Professional Documents
Culture Documents
AGROKLIMATOLOGI
ACARA 1
Oleh :
Sutan Andriansyah A1D115014
Sahrul Yahya A1D115015
Aris Munandar A1D115016
Indon Ade Novar A1D115018
Riyan Ibrahim A1D115020
Febry Natasya A1D115022
Dewi Puspitasari A1D115024
Syifau Rahmah A1D115025
Rombongan : 13
Kelompok :3
A. Latar belakang
Manusia hidup di bumi pasti tidak akan terpisah dengan lingkungan. Dalam
lingkungan itu sendiri terdapat unsur yang penting yaitu iklim atau cuaca.
Dikatakan iklim jika terbentuk dalam waktu yang panjang dan dikatakan cuaca
jika terbentuk dalam jangka waktu yang singkat. Pada setiap tempat tentunya
memiliki iklim atau cuaca yang berbeda tergantung dengan tofografi dan
sebagainya.
petani. Tiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan iklim tertentu untuk dapat
kehidupan. Cuaca dan iklim mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam
oleh keadaan lingkungan disekitar tanaman tumbuh. Cuaca dan iklim tidak hanya
berpengaruh terhadap kegiatan manusia dalam usaha pertanian, tetapi juga dalam
hal tempat tinggal, makanan dan kebudayaan serta dalam aspek kehidupan yang
lain. Dengan adanya pengukuran iklim atau cuaca ini maka dapat memperkirakan
jenis tumbuhan yang akan ditanam, pencegahan dari hama penyakit tanaman, dan
indra. Tapi yang dirasakan oleh indra adalah sangat subjektif. Karena seseorang
dapat merasakan keadaan udara pada suatu saat adalah panas sekali akan tetapi
orang lain hanya merasakan panas biasa saja. Untuk menghilangkan subjektivitas
Pengetahuan tentang cuaca dan iklim adalah sangat penting sekali karena
waktu bertani yang sesuai dengan keadaan cuaca dan iklim yang sesuai pula.
Seperti kondisi suhu (temperatur) udara, curah hujan, pola musim sangat
yang harus digunakan dalam mengetahui keadaan iklim pada suatu tempat,
mengharuskan kita untuk mengenal dan mengetahui nama alat serta spesifikasi
alat tersebut. Bukan hanya itu saja kita pun harus memahami bagaimana cara kerja
alat tersebut dan apa prinsip kerjanya . Oleh karena itu, dilakukan praktikum
B. Tujuan Praktikum
keperluan prakiraan cuaca. Kata ini berasal dari bahasa Yunani meteoros atau
ruang atas (atmosfer), dan logos atau ilmu. Meteorologi adalah ilmu pengetahuan
Unsur cuaca dan iklim utama seperti suhu udara, kelembaban udara, curah
hujan, tekanan udara, angin, durasi sinar matahari, dan beberapa unsur iklim yang
membedakan iklim di suatu tempat dengan iklim di tempat lain disebut kendali
iklim. Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di
bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.. Kendali iklim yang lain,
misalnya distribusi darat dan air, sel semi permanen tekanan tinggi dan rendah,
massa udara, pegunungan, arus laut, dan badai (Bayong Tjasyono HK, 2004).
permukaan bumi selama periode satu hari, diukur dalam jam. Periode satu hari
disini lebih tepat disebut panjang hari yakni jangka waktu selama surya berada di
atas horison. Halangan terhadap pancaran cahaya surya terutama awan, kabut,
dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan atau dalam persen terhadap panjang
hari. Lama penyinaran surya dapat diukur dengan berbagai macam alat yang dapat
merekam sinar yang mencapai di permukaan bumi sejak terbit hingga terbenam;
mampu merekam dengan tepat sampai nilai persepuluh jam (6menit). Terdapat
empat macam/tipe alat perekam sinar surya, yaitu : Tipe Campbell Stokes, Tipe
Jordan, Tipe Marvin, dan Tipe Foster. Dari 4 tipe tersebut hanya tipe Tipe
Campbell Stokes dan Tipe Jordan saja yang banyak dipakai di Indonesia
(Sutikno, 2005).
potensiair antara udara dengan larutan atau dengan bahan padat tertentu. Jika ke
dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan tersebut
akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara dengan
potensi air larutan. Demikian pula halnya jika hidrat kristal garam-garam (salt
cristal bydrate) tertentu dimasukkan dalam ruang tertutup makaair dari hidrat
kristal garam akan menguap sampai terjadi keseimbangan potensi air ( Lakitan,
1994 ).
Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada perhitungan harian dan
karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi suhu pada peralihan suhu
diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk semalam tanaman
mungkin terjadi pada tengah hari. Dibawah 6 inch atau 15 inch terdapat variasi
permukaan bumi ini. Angin akan bergerak dari suatu daerah yang memiliki
tekanan tinggi ke daerah yang memiliki tekanan yang lebih rendah. Angin yang
bertiup di permukaan bumi ini terjadi akibat adanya perbedaan penerimaan radiasi
(Tjasyono 2006).
Kecepatan angin dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara. Jika beda tekanan
besar maka gaya gradien tekanan kuat dan angin menjadi kencang, sebaliknya jika
gaya gradien tekanan lemah, maka angin juga lemah (Tjasyono 2004).
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi
sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti
embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi
dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian
menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai
laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu
turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak
Alat yang digunakan dalam acara pengamatan alat pengamatan cuaca adalah
alat tulis dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan adalah termometer
B. Prosedur Kerja
bagian.
4. Dilakukan cara yang sama untuk semua alat pengamatan cuaca yang
diamati.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
5. Ombrometer 1. Mulut corong Pada penakar hujan tipe Alat ini berfungsi untuk
observatorium
2. Badan tabung Observasi prinsip kerjanya yaitu mengukur jumlah curah
1
3. Pintu tabung menampung air hujan pada hujan (Waryono, 1987).
2
sebuah penampungan air dan
3 terdapat kran yang berfungsi
untuk mengeluarkan air hujan
yang tertampung pada
penampungan air tersebut. Pada
setiap jam pengukuran yaitu
pukul 07.00 (GMT 00.00)
petugas menakar air hujan yang
telah tertampung pada gelas
ukur yang memiliki satuan mm.
Sehingga didapatkan nilai curah
hujan pada hari tersebut. Pada
penakar hujan tipe hellman
prinsip kerjanya seperti penakar
hujan tipe observasi tetapi pada
penakar hujan ini dapat
merekam berapa lama terjadinya
hujan pada hari tersebut,
penghitungan tersebut dilakukan
dengan menggunakan jam
bekker yang di beri pena dan
memutar kertas pias (Permana
dkk, 2015).
6. Ombrometer 1 1. Mulut corong Penakar hujan tipe hellman Untuk mengukur jumlah
Hellman 2
2. Leher corong prinsip kerjanya menampung air hujan harian secara otomatis
3 3. Pias dan silinder hujan pada sebuah (Daldjoeni, 2000).
4
4. Tabung penampungan air dan terdapat
5. Bejana kran yang berfungsi untuk
penampung
mengeluarkan air hujan yang
5
tertampung pada penampungan
air tersebut. pada penakar hujan
ini dapat merekam berapa lama
terjadinya hujan pada hari
tersebut, penghitungan tersebut
dilakukan dengan menggunakan
jam bekker yang di beri pena
dan memutar kertas pias
(Permana, 2015).
7. Anemometer 1. Cangkir Alat ini terdiri dari tiga buah Untuk mengukur arah dan
2. baling-baling mangkok yang berputar apabila kecepatan angin selama
1
3. Baling- baling tertiup angin karena angin periode waktu tertentu
2
sejajar dengan mengadakan tekanan yang besar (Waryono, 1987).
angin pada pada bagian yang cekung,
4. Kertas pias maka mangkok selalu berputar
3
satu arah. Bila gerakan angin
makin cepat perputaran
anemometer semakin cepat pula.
Jumlah perputarannya dapat
dihitung dengan alat
penghitung. Dengan mengetahui
jumlah perputaran dalam waktu
tertentu dapat ditentukan jarak
yang telah ditempuh oleh angin
yang kemudian dapat ditentukan
kecepatan angin pada waktu itu.
(Waryono, 1987).
8. Campbell stokes 1. Bola kaca masif Alat ini berupa bola kaca masif Untuk mengukur lama
2. Kertas pias dengan garis tengah/ diameter penyinaran matahari
1
3. Skala derajatlintang 10 – 15 cm dan berfungsi (Waryono, 1987).
sebagai lensa cembung yang
2
dapat mengumpulkan sinar
matahari ke suatu titik api
3
(fokus). Alat ini dipasang di
tempat terbuka diatas pondasi
beton dengan ketinggian 120 cm
dari permukaan tanah. Lamanya
penyinaran matahari dicatat
dengan jalan memfokuskan
sinar matahari tepat mengenai
kertas pias yang khusus dibuat
untuk alat ini, dan hasilnya pada
pias akan terlihat bagian yang
terbakar, panjang jejak/ bekas
bakaran menunjukkan lamanya
penyinaran matahari
(Kartasapoetra, 2004).
Elemen pengukurannya terdiri
atas bola masif, sebagai lensa
bakar dan dibawahnya terdapat
piaskarto. Karena berkas sinar
matahari dikumpulkan titik api
yang tepat pada kertas pias,
maka kertas itu akan terbaka
rapa bila terjadi penerimaan
radiasi matahari. Dari bekas-
bekas yang terbakar dapat
ditentukan berapa lama matahari
bersinar pada hari tersebut
(Waryono, 1987).
B. Pembahasan
langsung. Unsur cuaca dan iklim adalah faktor yang sangat sulit untuk dikontrol
tanaman dan hewan. Namun demikian, mengelola dan menangani unsur – unsur
melalui pengukuran yang tepat dan akurat dapat menentukan keberhasilan dan
Dalam pengelolaan cuaca (iklim) dalam bidang pertanian data cuaca yang
daerah, peramalan awal dan akhir musim hujan atau kemarau untuk kegiatan
beberapa unsur cuaca dibutuhkan data cuaca yang benar dan dari hasil
pengamatan yang panjang. Data yang benar tentunya dihasilkan dari peralatan
yang baku, cara, dan waktu pengamatan yang mengikuti aturan yang disepakati
dibandingkan dengan data di tempat lain, sehingga kita dapat menilai cuaca dan
cuaca yang biasa digunakan untuk mengamati cuaca dalam bidang pertanian.
Dalam mengamati satu anasir cuaca dapat digunakan beberapa jenis peralatan
yang mempunyai prinsip kerja sama tetapi memiliki beberapa perbedaan seperti
karena itu, setiap alat yang digunakan dalam pengukuran anasir cuaca ini
secara terus menerus menggunakan alat perekam atau maual pada periode
celah sempit bagian antara bola termometer dan kolom raksa pada skala,
ini diayunkan sehingga menunjukkan suhu yang sama dengan suhu bola
periode waktu 24 jam. Data yang didapat dinyatakan dalam satuan 0C.
dari alat ini adalah termometer minimum tidak menggunakan air raksa,
maksimum yang terjadi dalam 1 hari dan diamati setiap jam 12:00 UTC
atau jam 19:00 WIB. Hasil baca suhu maksimum harus lebih tinggi atau
dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup
oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun, air raksa tertahan pada katup dan
tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung.
minimum yang terjadi dalam 1 hari dan diamati setiap jam 00:00 UTC
atau jam 07:00 WIB. Hasil baca suhu minimum harus lebih rendah atau
setinggi-tinggi sama dengan suhu udara hasil pembacaan dari termometer
1996).
suhu secara drastis, artinya perubahan suhu dari rendah ke tinggi dalam
waktu yang singkat. Akan tetapi kerusakan yang seperti ini dapat
muai antara air raksa dan alkohol sehingga alat ini kurang teliti (Manan,
1986)
2) Termohigrometer
sekaligus kelembaban nisbi dalam satu alat ukur.Satuan yang tertera pada
alat ukur ini adalah 0C pada skala penunjuk suhu dan % pada skala
pada ekosistem. Karena salah satu faktor eksteral dari suatu ekosistem
langsung, dan tetesan air hujan. Suhu udara (⁰C) dan kelembaban (% )
sinar matahari dan tetesan air hujan secara langsung saat digunakan di
(Nasri, 1978).
mudahnya terjadi adhesi air raksa dengan dinding kaca karena radiasi
intensif dari sinar matahari, sehingga radiasi skala perlu dlindungi kain
Prinsipnya sama dengan termometer air raksa yang lain, hanya saja
5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus
Secara umum ciri-ciri pada alat ini adalah pada bagian bawahnya
dimaksudkan karena alat bisa rusak jika dipaksa masuk ke dalam tanah
suhu. Apabila suhu naik maka air raksa yang ada didalam
alat pengukur mengembang dan naik. Dan sebaliknya jika suhu menurun
( Vink,1984 )
1) Anemometer
dari beberapa cup logam biasanya tiga pelekat pada ujung lengan
jam, kilometer per jam, atau knot. Dalam satu jenis umum cup
bidang tegak lurus terhadap sumbu rotasi cup. Jika cup anemometer
(Prawiroardoyo, 1996).
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang
dipasang pada jari-jari yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau
suatu periode pengamatan. dengan alat ini penambahan nilai yang dapat
(Tjasyono, 2004)
tertentu.
digunakan untuk mengukur kecepatan angin pada suatu jangka waktu dan
jumlah tiupan angin per satuan waktu. Tiga buah mangkok akan berputar
1996).
d. Alat Pengukur Curah Hujan
Ombrometer
umum prinsip pengukuran hujan yaitu dengan mengukur tinggi air hujan
yang jatuh pada permukaan horisontal berupa alat penakar hujan. Cara
terjadi kemudian pada setiap jam pengamatan alat dilepas dan air hujan
ditakar dengan menggunakan gelas ukur. Prinsip kerja alat manual ini
adalah menghitung besar air yang tertampung pada alat dan diukur
setiap hari jam 07.00 pagi. Penakar hujan ini termasuk jenis penakar
sederhana, terdiri dari : Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian
badan alat, bak tempat penampungan air hujan, kaki yang berbentuk
atas kayu dengan pondasi kuat dan permukaan corong rata (datar).
diukur setiap jam 7 pagi dengan mengamati gelas ukur. Angka kurang
dari 0,5 mm dibulatkan ke bawah dan jika > atau = 0,5 mm dapat
dianggap nol (Sofendi, 2008). Ombrometer manual mempunyai beberapa
kerugian, antara lain pada waktu hujan lebat, kemungkinan air akan
dari air hujan tetapi dari kondensasi, serta intensitas hujan tidak dapat
alat penakar hujan berjenis recording atau dapat mencatat sendiri.Alat ini
1) Campbell stock
selama satu hari yaitu terhitung mulai Pukul 08.00 – 16.00 atau 8 jam
kartu khusus. Kartu ini adalah kartu yang berperan sebagai pencatat data.
Kartu Campbell Stokes ini dipasang di bawah lensa pada alat, kemudian
intensitas sinar matahari selama satu hari. Bekas bagian hangus yang
kerangka cekung yang konsentrik dengan bola pejal dan sinar yang
Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka
akan diperoleh jejak kertas pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika
dan sebagainya), maka jejak pias pun akan terputus – putus. Dengan
jam/menit). Lamanya diukur 8 jam yaitu dari jam 00.00 UTC – 16.00
(Samantha, 2008).
Kelebihannya adalah biasanya alat ini dipasang di atas pilar beton
Radiasi harga umumnya antara 0,2 cal / cm2 / menit sampai 0,4 cal / cm2
A. Kesimpulan
dalam 1 hari dan diamati setiap jam 12:00 atau jam 19:00 WIB.
terjadi dalam 1 hari dan diamati setiap jam 00:00 atau jam 07:00 WIB.
udara basah dan kering baik pada ruangan tertutp ataupun ruangan
lingkungan tanah.
untuk mengukur waktu dan lama matahari bersinar dalam satu hari
B. Saran
oleh asisten praktikum, sehingga lebih paham dan praktikum berjalan dengan
Abu jamin Ahmad Nasri. 1978. Beberapa Alat Pengukur Cuaca di stasiun
Jaya Utama
Habibie, M. Najib et.al. 2011. Kajian Potensi Energi Angin di Wilayah Sulawesi
Hartono. 2007. Geografi : Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung.: Citra
Praya
Grafindo P e r s a d a .
LIPI. 2008. Radiasi Surya Sebagai Unsur Sumber Daya Iklim Dan Sumber Energi
Permana, Ryan Galih, Endah Rahmawati, dan Dzulkiflih. 2015. Perancangan dan
Pengujian Penakar Hujan Tipe Tipping Bucket dengan Sensor Photo –
Interrupter Berbasis Arduino. Jurnal Inovasi Fisika Indonesia.4(3) : 71 –
76.
Vink, G.J. 1984. Dasar-Dasar Usaha Tani di Indonesia. Jakarta : PT. Midas
Surya Grafindo.
LAMPIRAN
5. Ombrometer 4. Mulut corong Pada penakar hujan tipe Alat ini berfungsi untuk
observatorium
5. Badan tabung Observasi prinsip kerjanya yaitu mengukur jumlah curah
1
6. Pintu tabung menampung air hujan pada hujan (Waryono, 1987).
2
sebuah penampungan air dan
3 terdapat kran yang berfungsi
untuk mengeluarkan air hujan
yang tertampung pada
penampungan air tersebut. Pada
setiap jam pengukuran yaitu
pukul 07.00 (GMT 00.00)
petugas menakar air hujan yang
telah tertampung pada gelas
ukur yang memiliki satuan mm.
Sehingga didapatkan nilai curah
hujan pada hari tersebut. Pada
penakar hujan tipe hellman
prinsip kerjanya seperti penakar
hujan tipe observasi tetapi pada
penakar hujan ini dapat
merekam berapa lama terjadinya
hujan pada hari tersebut,
penghitungan tersebut dilakukan
dengan menggunakan jam
bekker yang di beri pena dan
memutar kertas pias (Permana
dkk, 2015).
6. Ombrometer 1 6. Mulut corong Penakar hujan tipe hellman Untuk mengukur jumlah
Hellman 2
7. Leher corong prinsip kerjanya menampung air hujan harian secara otomatis
3 8. Pias dan silinder hujan pada sebuah (Daldjoeni, 2000).
4
9. Tabung penampungan air dan terdapat
10. Bejana kran yang berfungsi untuk
penampung
mengeluarkan air hujan yang
5
tertampung pada penampungan
air tersebut. pada penakar hujan
ini dapat merekam berapa lama
terjadinya hujan pada hari
tersebut, penghitungan tersebut
dilakukan dengan menggunakan
jam bekker yang di beri pena
dan memutar kertas pias
(Permana, 2015).
7. Anemometer 5. Cangkir Alat ini terdiri dari tiga buah Untuk mengukur arah dan
6. baling-baling mangkok yang berputar apabila kecepatan angin selama
1
7. Baling- baling tertiup angin karena angin periode waktu tertentu
2
sejajar dengan mengadakan tekanan yang besar (Waryono, 1987).
angin pada pada bagian yang cekung,
8. Kertas pias maka mangkok selalu berputar
3
satu arah. Bila gerakan angin
makin cepat perputaran
anemometer semakin cepat pula.
Jumlah perputarannya dapat
dihitung dengan alat
penghitung. Dengan mengetahui
jumlah perputaran dalam waktu
tertentu dapat ditentukan jarak
yang telah ditempuh oleh angin
yang kemudian dapat ditentukan
kecepatan angin pada waktu itu.
(Waryono, 1987).
8. Campbell stokes 1. Bola kaca masif Alat ini berupa bola kaca masif Untuk mengukur lama
2. Kertas pias dengan garis tengah/ diameter penyinaran matahari
1
3. Skala derajatlintang 10 – 15 cm dan berfungsi (Waryono, 1987).
sebagai lensa cembung yang
2
dapat mengumpulkan sinar
matahari ke suatu titik api
3
(fokus). Alat ini dipasang di
tempat terbuka diatas pondasi
beton dengan ketinggian 120 cm
dari permukaan tanah. Lamanya
penyinaran matahari dicatat
dengan jalan memfokuskan
sinar matahari tepat mengenai
kertas pias yang khusus dibuat
untuk alat ini, dan hasilnya pada
pias akan terlihat bagian yang
terbakar, panjang jejak/ bekas
bakaran menunjukkan lamanya
penyinaran matahari
(Kartasapoetra, 2004).
Elemen pengukurannya terdiri
atas bola masif, sebagai lensa
bakar dan dibawahnya terdapat
piaskarto. Karena berkas sinar
matahari dikumpulkan titik api
yang tepat pada kertas pias,
maka kertas itu akan terbaka
rapa bila terjadi penerimaan
radiasi matahari. Dari bekas-
bekas yang terbakar dapat
ditentukan berapa lama matahari
bersinar pada hari tersebut
(Waryono, 1987).