You are on page 1of 6

AVIAN INFLUENZA

Definisi

Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung /

unggas / ayam. Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus

influenza dengan kode genetic H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat

menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia.

Etiologi

Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A. Virus influenza termasuk family

Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah – ubah bentuk (Drift, Shift). Virus

influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) danNeuramidase (N), kedua huruf ini digunakan

sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya. Pada manusia hanya terdapat

jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang H1-H5 dan

N1-N9.

Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1.

Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22 C dan lebih dari 30 hari

pada 0 C. Virus akan mati pada pemanasan 60 C selama 30 menit atau 56 C selama 3 jam dan

dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodine.

Gejala
Pada unggas dan manusia dapat dibedakan gejalanya :

Pada unggas :

 Jengger berwarna biru,

 Borok di kaki,

 Mati mendadak

Pada manusia :

 Demam diatas 38°C,

 Batuk dan nyeri tenggorokan,

 Radang pernafasan atas, pneumonia,

 Infeksi mata,

 Nyeri otot.

Masa Inkubasi

Pada Unggas : 1 minggu

Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala.

Pada anak sampai 21 hari .

Penularan
Flu burung menular dari unggas ke unggas, dan dari unggas ke manusia. Penyakit ini dapat

menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau secret burung /

unggas yang menderita flu burung.

Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika manusia telah menghirup udara yang

mengandung virus flu burung atau kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung.

Diagnosis Lab

Penderita yang terinfeksi H5N1 pada umumnya dilakukan pemeriksaan specimen klinik berupa

swab tenggorokan dan cairan nasal. Untuk uji konfirmasi terhadap infeksi virus H5N1, harus

dilakukan pemeriksaan dengan cara :

 mengisolasi virus deteksi genom H5N1 dengan metode Polymerase Chain Reaction

(PCR) menggunakan sepasang primer spesifik

 tes imunoflouresensi terhadap antigen menggunakan monoclonal antibody terhadap H5

 pemeriksaan adanya peningkatan titer antibodi terhadap H5N1

 pemeriksaan dengan metode western blotting terhadap H5-spesifik.

Pencegahan

Pencegahan flu burung menurut Departemen Kesehatan RI ada 5 langkah dalam pencegahan flu

burung :

 Cuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih.


 Biasakan untuksering mencucitangan, terutama sebelum/sesudah makan.

 Pisahkan unggas dari manusia, bersihkan kandang unggas dari kotoran dengan air sabun.

 Segera pergi ke klinik / puskesmas / rumah sakit jika menemukan gejala flu burung

sebelum 48jam.

 Sebelum dikonsumsi daging dan telur unggas dimasak hingga matang.

 Laporkan ke rt/rw apabila ada unggas mati mendadak.

WHO merekomendasikan untuk orang-orang yang mempunyai risiko tinggi kontak dengan

unggas atau orang yang terinfeksi, dapat diberikan terapi profilaksis dengan 75 mg oseltamivir

sekali sehari, selama 7 sampai 10 hari.

Orang beresiko tinggi terkena H5N1

Menurut Depkes orang beresiko tinggi antara lain :

 Pemotong/penjual/pembeli unggas

 Pemelihara unggas

 Tenaga medis yang menangani pasien flu burung

 Pekerja/petugas peternakan.

Tindakan yang harus dilakukan bagi yang beresiko :

 Selalu memakai alat pelindung seperti masker, jas lab, sarung tangan dan kacamata pada

saat bekerja
 Setelah selesai lepas semua pelindung dan cuci tangan dengan sabun / desinfektan dan

air.

 Cucilah tangan dengan air dan sabun setiap kali bersentuhan langsung dengan unggas.

Pengobatan

Dewasa ini terdapat 4 jenis obat antiviral untuk pengobatan ataupun pencegahan terhadap

influenza, yaitu :

 Amantadine

 Rimantadine

 Zanamivir

 Oseltamivir (tamiflu)

Selain itu diberikan obat anti viral diberikan juga terapi suportif seperti :

 Pemberian oksigenasi

 Pemberian cairan parenteral (infus)

 Pemberian obat antibiotik spectrum luas

 Pemberian kortikosteriod

referensi

www.depkes.go.id
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.2, Agustus 2006, 55 – 65

www.google.com

AVIAN INFLUENZA A (H5N1) :PATOGENESIS, PENCEGAHAN DAN PENYEBARAN


PADA MANUSIA,
MaksumRadjiLaboratoriumMikrobiologidanBioteknologiDepartemenFarmasi FMIPA-UI,
Kampus UI Depok

You might also like