You are on page 1of 1

1. Dalam penanganan pascapanen susu terdapat penanganan pasteurisasi dan sterilisasi.

Jelaskan dan sebutkan perbedaan teknik penanganan susu tersebut? (2016)


Pasteurisasi: merupakan penanganan pascapanen susu dengan melaukan pemanasan
dibawah titik didih air (suhu rendah). Bertujuan untuk membunuh bakteri pathogen saja,
spora dan beberap sel vegetative tidak terbunuh. Tidak merubah sifat organoleptic susu,
susu masih terasa seperti susu segar. Dibutuhkan penanganan lanjut yaitu penyimpanan
pada suhu rendah untuk mempertahankan susu dan menjaganya dari aktivitas mikroba,
hanya tahan selama 4 hari setelah pasteurisasi.
Sterilisasi: merupakan penanganan pascapanen susu dengan pemanasan pada titik didih
air. Bertujuan untuk membunuh segala macam bakteri pada susu. Merubah sifat
organoleptic berupa warna dan aroma susu. Tidak dibutuhkan penyimpanan lanjut, susu
sterilisasi dapat disimpan dalam suhu ruangan.

2. Daging sapi agar tidak cepat rusak harus segera ditangani dengan penyimpanan pada suhu
rendah, baik pendinginan (cooling) maupun pembekuan (freezing). Sebutkan kelebihan
dan kelemahan pendinginan dan pembekuan? (2016)
Kelebihan:
a. Menjaga daging agar tetap dalam kondisi baik setelah pelayuan.
b. Menambah umur simpan daging.
c. Menghambat aktivitas mikroba karena mikroba tidak dapat tumbuh pada suhu relative
rendah.
d. Mempertahankan sifat organoleptic daging dan nilai gizinya sama seperti daging
segar (pendinginan)
Kekurangan:
a. Hanya bersifat sementara dan sangat bergantung pada penanganan setelah
pemotongan (pendinginan).
b. Mengubah aroma dan warna daging (pembekuan).
c. Membutuhkan kemasan khusus yang impermeable dan vacuum untuk mencegah
daging dari freezer burn dan oksidasi lemak.
d. Daging akan mengalami susut bobot akibat fluktuasi suhu yang menyebabkan
menguapnya air apabila pengemasan kurang baik (pembekuan).
e. Ketika proses thawing, terjadi penurunan nilai gizi (pembekuan).

You might also like