Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Pedoman
Pedoman ini bertujuan agar dijadikan acuan bagi seluruh dokter, dokter gigi
dan seluruh tenaga kesehatan RSUD RAA Soewondo Pati dalam melaksanakan
ketentuan tentang pelayanan rekam medis.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Rekam Medis RSUD RAA Soewondo Pati meliputi
managemen rekam medis dan admission & registrasi.
1. Falsafah Rekam Medis
Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan diberikan
oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan
cerminan kerjasama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk
menyembuhkan pasien. Bukti tertulis pelayanan yang dilakukan setelah
pemeriksaan tindakan, pengobatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, maupun
perjalanan penyakit, pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis lainnya yang
akan dijadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya
b. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan
tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.dalam
rangka mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan melalui
kegiatan audit medis, manajemen risiko klinis serta keamanan /
keselamatan pasien dan kendali biaya.
c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan
tanda bukti untuk menegakkan keadilan, Rekam Medis adalah milik Dokter
dari Rumah Sakit sedangkan isinya yang terdiri dari Identitas Pasien,
Pemeriksaan , Pengobatan, Tindakan dan Pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien adalh sebagai informasi yang dapat dimilik oleh
pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (
UU Prakti Kedokteran RI No. 29 Tahun 2004 Pasal 46 ayat ( 1 ) ,
Penjelasan ).
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya
mengandung data / informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
keuangan sangat erat sekali dalam hal pengobatan, terapi serta tindakan-
tindakan apa saja yang diberikan kepada seorang pasien selama menjalani
perawatan di rumah sakit,oleh karena itu penggunaan sistem teknologi
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian, karena isinya
mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data / informasi tentang perkembangan kronologis dari
kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi
tersebut dapat digunakan sebagai bahan / referensi di bidang profesi
pendidikan kesehatan.
g. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena
isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diaplikasikan
penerapannya didalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis
yang cukup efektif dan efisien. Pendokumentasian data medis seorang
pasien dapat dilaksanakan dengan mudah dan efektif sesuai aturan yang
telah ditetapkan.
Kegunaan rekam medis secara umum adalah :
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut
ambil bagian di dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan
kepada pasien.
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan / perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit, dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit
.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter
dan tenaga kesehatan lainnya.
D. Batasan Operasional
1. Manajemen Rekam Medis
Adalah kegiatan penyelenggaraan rekam medis di RSUD RAA Soewondo Pati
yang terdiri dari koding, indeksing, assembling, penyimpanan rekam medis,
pendistribusian rekam medis dan pelaporan rekam medis.
2. Rekam Medis
Adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas,
anamnese, penentuan fisik laboratorium, diagnosis segala pelayanan dan
tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat”.
3. Admission
Disebut admitting office, yang berfungsi menerima pasien untuk dirawat di
rumah sakit.
4. Registrasi
Kegiatan penerimaan/pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap serta
gawat darurat.
5. Tracer
Adalah surat permintaan peminjaman rekam medis, berbentuk formulir yang
berisi nama pasien dan nomor rekam medis, nama unit kerja, nama peminjam
6. Out guide
Disebut petunjuk keluar adalah suatu alat untuk mengawasi penggunaan rekam
medis. Out guide ini dilampiri dengan tracer diletakkan sebagai pengganti
dimana rekam medis dikeluarkan dari rak penyimpanan.
7. ICD-X
Singkatan dari International Statistical Classification of Diseases and related
health problem Revision X adalah sistim klasifikasi yang komprehensif dan
diakui secara internasional. Yang berfungsi sebagai sistem klasifikasi penyakit
dan masalah terkait kesehatan digunakan untuk kepentingan informasi statistik
morbiditas dan mortalitas.
8. Kartu Identitas Berobat
E. Landasan Hukum
Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD RAA Soewondo Pati mengacu
pada ketentuan-ketentuan sebagai landasan hukum sebagai berikut:
1) Undang-undang Tenaga Kesehatan pasal 2 (Lembaran Negara Tahun
1963 No. 78).
2) Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia
kedokteran.
3) Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang tenaga rekam medis.
4) Surat Keputusan Menkes RI No.034/BIRHUP/1972. Ada kejelasan bagi
rumah sakit menyangkut kewajiban untuk menyelenggarakan rekam medis
dengan kegiatannya menunjang pelayanan medis yang diberikan kepada
pasien, meliputi membuat rekam medis berdasarkan ketentuan yang telah
ditetapkan, serta merawat statistik yang telah up to date. Melalui
peraturan-peraturan tentang rekam medis, diharapkan rumah sakit dapat
menyelenggarakan rekam medis berjalan sebagaimana yang diharapkan.
5) Permenkes No.749a/MENKES/PER/XII/1989 tentang rekam medis
merupakan landasan hukum yang harus dipedomani bagi semua tenaga
medis dan para medis serta tenaga kesehatan lainnya yang terlibat di
dalam penyelenggaraan rekam medis.
6) SK Dir Jen Yan Medik tahun 1991, Nomor :
78/Yan.Med/RS.Um.Dik/YMU/I/91 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit.
7) Permenkes RI No 575/Men.Kes/PER/IX/1989 tentang Persetujuan
Tindakan Medis.
8) Permenkes RI No 269/ Men.Kes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
9) Permenkes RI No 290/ Men.Kes/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
10) Permenkes RI No 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perekam
Medis
10
11
Dalam kaitan ini boleh ataupun tidaknya pasien mengerti akan isi
daripada rekam medis adalah amat tergantung pada kesanggupan pasien
12
13
Pada dasarnya informasi yang bersumber dari rekam medis ada dua
kategori :
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan.
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan.
14
Pasal 1 :
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang
diketahui orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama
melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.
Pasal 3 :
Yang diwajibkan meyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1
ialah:
a. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-undang tenaga kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1963 No. 78)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pelatihan yang dibutuhkan untuk yang sudah memiliki pendidikan formal DIII
Rekam Medis adalah sesuai dengan standar profesi perekam medis dan informasi
kesehatan rekam medis, terhadap 7 kompetensi perekam medis yaitu:
1. Klasifikasi dan kodifikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan tindakan.
2. Aspek hukum dan etika profesi.
3. Manajemen rekam medis dan informasi kesehatan.
4. Menjaga mutu rekam medis.
5. Statistik kesehatan
6. Manajemen unit kerja, manajemen informasi kesehatan/ rekam medis.
7. Kemitraan profesi
Sedangkan pelatihan terhadap pelaksana admision dan registrasi diharapkan
lebih kearah pelayanan langsung kepada pelanggan (pasien dan keluarga) karena
diposisikan sebagai penerima pasien dan keluarganya yang membutuhkan
pelayanan informasi dan pendaftaran pasien. Diantaranya harus mampu
berkomunikasi yang santun dan efektif, menjalin hubungan yang baik dan diterima
semua pihak, kepribadian yang menarik. Disamping memahami dan menjalankan
kegiatan pendaftaran pasien sesuai prosedur yang ditetapkan. Pelatihan yang
harus dimiliki diantaranya:
1. Komunikasi efektif
2. Human Relation
3. Kepribadian
4. Sistem pendaftaran, penamaan dan penomoran rekam medis pasien.
26
B. Distribusi Ketenagaan
Sumber daya manusia di Subbag SIM dan Rekam Medis RSUD RAA
Soewondo Pati berjumlah 38 orang dan sesuai dengan struktur organisasi Subbag
SIM dan Rekam Medis yang dibagi koordinator pelayanan rekam medis dan
koordonator pelayanan Informasi Teknologi.
Subbag SIM dan Rekam Medis RSUD RAA Soewondo Pati dikepalai oleh
seorang Sarjana Kesehatan, Magister Kesehatan yang sudah berpengalaman 12
tahun, dan bersertifikat. Adapun pendistribusian tenaga Instalasi rekam medis
adalah sebagai berikut :
27
Waktu Jml
KEGIATAN KEMAMPUAN
Kerja Org
Penyimpanan dan
Manajemen Rekam Medis 1 Shift 2
Peminjaman Rekam Medis
Perencanaan Logistik, Distributor
Logistik Rekam Medis 1 Shift 1
Logistik Rekam Medis
Evaluator Rekam Medis Analisis Mutu Rekam Medis 1 Shift 1
Assembling Manajemen Rekam Medis 1 Shift 2
Kode Penyakit Coder dan Operasional komputer 1 Shift 1
Statistik Kesehatan & Manajemen Rekam Medis
1 Shift 3
Pelaporan Statistik Rumah Sakit
Manajemen Rekam Medis
Korespodensi Pelayanan Surat Keterangan 1 Shift 1
Medis
INA-DRGs/casemix Coder 1 Shift 2
Retensi Manajemen Rekam Medis 1 Shift 2
Jumlah 15
Tabel 3. Distribusi Tenaga Pendaftaran IGD, Admisi Rawat Inap & Pendaftaran
Rawat Jalan
Waktu
NAMA JABATAN KEMAMPUAN JML ORG
Kerja
Penerimaan dan - Sistem pendaftaran
pendaftaran pasien rawat pasien
jalan - Komunikasi 1 Shift 17
- Human relation
- Etika
Penerimaan dan - Sistem pendaftaran
pendaftaran pasien IGD & pasien
admisi rawat inap - Komunikasi 3 Shift 15
- Human relation
- Etika
Jumlah 32
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga untuk penerimaan dan pendaftaran pasien IGD & admisi
rawat inap dilakukan secara 3 shif (pagi, siang, malam) setiap bulan dibuatkan
jadwal pelaksanaannya.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
28
pintu
U
T
A
R
A
2 2 2 2
1 1 1 1
pintu
Gambar 4.1
Toilet
U
T Penyimpanan RM Rawat Jalan
A
R
A 29
pintu
RSUD Pati 2015 - Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rekam Medis pintu
U
T
A
R
A
14 14 14 14 14 30 14 14 14 14 14
Gambar 4.3
Ruang guda
Penyimpanan U
ng T
hardware A
Ko R
m A
1
31 Kom 2
toilet
Meja bengkel
Meja kerja
R
ak
Meja kerja ha
rd Server
wa
Lemari administrasi re
Gambar 4.4
B. STANDAR FASILITAS
32
33
34
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke klinik ataupun yang akan di
rawat inap adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Dapat
dikatakan bahwa pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba
di rumah sakit menjadi penilaian utama tentang kepuasan, pada penerimaan seorang
pasien memberikan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan rumah sakit. Tata
cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan
sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab.
35
36
2. Pasien Lama
Setiap pasien lama yang datang dipendaftaran rawat jalan mengambil
nomor antrian dan menunggu panggilan, pasien lama diterima oleh petugas
pendaftaran, setelah menunjukan Kartu Identitas Berobat (KIB),
pasien/keluarga pasien diwawancarai dan diverifikasi oleh petugas. Petugas
37
38
Setiap pasien baru mendapat satu nomor rekam medis, digunakan sebagai
tanda pengenal setiap kali berkunjung ke RSUD RAA Soewondo Pati, baik
sebagai pasien Rawat Jalan maupun pasien Rawat Inap dan berlaku seumur
hidup.
Petugas TPP rawat inap akan mencatat data sosial pasien pada :
1. Komputer SIMRS,
39
40
41
42
2. Sistem Penomoran
Penomoran rekam medis pasien menggunakan “Unit Numbering System “
sistem ini memberikan satu nomor rekam medis baik kepada pasien rawat jalan
maupun pasien rawat inap. Pada saat seorang penderita berkunjung pertama
kali ke RSUD RAA Soewondo Pati baik sebagai pasien rawat jalan ataupun
rawat inap, kepadanya diberikan satu nomor rekam medis (admitting number)
yang akan dipakai selamanya di RSUD RAA Soewondo Pati, sehingga nomor
rekam medis pasien tersimpan di dalam berkas rekam medis dengan satu
nomor.
Bagi petugas pendaftaran, agar selalu mengecek di database pasien
pada komputer SIMRS apakah seorang pengunjung sudah pernah berkunjung
ke RSUD RAA Soewondo Pati. Seorang pasien yang sudah pernah berkunjung
ke rumah sakit secara otomatis tersimpan dalam database.
Nomor rekam medis yang digunakan mempengaruhi rencana
perkembangan ruang tempat penyimpanan. Perlu sekali ruang kosong pada
rak penyimpanan sebesar 25 % karena tempat tersebut berguna untuk
menyimpan berkas rekam medis yang makin tebal.
Satu problem yang biasa timbul adalah bertambahnya satu rekam medis
menjadi beberapa map, karena seringnya pasien tersebut mendapat pelayanan
(dirawat) di rumah sakit, sehingga rekam medisnya harus dibuat/ditambah map
baru, karena terlalu tebal jika hanya satu map saja. Untuk mengingatkan
petugas penyimpanan tentang hal ini, maka pada setiap jilid/map harus dibuat
catatan nomor map dan jumlah mapnya, misal: map 1 vol 1; map 2 vol 2.
43
2. Label Warna
Label warna dimaksudkan untuk memberikan warna tertentu pada sampul
rekam medis untuk mencegah keliru (miss filled) penyimpanan dan
memudahkan mengambil kembali berkas rekam medis pasien. label warna
sangat efektif bila dilaksanakan secara terminal digit. Cara yang sering
digunakan adalah menggunakan 10 macam warna untuk 10 angka pertama
dari 0-9.
Label Warna
Pada map terdapat tempat untuk menempelkan stiker warna bernomor
berdasarkan sistem angka akhir untuk memudahkan dalam penyimpanan dan
menemukan kembali rekam medis, dengan ketentuan warna di RSUD RAA
Soewondo Pati sebagai berikut :
Coklat tua 0
Kuning 1
Ungu 2
44
45
Kekurangannya :
a) Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat
jalan dan unit rawat inap.
b) Tempat penyimpanan rekam medis pasien harus bertugas selama 24
jam.
2) Desentralisasi
Dengan cara desentralisasi terjadi pemisahan antara berkas rekam
medis pasien rawat jalan dengan rekam medis pasien rawat inap.
Berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan terpisah.
Kebaikannya :
a) Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat.
b) Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan.
Kekurangannya :
a) Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekan medis.
b) Biaya yang diperlukan untuk peralatan lebih banyak dan ruangan
lebih luas.
Secara teori cara sentralisasi lebih baik daripada desentralisasi, tetapi pada
pelaksaannya tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing rumah
46
47
48
4. Penunjuk Penyimpanan
Pada deretan berkas rekam medis yang disimpan di rak harus diberi
tanda penunjuk guna mempercepat pekerjaan menyimpan dan menemukan
rekam medis. Jumlah penunjuk tergantung dari rata - rata tebalnya sebagian
besar map - map rekam medis tersebut.
Alat penunjuk ini, agar dipilih model yang kuat tahan lama dan mudah
dilihat. Pinggir penunjuk ini harus lebih lebar, menonjol sehingga angka - angka
yang dicantumkan disitu mudah terlihat. Pada setiap penunjuk ditulis 2 angka (
untuk sistem terminal digit ).
Contoh penunjuk untuk terminal digit sebagai berikut :
00 01 02 03 04 dst
Angka diatas adalah kelompok dua angka terakhir dan bersifat permanen.
49
a. Penyusutan (Retensi)
Penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan arsip
dari rak penyimpanan dengan cara memindahkan arsip rekam medis in aktif
dari rak aktif ke rak in aktif dengan cara memilah pada rak penyimpanan
sesuai dengan tahun kunjungan terakhir.
Tujuan :
1. Mengurangi jumlah arsip rekam medis yang semakin bertambah.
2. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat penyimpanan
berkas rekam medis yang baru.
3. Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan mempercepat penyiapan
rekam medis jika sewaktu-waktu diperlukan.
4. Menyelamatkan arsip yang bernilai guna tinggi serta mengurangi yang
tidak bernilai guna / nilai guna rendah atau nilai gunanya telah menurun.
b. Jadwal Retensi Berkas Rekam Medis
50
51
2. Pencatatan ( Recording )
Penyelenggaraan rekam medis adalah proses kegiatan yang dimulai pada
saat diterimanya pasien di RSUD RAA Soewondo Pati, diteruskan kegiatan
pencatatan data medik pasien selama pasien mendapatkan pelayanan medis
di rumah sakit dan dilanjutkan dengan pengelolaan berkas rekam medis yang
meliputi penyelenggaraan penyimpanan, serta pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman bagi pasien atau untuk
keperluan lainnya.
Pencatatan disini dimaksudkan pendokumentasian segala informasi medis
seorang pasien ke dalam Rekam Medis. Pada dasarnya pendokumentasian
memuat data, yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien dapat
52
53
54
55
56
57
58
9). Pelayanan Rehabilitasi Medis (RM-RJ 10.1, 10.2, 10.3, 10.4, 10.5,
10.6)
Lembar ini digunakan untuk mencatat pelayanan rehabilitasi
medis.
10). Pelayanan Hemodialisa
Lembar ini digunakan untuk mencatat pelayanan
Hemodialisa
Penambahan formulir rekam medis kepada pasien disesuaikan dengan
kebutuhan antara lain :
No Keterangan Kode
1. Pemeriksaan Fisik Penyakit Dalam RM-RJ 8.1
2. Pemeriksaan Status Lokalis Bedah & Orthopedi RM-RJ 8.2
3. Pemeriksaan Mata RM-RJ 8.3
4. Pemeriksaan Kulit & Kelamin RM-RJ 8.4 hal1-2
5. Pemeriksaan THT RM-RJ 8.5 hal1-2
6. Pemeriksaan Kebidanan RM-RJ 8.6 hal1-2
7. Pemeriksaan Gigi dan Mulut RM-RJ 8.7
8. Pengkajian Keperawatan Pediatrik Rawat Jalan RM-RJ 9 hal1-2
Formulir Layanan Kedokteran Fisik Dan
9. RM-RJ 10.1
Rehabilitasi Medik (Klaim Rawat Jalan)
Protokol Terapi Rencana Tindakan Rehabilitasi
10. RM-RJ 10.2
Medik
Asesmen Kekuatan Otot & Lingkup Gerak Sendi /
11. RM-RJ 10.3
Fleksibilititas
12. Asesmen Fungsi Komunikasi RM-RJ 10.4
13. Asesmen Fungsi Luhur RM-RJ 10.5
14. Asesmen Aktifitas Kehidupan Sehari - Hari RM-RJ 10.6
59
2. Rawat Inap
60
61
62
63
64
65
66
67
3. IGD
68
69
70
Keterangan :
Untuk pasien operasi ada penambahan lembar rekam medis yg meliputi :
- Dokumentasi Pemberian Informasi tindakan kedokteran
- Dokumentasi Pemberian Informasi
- Dokumentasi Pemberian Informasi (anestesi regional-epidural)
- Dokumentasi Pemberian Informasi (anestesi regional-sab)
- Surat Persetujuan Tindakan Kedokteran
- Surat Penolakan Tindakan Kedokteran
- Assesmen pra operasi, pra anestesi, site marking safety surgery pasien
laki laki
- Assesmen pra operasi, pra anestesi, site marking safety surgery pasien
perempuan
- Daftar Tilik Keselamatan Bedah
- Pra induksi/pra sedasi
- Laporan Anestesi
- Pemantauan Status Fisiologis
- Pengawasan Pemulihan direcovery Room
- Bromage Score
- Durante operasi (hal 1-2)
- Pemantauan Anestesi Lokal
- Laporan operasi
- Rekaman Asuhan keperawatan Kamar Bedah
- Diagnosa Keperawatan
- Implementasi
Untuk pasien kebidanan ada penambahan lembar rekam medis yg meliputi:
71
72
73
74
c. Analisa Morbiditas
Analisa data mordibitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan
informasi analisis. Data dengan diagnosis yang normal dapat dipergunakan
untuk menilai efisiensi dan efektifitas utilisasi fasilitas pelayanan dan
pengkajian pembiayaan pelayanan yang dapat dipakai untuk perencanaan
manajemen dan riset. Tabulasi data mordibitas dibuat berdasarkan tabulasi
yang ada pada ICD 10 (Special Tabulasi Listy ICD-10) dan jika
diinginkan lebih rinci dapat menggunakan kelompok menurut kategori 3
karakter atau 4 karakter.
Tabulasi manapun yang dibuat ( DTD, 3-4 karakter ) harus
didahului dangan proses koding ( tidak ada tabulasi tanpa koding ). Pada
saat ini analisa data mordibitas masih terbatas hanya untuk mendapatkan “
Sepuluh Penyakit Utama “. masing-masing unit pelayanan.
Data morbiditas dapat disajikan pada SIMRS.
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
Kebutuhan logistik pada Sub bagian SIM dan Rekam Medis RSUD RAA
Soewondo Pati tercantum pada RBA rumah sakit sesuai tahun yang berjalan.
Pelaksanaan kegiatan penyediaan logistik secara rutin meliputi: Penyediaan ATK (Alat
Tulis Kantor), ART (Alat Rumah Tangga) dan cetakan formulir rekam medis.
Kebutuhan ATK dan ART sesuai jadwal permintaan setiap bulan.
Setiap pengambilan berkas rekam medis oleh unit lain ke bagian logistik rekam
medis menggunakan formulir bon barang, berisikan nomor, nama barang, jumlah
yang diminta, sisa, keterangan dan ditanda tangani oleh pemohon diketahui oleh
Kasubbag SIM & Rekam Medis. Penggunaan logistik di buat laporan setiap bulan.
Penyediaan berkas rekam medis melalui proses: pengusulan ditandatangani
oleh Kasubbag SIM & RM dan diketahui oleh Kabag Program & SIM dilakukan oleh
verifikasi oleh bagian akuntansi disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPKOM)
di laksanakan oleh panitia pengadaan barang dan jasa.
86
Dalam upaya menjaga keselamatan pasien, yang perlu dilakukan oleh petugas
rekam medis pada berkas rekam medis dan entry di komputer meliputi :
1. Kebenaran penulisan nama pasien
Penulisan nama pasien berdasarkan kartu identitas pasien.
2. Kebenaran penulisan tanggal lahir pasien
Penulisan tanggal lahir pasien berdasarkan kartu identitas pasien atau akte
kelahiran.
3. Pemberian nomor rekam medis pasien
Nomor rekam medis pasien hanya satu selama berobat di rumah sakit dan
berlaku seumur hidup.
4. Penulisan alamat pasien
Penulisan alamat pasien sesuai yang tercantum pada kartu identitas (KTP).
5. Penulisan alergi
Penulisan alergi pada dokumen rekam medis dan map pasien.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
87
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
88
89
Dasar Analisa Mutu Rekam Medis yaitu Mutu dalam pengisian memang menjadi
tanggungjawab para tenaga kesehatan. Sebab merekalah yang melaksanakan
perekam medis. Hal ini juga dijelaskan dalam UU Praktik Kedokteran No. 29 tahun
2004 pasal 46 ayat (1) : ”Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran wajib membuat rekam medis”. Selanjutnya dalam ayat (2) disebutkan
bahwa ”Rekam Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi
setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. Dalam ayat (3) disebutkan
bahwa ” Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan
petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan”.
Sewaktu berkas rekam medis tiba di bagian rekam medis maka petugas yang
menerimanya harus memeriksa apakah berkas rekam medis yang diterima tersebut
telah lengkap secara kuantitas maupun kualitas. Kegiatan ini disebut analisis
kuantitatif dan kualitatif.
Yang dilakukan petugas rekam medis dalam penganalisaan mutu rekam medis
antara lain :
1. Rekam Medis yang mengandung unsur ketidaktepatan ataupun bila ada
penghapusan yang dapat menyebabkan rekam medis menjadi tidak akurat dan
tidak lengkap.
2. Untuk melaksanakan tugas penganalisaan biasanya tugas ini dilakukan oleh
petugas rekam medis yang sudah mahir dan mendapat pendidikan khusus. Yaitu
diperlukan pengetahuan tentang ilmu terminologi medis, anatomi, fisiologi dasar-
dasar proses kepenyakitan, isi rekam medis dan standar medis yang digunakan.
3. Berdasarkan penjelasan pasal 46 UU Praktik Kedokteran No. 29 ayat (2) bahwa
” Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis,
berkas dan catatan tidak boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun.
Perubahan catatan atau kesalahan dalam rekam medis hanya dapat dilakukan
dengan pencoretan dan dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan”.
4. Selanjutnya pada penjelasan Pasal 46 ayat (3) menyatakan :
”Yang dimaksud dengan petugas adalah dokter atau dokter gigi atau tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien. Apabila
dalam pencatatan rekam medis menggunakan teknologi informasi elektronik,
90
Indikator mutu pelayanan rekam medis di RSUD RAA Soewondo Pati meliputi :
1. Kelengkapan pengisian berkas rekam medis segera setelah selesai pelayanan
100 % (2 x 24 jam).
2. Kelengkapan Informed Consent setelah mendapat informasi yang jelas 100 %.
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan < 10 menit.
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap < 15 menit.
5. Ketepatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap setelah pasien pulang
dalam waktu 2 x 24 jam.
91
BAB IX
PENUTUP
92
93
KRITERIA :-
Eksklusi : -
STANDARD : 100%
KETERANGAN :-
94
KRITERIA :-
Inklusi :
Eksklusi :
95
KRITERIA :
STANDARD : 100 %
KETERANGAN :
96
DEFINISI INDIKATOR : Angka Pasien rawat ulang yang tidak direncanakan kurang
dari tujuh hari dengan diagnosis yang sama.
KRITERIA :
STANDARD :0%
KETERANGAN :
97
DEFINISI INDIKATOR : Satu (1) unit Nomor rekam medis sebagai identifikasi
pasien hanya dimiliki oleh satu orang pasien, untuk semua
pelayanan yang diberikan.
KRITERIA :
PEMBILANG (Numerator) : Jumlah nomor rekam medis lebih dari satu yang
ditemukan periode tertentu
STANDARD : 0%
98
Jaminan Tidak
Pasien Umum
Ya
Skrining
Pendaftaran Rajal
Penunjang
Poliklinik Farmasi, Laboratorium,
Radiologi, dll
Indikasi Ranap
Ya
Rujuk
Ranap
RS Lain
Tidak
Kasir
Pasien Pulang
99
Triase
Skrining
Pendaftaran IGD
Ya Indikasi ranap
Rujuk
Ranap
RS lain
Tidak
Kasir
Pulang
Rawat jalan
Meninggal , dll.
Pasien
100
Admisi Ranap
Ada
Pendaftaran Rawat
Inap
Penunjang
Ruang Perawatan Farmasi, Laboratorium,
Radiologi, dll.
Kasir
Pulang
Sembuh
APS
Rujuk RS Lain
Meninggal
101
RSUDPEMDA DINAS
RUMAH SAKIT Pelayanan Rekam Medis
Pati 2015 - Buku Pedoman Penyelenggaraan
KABUPATEN /KOTA KESEHATAN
KABUPATEN/
TIM POKJA GSI KABUPATEN
PONEK 24 IAM
102
3 Data Kegiatan Pelayanan RS Kegiatan pelayanan rawat inap RL 3.1 Tahunan 15 Januari On line
103
Daftar 10 besar penyakit rawat inap RL 5.3 Bulanan 15 bln brktnya On line
Daftar 10 besar penyakit rawat jalan RL 5.4 Bulanan 15 bln brktnya On line
Lampiran 1:
Formulir Rekam Medis Rawat Jalan
Rawat jalan
Asesmen awal rawat jalan (diisi oleh perawat) RM-RJ 1 Hal 1-2
Asesmen Awal Medis Rawat Jalan (diisi oleh dokter) RM-RJ 2
Hasil pemeriksaan rawat jalan terintegrasi RM-RJ 3
Daftar Riwayat Rawat Jalan (Summary List) RM-RJ 4
Hasil Pemeriksaan Penunjang RM-RJ 8
Penempelan Salinan Resep RM-RJ 7
Opsional
Formulir Skrining Rawat Jalan RM-RJ 5
Asesmen Kebidanan di Rawat Jalan RM-RJ Kebidanan 6 Hal 1-2
Pemeriksaan Fisik Penyakit Dalam RM-RJ 9 Dalam
Pemeriksaan Mata RM-RJ 10 Mata
Pemeriksaan Gigi dan Mulut RM-RJ 11 Gigi
Pemeriksaan Status Lokalis Bedah & Orthopedi RM-RJ 12 BO
Pengkajian Keperawatan Pediatrik Rawat Jalan RM-RJ 13 PKP Hal 1-2
Pemeriksaan THT RM-RJ 18 THT
Pemeriksaan Kulit & Kelamin RM-RJ 19 KK
RM Infertility RM-RJ Infertility
Rehab Medik
Formulir Layanan Kedokteran Fisik Dan Rehabilitasi Medik RM-RJ Rehab Med 14
(Klaim Rawat Jalan)
Protokol Terapi Rencana Tindakan Rehabilitasi Medik RM-RJ Rehab Med 15
Asesmen Kekuatan Otot & Lingkup Gerak Sendi / Fleksibilititas RM-RJ Rehab Med 16
Asesmen Fungsi Komunikasi RM-RJ Rehab Med 17
Asesmen Fungsi Luhur RM-RJ Rehab Med 18
Asesmen Aktifitas Kehidupan Sehari - Hari RM-RJ Rehab Med 19
Hemodialisa
Asuhan Keperawatan Pasien Hemodialisa (NCR 2) RM-HD 1 Hal 1
Asuhan Keperawatan Pasien Hemodialisa (NCR 2) RM-HD 1 Hal 2
Catatan Medis Instalasi Hemodialisa RM-HD 2
Laporan Dinas Instalasi Hemodialisa (Daftar Pasien) RM-HD 3 Hal 1
104
Rawat Inap
Asesmen Awal rawat Inap (di isi oleh perawat) RM-AP RI 1 Hal 1-5
Asesmen Awal Medis Rawat Inap (di isi oleh dokter) RM-RI 25 AM
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi RM-RI 3 CPPT 1
Grafik RM-RI 17 G
Rencana Pelayanan Pasien Interdisiplin RM-RI 4 Interdisiplin
Lembar Edukasi Pasien Dan Keluarga Interdisiplin RM-RI 5 Edukasi 1 Hal 1-2
Evaluasi Pemberian Edukasi Pasien & Keluarga RM-RI 5 Edukasi 2
Penempelan Surat Korespondensi RM-RI 20 PSK
Hasil Pemeriksaan Penunjang RM-RI 19 HPP
Penempelan Salinan Resep RM-RI 18 PSR
Ringkasan Rekam Medis (Resume Pasien Pulang) RM-RI 16 RRM
Opsional
Diagnosis Keperawatan, Intervensi dan Implementasi (Askep) RM-RI 2 Kep 1-32
Lembar Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap Anak (Humpty RM-RI 6 PRJ 1
Dumpty) < 14 Th
Lembar Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap Dewasa (Morse RM-RI 6 PRJ 2
Fall) > 14 Th
Pengkajian Nyeri Komprehensif RM-RI 7 PNK 1
Catatan Observasi Khusus Nyeri RM-RI 7 PNK 2
Pengkajian Decubitus RM-RI 8 PD
Pemeriksaan Fisik Penyakit Dalam RM-RI 9 Dalam
Pemeriksaan Mata RM-RI 10 Mata
Pemeriksaan Gigi dan Mulut RM-RI 11 Gigi
Pemeriksaan Status Lokalis Bedah & Orthopedi RM-RI 12 BO
Rencana Pemulangan Pasien (Dischange Planning) RM-RI 13 RPP
Asesmen Pasien Terminal / Menjelang Akhir Hayat RM-RI 14 APT
Kontrol Istimewa RM-RI 21 KI Hal 1
Kontrol Setiap 15 Menit RM-RI 21 KI Hal 2
Pengawasan Transfusi RM-RI 22 PT
Surat Keterangan Dirawat RM-RI 23 SKD
Persetujuan Pemberian Obat RM-RI 24 PPO
Transfer pasien Internal Rumah Sakit RM-RI 15 TP 1
Transfer pasien Eksternal Rumah Sakit RM-RI 15 TP 2
105
IKB
Opsional RM Ibu Bersalin & Bayi
Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir RM-RI Bayi 1
Assesmen Awal Bayi Baru Lahir RM-RI Bayi 2
Identifikasi Bayi RM-RI Bayi 3
Observasi bayi dalam 2 Jam Pertama RM-RI Bayi 4
Asuhan Keperawatan neonatus RM-RI Bayi 5
Surat Keterangan Persalinan RM-RI Bayi 6
Surat Serah Terima Bayi RM-RI Bayi 7
Laporan Persalinan RM-RI Ibu 8
Partograf RM-RI Ibu 9 hal 1-2
Nifas RM-RI Ibu 10
IBS
Dokumentasi Pemberian Informasi tindakan kedokteran RM-IBS 1
Dokumentasi Pemberian Informasi RM-IBS 2
Dokumentasi Pemberian Informasi (anestesi regional-epidural) RM-IBS 3
Dokumentasi Pemberian Informasi (anestesi regional-sab) RM-IBS 4
Surat Persetujuan Tindakan Kedokteran RM-IBS 5
Surat Penolakan Tindakan Kedokteran RM-IBS 6
Assesmen pra operasi, pra anestesi, site marking safety surgery RM-IBS 7
pasien laki laki
Assesmen pra operasi, pra anestesi, site marking safety surgery RM-IBS 8
pasien perempuan
Daftar Tilik Keselamatan Bedah RM-IBS 9
Pra induksi/pra sedasi RM-IBS 10
Laporan Anestesi RM-IBS 11
Pemantauan Status Fisiologis RM-IBS 12
Pengawasan Pemulihan direcovery Room RM-IBS 13
Bromage Score RM-IBS 14
Durante operasi (hal 1) RM-IBS 15
Durante operasi (hal 2) RM-IBS 16
Pemantauan Anestesi Lokal RM-IBS 17
Laporan operasi Bolak Balik RM-IBS 18
Rekaman Asuhan keperawatan Kamar Bedah RM-IBS 19
Diagnosa Keperawatan RM-IBS 20
Implementasi RM-IBS 21
106
Lampiran 3:
Formulir Rekam Medis Gawat Darurat
Admisi
Registrasi Ranap (Cetak Komputer)
Persetujuan Ranap RM-RI A 2
Pemilihan Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP) RM-RI A 3
Persetujuan Umum / General Consent RM-RI GC A1 Hal 1-4
Penunjukan Kewenangan Penerima Informasi Perkembangan Pasien
RM-RI A 5
(Pelepasan Informasi)
Opsional
Surat Pernyataan Pasien BPJS Naik Kelas Perawatan Atas
RM-RI A 4
Permintaan Sendiri
Formulir Permintaan Tenaga Penerjemah RM-RI A 6
IGD
Triase Primer Pasien Gawat darurat (Warna) RM-IGD 1
Triase Sekunder Pasien Gawat Darurat (Warna) RM-IGD 2 Hal 1
Pemeriksaan Fisik RM-IGD 2 Hal 2
Penanganan Lanjutan pasien Gawat darurat RM-IGD 3
Opsional IGD
Diagnosis Keperawatan RM-IGD 4
Surat Perintah Rawat Inap RM-RI 15 TP 4
Lembar Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap Anak (Humpty
RM-RI 6 PRJ 1
Dumpty) < 14 Th
Lembar Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap Dewasa (Morse
RM-RI 6 PRJ 2
Fall) > 14 Th
Pengkajian Nyeri Komprehensif RM-RI 7 PNK 1
Catatan Observasi Khusus Nyeri RM-RI 7 PNK 2
Transfer pasien Internal Rumah Sakit RM-RI 15 TP 1
Transfer pasien Eksternal Rumah Sakit RM-RI 15 TP 2
Pengantar Rujukan RM-RI 15 TP 3
Penolakan Ranap RM – RI A 7
Ponek IGD
Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir RM-RI Bayi 1
Assesmen Awal Bayi Baru Lahir RM-RI Bayi 2
Identifikasi Bayi RM-RI Bayi 3
Observasi bayi dalam 2 Jam Pertama RM-RI Bayi 4
107
108
109
Kegunaan :
Database ini dapat untuk mengindeks penyakit maupun tindakan
operasi sesuai dengan informasi yang diinginkan untuk keperluan sebagai
berikut :
- Mempelajari kasus - kasus terdahulu dari satu penyakit untuk
memperoleh pengertian tentang penanggulangan terhadap penyakit-
penyakit/masalah-masalah kesehatan pada saat ini.
- Untuk menguji teori - teori membandingkan data - data tentang
penyakit / pengobatan dalam rangka penyuguhan tulisan - tulisan ilmia
- Menyuguhkan data untuk menyusun keperluan alat-alat baru, tempat
tidur dll.
- Menilai kualitas pelayanan di RSUD RAA Soewondo Pati.
110
111