Professional Documents
Culture Documents
PELAYANAN AMBULANCE
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Panduan pelayanan ambulance Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Surakarta.
KEDUA : Panduan pelayanan ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Surakarta sebagaimana tercantum dalam diktum KESATU tersebut akan
dievaluasi setiap 3 tahun.
KETIGA : Dengan berlakunya keputusan ini maka Keputusan Pemimpin Badan
Layanan Umum Daerah Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Surakarta sebelumnya yang mengatur tentang Panduan Pelayanan
Ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta dinyatakan
tidak berlaku.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pemberi layanan kesehatan kepada masyarakat dengan
tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian atau kecacatan. Dalam
pelaksanaan fungsinya rumah sakit juga harus mengendalikan atau meminimalisir resiko baik
klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan
berlangsung, sehingga terlaksana pelayanan yang aman dan nyaman.
Keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama dalam semua bentuk
kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai kondisi pelayanan yang efektif, efisien dan aman bagi
pasien diperlukan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh personil pemberi
pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi dan wewenangnya.
Transportasi merupakan kegiatan pemindahan penumpang atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain dimana didalamnya terdapat unsur pergerakan (movement). Transportasi
sangat memegang peranan penting dalam pengembangan suatu Rumah Sakit. Proses transfer
pasien dari atau ke rumah sakit membutuhkan pelayanan transportasi khusus. Kendaraan yang
dirancang khusus untuk pengangkutan orang sakit dikenal dengan ambulance. Ambulance
dapat berupa kendaraan apa saja yang didalamnya dirancang untuk pelayanan pasien selama
dalam perjalanan. Mobil ambulance dapat digunakan sebagai alat transportasi untuk pasien
maupun kereta jenazah
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Surakarta pelayanan transportasi, baik
penggunaan transportasi pasien, jenazah, dan operasional rumah sakit diseluruh unit terkait,
dalam melakukan tugas pengantaran maupun penjemputan masih terdapat kendala dan belum
sempurna. Namun usaha-usaha tetap dilakukan untuk menciptakan transportasi rumah sakit
yang baik, transportasi yang komprehensif, efisien dan efektif dengan perbaikan dalam sarana,
prasarana dan sumber daya manusia sehingga diharapkan mampu pelayanan menjadi lebih
optimal.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Panduan pelayanan ini bertujuan untuk menjadikan pelayanan transportasi
ambulance dapat berjalan optimal, efektif dan efisien.
2. Tujuan Khusus
a. Rumah sakit memiliki sistem pelayanan transportasi pasien dan jenazah yang
efektif dan efesien
b. Terciptanya budaya disiplin.
D. BATASAN OPERASIONAL
Unit Ambulance dan Kamar Jenazah adalah unit pelayanan di rumah sakit yang
memberikan pelayanan transportasi pasien dari rumah sakit ke rumah sakit lain atau
fasilitas kesehatan lain yang dituju, dari rumah sakit ke rumah pasien dan pelayanan
kegiatan sosial kesehatan masyarakat dengan cara aman selain itu memberikan
pelayanan bagi transportasi jenazah maupun kebutuhan transportasi lain.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. PENGATURAN JAGA
A. PERSYARATAN UMUM
B. STANDAR FASILITAS
No FASILITAS STANDAR
1 Kendaraan
a. mobil Type van dengan suspensi lunak/ aman
untuk pasien
b. tinggi kendaraan 2 sampai 2,2 meter
c. kaca mobil Ruang pasien tidak dapat dilihat dari luar
d. ruang pasien Cukup luas untuk bekerja dan infus dapat
menetes dengan baik
Berisi 1 stretcher, 2 kursi petugas, lemari
alat dan obat
2 Perlengkapan kendaraan
a. lantai ruang pasien Modifikasi lantai dengan vinyl antimikroba
b. pendingin ruangan AC double blower
c. sirine 1 – 2 nada tersedia
d. lampu rotator warna merah tersedia
e. sabuk pengaman pengemudi tersedia
f. sabuk pengaman petugas tersedia
g. sabuk pengaman pasien tersedia
3 Isi ruangan
a. alat medis Memiliki set alat medis sendiri terpisah
dari alat medis yang digunakan IGD
b. lemari alat medis Lemari dibuat rak khusus sesuai dengan
ukuran alat dan diberi penahan dari karet
untuk meletakkan alat medis, monitor,
infus pump, syringe pump, ventilator,
defibrilator supaya tidak jatuh saat
kendaraan bergerak
c. kursi petugas 2 buah dengan ruang dibawah kursi bisa
dimanfaatkan untuk meletakkan alat - alat
d. lampu penerangan Menggunakan jenis neon/warna putih
ditambah lampu senter portable
e. sumber listrik Menggunakan AC/DC converter 1000 watt
dengan 6 stop kontak untuk
1. suction portable
2. infus pump
3. syringe pump
4. monitor EKG
5. isolet transport
6. ventilator mobile
f. gantungan infus Type sliding untuk 2 gantungan, stanlees
steel
g. oksigen 2 tabung oksigen @ 10 kg dengan
regulator, humidifier dan flowmeter
h. stretcher Stretcher dengan tiang untuk
menggantung infus, infus pump, syringe
pump
i. scope stretcher tersedia
4 Alat medis
1. bag valve mask bayi tersedia
2. bag valve mask anak tersedia
3. bag valve mask dewasa tersedia
4. laringoscope anak/dewasa tersedia
5. magile forceps tersedia
6. manset anak tersedia
7. pen light tersedia
8. pulse oxymetri tersedia
9. spighmomanometer tersedia
10. stetoscope anak/dewasa tersedia
11. stylet anak/dewasa tersedia
12. suction unit tersedia
13. sudip lidah tersedia
14. tabung oksigen portable tersedia
15. termometer tersedia
16. monitor pasien tersedia
17. syringe pump tersedia
18. infus pump tersedia
5 Bahan medis habis pakai
a. ETT no 2,5 - 8 tersedia
b. Infus set 2
c. IV chateter 24 - 18 @1
d. Lubricating jell 1
e. Nasal canule anak/dewasa @1
f. Neck splint/ cholar splint @1
g. NRM anak/dewasa @1
h. Oroparingeal airway 1 set
i. Rebreathing mask @1
anak/dewasa
j. Simple mask anak/dewasa @1
k. Sarung tangan 1 box
l. Face mask 1 box
6 Obat obat life saving
a. Aspilet 80 mg 4 tab
b. Dextrose 40 % 1 flacon
c. Dexamethason inj 1 amp
d. Diazepam inj 1 amp
e. Dormicum inj 1 amp
f. Epineprin inj 1 amp
g. Morphin inj 2 amp
h. NaCl 0,9% 500ml 1 kolf
i. Nitrogliserin 5 mg 4 tab
j. Ringer lactate 2 kolf
k. Amiodaron inj 300mg 2 amp
l. Stesolid supp 1 buah
7 Lain lain
Kit untuk peletakan alat medis dan 1 buah
obat obatan ( tool box )
Tempat sampah tertutup 1 buah
Alat komunikasi Radio komunikasi dan mobile phone
Kelengkapan administrasi Buku pemakaian kendaraan 1 buah
Buku petunjuk pemeliharaan kendaraan 1
buah
Manual alat medis 1 buah
Buku petuntuk pemeliharaan alat 1 buah
Buku catatan pemakaian obat/alat 1 buah
Buku catatan tindakan asuhan di
ambulance
D. Pengelolaan Ambulance
Pengelolaan ambulance / pemeliharaan dilakukan oleh Seksi Sarana Prasaranan dan
Logistic RSUD Kota Surakarta.
BAB IV
Ambulance RSUD Kota Surakarta selalu siaga 24 jam selama 7 hari penuh untuk
mendukung pelayanan kepada masyarakat.
a. Pada saat menuju tempat pasien boleh menggunakan sirine dan lampu
rotator.
b. Pada saat mengangkut pasien hanya boleh mengunakan lampu rotator.
c. Semua peraturan lalulintas harus di taati.
d. Kecepatan maksimum 40 km/jam di jalan biasa dan 80 km/jam di jalan bebas
hambatan.
e. Petugas membuat laporan keadaan penderita selama transportasi, yang
disebut dengan lembar catatan penderita yang mencakup identitas pasien
waktu dan keadaan penderita.
f. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas.
g. Setelah selesai melakukan transportasi harus langsung menuju Rumah Sakit.
h. Penggunaan ambulance harus sesuai fungsi dari masing-masing ambulance;
i. Ambulance transport
Pengangkutan penderita yang tidak memerlukan perawatan
khusus/tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan
tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan.
ii. Ambulance gawat darurat
Pengangkutan penderita gawat darurat yang sudah distabilkan ke tempat
pelayanan definitif. Pasien memerlukan pengawasan medis khusus dan
memungkinkan tindakan resusitasi dalam perjalanan rujukan
i. Penggunaan ambulance untuk transportasi diluar ketentuan tersebut
seperti antar jemput dokter atau perawat dan lain-lain harus mendapat
persetujuan direktur.
j. Tarif pelayanan mengacu pada tarif pelayanan ambulance yang berlaku di
RSUD Kota Surakarta.
KESELAMATAN PASIEN
B. TUJUAN
1. Sebagai unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang
aman, baik berupa materil maupun non material.
2. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
3. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
4. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit.
3. Pengendalian Infeksi
3.1. Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja untuk mencegah infeksi silang.
3.2. Pemakaian alat pelindung diri untuk mencegah kontak dengan darah dan
cairan infeksi yang lain seperti masker, sarung tangan, googles dan apron jika
dibutuhkan.
3.3. Pengelolaan jarum dan alat tajam lain untuk mencegah perlukaan.
KESELAMATAN KERJA
B. TUJUAN
Kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan
atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya.
1. Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktifitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
3. Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
3. Pemeriksaan Kesehatan.
Pemeriksa kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja
yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan
yang diberikan kepadanya. Mengenai jenis pemeriksaan kesehatan kerja tertuang
dalam Permenakertrans No.: Per-02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, dimana jenis-jenis
pemeriksaan kesehatan kerja terdiri dari:
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga
kerja diterima untuk melakukan pekerjaan. Bertujuan agar tenaga keria yang
diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi- tingginya, tidak
mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya dan
cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukannya sehingga keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain-lainnya juga
dapat dijamin.
b. Pemeriksaan kesehatan berkala.
Pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang
dilakukan oleh dokter. Bertujuan untuk mempertahankan derajat kesehatan
tenaga keria sesudah berada dalam pekerjaannya serta menilai kemungkinan
adanya pengaruh – pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan.
c. Pemeriksaan kesehatan khusus.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap
tenaga kerja tertentu. Bertujuan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari
pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja
tertentu.
Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap:
PENGENDALIAN MUTU
A. INDIKATOR MUTU
1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah
4. Hasil evaluasi oleh Kepala Unit Ambulance dan Kamar Jenazah untuk kemudian
dilaporkan kepada Pimpinan.
BAB IX
PENUTUP
Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal :