Professional Documents
Culture Documents
36
37
semakin lama terjadinya diare maka semakin lemah efek antidiare yang
diberikan. Hasil secara deskriftif dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Hasil Uji EEDM Terhadap Durasi Diare
Perlakuan N Mean SD
Kontrol Negatif 7 335,14 4,88
Uji Dosis 600 mg/kgBB 7 301,29 5,06
Uji Dosis 900 mg/kgBB 7 273,14 8,21
Uji Dosis 1200 7 236,43 8,68
mg/kgBB
Kontrol Positif 7 199,71 12,01
Total 35 269,14 48,84
5.1.2.2 Hasil Uji Ekstrak Etanol Daun Masisin (Rhodomyrtus tomentosa Wight)
terhadap Peningkatan Konsistensi Feses pada Mencit Jantan (Mus
musculus)
Dalam penentuan konsisitensi feses dilakukan dengan cara melihat
bentuk feses yang terjadi, dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok yaitu
konsistensi berlendir atau berair (BL) dengan diameter serapan air besar
dari >1 cm, konsistensi lembek (L) dengan diameter serapan air antara 0,5
cm sampai 1 cm dan konsistensi normal (N) dengan diameter serapan air
kecil dari <0,5 cm. Selain mengamati diameter serapan air dari feses yang
terbentuk, juga diamati waktu terjadinya dan berat feses (BF) yang
terbentuk. Hasil secara deskriptif dapat dilihat pada tabel 5.3.
5.1.2.3 Hasil Uji Pemberian Ekstrak Etanol Daun Masisin (Rhodomyrtus tomentosa
Wight) terhadap Penurunan Frekuensi Diare pada Mencit Jantan (Mus
musculus)
Hasil uji pemberian ekstrak etanol daun masisin (Rhodomyrtus
tomentosa Wight) terhadap frekuensi diare, diperoleh nilai rata-rata dari
masing-masing kelompok menunjukkan hasil semakin tinggi frekuensi
terjadinya diare maka efek antidiare akan semakin lemah. Hasil deskriptif
frekuensi diare dapat dilihat pada tabel 5.4.
5.2 Pembahasan
Hasil antidiare pemberian ekstrak etanol daun Masisin (Rhodomyrtus
tomentosa Wight) terhadap mencit putih jantan (Mus musculus) dilakukan dengan
cara induksi Oleum ricini atau minyak jarak. Hewan uji dengan berat 20-30 gram
dan usia berkisar 2-3 bulan karena rentang umur tersebut mewakili usia dewasa
pada mencit sehingga diharapkan proses absorbsi distribusi, metabolisme dan
ekskresi dapat optimal. Mencit yang diikutsertakan dalam penelitian adalah
mencit yang sehat dengan ciri-ciri mata bersinar, bulu tidak berdiri, dan tingkah
laku normal. Mencit yang memperlihatkan tanda-tanda sakit tidak diikutsertakan
dalam perlakuan.
Oleum ricini mengandung dua bahan berbahaya yaitu suatu protein yang
sangat toksik, risin, dan kaya akan kandungan trigliserida, asam risinoleat.
Trigliserida dalam minyak jarak di usus halus akan dihidrolisis oleh lipase
menjadi gliserol dan zat aktifnya yakni asam risinoleat, yang terutama bekerja di
usus halus untuk menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit serta mempercepat
transit di usus.15
Pada penelitian ini, mencit dibagi menjadi lima kelompok dimana setiap
kelompok terdapat tujuh subjek penelitian. Lima kelompok tersebut dibagi
menjadi uji kontrol negatif, uji dosis 600 mg/kgBB, uji dosis 900 mg/kgBB, uji
dosis 1200mg/kgBB dan uji kontrol positif.
Daun masisin (Rhodomyrtus tomentosa Wight) memiliki kandungan
metabolit sekunder, antara lain tanin, saponin, flavonoid, alkaloid, steroid dan
triterpenoid yang memiliki mekanisme kerja sebagai antidiare. Pada penelitian
ini, etanol dan ekstrak dipisahkan menggunakan rotary evaporator dengan suhu
60oC dan kecepatan 165 rpm, rotary evaporator dapat memisahkan suatu larutan
dari pelarutnya dengan cepat. Larutan yang ingin diuapkan ditempatkan dalam
suatu labu yang akan dipanaskan dengan bantuan penangas dan diputar secara
41