You are on page 1of 19

BIDANG PEREKONOMIAN

PERWUJUDAN INDONESIA SENTRIS DAN PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN SECARA


MERATA
17 Oktober 2017
OUTLINE

KINERJA EKONOMI WILAYAH

PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT
PERTUMBUHAN EKONOMI BARU

2
KINERJA EKONOMI
WILAYAH

3
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan Ekonomi Per Propinsi
SEMESTER I - 2017
Semester I – 2017 (%)
Pertumbuhan Ekonomi
-2.83 NTB NTB
Kep. Riau
Riau
Nasional Semester I-2017 5,01%
Papua Barat
Aceh KALIMANTAN SULAWESI
Kaltim
Papua
Jambi 4,69 6,66
Sumatera Utara MALUKU DAN PAPUA
Kalbar
NTT
4,29
Indonesia 5.01
Lampung
Bengkulu
DI Jogjakarta
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Jawa Timur
Kalsel
Jawa Tengah
Sulteng
Jawa Barat
Banten
Bali SUMATERA
Babel
Maluku 4,09
Sulbar
Sulut JAWA
DKI Jakarta
Kaltara 5,54 BALI DAN NUSA
Gorontalo
Sulsel 2,82 TENGGARA
Maluku Utara
Sultra
Kalteng NTB 7.8 4
PERKEMBANGAN INFLASI
Peta Inflasi Daerah, September 2017 (% yoy)

5
TINGKAT KEMISKINAN
Tk Kemiskinan Mar’17 (%)
MENURUT WILAYAH
DKI Jakarta 3.77
Bali
Kalimantan Selatan Sumatera
Kepulauan Bangka Belitung Kalimantan Sulawesi
Kalimantan Tengah
Banten
Kepulauan Riau 10,97 % 6,25 % 11,05 %
Kalimantan Timur
Maluku Utara
Sumatera Barat
Kalimantan Utara Maluku &
Riau Papua
Kalimantan Barat
Sulawesi Utara
Jambi
Jawa Barat
21,45 %
Sulawesi Selatan
Sumatera Utara
Indonesia 10.64
Sulawesi Barat
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Jawa Tengah
DI Yogyakarta 10,01 %
Sumatera Selatan
Lampung
Jawa
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Barat 14,71 %
Bengkulu
Aceh
Gorontalo Bali & Nusa
Maluku
Nusa Tenggara Timur
Papua Barat
Papua 27.62
6
TINGKAT PENGANGGURAN
Tk Pengangguran Feb’17 (%)
MENURUT WILAYAH
Kalimantan Timur 8.55
Jawa Barat
Maluku Sumatera
Banten Kalimantan Sulawesi
Papua Barat
Aceh
Kepulauan Riau 5,3 % 4,79 % 4,24 %
Sumatera Utara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Riau Maluku &
DKI Jakarta Papua
Indonesia 5.33
Kalimantan Utara
Maluku Utara
Sulawesi Selatan
5,37 %
Kepulauan Bangka…
Lampung
Kalimantan Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Papua
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Selatan
5,78 %
Jambi
Gorontalo
Jawa
Kalimantan Selatan
Nusa Tengggara Timur 2,79 %
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah Bali & Nusa
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
DI Yogyakarta
Bengkulu
Bali 1.28 7
RASIO GINI
MENURUT WILAYAH
DI Yogyakarta
Gorontalo
DKI Jakarta
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Papua
Rasio Gini Maret 2017 Sulawesi Utara
JawaTimur
Sulawesi Tenggara
0.393 Indonesia
Papua Barat
Bali
Banten
Nusa Tenggara Barat
Jawa Tengah
Sumatera Selatan

0,32 0,41 Nusa Tenggara Timur


Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Bengkulu
Kalimantan Selatan
Maluku
Kalimantan Tengah
Jambi
Kepulauan Riau

DESA KOTA Lampung


Kalimantan Timur
Aceh
Kalimantan Barat
Riau
Sumatera Barat
Maluku Utara
Sumatera Utara
Kalimantan Utara
Bangka Belitung 8
Membaik KEMISKINAN, RASIO GINI,
Memburuk PENGANGGURAN
Tingkat Kemiskinan Rasio Gini Tingkat Pengangguran
Provinsi Semester 1 Semester 1 Semester 1 Semester 1
Perubahan Perubahan Februari - 2015 Februari - 2017 Perubahan
(Maret) - 2015 (Maret) - 2017 (Maret) - 2015 (Maret) - 2017
ACEH 17.08 16.89 0.334 0.329 7.73 7.39
SUMATERA UTARA 10.53 10.22 0.336 0.315 6.39 6.41
SUMATERA BARAT 7.31 6.87 0.342 0.318 5.99 5.80
RIAU 8.42 7.78 0.364 0.325 6.72 5.76
JAMBI 8.86 8.19 0.361 0.335 2.73 3.67
SUMATERA SELATAN 14.25 13.19 0.360 0.361 5.03 3.80
BENGKULU 17.88 16.45 0.376 0.351 3.21 2.81
LAMPUNG 14.35 13.69 0.376 0.334 3.44 4.43
KEP. BANGKA BELITUNG 5.4 5.2 0.283 0.282 3.35 4.46
KEP. RIAU 6.24 6.06 0.364 0.334 9.05 6.44
DKI JAKARTA 3.93 3.77 0.431 0.413 8.36 5.36
JAWA BARAT 9.53 8.71 0.415 0.403 8.40 8.49
JAWA TENGAH 13.58 13.01 0.382 0.365 5.31 4.15
DI YOGYAKARTA 14.91 13.02 0.433 0.432 4.07 2.84
JAWA TIMUR 12.34 11.77 0.415 0.396 4.31 4.10
BANTEN 5.9 5.45 0.401 0.382 8.58 7.75
BALI 4.74 4.25 0.377 0.384 1.37 1.28
NUSA TENGGARA BARAT 17.1 16.07 0.368 0.371 4.98 3.86
NUSA TENGGARA TIMUR 22.61 21.85 0.339 0.359 3.12 3.21
KALIMANTAN BARAT 8.03 7.88 0.334 0.327 4.78 4.22
KALIMANTAN TENGAH 5.94 5.37 0.326 0.343 3.14 3.13
KALIMANTAN SELATAN 4.99 4.73 0.353 0.347 4.83 3.53
KALIMANTAN TIMUR 6.23 6.19 0.316 0.330 7.17 8.55
KALIMANTAN UTARA 6.24 7.22 0.294 0.308 5.79 5.17
SULAWESI UTARA 8.65 8.1 0.368 0.396 8.69 6.12
SULAWESI TENGAH 14.66 14.14 0.374 0.355 2.99 2.97
SULAWESI SELATAN 9.39 9.38 0.424 0.407 5.81 4.77
SULAWESI TENGGARA 12.9 12.81 0.399 0.394 3.62 3.14
GORONTALO 18.32 17.65 0.420 0.430 3.06 3.65
SULAWESI BARAT 12.4 11.3 0.363 0.354 1.81 2.98
MALUKU 19.51 18.45 0.340 0.343 6.72 7.77
MALUKU UTARA 6.84 6.35 0.280 0.317 5.56 4.82
PAPUA BARAT 25.82 25.1 0.440 0.390 4.61 7.52
PAPUA 28.17 27.62 0.421 0.397 3.72 3.96
INDONESIA 11.22 10.64 0.408 0.393 5.81 5.33 9
Pembangunan Pusat-Pusat
Pertumbuhan Ekonomi Baru

10
Daftar PSN direvisi melalui Perpres No. 3/2016 j.o
Perpres No.58/2017, mencakup 245 Proyek + 2
Program, dengan estimasi total nilai investasi Rp
4.197 T
27
64 24 13

Rp155 T
Rp884 T Rp564 T
Rp444 T

93
1
2 Program
Proyek
12
10 Proyek

Rp1.320 T
Rp1.065 T 15

Rp11 T

Proyek mencakup 15 sektor proyek serta 2 sektor program


Proyek

IRIGASI
PENGELOLAAN IRIGASI TANGGUL LAUT
AIR

74 23 10 8 30 3 3 9 54 7 4 6 12 1 1
Program

LISTRIK
1 PROGRAM
INDUSTRI
PESAWAT 1 PROGRAM

11
Pencapaian Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) sampai dengan
1 September 2017
2
10
9

8
11

3 4

Proyek dalam tahap penyiapan 5


12
Proyek dalam tahap konstruksi (Beroperasi
2017) 6
Proyek dalam tahap konstruksi
(Beroperasi 2018)
Proyek dalam tahap konstruksi
(Beroperasi 2019)

1. Arun Lhokseumawe KEK Sei Mangkei KEK Palu KEK Mandalika


2. Sei Mangkei
3. Tanjung Api-Api Telah diresmikan dan beroperasi Bebasnya sebagian besar lahan untuk Tahun 2017 telah terdapat 5 Hotel
4. Tanjung Kelayang (Belitung) pada 2015. Investor di KEK, PT pengembangan tahap, serta berbintang yang mulai dibangun
5. Tanjung Lesung Unilever Oleochemical terbangunnya infrastruktur kawasan, KEK yaitu Hotel Pullman, Hotel Royal
6. Mandalika Indonesia (PT UOI) yang telah Palu telah diresmikan beroperasi pada Tulip, Hotel Westin dan
7. Maloy Batuta Trans Kalimantan berproduksi penuh sejak September 2017 oleh Menteri Koordinator Paramount, serta Hotel X2
8. Palu Oktober 2015 dengan nilai Bidang Perekonomian,
9. Bitung investasi Rp 2 T
10. Morotai
11. Sorong
12. Merauke
12
Pencapaian Kawasan Industri (KI) dan
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
(KSPN) sampai dengan September 2017

1 2 28
3 19
4
26
15
16 25
5 22
17 18 23 27
21 24
6 9
8
Proyek dalam tahap 7
Penyiapan 10 11 12 13 14 20
Proyek dalam tahap
konstruksi 12 KSPN Bromo Tengger Semeru
13 KI Java Integrated Industrial Port Estate
Proyek selesai (JIIPE), Gresik KI Kendal KI JIIPE KI Morowali
14 KSPN Mandalika
15 KI Landak Salah satu kawasan JIIPE dikembangkan Dikelola oleh PT Indonesia
16 KI Ketapang didalam KI Kendal sebagai pusat Morowali Industrial Park, dengan
1 KSPN Danau Toba
17 KI Batulicin adalah Kendal pengembangan lahan eksisting mencapai
2 KI Kuala Tanjung
18 KI Jorong Industrial Park (KIP) industri baru di sisi 2.000ha. Realisasi investasi
3 KI Dumai
19 KI Tanah Kuning yang dikelola oleh PT utara Gresik. Saat ini mencapai USD4,1 miliar (2016),
4 KI Tanjung Buton
20 KSPN Labuan Bajo Jababeka Tbk. Dengan sudah terdapat dengan fokus industri yaitu
5 KSPN Tanjung Kelayang
21 KI Bantaeng luas mencapai beberapa tenant integrated industri feronikel dan
6 KI Tanggamus
22 KI Morowali 2.700ha, KIP fokus diantaranya PT stainless steel.
7 KSPN Tanjung Lesung
23 KI Konawe pada industri mebel Clariant Indonesia, PT
8 KI Wilmar Serang
24 KSPN Wakatobi kayu, garmen & tekstil, Unichem Candi, PT
9 KSPN Kepulauan Seribu
dan Kota Tua Jakarta 25 KI Buli, Halmahera Timur pengolahan makanan, AKR Corporindo, PT
10 KI Kendal 26 KSPN Morotai produk kimia dan Nippon Indosari, PT
11 KSPN Borobudur 27 KI Teluk Bintuni produk elektronik. Adhimix Precast, dll.
28 SKPT Talaud 13
Pencapaian PSN sektor IPTEK,
Telekomunikasi, dan Industri Pesawat
sampai dengan September 2017

Catatan: Proyek Percepetan Pembangunan Technopark, Satelit Multifungsi dan Program Industri Pesawat Jarak
Menengah N-245 dan R80 tidak dicantumkan dalam peta karena merupakan proyek skala Nasional

Percepatan Pembangunan Program Industri Pesawat Jarak Menengah N-245


Technopark dan R80
Palapa Ring Broadband
Paket Barat: Konstruksi fisik telah mencapai 74% dan ditargetkan Proyek ini merupakan bagian Kebutuhan investasi diperkirakan mencapai Rp20
dapat beroperasi pada 11 Februari 2018. Paket Tengah: dari Program Revitaslisasi triliun. PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi
Konstruksi fisik telah mencapai 26%. Telah dilakukan Factory Puspitek dan Pengembangan pesawat jenis N-245 dan produksi pesawat jenis R80
Acceptance Test kabel laut di pabrik NSW Jerman pada tanggal 1- Indonesia Science and akan dilakukan oleh PT Regio Aviasi Industri.
5 Agustus 2017. Kabel laut ditargetkan sampai di Indonesia pada Technology Park (STP).
Oktober 2017. Paket Timur: Konstruksi fisik telah mencapai 17%
dan ditargetkan beroperasi pada September 2019.
14
Pemerintah telah mencanangkan Program
Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan 35.000 MW untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
SUMATERA KALIMANTAN SULAWESI MALUKU
& NUSA TENGGARA PAPUA
416,9 112 ,4
566
1.070 5% 2.401 5% 166 ,4 105
22%
12% 26% 916 4% 12%
9.039,9 1.385
2.544 23% 15,6
MW 416 4.018 1.620 2% 863
3.563 MW 55% 221 480
1.589 17% MW 40% MW
39% 65 6% 262 56%
18% 10% 1.095 30%
JAWA
27%
BAGIAN TENGAH
JAWA JAWA BAGIAN
BAGIAN BARAT 36,9 1,000 TIMUR & BALI
0% 8% 1,150 758
8 5 100 500 9% 2% 6.970
0% 0%2% 12% 6.743 13.225 602 19%
51% MW 4.295 32% 803 14.593
4.228 1.907 41% 35.826
42% 5.355
32% MW
MW 2 MW 15%
3.615 0% 500
8.150
86% 26%
23%

Sumber: Presentasi PLN Juli 2017


TOTAL NASIONAL
: Perencanaan : Kontrak Belum Konstruksi : COD/SLO/Komisioning
: Pengadaan : Kontrak Proses Konstruksi 15
Pencapaian PSN di sektor
ketenagalistrikan sampai dengan
September 2017
Program pembangkit Transmisi
35.000 MW
773 MW Pra- konstruksi
6.819
kms Konstruksi

6.970 20.729 Energize


46.831
MW kms
kms
Gardu Induk
15.266 35.827 4.563 19.282
MW MW MW kms

35.859
MVA 109.199 47.442
8.255 MW MVA MVA

Operasi Konstruksi

PPA Pengadaan 25.898


MVA
16
KEBIJAKAN PEMBERIAN INSENTIF FASILITAS
PUSAT LOGISTIK BERIKAT (PLB)

Sampai Juli 2017 telah diberikan fasiltas PLB kepada 40 Perusahaan yang tersebar di 55 Lokasi untuk sektor:
Otomotif, Makanan dan Minuman, Industri, Gas, BBM, Tambang dan Minyak, Alat Berat, Industri Kecil dan Menengah,
Pertahanan, Bahan Kimia, Komoditas, Personal Care, Tekstil, dan Aircraft MRO.
40 ENTITAS DI 55 LOKASI SEBARAN PLB (Juli 2017)

MRO

TOL LAUT

Sumber: DJBC Kemenkeu, 2017


E-Commerce
TA N TA N G A N POTENSI
Penetrasi Seluler Pengguna Penduduk Muda (16- Jumlah UMKM
Produk Lokal Investor Lokal Internet 30 Th) (unit)
belum menguasai pasar e- Perlu ditingkatkan untuk
commerce mendukung e-commerce
126% 51,8% 24,53% 59,2 juta
PROGRAM PETA JALAN E-COMMERCE 2017-2019 (KemenKominfo,2016) (APJII, 2016) (KemenPora,2015) (KemenKUKM,2015)
TERIMA KASIH

19

You might also like