 anakan. Tinggi tanaman ganyong merah pada sampel 1 yaitu 28
cm, sampel 2 yaitu 32 cm, dan sampel 3 yaitu 24 cm. Jumlah daun tanaman
ganyong merah pada sampel 1 yaitu 6 helai,pada sampel 2 5 helai, dan sampel
3 yaitu 6 helai. Sedangkan pada tanaman ganyong putih dapat diketahui
sampel 1 tanamannya mati. Sedangkan pada sampel 2 ganyong putih
memiliki jumlah anakan sebanyak 2 anakan dengan tinggi 47 cm serta dan 5
helai daun.
Hasil pengamatan oleh 5 kelompok menujukan tanaman ganyong
merah memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ganyong putih.
Dilihat dari jumlah anakan, jumlah daun serta tinggi tanaman ganyong merah
lebih besar daripada tanaman ganyong putih. Hal ini dikarenakan ganyong
merah memiliki batang yang lebih besar, tahan terhadap kekeringan, dan sinar
matahari sehingga memiliki kemampuan menyerap nutrisi dan hara lebih
baik. Sedangkan pada tanaman ganyong putih memiliki batang yang relatif
lebih kecil dan pendek, kurang tahan terhadap kekeringan dan sinar matahari,
Pemberian pupuk organik juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena
mengandung unsur hara makro terutama nitrogen yang menunjang
pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum budidaya ganyong
secara organik dapa disimpulkan cara Pada budidaya ganyong yang harus
dilakukan pertama kali adalah mempersipakan lahan dengan membuat
guludan dan mencapur guludan dengan pupuk kandang. Kemudian menanam
bibit pada lubang tanam dengan kedalaman sekitar 15 cm. Setelah itu
melakukan pemeliharaan yang meliputi, pengairan, penyiangan gulma dan
pembubunan. Pertumbuhan ganyong merah lebih baik daripada ganyong
putih. Karena sifat genetic ganyong merah lebih baik daripada ganyong putih.
53

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. Morfologi Ganyong. https://duniagil.wordperess.com. Diakses
pada tanggal 6 Mei 2015. Pukul 21.00 WIB.

Anonim.2016. Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Semusim,


Fakultas Pertanian. Universitas Pembangunan “veteran”, Yogyakarta

Hardian Ningsih,dkk . 2015. KAJIAN SITOGENETIKA TANAMAN GANYONG


(Canna edulis Ker.). EL-VIVO. Vol 3(2) : 41-49.

Suhartini, T dan Hadiatmi. 2010. Keragaman Karakter Morfologi Tanaman


Ganyong. Buletin Plasma Nutfah. Vol 16 (2) : 118 – 125.

You might also like