You are on page 1of 62

Kebijakan

Amdal dan Izin Lingkungan


Sesuai PP No. 27 Tahun 2012

Erik Teguh Primiantoro, MES


Kabid Pengembangan Sistem KDL

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)


Deputi I Bidang Tata Lingkungan
Asdep Kajian Dampak Lingkungan
1999 2010 2012 PP Nomor 27 tahun 2012:
Perbaikan
Integrasi Izin Lingkungan
(PP Nomor 27 revitalisasi dalam Proses Amdal &
tahun 1999)
UKL-UPL & Streamlining
1993
Pengembangan
(PP Nomor 51 tahun 1993

1986 UU Lingkungan
tonggak awal Hidup
(PP Nomor 29
tahun 1986)
Peraturan
Pemerintah
tentang AMDAL
2009
UU 32/2009

Inovasi Kebijakan:
1997
PP No 27/2012 UU 23/1997
Merupakan PP
Generasi Ke-4 (empat) 1982
yang mengatur tentang
UU 4/1982 2
Amdal di Indonesia
Semangat PP NO. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
1. Menghindari terjadinya birokrasi baru. Dalam PP ini,
Izin lingkungan diintegrasikan ke dalam proses Amdal
dan UKL-UPL;
2. Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
harus lebih streamlining dan bermutu, serta menuntut
profesionalisme, akuntabilitas dan integritas semua
pihak;
3. Kaidah Amdal sebagai Kajian Ilmiah;
4. Penegakan hukum atas pelanggar Amdal-UK-UPL dan
Izin Lingkungan;
5. Memperkuat Akses Partisipasi Masyarakat;
6. Mengubah Mindset Seluruh Pemangku Kepentingan;
7. Izin Lingkungan = Filter Investasi Hijau 
Pro-Lingkungan dan Pro-Investasi Hijau
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup (UU 32/2009)
KLHS a Instrumen
h
ekonomi LH
Tata ruang b
i PUU berbasis LH
Baku mutu LH c
Anggaran
Kriteria baku j berbasis LH
kerusakan LH d
k Analisis risiko LH
AMDAL e
l Audit LH
UKL-UPL f
Perizinan g Lingkungan m Instrumen lain
sesuai kebutuhan

Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan
lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai
instrument lingkungan hidup lainnya
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
AMDAL, UKL-UPL & Izin Lingkungan kaitannya dengan Triple
Bottom Line
Ekonomi
Menguntungkan
Sosial secara ekonomi
Diterima secara (economically viable)
sosial (socially
acceptable)
Usaha
dan/ atau
Kegiatan

AMDAL, UKL-
UPL & Izin
Lingkungan
serta Izin Ramah lingkungan
Lingkungan (environmentally sound)
PPLH

Amdal, Izin lingkungan dan Izin PPLH : piranti (tools) atau instrumen untuk mewujudkan Usaha
dan/atau Kegiatan yang menguntungkan secara ekonomi, ramah lingkungan serta memberikan
manfaat sosial bagi masyarakat (triple bottom line)
Izin Lingkungan: “ Filter” dan Pengendalian investasi hijau

„Filter‟ Izin Pengawasan Izin Lingkungan


Lingkungan
Pengawasan
Rencana Usaha lingkungan dilakukan
Usaha dan/atau untuk memastikan agar
dan/atau Kegiatan yg kewajiban dan
persyaratan yang
Kegiatan telah
tercantum dalam izin
Ramah memiliki izin lingkungan dilaksanakan
Lingkungan lingkungan secara konsisten oleh
penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan
Rencana
Usaha Izin Lingkungan: Pro-Lingkungan
dan/atau
Kegiatan dan Pro-Ivestasi Hijau
tidak ramah
lingkungan Pelestarian lingkungan hidup pada dasarnya
tidak menolak pembangunan, yang ditentang
adalah cara-cara membangun yang tidak
mengindahkan keberlanjutan fungsi
lingkungan/ekosistem
PBI 7/2005: Kualitas Kredit dan Lingkungan Hidup
Kualitas Kredit ditetapkan berdasarkan Upaya yang
faktor penilaian sebagai berikut:
a. prospek usaha;
dilakukan debitur
b. kinerja (performance) debitur; dan dalam rangka
c. kemampuan membayar memelihara
Sumber: Pasal 10 PBI No. 7 Tahun 2005 lingkungan hidup

BANK
Debitur
Kualitas
Kredit
Lingkungan Hidup
BARCLAYS ENVIRONMENTAL social risk assessment in lending: “We also believe that taking due account of
our environmental and social impacts is not only the right thing to do, but also makes good business sense.”
Menentukan Risiko Perbankan terkait dengan Risiko Lingkungan Hidup
• How green or sustainable is the company?
• How likely is it that a collateral is contaminated? Debitur & Pemilik Usaha
dan/atau kegiatan
• How likely is it that a company will not be able to
meet its financial obligations due to environmental
reasons?

Pabrik/
Industri

Kredit

BANK
Tingkat Resiko?
• Risiko Kredit
Informasi dari Dokumen Laporan dan Hasil • Risiko Hukum
Lingkungan Hidup Pengawasan • Risiko Reputasi
Amdal, UKL-UPL dalam kaitannya dengan Sistem Perizinan: Izin Lingkungan, Izin PPLH
dan Izin Usaha dan/atau Kegiatan
Pengembangan Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap Pra- Usaha/ Kegiatan Tahap
KRP Konstruksi, Konstruksi &Operasi
Pasca Operasi

Izin PPLH

Rencana izin Pelaksanaan Penutupan


Usaha Usaha usaha Usaha
dan/atau dan/atau dan/atau dan/atau
kegiatan kegiatan kegiatan Kegiatan

RTRW/RDTR
Amdal
atau Audit
Implementasi ERA Tata Ruang
UKL-UPL LH
RKL-RPL/ Izin Paska
KLHS
Lingkungan & Usaha/
Continuous Kegiatan
RPPLH
Izin Improvement
ERA ERA
Lingkungan
Izin
Pencana Penutupan
Daya Dukung & Pinjam
Usaha dan/atau
Daya Tampung LH Pakai
Pengawasan
Kawasan kegiatan serta
Hutan Lingkungan Hidup Persetujuannya
ERA Penaatan
Untuk rencana terhadap BML
usaha/kegiatan dan KBKL
Keterangan Hasil ERA Pemanfaatan
strategis tertentu di
= Instrumen
merupakan Penegakan Hukum Ruang Paska
bagian dari kawasan hutan (HL
PPLH – Sistem
atau HP) Lingkungan Usaha/Kegiatan
KDL dokumen Amdal
Izin Lingkungan: „Jantungnya‟ Sistem Perizinan di Indonesia
Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh Dilakukan oleh Pengawasan
• Proses Penilaian Amdal oleh KPA; MENLH, MENLH, Lingkungan Hidup &
MENLH, Gubernur,
• Proses Pemeriksaan UKL-UPL Gubernur, atau Gubernur, atau Penegakan Hukum
atau
oleh Instansi LH Bupati/Walikota Bupati/ Walikota Lingkungan
Bupati/Walikota

Pemrakarsa Izin PPLH • Pelaksanaan


Usaha dan/atau
Kegiatan
Rencana Usaha Proses Izin Usaha • Pelaksanaan Izin
Izin
dan/atau Amdal atau Lingkungan
dan/atau Lingkungan & Izin
Kegiatan
UKL-UPL Kegiatan PPLH

Proses Penyusunan Amdal atau UKL-UPL Diterbitkan oleh Menteri terkait,


oleh Pemrakarsa Gubernur, atau Bupati/Walikota Penaatan terhadap
BML & KBKL
• IZIN LINGKUNGAN merupakan „Jantung-nya’ Sistem Perizinan di
Indonesia. Sesuai dengan ketentuan PUU PSDA dan LH, Izin
lingkungan merupakan persyaratan bagi diperolehnya izin PPLH dan
Izin Usaha dan/atau Kegiatan;
• Secara legal, izin usaha dan/atau kegiatan tidak dapat diterbitkan
tanpa adanya izin lingkungan. Izin Lingkungan merupakan hasil Penurunan Beban
dari Proses Amdal atau UKL-UPL yang disusun oleh Pemrakarsa Pencemaran dan Laju
dan dinilai oleh KPA atau diperiksa oleh Instansi LH Kerusakan LH
Izin Lingkungan & Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi
Persyaratan IUP Eksplorasi: Clear & Clean
a. administratif; (C&C) + Green
b. teknis;
c. lingkungan; dan Pernyataan
Kegiatan IUP d. finansial.
untuk
Eksplorasi IUP Eksplorasi terdiri atas: mematuhi
a. mineral logam; ketentuan
kondisi geologi Penyelidikan
regional Umum
b. batubara; PUU di
& indikasi c. mineral bukan logam; dan/atau bidang
adanya
mineralisasi
d. batuan. PPLH i.e. Izin
Lingkungan

informasi secara Eksplorasi


terperinci dan teliti Studi
Kelayakan
Kelayakan ekonomis dan teknis (FS)
usaha pertambangan, termasuk
kelayakan lingkungan serta Sumber: Pasal 1 UU No. 4 Tahun 2009 dan Pasal 22 Ayat (2), Pasal 23, Pasal 26,
perencanaan pascatambang Pasal 29 Ayat (2)PP No. 23/2010)
Izin Lingkungan & Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi
IUP Operasi Produksi adalah izin Persyaratan IUP Operasi Produksi

usaha yang diberikan setelah selesai a. administratif;


Clear & Clean
b. teknis;
pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk (C&C) + Green
c. lingkungan;
melakukan tahapan kegiatan dan
operasi produksi d. finansial.

Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha 1. pernyataan kesanggupan


pertambangan yang meliputi untuk mematuhi ketentuan
• konstruksi, PUU di bidang PPLH; dan
• penambangan, 2. persetujuan dokumen
• pengolahan, pemurnian, termasuk
lingkungan hidup sesuai
pengangkutan dan
• penjualan, serta dengan ketentuan PUU
• sarana pengendalian dampak lingkungan (IZIN LINGKUNGAN)
sesuai dengan hasil studi kelayakan.
(Pasal 26 PP No. 23/2010)
Sumber: Pasal 1 UU No. 4 Tahun 2009
Amdal dan Rencana Pengadaan Tanah
Amdal dan Izin Lingkungan menjadi salah satu dasar penyusunan
Dokumen Rencana Pengadaan Tanah (Tahap Perencanaan)
Sumber: Pasal 6 aayat (1)
dokumen dan ayat (4) Perpres 71/2012
perencanaan
Pengadaan
Tanah disusun
Perencanaan
1
berdasarkan Pengadaan Tanah untuk
studi kelayakan Kepentingan Pembangunan
Persiapan 2 Pasal 2 Perpres 71 Tahun 2012

Amdal & Izin Bagian dari Tahap Pra-Konstruksi


Lingkungan
SHIA Rail Link

Pelaksanaan
3
PENTING DIPERHATIKAN!
Pengadaan Tanah hanya dapat dilakukan setelah
4
pelaksanaan studi Amdal SHIA RAIL LINK selesai
dilakukan (SKKL dan Izin Lingkungan SHIA Rail Link telah
diterbitkan) Penyerahan Hasil
Amdal dalam Tahapan Pelaksanaan Proyek KPS

Pasal 4 ayat( 3):


Kajian Pendukung

Dilampiri
dengan
SKKLH & Izin Dokumen
Proses Penyusunan Lingkungan Pelaksanaan RKL-RPL/
Penapisan Wajib AMDAL.
Dokumen AMDAL sudah
Pada tahap ini
Izin Lingkungan pada
Amdal atau UKL- diterbitkan tahap:
UPL, dan sdh diperoleh • Pra-kontruksi,
Penyusunan KA SKKLH dan Izin • Konstruksi dan
Pengadaan IEE KA ANDAL RKL-RPL Lingkungan • operasi komersial
Konsultan Amdal IEE = Initial Environmental Examination
Sumber: Peraturan Menteri Negara Perecanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No. 03 Tahun 2012 tentang Panduan
Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyedian Infrastuktur
IEE dan AMDAL dalam Proyek KPS

Sumber: Peraturan Menteri Negara Perecanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No. 03 Tahun 2012 tentang Panduan
Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyedian Infrastuktur
Izin Lingkungan: Instrumen Utama Penurunan Beban Pencemaran dan
Laju Lingkungan Hidup
Jumlah POTENSI Beban Pencemaran dan Laju Kerusakan Lingkungan yang AKAN dikendalikan oleh setiap
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan (setiap Izin Lingkungan & Izin PPLH yang diterbitkan)

Pengawasan Lingkungan Jumlah AKTUAL


Rencana Usaha Hidup & Penegakan Hukum
dan/atau Lingkungan Beban Pencemaran
Kegiatan dan Laju Kerusakan
Lingkungan yang
Izin PPLH • Pelaksanaan TELAH
Proses Usaha dan/atau
Izin dikendalikan oleh
Amdal atau Lingkungan Izin Usaha Kegiatan
UKL-UPL • Pelaksanaan Izin setiap penanggung
dan/atau
Lingkungan & Izin jawab usaha
Kegiatan PPLH
dan/atau kegiatan
• Dalam dokumen LH yang disusun dan diajukan
dalam permohonan izin lingkungan oleh
pemraksarsa dapat dihitung potensi beban Penaatan
pencemar dan/atau laju kerusakan lingkungan terhadap Baku
Mutu Lingkungan
yang akan dikendalikan oleh setiap Pemrakarsa
(BML) & Kriteria
• Komisi Penilai /Instansi LH menilai/memeriksa Baku Kerusakan Penurunan Beban
dokumen lingkungan tersebut terkait dengan Lingkungan (KBKL) Pencemaran dan
proses penerbitan izin lingkungan Laju Kerusakan LH
Contoh Penghitungan Potensi Beban Pencemaran Air dalam
Prakiraan Dampak Lingkungan (Dok. Andal)
Hulu Volume Limbah = 102.000 x 7.3 m3/orang/thn
= 744.6 x 103m3/tahun
Projeksi jumlah penduduk
thn 1995: 102.000 orang
Volume Limbah Daerah Proyek
Tanpa Proyek (tp) = 10.000 x 7.3
= 73 x 103m3/tahun
Pabrik Kertas (Rencana
Pembangun 1985) Dengan Proyek (dp):
Penduduk = (6.000 x 7.3) + (6 x 73)
= 481.8 x 103m3/tahun
Daerah Proyek
Industri Kertas
Projeksi jumlah penduduk thn = 15.000 ton x 54 m3/ton
1995: TANPA PROYEK (TP) 10.000 = 810 x 103m3/tahun
orang
Projeksi jumlah penduduk tahun BPtp = 817,6 x 103m3/thn
1995 DENGAN PROJECT (DP)
12.000 orang BPdp = 2036,4 x 103m3/thn
Hilir
BP = 128,7 x 103m3/tahun

Sumber: Soemarwoto, Otto, 1999 Hal.209-211 Potensi Beban Pencemaran (BP)


Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Memiliki Izin Lingkungan
Izin lingkungan =
Usaha Proses penyusunan persyaratan untuk
dan/atau dan Penilaian Amdal memperoleh izin
usaha dan/atau
Kegiatan kegiatan
Wajib AMDAL
IZIN Usaha
IZIN
Wajib Memiliki dan/atau
LINGKUNGAN
Kegiatan
Usaha
dan/atau
Kegiatan Proses penyusunan
Setiap usaha dan/atau kegiatan
Wajib UKL/UPL dan Pemeriksaan
UKL-UPL yang wajib memiliki Amdal atau
UKL-UPL wajib memiliki izin
lingkungan
Catatan: Usaha dan/atau Kegiatan wajib SPPL tidak
wajib memiliki izin lingkungan Sumber: Pasal 2 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Amdal dan Izin Lingkungan
1. PP 27 Tahun 2012 telah mengintegrasikan Proses
izin lingkungan ke dalam proses Amdal dan proses
UKL-UPL;
2. Sesuai dengan ketentuan PP No. 27 Tahun 2012,
proses Amdal tersebut menghasilkan 2 (dua)
keputusan jika rencana usaha dan/atau kegiatan
dinyatakan layak lingkungan, yaitu
a. keputusan kelayakan lingkungan hidup dan
b. izin lingkungan.
3. Izin lingkungan diterbitkan bersamaan dengan
keputusan kelayakan lingkungan hidup.
Proses Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan
Pemrakarsa Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi Menteri, gubernur, atau
Penilai Amdal bupati/walikota
1
Pengumuman Jasa Penilaian Amdal dibebankan Biaya Adm Penerbitan SKKL dan
SPT dari kepada Pemrakarsa – sesuai SBU/PNBP Izin Lingkungan dibebankan
dan Pengumuman kepada Pemrakarsa sesuai PNBP
Konsultasi = 10 hari Kerja
Publik Penilaian Kerangka Acuan Paling lambat 5 hari kerja
30 hari kerja setelah diterbitkan
3 4 5 6
2
Pengajuan Penilaian Penerbitan Pengumuman Izin
Penyusunan Penilaian 15
Penilaian KA oleh Persetujuan Lingkungan
Kerangka KA oleh
Kerangka Sekretariat KA oleh Ketua
Acuan (KA) Tim Teknis
Acuan KPA KPA 14a
Penerbitan:
1. Keputusan
Biaya Penyusunan 7 Kelayakan
Penyusunan
Amdal oleh
ANDAL dan Lingkungan; dan
Pemrakarsa RKL-RPL 2. izin Lingkungan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Pengajuan Permohonan Izin 8 75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT Pengumuman Layak 10 hari
Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan Lingkungan kerja
9 11 12
RKL-RPL Penilaian Penilaian Penilaian
ANDAL & 14b
Satu surat ANDAL & ANDAL & Keputusan
RKL-RPL RKL oleh RKL-RPL Ketidaklayakan LH
permohonan
Sekretariat Tim Teknis oleh KPA
KPA
Tidak Layak
Catatan: Waktu penilaian tidak Lingkungan
termasuk waktu perbaikan Pengumuman Permohonan Rekomendasi
10
dokumen oleh pemrakarsa Izin Lingkungan KPA 13
Esensi Dasar Amdal & UKL-UPL dalam PP 27/2012
Amdal dan UKL:-UPL: Dokumen LH yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk proses pengambilan keputusan (i.e. Penerbitan Izin
Lingkungan, Kredit Perbankan, dokumen lelang untuk Proyek KPS dalam kaitannya dengan
Penjaminan Investasi, Due Diligence, pengawasan lingkungan)

Pengambil Keputusan

Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan

AMDAL atau UKL-UPL =


Menyediakan Informasi Izin Lingkungan

Informasi yang disajikan dalam Amdal atau UKL-UPL:


• Dampak lingkungan yang terjadi akibat rencana usaha dan/atau
kegiatan, dan
• Langkah-langkah pengendaliannya dari aspek teknologi,sosial dan
institusi, pemantauan lingkungannya serta komitmen pemrakarsa
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (1)
1. Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
3. Kepentingan pertahanan keamanan;
4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak
dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan
pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan (data dan informasi valid dan
realible)
5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai
sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang
bersifat negatif;
6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulanggi dampak penting negatif yang akan
ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan
pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (2)
7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai
sosial atau pandangan masyarakat (emic view);
8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi
dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan:
• entitas dan/atau spesies kunci (key species);
• memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
• memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance);
dan/atau
• memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
9. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar
rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan;
10. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal
terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
dimaksud; dan
Penerbitan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup

MENTERI Jangka waktu penetapan

GUBERNUR 10 Hari Kerja Keputusan Kelayakan


Bupati/Walikota Lingkungan atau
Ketidaklayakan

Muatan Keputusan Kelayakan Lingkungan


Rekomendasi Hasil 1 Dasar pertimbangan dikeluarkannya
1.
penetapan; dan
Penilai an Andal & RKL-
2 Pernyataan kelayakan lingkungan usaha
2.
RPL dari Komisi Penilai dan/atau kegiatan;
Amdal 3 Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai
3.
dengan yang tercantum dalam RKL-RPL.
Sumber: Pasal 32-33 PP 27/2012
Izin Lingkungan
4 Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak
4.
terkait
Dalam PP 27/1999: tidak datur sedetil atau
serinci ini. SKKL sudah termasuk 75 hari 5 jumlah dan jenis izin PPLH yang
1.
penilaian Andal dan RKL-RPL. Muatan SKKL diwajibkan (Jika wajib memiliki izin
juga belum/tidak diatur PPLH)
Penerbitan Izin Lingkungan Hidup Untuk Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal

AMDAL
SK Kelayakan LH dari Menteri Izin lingkungan dari Menteri
SK Kelayakan LH dari gubernur Izin lingkungan dari gubernur
SK Kelayakan LH dari bupati/ Izin lingkungan dari bupati/
walikota walikota

Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota


bersamaan dengan diterbitkannya keputusan kelayakan lingkungan hidup

Sumber: Pasal 47 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Muatan Izin Lingkungan
Sumber: Pasal 48 PP No. 27 Tahun 2012

Izin lingkungan hidup paling sedikit memuat:


1. persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam keputusan
kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL;
2. persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota; dan
3. Berakhirnya izin lingkungan.

Dalam hal usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan


pemrakarsa wajib memiliki izin PPLH, izin lingkungan tersebut
mencantumkan jumlah dan jenis izin PPLH.

Izin lingkungan hidup berakhir bersamaan dengan berakhirnya


izin usaha dan/atau kegiatan maksudnya adalah: Izin
Lingkungan berlaku selama usaha dan/atau kegiatan tetap
berlangsung sepanjang tidak ada perubahan dan tidak
Sumber: Pasal 48 PP 27/2012 Izin Lingkungan
dicabut;
Konsep Muatan Izin Lingkungan

Konsep dasar muatan izin, termasuk izin


lingkungan pada dasarnya harus memuat
butir-butir sebagai berikut:
❶ Identitas Pemrakarsa/Pemegang Izin;
❷ Persyaratan
❸ Kewajiban
❹ Hal-hal Lain
❺ Masa berlakunya Izin Lingkungan
SKKL atau Rekomendasi UKL-UPL, Izin Lingkungan &
Izin PPLH, serta Izin Usaha dan/atau kegiatan

SKKLH Izin Lingkungan Izin Usaha


(Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup) • Persyaratan dan kewajiban
persyaratan
dan/atau
dalam SKKLH dan Rek. UKL-UPL
• Persyaratan dan kewajiban yang
kegiatan
Ber-transformasi menjadi ditetapkan oleh Menteri, Gub,
atau bupati/walikota
Tidak semua
• JUMLAH DAN JENIS
Rekomendasi rencana usaha
IZIN PPLH
Persetujuan UKL-UPL • Berakhirnya Izin Lingkungan
dan/atau kegiatan
memerlukan izin
PPLH

Detailing
Integrasi Izin PPLH dari Izin
ke dalam Izin Izin Izin PPLH yang
Lingkungan (Pasal Izin PPLH sudah
Pembuangan Pemanfaatan
123 UU 32/2009) lainnya disebutkan
Air Limbah LB3
dalam Izin
Lingkungan
Izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan (Izin PPLH)
• Izin PPLH diterbitkan pada tahap operasional.
• Izin PPLH diterbitkan berdasarkan persyaratan dan kewajiban izin
lingkungan yang harus ditaati oleh perusahaan
• Izin PPLH, antara lain:
– pembuangan air limbah ke air atau sumber air;
– pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah
– penyimpanan sementara limbah B3;
– pengumpulan limbah B3;
– pemanfaatan limbah B3;
– pengolahan limbah B3;
– penimbunan limbah B3;
– pembuangan air limbah ke laut;
– dumping ke media lingkungan;
– pembuangan air limbah dengan cara reinjeksi; dan
Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan
• Pemegang izin lingkungan berkewajiban untuk:
a. menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat
dalam izin lingkungan;
b. membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan terhadap persyaratan dan
kewajiban dalam izin lingkungan kepada
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota; dan
c. Menyediakan dana penjamin untuk pemulihan
fungsi lingkungan hidup sesuai ketentuan
PUU; - (diberlakukan jika sudah ada PP
yang mengatur tentang dana penjaminan)
• Laporan disampaikan secara berkala setiap 6
(enam) bulan Dalam PP 27/1999: Ketentuan terkait hal
Sumber: Pasal 53 PP 27/2012 Izin Lingkungan ini tidak diatur/tidak ada
NSPK & Instrumen PPLH pada Tahap Eksplorasi dan Operasi Produksi
Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan
Izin LH & Izin PPLH + IUP Penaatan
Dampak terhadap Baku
Mutu
Penting & Lingkungan
Dampak LH (BML) & Kriteria
Baku Kerusakan
Pelaksanaan Usaha dan/atau lainnya Lingkungan
Kegiatan Pertambangan (KBKL)

• KepMenLH No. 45 Tahun 2005


tentang Pedoman Penyusunan
Implementasi
Audit LH Persyaratan Izin
Laporan Pelaksanaan RKL-RPL
(LAPORAN PELAKSANAAN IZIN
Lingkungan & Izin PPLH LINGKUNGAN)
• KepMenLH No. 42 Tahun 1994 serta Continuous
• KepMenLH No.07 Th 2001 tentang
tentang Pedoman Umum Improvement PPLH dan PPLHD
Pelaksanaan Audit LH
• KepMenLH No. 30 Tahun 2001 • KepMenLH No.56 Th 2002 tentang
tentang tentang Pedoman Pedoman Umum Pengawasan LH
Pelaksanaan Audit Lingkungan • KepMenLH No.57 Th 2002 tentang
Hidup yang diwajibkan Pengawasan Tata Kerja PPLH
• PerMenLH No. 17 Tahun 2010 • KepMenLH No.58 Th 2002 tentang
tentang Audit LH
Lingkungan Hidup Tata Kerja PPLHD
Dampaknya Lingkungan Hidup dari Produksi Tembaga dan Kewajiban Pemegang IUP
Pemegang IUP dan
IUPK wajib menjamin
penerapan standar dan
baku mutu lingkungan
sesuai dengan
karakteristik suatu
daerah (Pasal 97 UU
4/2009);

Pemegang IUP dan IUPK wajib


menjaga kelestarian fungsi dan daya
dukung sumber daya air yang
bersangkutan sesuaidengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan (Pasal 98 UU 4/2009)

Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP dan IUPK wajib
melaksanakan:
Pemegang IUP dan IUPK wajib: • pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan reklamasi dan
pascatambang;
a. menerapkan kaidah teknik • upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara;
pertambangan yang baik • pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan dalam bentuk padat,
b. mematuhi batas toleransi daya cair, atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum dilepas ke media
dukung lingkungan lingkungan
Pasal 95 UU 4/2009 Pasal 96 UU 4/2009
TATA LAKSANA RENCANA REKLAMASI
Pasal 2 Ayat (1) PP 78/2010: Pemegang IUP Eksplorasi
dan IUPK Eksplorasi wajib melaksanakan reklamasi

IUP EKSPLORASI

IUP OPERASI PRODUKSI


Penyelidikan Eksplorasi FS
Umum

Pengajuan Bersamaan
Pengajuan dgn Pengajuan IUP
Operasi Produksi

Rencana Reklamasi Tahap Rencana reklamasi paling sedikit memuat:


Rencana Reklamasi
Operasi Produksi 1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah
Tahap Eksplorasi
ditambang
2. Rencana bukaan lahan
3. Program Reklamasi terhadap lahan
terganggu
4. Kriteria Keberhasilan
Pasal 5 PP 78/2010: Disusun berdasarkan 5. Rencara biaya
DOKUMEN LH Yang telah disetujui

Sumber: dimodifikasi dari Dirjen Minerba, 2011. Bahan RDP dengan Komisi VII DPR RI(21 Desember 2011)
Reklamasi oleh Pemegang IUP(K) Ekplorasi
• Lahan yang tidak digunakan
padatahap operasi • Kualitas air permukaan, air
produksi. tanah, air laut, dan tanah
• lubang pengeboran, sumur serta udara berdasarkan
uji, parit uji, dan/atau BML dan KBKL
sarana penunjang • Perlindungan dan pemulihan
keanekaragaman hayati;
• Penjaminan terhadap
Lahan terganggu pada kegiatan stabilitas dan keamanan

eksplorasi timbunan batuan penutup,


kolam tailing, lahan bekas
tambang, dan
• struktur buatan lainnya;
Wajib memenuhi prinsip: • pemanfaatan lahan bekas
Reklamasi a. Perlindungan dan
tambang sesuai dengan
peruntukannya;
pengelolaan • memperhatikan nilai-nilai
lingkungan hidup sosial dan budaya setempat;
Pemegang IUP pertambangan; dan dan
Eksplorasi dan IUPK • perlindungan terhadap
b. keselamatan dan kuantitas air tanah
Eksplorasi kesehatan kerja
Sumber: Pasal 2 Ayat (1) and ayat (3), Pasal 3 dan Pasal 19 PP 78/2010)
TATA LAKSANA RENCANA PASCATAMBANG

IUP EKSPLORASI

IUP OPERASI PRODUKSI


Penyelidikan Eksplorasi FS
Umum

Pengajuan Bersamaan dgn Rencana pascatambang memuat:


Pengajuan IUP OP 1. Profil wilayah
2. Deskripsi kegiatan pertambangan
3. Rona Lingkungan akhir
4. Program pascatambang
5. Kriteria keberhasilan
6. Rencana biaya
Disusun berdasarkan AMDAL atau UKL dan UPL Yang telah
disetujui

Sumber: dimodifikasi dari Dirjen Minerba, 2011. Bahan RDP dengan Komisi VII DPR RI(21 Desember 2011)
Reklamasi & Pasca Tambang oleh Pemegang
IUP(K) Operasi Produksi
Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi • Kualitas air permukaan, air
tanah, air laut, dan tanah
wajib melaksanakan reklamasi dan pascatambang (Pasal 2
serta udara berdasarkan
ayat (2) PP 78/2010) BML dan KBKL
• Perlindungan dan pemulihan
Reklamasi dan pascatambang dilakukan terhadap lahan keanekaragaman hayati;
terganggu pada kegiatan pertambangan dengan sistem • Penjaminan terhadap
dan metode: stabilitas dan keamanan
a. penambangan terbuka; dan timbunan batuan penutup,
b. penambangan bawah tanah kolam tailing, lahan bekas
tambang, dan
(Pasal 2 ayat (4) PP 78/2010)
• struktur buatan lainnya;
• pemanfaatan lahan bekas
Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang oleh pemegang tambang sesuai dengan
IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib peruntukannya;
memenuhi prinsip: • memperhatikan nilai-nilai
a. perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sosial dan budaya setempat;
pertambangan; dan
b. keselamatan dan kesehatan kerja; dan • perlindungan terhadap
kuantitas air tanah
c. konservasi mineral dan batubara
Pasal 3 ayat 2 PP 78/2010 Pasal 4 ayat (1) PP 78/2010
Mekanisme dan Frekuensi Pelaporan Pelaksanaan Izin Lingkungan

Persyaratan dan • Instansi yang membidangi


kewajiban yang dimuat usaha/kegiatan ybs.
dalam izin
• Instansi yang ditugasi
lingkungan, termasuk
mengelola LH di Pusat,
RKL-RPL dalam
Provinsi, Kab/Kota
Dokumen Amdal dan Frekuensi
dalam Formulir UKL- • 6 (enam) bulan
sekali
UPL
Pelaporan:
Pengelolaan dan • Buku
Pemrakarsa Pemantauan • File elektronik i.e. CD
Lingkungan
Buku Laporan atau
Masyarakat/Publik sistem informasi
elektronik i.e. Website

Pasal 68 UU 32/2009: “setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban (a)
memberikan informasi yang terkait dengan PPLH secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu...”
Pasal 65 ayat (2) UU 32/2009: setiap orang berhak mendapatkan ....akses informasi ...atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat”
Sistematika Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas
Perusahaan/Pemegang Izin
Lingkungan
B. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan
C. Deskripsi Kegiatan
D. Perkembangan Lingkungan
Sekitar

2 BAB II PELAKSANAAN DAN


3 BAB III KESIMPULAN
• Kesimpulan mengenai efektivitas EVALUASI
pengelolaan lingkungan hidup dan A. Pelaksanaan Persyaratan dan
kendala-kendala yang dihadapi;
Kewajiban yang tercantum dalam
• Kesimpulan mengenai kesesuaian
hasil pelaksanaan pengelolaan Izin Lingkungan;
dan pemantauan lingkungan B. Evaluasi
dengan rencana pengelolaan dan 1. Evaluasi Kecendrungan
pemantauan dalam dokumen
2. Evaluasi Tingkat Kritis
RKL-RPL atau dalam Formulir
UKL-UPL 3. Evaluasi Penaatan
Pengawasan Lingkungan Hidup
Menteri dapat mendelegasikan
a Pengawasan
Gubernur
kewenangannya dalam
melakukan pengawasan
kepada pejabat/instansi
Bupati/Walikota teknis yang bertanggung
(sesuai kewenangannya)
b
jawab di bidang
perlindungan dan
PENANGGUNG JAWAB USAHA pengelolaan lingkungan
dan/atau KEGIATAN (PROPONEN) hidup

Tingkat
Ketaatan
Implementasi 1. PUU Bidang
Izin Lingkungan & c
Izin PPLH serta Menetapkan PPLH
Continuous Pejabat Pengawas 2. Izin
Improvement oleh Lingkungan Hidup Lingkungan
PROPONEN Sumber: Pasal 71 dan Pasal 72 UU No. 32 Tahun 2009
Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup Pengawasan Penaatan LH
Keputusan MENLH No. 56 Tahun 2002
Memantau
Data dan
informasi Mengevaluasi
secara umum
berupa fakta- Menetatpkan Status
fakta  Ketaatan
kinerja atau
status Penanggungjawab
ketaatan Usaha dan atau 1. Kewajiban yang tercantum
Kegiatan dalam PUU PPLH.
2. Kewajiban untuk melakukan
pengelolaan lingkungan dan
Ruang Lingkup Pengawasan pemantauan lingkungan
• Aspek PUU PPLH sebagaimana tercantum
dalam dokumen AMDAL atau
• Aspek Perizinan UKL-UPL atau persyaratan
• Aspek Kesiagaan dan Tanggap lingkungan yang tercantum
Darurat, dalam izin yang terkait
PP Izin Lingkungan dalam PROPER
Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib Amdal atau UKL-UPL (PROPONEN)

• Melaksanakan Persyaratan dan Kewajiban dalam


Amdal/ Izin Lingkungan & Izin PPLH
UKL-UPL • Membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban
dalam izin Lingkungan
(Pasal 53 PP 27 Tahun 2012)

Izin Kinerja
Lingkungan PROPENEN
Pelaksanaan
Izin dalam
Lingkungan PPLH

Kriteria • Kriteria Pengendalian Pencemaran Lingkungan;


• Kriteria Pengelolaan LB3
Pelaksanaan
• Kriteria Pengendalian Kerusakan Lingkungan;
Izin Lingkungan • Kriteria Beyond Compliiance
Kriteria PROPER & Ketentuan-Ketentuan dalam PP 27/2012

Kriteria PROPER BIRU, MERAH dan HITAM terkait PROPONEN


Pelaksanaan AMDAL atau UKL-UPL Memiliki Amdal/UKL-UPL
dan Izin Lingkungan serta
Izin PPLH

Pelaksanaan Izin
Lingkungan & Izin PPLH

• Melaksanakan
= tidak Persyaratan dan
memiliki izin Kewajiban dalam
lingkungan Izin Lingkungan &
Izin PPLH
• Membuat dan
menyampaikan
laporan pelaksanaan
PELANGGARAN terhadap terhadap
Ketentuan Pasal 53 PP No. 27 Pelanggaran persyaratan dan
PENAATAN terhadap terhadap
Tahun 2012 tentang Izin kewajiban dalam izin
Ketentuan Pasal 53 PP Pasal 109 UU
Lingkungan, dikenakan sanksi Lingkungan
No. 27 Tahun 2012 Administrasi Pasal 71 PP No. No. 32/2009
tentang Izin Lingkungan 27/2012 PP 27/2012
Sanksi Administratif
Pasal 53: Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan: (a) menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam
izin lingkungan, (b) membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan dan
kewajiban dalam izin lingkungan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota; dan (c) Menyediakan dana
penjamin untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup sesuai ketentuan PUU. Laporan disampaikan secara
berkala setiap 6 (enam) bulan

Pemegang izin yang melanggar ketentuan sebagaimana


1 dimaksud dalam Pasal 53 dikenakan sanksi administratif
yang meliputi:
• teguran tertulis;
• paksaan pemerintah;
• pembekuan izin lingkungan; atau
• pencabutan izin lingkungan

Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat


2 (1) di terapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

Sumber: Pasal 56 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan
Perubahan Izin LIngkungan
Dalam hal usaha dan/atau kegiatan
Pasal 40 ayat (3) mengalami perubahan, Penanggung
1
UU No. 32 Tahun 2009
tentang PPLH
Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
wajib Memperbarui Izin Lingkungan
1
Ketentuan Pasal 40 ayat (3) UU PPLH diterjemahkan dalam pasal 50 dan Pasal 51 PP
Izin Lingkungan dan akan dijabarkan secara rinci dalam Peraturan MENLH tentang
Pedoman Perubahan Izin Lingkungan

2 Peraturan MENLH
Tentang Pedoman
Pasal 50 dan 51 3 Perubahan Izin
PP No. 27 Tahun 2012 Lingkungan
tentang Izin Lingkungan
1. jenis-jenis perubahan;
1. Lima jenis perubahan usaha 2. kriteria perubahan dan
dan/atau kegiatan secara umum; jenis dokumen LH
2. Mekanisme perubahan Izin 3. Muatan dokumen LH
Lingkungan secara umum 4. Tata cara
Perubahan Izin Lingkungan untuk Usaha dan/Kegiatan Wajib Amdal

Penerbitan Perubahan Izin Lingkungan

Laporan Perubahan SKKL


Perubahan

Perubahan Perubahan yang Adendum


Pengelolaan & Berpengaruh Amdal
Andal &
Perubahan Pemantauan terhadap LH Baru RKL-RPL
Kepemilikan Lingkungan (9 Kriteria)

1 2 3
Perubahan Dampak/ Resiko
4 LH (ERA/Audit LH]
Perubahan Usaha
5
dan/atau Kegiatan Rencana Usaha/Kegiatan tidak
dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
Lingkungan diterbitkan
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan,
apabila usaha dan/atau kegiatan yang telah
memperoleh izin lingkungan direncanakan untuk Sumber: Pasal 50-51 PP No. 27 Tahun 2012
dilakukan perubahan
Perubahan Berpengaruh terhadap Lingkungan Hidup
Usaha dan/Kegiatan Wajib Amdal
Kata kunci “ BERPENGARUH”  Hanya
rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan yang BERPENGARUH terhadap lingkungan
yang wajib mengajukan perubahan izin
1. Alat-alat Produksi lingkungan.
2. Kapasitas Produksi
3. Spesifikasi teknik Kriteria
4. Sarana Usaha dan/atau Perubahan
kegiatan
yang lebih
5. Perluasan Lahan dan
detail
Bangunan
6. Waktu dan Durasi Operasi
7. Usaha dan/atau Kegiatan
dalam Kawasan yang belum
a b
Adendum
8.
dilingkup
Perubahan Kebijakan
AMDAL Andal &
Pemerintah BARU RKL-RPL
9. Perubahan LH yang
mendasar akibat peristiwa Sumber: Pasal 50 ayat (2) huruf (c), ayat (4) dan
alam atau akibat lain ayat (8) PP No. 27 Tahun 2012
Konsep Rancangan Peraturan MENLH tentang
Pedoman Perubahan Izin Lingkungan
Pedoman perubahan izin lingkungan ini bertujuan
untuk menjabarkan lebih rinci mengenai:

1 2 3 4
Jenis-jenis Kriteria Muatan Tata cara
perubahan usaha perubahan
dan/atau kegiatan
perubahan dokumen keputusan
yang dapat usaha dan/atau lingkungan kelayakan
menyebabkan kegiatan dan hidup untuk lingkungan,
terjadinya jenis dokumen Perubahan perubahan
perubahan izin rekomendasi UKL-
lingkungan (5 Jenis lingkungan Usaha UPL dan penerbitan
Perubahan Usaha hidup yang dan/atau perubahan izin
dan/atau Kegiatan) wajib disusun Kegiatan lingkungan

BAB II BAB III BAB IV BAB V


Perubahan Kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan

Pemilik/ Pemilik/
Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Usaha dan/atau Usaha dan/atau
Kegiatan Kegiatan

“A” Usaha dan/atau


Kegiatan “B”

Menteri, Permohonan
Gubernur, atau Perubahan
Bupati/Walikota Izin
sesuai kewenangannya Lingkungan
menerbitkan
Perubahan Izin Lingkungan
dari Pemegang izin “A” ke “B”
[Tanpa Mekanisme Amdal/UKL-UPL]

Sumber: Pasal 50 ayat (2) huruf (a) dan Pasal (51)


Perubahan Izin Lingkungan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)
Kereta Api Ekspres Bandara (SHIA Rail Link)
1. Pemrakarsa rencana usaha
dan/atau kegiatan SHIA Rail
Link adalah Kementerian
Perhubungan  Amdal dan
Izin Lingkungan a.n.
Kemenhub;
2. Implementasi SHIA Rail
Link oleh Unit Management
Badan Usaha 
Perubahan Izin Lingkungan
Pasal 50 ayat (1), ayat (2)
huruf a dan Pasal 51 ayat
(1) PP 27/2012

Kementerian Unit Management


Perhubungan Badan Usaha

Perubahan Izin Lingkungan karena terjadi


perubahan kepemilikan
Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Usaha dan/atau
Kegiatan
Laporan MENTERI
Perubahan
yang akan GUBERNUR
direncanakan Bupati/Walikota
Perubahan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup

Perubahan bentuk Berpengaruh


pengelolaan dan terhadap
pemantauan yang Lingkungan Evaluasi/
berpotensi menimbulkan [sesuai mekanisme Telaahan
dampak lingkungan baru Pasal 50 ayat (2)
huruf (c) ] Perubahan bentuk
pengelolaan dan
pemantauan yang
bertujuan perbaikan
(continual improvement)
Penerbitan Perubahan Izin Lingkungan dan tidak menimbulkan
dampak lingkungan baru.
Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh
terhadap lingkungan hidup
No Jenis Perubahan Usaha Kriteria Perubahan
dan/atau Kegiatan
1. Perubahan dalam Perubahan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
penggunaan alat-alat produksi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif lingkungan:
produksi yang a. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi merubah bahan
berpengaruh terhadap baku dan bahan penolong;
lingkungan hidup b. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi merubah dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan; dan/atau
c. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi menyebabkan
terjadinya ketidaksesuaian antara dampak lingkungan baru
dengan bentuk pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan
yang dilakukan

2. Penambahan kapasitas Penambahan jumlah produk yang dihasilkan dari proses produksi
produksi; suatu usaha dan/atau kegiatan

3. Perubahan spesifikasi Perubahan yang antara lain meliputi perubahan desain; proses
teknik yang produksi; perubahan bahan baku; perubahan bahan penolong;
mempengaruhi dan/atau perubahan penggunaan jenis sumber daya yang digunakan;
lingkungan; yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
i.e. Perubahan jenis dan/atau karakteristik bahan baku, bahan
penolong dan bahan bakar
Lanjutan - Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup

No Jenis Perubahan Kriteria Perubahan


Usaha dan/atau
Kegiatan
4. Perubahan sarana perubahan sarana pendukung yang membantu proses
usaha dan/atau produksi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif
kegiatan; terhadap lingkungan i.e. penambahan instalasi
pengolahan air bersih; penambahan sumber air bawah
tanah;

5. Perluasan lahan Penambahan luasan lahan dan/atau bangunan yang


dan bangunan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap
usaha dan/atau lingkungan
kegiatan

6. Perubahan waktu Perubahan berupa pengurangan atau penambahan


dan durasi operasi waktu dan/atau durasi kegiatan yang berpotensi
usaha dan/atau menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
kegiatan;
Lanjutan - Jenis perubahan dan kriteria perubahan yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup

No Jenis Perubahan Usaha Kriteria Perubahan


dan/atau Kegiatan
7. Usaha dan/atau kegiatan di Penambahan usaha dan/atau kegiatan baru dalam
dalam kawasan yang belum sebuah kawasan, yang belum dikaji dalam
tercakup dalam izin lingkungan; dokumen lingkungan sebelumnya

8. Terjadinya perubahan kebijakan Perubahan antara lain mencakup perubahan


pemerintah yang ditujukan dalam peraturan dan/atau NSPK yang diterbitkan oleh
rangka peningkatan perlindungan pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki
dan pengelolaan lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup i.e.
hidup; Perubahan baku mutu lingkungan dan kriteria
baku kerusakan

9. Terjadi perubahan lingkungan Terjadi perubahan rona lingkungan yang sangat


hidup yang sangat mendasar mendasar akibat terjadinya bencana alam atau
akibat peristiwa alam atau karena akibat lain yang menyebabkan pengelolaan
akibat lain, sebelum dan pada lingkungan hidup dalam kajian sebelumnya
waktu Usaha dan/atau Kegiatan menjadi tidak relevan dengan kondisi lingkungan
yang bersangkutan dilaksanakan pascabencana dan pasca perubahan atas akibat
lain tersebut
Perubahan Dampak Dan/Atau Risiko Lingkungan Hidup Berdasarkan
Hasil Kajian Analisis Risiko Lingkungan Hidup (ARLH) Dan/Atau Audit
Lingkungan Hidup Yang Diwajibkan

Ketentuan tentang ARLH masih berupa ketentuan yang


tercantum dalam UU 32/2009. PP tentang ARLH belum
diterbitkan (masih dalam draft RPP ARLH)

MENLH telah Menerbitkan Peraturan MENLH No. 03


Tahun 2013 tentang Audit Lingkungan Hidup
Tidak Dilaksanakannya Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Dalam Jangka Waktu 3 (Tiga) Tahun Sejak
Diterbitkannya Izin Lingkungan

Jenis perubahan yang dimaksud dalam kategori ini adalah


tidak adanya pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan sesuai
dengan deskripsi kegiatan yang tercantum dalam:
1. dokumen lingkungan hidup yang telah dinilai atau
diperiksa,
2. keputusan kelayakan lingkungan hidup/rekomendasi
persetujuan UKL-UPL dan izin lingkungannya yang
telah diterbitkan,
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah izin lingkungan
diterbitkan
Jenis Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan serta ruang terjadinya
perubahan usaha dan/atau kegiatan
Ruang Perubahan Usaha
dan/atau Kegiatan
Di dalam Di
No Jenis perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan/atau dalam
berbatasan wilayah
dengan batas studi**
proyek*
1. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang √ x
berpengaruh terhadap lingkungan hidup
2. Penambahan kapasitas produksi; √ x
3. Perubahan spesifikasi teknik yang mempengaruhi √ x
lingkungan;
4. Perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan; √ X
5. Perluasan lahan dan bangunan usaha dan/atau kegiatan. √ x
6. Perubahan waktu dan durasi operasi usaha dan/atau √ x
kegiatan;
7. Usaha dan/atau kegiatan di dalam kawasan yang belum √ x
tercakup dalam izin lingkungan;
8. Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan √ √
dalam rangka peningkatan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
9. Terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar √ x
akibat peristiwa alam atau karena akibat lain, sebelum dan
pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang bersangkutan
dilaksanakan
10 Perubahan RKL-RPL √ √
Kriteria Perubahan Usaha dan/Atau Kegiatan dan Jenis Dokumen LH
yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
No Kriteria Perubahan AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
1. Skala/Besaran skala besaran rencana perubahan skala besaran rencana perubahan
Rencana Perubahan usaha dan/atau kegiatan tersebut usaha dan/atau kegiatan tersebut
Usaha dan/atau sama dengan atau lebih besar lebih kecil dari skala besaran jenis
Kegiatan dari skala besaran jenis rencana rencana usaha dan/atau kegiatan
usaha dan/atau kegiatan yang yang wajib memiliki Amdal seperti
wajib memiliki Amdal seperti tercantum dalam Lampiran 1
tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
LingkunganHidup Nomor 05 Tahun 2012
Tahun 2012

2. Dampak penting Rencana perubahan akan Tidak terdapat dampak penting


yang ditimbulkan berpotensi menimbulkan baru atau dampak penting yang
akibat rencana dampak penting baru timbul akibat perubahan tersebut
perubahan usaha sudah dikaji dalam Amdal
dan/atau kegiatan sebelumnya

3. Batas wilayah studi Rencana perubahan akan Rencana perubahan dimaksud


Amdal berpotensi mengubah batas tidak mengubah batas wilayah
wilayah studi studi
Konsep Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Dokumen addendum andal dan RKL-RPL terdiri atas 2 (dua) tipe:

Dokumen Adendum Andal Dokumen Adendum Andal


dan RKL-RPL Tipe A dan RKL-RPL Tipe B
Dokumen addendum yang Dokumen addendum yang tidak
memerlukan analisis dampak memerlukan analisis dampak
lingkungan yang mendalam lingkungan yang mendalam
(mengkaji perubahan besaran (tidak ada kajian perubahan
dampak penting*) besaran dampak penting)

Keterangan:
*) rencana perubahan tidak menimbulkan dampak penting baru, melainkan hanya
merubah besaran dampak penting yang sudah dikaji sebelumnya saja
Lanjutan - Konsep Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum
Tipe A Andal dan RKL-RPL Tipe B
1. Pendahuluan; (latar belakang, tujuan dan pelaksana 1. Pendahuluan; (latar belakang,
studi) tujuan dan pelaksana studi)
2. Deskripsi kegiatan (kegiatan eksisting, rincian dampak 2. Deskripsi kegiatan (kegiatan
yang dikelola sesuai dengan dokumen yang sebelumnya, eksisting, rincian dampak yang
evaluasi pelaksanaan RKL-RPL sebelumnya, dan rincian dikelola sesuai dengan dokumen
rencana perubahan) yang sebelumnya, evaluasi
3. Rona lingkungan hidup yang terkait dengan perubahan pelaksanaan RKL-RPL sebelumnya,
besaran dampak penting yang telah dikaji sebelumnya dan rincian rencana perubahan)
4. Analisis perubahan dampak: 3. Analisis perubahan dampak:
1. analisis perubahan besaran dampak penting yang 1. Timbul tidaknya “dampak
telah dikaji sebelumnya dengan menggunakan lainnya” yang baru, sebutkan;
metode sesuai yang telah disepakati pada 2. Ada tidaknya perubahan
dokumen amdal sebelumnya besaran “dampak lainnya”,
2. Timbul tidaknya “dampak lainnya” yang baru, sebutkan dampak apa saja
sebutkan; yang berubah besarannya,
3. Ada tidaknya perubahan besaran “dampak seberapa besar
lainnya”, sebutkan dampak apa saja yang berubah perubahannya;
besarannya, seberapa besar perubahannya; 4. RKL-RPL
5. RKL-RPL 5. Daftar pustaka; dan
6. Daftar pustaka; dan 6. Lampiran
7. Lampiran
Format Adendum ANDAL dan RKL-RPL Saat Ini
Contoh: Adendum ANDAL, RKL-RPL Kegiatan Pengembangan
Lapangan Migas Berupa Penambahan Sumur-Sumur Baru di BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
Wiayah Perairan Lepas Pantai Tenggara Sumatera Provinsi 1. Komponen Geofisik-Kimia
2. Komponen Sosekbud
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
BAB IV RUANG LINGKUP STUDI (Hanya pada dampak dari rencana
BAB I PENDAHULUAN penambahan)
1. Latar belakang: i.e. alasan penambahan 1. Dampak Penting yang Ditelaah;
2. Proses Pelingkupan
kegiatan, arahan dari instansi lingkungan hidup,
3. Identifikasi DampakPotensial
jenis dokumen LH yang telah dimiliki, kegiatan 4. Evaluasi Dampak Potensial
eksisting dan rencana penambahan sumur baru; 5. Batas Wilayah Studi: Batas Andal dan RKl-RPL tambahan
2. Tujuan dan Manfaat saja.
3. Peraturan Perudang-Undangan 6. Batas Waktu Kajian

BAB V PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK PENTING


BAB II RENCANA KEGIATAN
1. Prakiraan Dampak penting (Dampak pemboran
1. Identitas Pemrakasrasa dan Penyusun Adendum terhadap penurunan kualitas air dan biota perairan,
ANDAL dan RKL-RPL; serta dampak kegiatan operasi produksi terhadap
2. Lokasi usaha dan/atau kegiatan; penurunan kualitas air dan dampak turunnya gangguan
3. Sejarah Pengembangan dan Kegiatan yang Telah biota;
Berjalan; 2. Evaluasi Dampak Penting
3. Telaahan Sebagai Dasar Pengelolaan
4. Kegiatan yang sedang berjalan (Eksisting)
4. Rekomendasi Kelayakan Lingkungan
a. Produksi Lapangan
b. Proses Produksi Migas dan penyalurannya BAB VII RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
c. dst LINGKUNGAN HIDUP
d. Pengelolaan dan pemantauan LH yang 1. Jenis Dampak Penting Sama Seperti Pada Dokumen
sudah dilakukan Lingkungan sebelumnya;
2. Rencana Pengelolaan LH
e. Perizinan
3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
5. Rencana Kegiatan Tambahan
Konsep Dasar Tata Cara Perubahan Izin Lingkungan untuk
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
1. Permohonan Arahan Perubahan Izin Lingkungan: Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
mengajukan permohonan arahan tindak lanjut perubahan izin lingkungan terkait dengan rencana
perubahan usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan;
2. Proses Penapisan dan Pemberian Arahan Tindak Lanjut Perubahan Izin Lingkungan: Instansi
lingkungan hidup dengan bantuan tim teknis KPA atau pakar terkait melakukan telaahan
terhadap rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan serta memberikan arahan tindak lanjut
proses perubahan izin lingkungan*)
3. Penyusunan Amdal Baru atau ADENDUM ANDAL dan RKL-RPL: Penangggung jawab usaha
dan/atau kegiatan menyusun dokumen lingkungan (Amdal Baru atau Adendum Andal dan RKL-
RPL) sesuai dengan arahan tindak lanjut proses perubahan izin lingkungan
4. Permohonan Izin Lingkungan dan Penilaian Dokumen LH: Penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan mengajukan perubahan izin lingkungan dan penilaian Amdal Baru atau Adendum Andal
dan RKL-RPL;
5. Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup: Tim Teknis dan/atau KPA melakukan penilaian Amdal Baru
atau Adendum ANDAL dan RKL-RPL;
6. Penerbitkan Keputusan Perubahan SKKL dan Perubahan Izin Lingkungan: Menteri, Gubernur
atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenanganya menerbitkan perubahan keputusan kelayakan
lingkungan dan perubahan izin lingkungan
Catatan: *) Arahan tindak lanjut dapat berupa arahan perubahan izin lingkungan tanpa melakukan perubahan
keputusan kelayakan lingkungan atau tanpa harus melakukan perubahan izin lingkungan
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)


Deputi I Bidang Tata Lingkungan – Asdep Kajian Dampak Lingkungan

Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410


Gedung A lanta 6, Telp/Fax: 021-85904925
http://www.menlh.go.id/

You might also like