You are on page 1of 11

ACARA V

ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum Acara V “Zat Warna Tanaman dan Hewan” ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh cara pemasakan terbuka dan tertutup,
pengaruh asam dan alkali; pengaruh ion-ion terhadap pigmen.
2. Untuk mengetahui pengaruh curing dan pemanasan terhadap zat warna
hewan .
B. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Teori

2. Tinjauan Bahan
C. Metodologi
1. Alat
a. kompor
b. Panci
c. Timbangan
d. Gelas beker
e. Tabung reaksi
f. Piasau
g. Batang pengaduk
h. Ph meter
i. Pipet tetes
j. Pipet volum
k. Penjepit tabung
2. Bahan
a. Wortel
b. Buncis
c. Bawang merah
d. Larutan FeCl3 50 ppm
e. Asam cuka 95 %
f. NaHCO3
g. Larutan MgCl2 50ppm
h. Air suling
i. Aquades
j. NaNO3
k. NaNO2
l. Vitamin C
3. Cara Kerja
a. Pengaruh Beberapa Perlakuan Terhadap Zat Warna Tanaman
1) Pemanasan Keadaan Terbuka

Wortel, buncis, bawang merah 15 gr

Dipotong kecil – kecil dan dimasukkan kedalam 6 gelas beker untuk


setiap macam bahan

Diisi dengan

50 ml air 50 ml air 0,5 gr 25 ml 25 ml 5ml


ledeng ledeng NaHCO FeCl3 MgCl2 asam
dengan dengan 3 + 50 50 50 cuka
pemanasan pemanasa ml air ppm ppm 95% +
terbuka ledeng air
n tertutup
ledemn
g 45 ml

Diukur pH setiap bahan yang ada pada


gelas beaker

Dilakukan pemanasan selama 15 menit

Diamati perubahan warnadan pH, setelah


pemanasan
b. Pengaruh Beberapa Perlakuan terhadap Zat Warna Hewan
1) Pengaruh Zat Warna Daging tanpa Curing

5 gr daging segar

Diiris dengan menggunakan pisau

Diamati warnanya

Dibiarkan pada Dipanaskan dalam


udara terbuka aquades

Diamati perubahan warnanya pada 0, 10, 20, dan


30 menit
2) Pengaruh Zat Warna Daging dengan Curing

5 gr daging sapi

Dicacah sampai halus dengan pisau

Dimasukkan kedalam 4 tabung


reaksi

Dimasukkan larutan curing


kedalamnya sampai terendam

Larutan Larutan Larutan Larutan


Curing I Curing II Curing III Curing IV
Tabung 1 Tabung 1 Tabung 1 Tabung 1

Ditambahkan 2 tetes asam cuka

Dipanaskan pelan pelan sampai


mendidih

Diamati perubahan warna yang


terjadi 0, 10, 20, 30 menit
D. Hasil dan Pembahasan
Tabel 5.1 Pengaruh Beberapa Perlakuan Terhadap Zat Warna tomat
Sebelum Pemanasan Setelah Pemanasan
Kel. Perlakuan
Warna pH Warna pH
Warna bahan
Warna bahan
Wortel + Air ledeng 50 mL orange,
9 7,31 orange tua, 7,56
keadaan terbuka larutan agak
larutan keruh
bening
Warna bahan
Warna bahan
Wortel + Air ledeng 50 mL orange,
9 7,33 orange pudar, 7,35
keadaan tertutup larutan agak
larutan keruh
bening
Larutan
Lapisan agak bening agak
Tomat + NaHCO30,5 gr + air
10 keruh, warna 8,52 kuning, 8,95
50 mL
bahan jingga bahan lebih
jingga
Larutan
Lapisan agak
bening agak
kuning,
10 Tomat + FeCl 50 ppm 25 mL 5,7 kuning, 5,77
warna bahan
bahan lebih
jingga
jingga
Larutan agak Warna
Tomat + MgCl 50 ppm 25 kuning, larutan
10 6,21 5,88
mL warna bahan kekuningan,
jingga bahan jingga
Warna bahan Warna bahan
Tomat + Asam Cuka 95% 2,5 orange cerah, orange cerah,
9 3,3 3,65
mL + air 50 mL larutan larutan
bening bening
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 5.2 Pengaruh Beberpa Perlakuan Terhadap Zat Warna Buncis
Sebelum Pemanasan Setelah Pemanasan
Kel. Perlakuan
Warna pH Warna pH
warna
warna larutan
larutan
Buncis + Air ledeng 50 mL bening dan
11 7,28 keruh dan 7,38
keadaan terbuka warna sayur
warna sayur
hijau cerah
hijau pudar
warna
warna larutan larutan ker
Buncis + Air ledeng 50 mL bening dan dan
11 7,23 7,08
keadaan tertutup warna sayur wuharna
hijau cerah sayur hijau
cerah
warna
warna larutan larutan
Buncis + NaHCO30,5 gr + air keruh dan kuning
12 8,59 8,85
50 mL warna sayur kecoklatan
hijau cerah dan warna
sayur hijau
warna
warna larutan
larutan
kuning dan
12 Buncis + FeCl 50 ppm 25 mL 4,82 keruh dan 5,74
warna sayur
warna sayur
hijau cerah
hijau pudar
warna
warna larutan
larutan
Buncis + MgCl 50 ppm 25 bening dan
12 5,89 keruh dan 6,27
mL warna sayur
warna sayur
hijau cerah
hijau pudar
warna
warna larutan larutan
Buncis + Asam Cuka 95% keruh dan keruh dan
11 3,3 3,51
2,5 mL + air 50 mL warna sayur warna sayur
hijau pudar kuning
pucat
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 5.3 Pengaruh Beberapa Perlakuan Terhadap Zat Warna Bawang Merah
Sebelum Pemanasan Setelah Pemanasan
Kel. Perlakuan
Warna pH Warna pH
Warna larutan
Bawang Merah + Air Warna larutan
kuning keruh,
13 ledeng 50 mL keadaan bening, warna 7,02 7,12
warna bahan
terbuka bahan merah muda
menjadi putih
Warna larutan
Bawang Merah + Air Warna larutan
kuning bening,
13 ledeng 50 mL keadaan bening, warna 7,3 7,22
warna bahan
tertutup bahan merah muda
merah pucat
Larutan hijau
Bawang Merah + Larutan kuning
kekuningan
14 NaHCO30,5 gr + air jernih, bahan 8,42 8,84
bahan hijau
50mL merah muda pucat
muda
Larutan merah
Larutan keruh,
Bawang Merah + FeCl muda keruh,
14 bahan merah muda 5,44 5,50
50 ppm 25 mL bahan merah
pucat
muda keputihan
Larutan keruh Larutan pink
Bawang Merah + MgCl
14 warna bahan pink 5,64 keruh, bahannya 5,48
50 ppm 25 mL
pucat pink putih
Warna larutan
Bawang Merah + Asam Larutan merah
bening, warna
13 Cuka 95% 2,5 mL + air 3,16 muda bahannya 3,43
bahan merah muda
50 mL merah muda
cerah
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 5.4 Pengaruh Beberapa Perlakuan Terhadap Zat Warna Hewan
Pengamatan Zat Warna
Perlaku
Kel Sebelum Pemanasan Setelah Pemanasan
an
0 10 20 30 0 10 20 30
Pemana
san Merah
Merah
16 dengan Merah - - - merah Merah muda
muda
curing pucat
IV
Pemana
Merah
san Merah
Merah muda
16 dengan Merah - - - Merah muda
muda sangat
curing pucat
pucat
III
Pemana
Merah
san Merah
muda
16 dengan Merah - - - Merah muda Putih
sangat
curing pucat
pucat
II
Pemana
Merah Merah
san Merah
15 Merah - - - Merah muda muda
dengan pudar
pudar pucat
curing I
Pemana
san Pucat/ Putih Putih
15 Merah - - - Merah
dengan pudar pucat pucat
aquades
Di
Merah Merah
15 udara Merah Merah - - - -
segar segar
terbuka
Sumber: Laporan Sementara
E. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Azeredo, Henriette M.C. 2009. Betalains: Properties, Source, Applications and


Stability-a Review. International Journal of Food and Technology.
Hutajulu, Tiurlan Farida; Eddy Sapto Hartanto, dkk. 2008. Proses Ekstraksi Zat
Warna Hijau Khlorofil Alami Untuk Pangan dan Karakteristiknya. Jurnal
Riset Industri Vol. 2, No. 1.
Rukmana, Rahmat. 1994. Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan Pascapanen.
Kanisius: Yogyakarta.
Skibsted, Leif H. 2011. Nitric Oxide and Quality and Safety of Muscle Based
Foods. Food Chemistry, Deparment of Food Science, Faculty of Life
Science, University of Copenhangen, Rolighedsvej 30, DK-1958
Frederiksberg C, Denmark.
Warsito, DP. 1978. Produksi Tanaman Sayuran. Socuoengan: Jakarta.
Winarno, F.G. 2004.Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Winarti, Sri dan Aburrozaq Firdaus. 2010. Stabilitas Warna Merah Ekstrak Bunga
Rosela Untuk Pewarna Makanan dan Minuman.Jurnal Tekonlogi Pertanian
Vol. 11 No. 2.
Winarti, Sri; Ulya Sarofa, dkk. 2008. Ekstraksi dan Stabilitas Warna Ubi Jalar
Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Pewarna Alami. Jurnal Teknik Kimia,
Vol.3, No. 1.

You might also like